Articles
The Benefits of VECOV-19 in Handling Anxiety Traders Against Covid-19 Transmission
Riani, Suksi;
Risca Ryandini, Felicia
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 5 No. 3 (2021): November 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (793.885 KB)
Covid-19 adalah penyakit menular yang dapat menular secara cepat dari manusia ke manusia melalui kontak langsung. Rasa kecemasan yang dirasakan karena takut akan tertular covid-19 salah satunya disebabkan oleh informasi yang tidak valid tentang penyakit covid-19. Berdasarkan hasil survey dari pemerintah Jawa Tengah di pasar Karangayu ditemukan 3 orang pedagang positif covid-19. Kemudian pasar Karangayu ditutup selama 3 hari untuk dilakukan desinfektan dan pengaturan jarak antara pedagang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat VECOV-19 dalam menurunkan kecemasan pedagang terhadap penularan covid-19. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasy experiment with control group pre test post test design. Kelompok intervensi akan dilakukan pengukuran kecemasan sebelum dan sesudah diberikan edukasi menggunakan media video edukasi kesehatan. Sedangkan kelompok kontrol akan dilakukan pengukuran kecemasan sebelum dan sesudah diberikan brosur. Penelitian dilakukan dengan total sampel 184 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian mayoritas responden berusia 50-51 tahun, lama kerja 24-25 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan SD dan SMA, mayoritas sudah menikah, mayoritas tidak ada penyakit penyerta. Hasil penellitian terdapat perbedaan kecemasan pre test dan post test kelompok intervensi dan kontrol, tetapi tidak ada perbedaan kecemasan pedagang yang diberikan VECOV-19 atau leaflet. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat kecemasan pedagang dalam kategori tidak cemas dan pemberian VECOV-19 atau leaflet dapat menurunkan skor kecemasan pedagang. Penelitian ini direkomendasikan untuk perawat dalam penanganan kecemasan.
Pemberdayaan Posbindu Pasar Karangayu dalam Upaya Peningkatan Kualitas Hidup bagi Pedagang dengan Hipertensi Kronis
Felicia Risca Ryandini;
Ni Made Ayu Wulansari;
Asti Nuraeni
Jurnal Pengabdian Perawat Vol. 1 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32584/jpp.v1i2.1627
Banyaknya kasus gangguan kardiovakular yang sering ditemui khususnya penyakit hipertensi masih menjadi lingkaran hitam di masyarakat. Banyaknya tanda dan gejala yang muncul pada penderita hipertensi tentunya akan membawa dampak bagi aktivitas sehari-harinya yang akan berdampak pada kualitas hidup penderitanya. Selain perawat, kader masyarakat merupakan bagian penting yang berkontribusi dalam peningkatan derajat kesehatan di masyarakat. Adanya kegiatan Pemberdayaan Posbindu Pasar Karangayu Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Bagi Pedagang Yang Mengalami Hipertensi Kronis, menunjukkan bahwa adanya motivasi dan kemauan besar dari wilayah binaan Kelurahan Karangayu untuk mensukseskan kegiatan peningkatan kualitas hidup manusia. Untuk itu diperlukan solusi pemecahan masalah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dalam bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan sasaran para pedagang yang dilakukan oleh tim Kesehatan. Pengusul bersama mitra bekerja sama menyusun metode pendekatan dalam menyelesaikan prioritas masalah yang telah disepakati. Dalam kegiatan ini salah satu indokator yang dapat dikur adalah pengetahuan tentang hipertensi dan penatalaksanaan hipertensi di masyarakat. Hasil kegiatan didapatkan adalah sebagai berikut terbentuknya Kader Kesehatan Pasar Karangayu, terbentuknya Posbindu Pasar Karangayu, meningkatnya pengetahuan pedagang Pasar Karangayu khususnya pengetahuan penyakit hipertensi. Hasil evaluasi kepuasan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang diadakan memberikan manfaat bagi pengguna dengan hasil survey didapatkan hasil sebagian besar responden yaitu pedagang pasar yang mengikui kegiatan dan kader yang terlibat.setuju bahwa kegiatan ini bermanfaat.
Pengaruh Foot Care Education Melalui Media Audiovisual Terhadap Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes Mellitus
Natalia Nadia Azalia Dyah Wibowo;
Muhammad Anis Taslim;
Felicia Risca Ryandini
DIAGNOSA: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 4 (2023): November : Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Katolik Widya Karya Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59581/diagnosa-widyakarya.v1i4.1296
Diabetes Mellitus, DM, refers to chronic metabolic problems indicated by hyperglycemia condition. This matter influences complications on the feet. Foot care education is a diabetic education to treat the feet excellently and correctly by providing audiovisual media. This research analyzed the influence of foot care education taught by audiovisual media toward the improvement of DM knowledge of DM patients. This quasi-experimental research used a control group design. The sampling technique was incidental sampling with 60 respondents. The Wilcoxon test result obtained a p-value of 0.0001 lower than 0.05. The result indicated the influence of foot care education with audiovisual media on the DM knowledge improvement of the patients. The researchers expect future researchers to apply foot care education with audiovisual media to prevent diabetic foot cases.
