Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kitab Kuntara Raja Niti Sebagai Pedoman Laku Masyarakat Lampung Ayyuhda, Citra; Karsiwan, Karsiwan
SOCIAL PEDAGOGY: Journal of Social Science Education Vol. 1 No. 1 (2020): Social Pedagogy: Journal of Social Science Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/social-pedagogy.v1i1.2125

Abstract

Tujuan Penelitian untuk mengetahui nilai-nilai ke-Islaman dalam laku masyarakat Lampung yang terdapat pada Kitab Kuntara Raja Niti. Metode penelitian, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Penelitian ini fokus kepada kandungan nilai-nilai ke-Islaman dalam laku masyarakat Lampung dalam aktifitasnya berdasarkan aturan dalam Kitab Kuntara Raja Niti. Jenis penelitian ini berusaha untuk mengembangkan konsep, pemahaman dalam bentuk deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat nilai-nilai ke-Islaman dalam tradisi masyarakat Lampung yang terdapat pada Kitab Kuntara Raja Niti. Nilai-Nilai ke-Islaman tersebut antara lain: 1) Harga diri, 2) Berbudi pekerti, 3) Teguh pendirian, 4) Larangan sumpah palsu, 5) Ramah, 6) Saling Menghormati, 7) Cara berucap, 8) Akhlak Bujang gadis, 9) Menjaga lingkungan alam, 10) Bersihnya desa. Semua nilai-nilai kearifan local tersebut yang terdapat dalam hokum adat masyarakat Lampung yaitu Kitab Kuntara Raja Niti dapat di Integrasikan kedalam perspektif islam yang mayoritasnya dianut oleh warga Negara Indonesia. Kata kunci: Nilai-Nilai Islam, Kuntara Raja Niti, Laku Lampung
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Cerita Rakyat Lampung (Study Cerita Rakyat Lampung Sang Kabelah Dan Khadin Tegal) Dalam Perspektif Islam Pasha, M Akmal Nur; Karsiwan, Karsiwan
SOCIAL PEDAGOGY: Journal of Social Science Education Vol. 1 No. 1 (2020): Social Pedagogy: Journal of Social Science Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/social-pedagogy.v1i1.2160

Abstract

Tujuan Penelitian untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter pada cerita rakyat Lampung yang berjudul Sang Kabelah dan khadin tegal dalam penelitian ini penulis menunakan metodo kualitatif. Dalam Penelitian ini penulis berfokus kepada permasalahan nilai-nilai pendidikan karakter pada cerita rakyat lampung dalam perspetif islam. Oleh karena itu, metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Jenis penelitian ini berusaha untuk mengembangkan konsep, pemahaman, dalam bentuk deskripsi. Hasil penelitian melalui kisah-kisah cerita rakyat banyak penanaman nilai-nilai, sebab memang cerita rakyat cenderung ada karena ia dimaksudkan untuk menyampaikan nilai-nilai tertentu. Seperti halnya pada cerita rakyat lampung yang berjudul khadin tegal untuk menanamkan nilai bertanggung jawab dan pada cerita sang kabelah yang dimana menanmakan nilai untuk selalu bersyukur atas apa yang diberika tuhan Yang Maha Esa. Dalam ajaran agama islam juga memrintahkan kita untuk selalu bersyukur dan bertanggung jawab. Kata kunci: Nilai, Islam, Pendidikan Karakter, Cerita Rakyat, Lampung
Pengembangan Nilai Karakter dan Kecakapan Hidup Bagi Pengurus Santri Putri Pondok Pesantren Baitun Nur Punggur Kabupaten Lampung Tengah Hidayat, Rahmat; Ferliana, Lian; Rahmawati, Novi Eka; Karsiwan, Karsiwan
SOCIAL PEDAGOGY: Journal of Social Science Education Vol. 2 No. 1 (2021): Social Pedagogy: Journal of Social Science Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/social-pedagogy.v2i2.3516

Abstract

Pengembangan nilai karakter dan kecakapan hidup bagi pengurus santri putri Pondok Pesantren Baitun Nur Punggur Lampung Tengah, merupakan suatu proses yang berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangan nilai karakter yang diperoleh pengurus santri putri yaitu terdiri dari nilai religius, ibadah, ikhlas, disiplin, sabar, tanggung jawab, dan tawadhu’. Sementara kecakapan hidup yang dikembangkan oleh pengurus santri putri yaitu, pengasuh anak, kawirausahawan dan keahlian urusan domestik. Proses pengembangan nilai karakter dan kecakapan hidup dilakukan dengan cara memberikan keteladanan bagi anak, tugas dan tanggung jawab pada urusan domestik, dan melalui pembelajaran dan pembiasaan dalam mengasuh anak. Dalam proses pengembangan nilai karakter yang dilakukan melalui tugas sehari-hari itu akan menjadikan kehidupan para pengurus santri putri menjadi terpola dan kemudian berkembang menjadi suatu kebiasaan. Dimana kebiasaan yang telah dilakukan oleh pengurus putri kelak akan bermanfaat setelah mereka bermasyarakat dengan apa yang telah dipelajari selama di pesantren.
Sepenggal Pemikiran John Dewey Tentang Demokrasi Tusriyanto, Tusriyanto; Karsiwan, Karsiwan
SOCIAL PEDAGOGY: Journal of Social Science Education Vol. 2 No. 2 (2021): Social Pedagogy: Journal of Social Science Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/social-pedagogy.v3i1.4321