Pengaruh Brief Konseling Aktivitas Fisik Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Kelurahan Karangayu
Helda Delia;
Felicia Risca Ryandini;
Suksi Riani
An-Najat Vol. 1 No. 4 (2023): NOVEMBER : An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59841/an-najat.v1i4.557
Hypertension is an increase in arterial blood vessels with a systolic value equal to or above 140 mmHg and a diastolic value equal to or above 90 mmHg. In Central Java Province the prevalence of hypertension reached 68.6%. Patients with hypertension can experience complaints of dizziness, headaches, neck stiffness, and dizzy eyes. Health education media in this study was in the form of a booklet. The purpose of this study was to determine the effect of brief physical activity counseling on blood pressure of hypertensive patients in the Karangayu sub-district. The research design uses quantitative research with analytical descriptive namely Quasy Experiment with one group pre test post test design. The number of samples in this study were 60 respondents with the data collection technique using purposive sampling. The results of the study using the Wilcoxon test showed that there was a significant effect on the blood pressure of hypertensive patients with hypertension in the Karangayu sub-district with a p value <0.05 (0.000) so that Ha was accepted and Ho was rejected.
"DEK-LILA" (PALLIATIVE CARE HEALTH CADRE) IN PALLIATIVE CARE IN THE FOSTERED AREA KARANGAYU VILLAGE
Asti Nureani;
Felicia Risca Ryandini;
Ragil Aidil Fistriasari
Jurnal Indonesia Mengabdi Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Indonesia Mengabdi (JIM)
Publisher : Tahta Media Grup
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55080/jim.v2i1.34
Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan secara aktif pada penderita yang sedang sekarat atau dalam fase terminal akibat penyakit yang dideritanya. Kader diharapkan mampu dalam menyelesaikan masalah umum yang terjadi di masyarakat. Peran dan fungsi kader sebagai pelaku penggerakan masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat mengurangi angka kesakitan di masyarakat. Pemberdayaan dan peran serta masyarakat terwujud dalam kegiatan POSBINDU PTM. Tujuan kegiatan POSBINDU PTM adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini factor risiko PTM (Ni Putu Sakamekya, 2020). Hasil penelitian sebelumnya didapatkan responden terdeteksi perlu observasi dalam perawatan palaitif sebanyak 24 pasien atau 38.7%. Permasalahan yang diperoleh dari hasil survey dan wawancara dengan kader kesehatan kegiatan POSBINDU PTM hanya terbatas pada pelayanan masyarakat dengan PTM belum ada untuk perawatan paliatif. Pengabdian masyarakat ini akan bermitra dengan kader kesehatan POSBINDU PTM yang ada di wilayah binaan Kelurahan Karangayu dengan membentuk kelompok Kader Kesehatan Peduli Paliatif (DEK-LILA). Solusi yang akan direncanakan untuk menyelesaikan permasalahan peningkatan kemampuan kader kesehatan dalam deteksi dini perawatan paliatif di masyarakat. Tahap I dilakukan sosialisasi kegiatan pengabdian masyarakat, pembentukan kelompok kader dan penyampaian program kegiatan. Tahap II dilakukan pelatihan kader kesehatan dengan dengan pemberian materi perawatan paliatif. Tahap III dilakukan pelatihan ketrampilan kader kesehatan terkait tentang ketrampilan personal hygiene, pengaturan posisi, latihan fisik pasif. Tahap IV dilakukan monitoring dan evaluasi. Hasil yang diidapatkan tingkat pengetahuan cukup 44% sebelum dilakukan pelatihan kader kesehatan dalam merawat anggota keluarga dengan penyakit paliatif. Hasil akhir mengalami peningkatan pengetahuan baik 85% setelah dilakukan pelatihan kader kesehatan dalam merawat anggota keluarga dengan penyakit paliatif. Setelah diberikan penyuluhan oleh pelaksana pengabdian masyarakat menunjukkan pemahaman yang lebih baik terkait peran dan fungsi kader dalam perawatan paliatif (Poppy, 2020).
Gambaran Manajemen Perawatan Diri Pada Penderita Hipertensi Di Masa Pandemi COVID-19
Ade Kristianti;
Felicia Risca R;
- Ovikariani
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga disebut dengan salah satu penyakit tidak menular (PTM).Komplikasi dapat dicegah dengan melakukan suatu upaya salah satunya adalah dengan melakukanmanajemen perawatan diri. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan manajemen perawatan diripada penderita hipertensi di masa Pandemi COVID-19. Rancangan penelitian ini menggunakanpendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling denganjumlah sampel sebanyak 62 responden penderita hipertensi di Desa Ronggo-Jaken-Pati.Pengambilan data menggunakan kuesioner perilaku manajemen perawatan diri hipertensi (HSMBQ).Hasil penelitian menunjukan usia terbanyak lansia awal 46-55 tahun sebanyak 21 responden ,perempuan sebanyak 32 responden, pendidikan SD sebanyak 33 responden , kawin sebanyak 55responden, petani sebanyak 23 responden , tekanan darah dengan nilai terkontrol sebanyak 34responden, penderita tidak merokok sebanyak 44 responden, tidak mengkonsumsi alkohol/kafeinsebanyak 41 responden, tidak memiliki komplikasi penyerta lain sebanyak 48 responden. Aktivitasfisik sebanyak 48 responden melakukan aktivitas fisik kategori sedang. Di simpulkan bahwapenderita hipertensi yang melakukan manajemen perawatan diri yang masih rendah adalahmelakukan aktivitas fisik yang masih mendapatkan kategori sedang sejumlah 48 responden,diharapkan penderita hipertensi dapat meningkatkan manajemen perawatan diri dengan baik dandapat mencegah terjadinya komplikasi yang dapat menyebabkan kematian. Untuk penelitiselanjutnya penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar untuk melakukan penelitian lebihlanjut dibidang keperawatan medikal bedah dan dapat dikembangkan lagi terkait penelitain tentanggangguan pada kardiovaskuler khususnya. Kata Kunci : Manajemen Perawatan Diri, Penderita Hipertensi, Di Masa Pandemi COVID-19
Hubungan Pengetahuan Dan Efikasi Diri Terhadap Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Tahap Lanjutan Pada Penderita Tb Paru Di Puskesmas Candi Lama
Nani Fattiya Suryani;
- Ismonah;
Felicia Risca R
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
TB Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Keberhasilanpengobatan TB Paru sangat ditentukan oleh kepatuhan penderitanya dalam mengkonsumsi ObatAnti Tuberkulosis (OAT). Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan minumobat yaitu pengetahuan dan efiksi diri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubunganpengetahuan dan efikasi diri terhadap kepatuhan minum OAT tahap lanjutan pada penderita TBParu yang dilakukan di Puskesmas Candi Lama. Penelitian ini menggunakan pendekatan crosssectionalyangmelibatkan49repondendanmenggunakantekniktotalsamplinguntukpengambilandata.Berdasarkan uji statistic menggunakan Spearman Rank didapatkan hasil p value 0,655(p>0,05), yang artinya tidak terdapat hubungan antara pengetahuan terhadap kepatuhan minumOAT tahap lanjutan pada penderita TB Paru dan didapatkan hasil p value 0,088 (p>0,05), yangartinya juga tidak terdapat hubungan antara efikasi diri terhadap kepatuhan minum OAT tahaplanjutan pada pendrita TB Paru. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagipenelitian selanjutnya dalam menentukan variabel yang memiliki peran lebih kuat dalam merubahatau membentuk kepatuhan. Kata kunci : Efikasi Diri, Kepatuhan, OAT Tahap Lanjutan, Pengetahuan
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Self Care Management Pasien Hipertensi Selama Masa Pandemi COVID-19
Anisa Dwi Cahyani;
Felicia Risca R;
Bagus Ananta Tanujiarso
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
WHO tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi. Jumlahpenderita hipertensi dari tahun ke tahun semakin meningkat dan diperkirakan 9,4 juta orangmeninggal akibat hipertensi dan komplikasinya setiap tahun. Di Indonesia tahun 2014 hipertensidengan komplikasi (5,3%) menjadi penyebab kematian nomor 5 (lima) pada semua umur. Pasienhipertensi harus memiliki kemampuan merawat dirinya, berupa meminum obat, kontrol tekanandarah, memodifikasi diit, menurunkan berat badan, serta meningkatkan aktivitas. Perilaku yangbaik menjadi hal utama keberhasilan perawatan mandiri, apalagi saat masa pandemic COVID-19.Selama masa pandemic COVID-19, orang dengan penyakit penyerta merupakan kelompok rentanterpapar virus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan denganself care management pasien hipertensi selama masa pandemi COVID-19. Rancangan penelitian inimenggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 47 respondendengan total sampling. Uji statistik menggunakan spearman rank test. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan selfcare management dengan p value 0,000. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar perawat dapatmelibatkan pasien dalam self care management dengan membuat rencana tindakan yang terjadwalterkait self care management hipertensi sekaligus dibarengi dengan penggunaan metode CognitifBehavior Teraphy (CBT) dan diberikan edukasi GERMAS yang masif melalui kunjungan rumah yangperlu diinternsifkan. Kata Kunci : Hipertensi, Tingkat Pengetahuan, Self Care Management, Masa Pandemi COVID-19
PENGARUH PEMBERIAN DISCHARGE PLANNING TERHADAP PENGETAHUAN MANAJEMEN PERAWATAN DIRI PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE
Felicia Risca Ryandini;
Karsanah Karsanah
KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 12 No. 1 (2024): KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Kosala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37831/kjik.v12i1.332
Latar Belakang: Congestive heart failure (CHF) adalah suatu masalah kesehatan masyarakat yang terus meningkat, baik dari segi morbiditas dan mortalitas di negara maju maupun negara berkembang. Pasien CHF sering kali dirawat atau mengalami kekambuhan yang kebanyakan dikarenakan tidak mematuhi terapi yang dianjurkan. Manajemen perawatan diri sangat membantu pasien CHF dengan cara merawat penyakitnya lebih baik. Pemberian METHOD discharge planning dari awal pasien masuk opname sampai pasien akan pulang atau rawat jalan sangat penting untuk mengedukasi pasien dan keluarga. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh pemberian discharge planning terhadap pengetahuan manajemen perawatan diri pada pasien CHF. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan quasy eksperimental one-group pre-post test design. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 35 responden dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner manajemen perawatan diri. Hasil penelitian diketahui berdasarkan uji Paired T Test didapatkan p-value 0,000 (p<0,05), artinya ada pengaruh pemberian discharge planning terhadap pengetahuan manajemen perawatan diri pada pasien CHF. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian discharge planning terhadap pengetahuan manajemen perawatan diri pada pasien CHF. Untuk penelitian selanjutnya pemberian METHOD discharge planning dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan pengetahuan manajemen perawatan diri pada pasien CHF. Kata kunci: Congestive Heart Failure, discharge planning, pengetahuan manajemen perawatan diri Background: Congestive heart failure (CHF) is a public health problem that continues to increase in morbidity and mortality in both developed and developing countries. CHF patients are often treated or experience relapses, mostly due to non-compliance with recommended therapy. Self-care management helps CHF patients by taking better care of their disease and providing discharge planning from when the patient enters hospitalization until the patient is going home or outpatient. It is very important to educate patients and their families. This study aimed to analyse the effect of discharge planning on self-care management knowledge in CHF patients. This research is quantitative research with a quasi-experimental one-group pre-post-test design. The number of samples in this study was 35 respondents using a purposive sampling technique. The instrument used is the self-care management questionnaire. Based on the Paired T-Test, the p-value was 0.000 (p <0.05). This result means that there is an effect of giving discharge planning on knowledge of self-care management in CHF patients. There is an effect of discharge planning on self-care management knowledge in CHF patients. For further research, METHOD discharge planning can be used as a reference to increase self-care management knowledge in CHF patients. Keywords: Congestive Heart Failure, discharge planning, self-care management
PENGARUH PROGRAM FUL-TING (MINDFULNESS DAN EDUKASI STUNTING) TERHADAP PERILAKU IBU HAMIL DALAM PENCEGAHAN RISIKO KELAHIRAN DENGAN STUNTING
Handayani, Prita Adisty;
Kristiyawati, Sri Puguh;
Ryandini, Felicia Risca
Bina Generasi : Jurnal Kesehatan Vol 15 No 2 (2024): Bina Generasi : Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35907/bgjk.v15i2.311
Background: Stunting is a condition of failure to thrive in children which can be seen from the child's length or height being less than his age. The risk of stunting can be determined from the beginning of pregnancy. Mothers who do not regularly attend pregnancy checks, do not consume balanced nutrition during pregnancy, and unclean environmental sanitation can cause suboptimal fetal development during pregnancy. The importance of pregnant women's understanding regarding these matters needs to be increased through several programs such as education and medical therapy as carried out in this research, namely through the FUL-Ting Program (Mindfulness and Stunting Education). Purpose: The purpose of this research is to see the effect of the FUL-Ting program on the behavior of pregnant women in preventing the risk of births with stunting. Method: The design of this research is Quasy-Experimental with Pretest Posttest Design without a Control Group. The research was conducted in August – September 2023 with 84 pregnant women as respondents. The instrument in this research uses a questionnaire to prevent stunting in pregnant women which has been tested for validity and reliability. The test used uses the Wilcoxon test. As a result, based on the test results, a p-value of 0.000 was obtained, so it can be concluded that there is an influence of the FUL-Ting program on the behavior of pregnant women in preventing the risk of births with stunting. In conclusion, the FUL-Ting program which consists of mindfulness therapy and stunting education can increase pregnant women's knowledge about stunting prevention. Apart from that, pregnant women consciously become more motivated and accept their current situation. So that changes in behavior to a more positive direction can be implemented after respondents receive the FUL-Ting program.