Abstract

Tujuan kajian ini adalah untuk mendeskripsikan pemikiran Dewey tentang demokrasi bahwasanya tingginya partisipasi rakyat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka dapat mendorong pada terwujudnya pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Pemerintahan yang demikian merupakan pemerintah yang demokratis, kedekatan dengan rakyat akan menjadi perekat bangsa. Sedangkan pentingnya pendidikan demokrasi antara lain dapat dilihat dari nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi. Nilai nilai demokrasi dipercaya akan membawa kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik dalam semangat egalitarian dibandingkan idiologi non-demokrasi.
Analisis Perilaku Siswa Dalam Proses Belajar Mata Pelajaran IPS Yang Mengalami Broken Home Di SMPN 1 Seputih Surabaya Wibowo, Aditya; Nurlatifah, Linda; Shofhatunnaja, Rifda; Muklis, Zainul; Karsiwan, Karsiwan
SOCIAL PEDAGOGY: Journal of Social Science Education Vol. 2 No. 2 (2021): Social Pedagogy: Journal of Social Science Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/social-pedagogy.v3i1.4322

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti Perilaku Siswa Dalam Proses Belajar Mata Pelajaran Ips Yang Mengalami Broken Home Di Smpn 1 Seputih Surabaya. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam jurnal ini adalah tehnik dokumentasi serta menggukan metode penelitian kepustakaan. Serta teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Dari hasil peneitian dan analisis bahwa broken home” biasanya digunakan untuk menggambarkan keluarga yang berantakan akibat orangtua tak lagi peduli dengan situasi dan keadaan keluarga serta anaknya di rumah. Orangtua tidak lagi perhatian terhadap anak-anaknya, baik masalah di rumah, sekolah, sampai pada perkembangan pergaulan di masyarakat. Broken home bisa juga diartikan dengan kondisi keluarga yang tidak harmonis dan ridak berjalan layaknya keluarga yang rukun, damai, dan sejahtera karena sering terjadi keributan serta perselisihan yang menyebabkan pertengkaran dan berakhir pada perceraian. Bahwa siswa yang mengalami keluarga broken home mengalami perubahan kebiasaan belajar dari beberapa aspek yaitu mempersiapkan semua keperluan study pada malam harinya sebelum berangkat ke sekolah, selalu berusaha senantiasa hadir di kelas sebelum pelajaran dimulai
TOPONIMI DAERAH METRO SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS DI SEKOLAH Sari, Lisa Retno; Karsiwan, Karsiwan
SOCIAL PEDAGOGY: Journal of Social Science Education Vol. 3 No. 1 (2022): Social Pedagogy: Journal of Social Science Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/social-pedagogy.v3i1.4865

Abstract

Pemberian nama atau lokasi pada suatu tempat merupakan suatu tinggalan peradaban manusia yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan suatu wilayah. Kesan terhadap suatu tempat bagi manusia begitu mendalam sehingga penamaan suatu tempat seringkali memiliki nilai-nilai yang perlu dilestarikan keberadaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisir nilai sejarah dan budaya yang ada pada toponimi daerah kota Metro dan sekitarnya. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa Toponimi kota metro memiliki karakteristik yang unik, khas dan menarik untuk dikaji sebagai sarana penguat dalam proses belajar. Keunikan yang ditimbulkan merupakan sarana dalam mendukung pembelajaran berbasis lingkungan sehingga proses belajar peserta didik menjadi lebih menarik, menyenangkan dan menantang. Adapun pola toponimi wilayah di kota Metro memiliki dua (2) karakteristik utama yaitu: 1) Penamaan lokasi berdasarkan lokasi asal penduduk; 2) Penamaan lokasi berdasarkan pemetaan pemerintah kolonial Belanda dalam bentuk beddeng angka saat membuka daerah Metro. Materi IPS di sekolah lebih memiliki kekuatan, dan memberikan penguatan kemampuan keterampilan sosial peserta didik seperti keterampilan bertanya, bersikap, bernalar kritis, dan tentunya menyikapi setiap persoalan selama proses belajar peserta didik sehingga memiliki kebermaknaan, dan keterkaiatan langsung dengan kejadian atau peristiwa di lingkungan tinggalnya. Penguatan dan penambahan materi IPS dengan menggunakan, memanfaatkan, dan memfasilitasi peserta didik untuk belajar, mengenal, dan menginternalisasikan nilai-nilai sejarah dan budaya di lingkungan melalui proses belajar. Sehingga pada akhirnya pelajaran IPS dengan demikian diharapkan mampu merangsang peserta didik untuk belajar, berkreasi dan berkarya dalam melestarikan nilai sejarah dan budaya di lingkungan sebagai penguatan karakter peserta didik.
Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran IPS Berbasis Kearifan Lokal di Lampung Karsiwan, Karsiwan; Retnosari, Lisa; Lisdiana, Anita; Hamer, Wellfarina
SOCIAL PEDAGOGY: Journal of Social Science Education Vol. 4 No. 1 (2023): Social Pedagogy: Journal of Social Science Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/social-pedagogy.v4i1.6612

Abstract

Kearifan lokal merupakan beragam pengetahuan, tradisi baik lisan maupun tulisan, keterampilan, kecerdasan, proses dan dinamika sosial, ajaran, tradisi, nilai dan norma, dan adat istiadat lokal yang terdapat dalam suatu masyarakat. Kearifan lokal Lampung merupakan nilai-nilai luhur budaya yang bersumber dari falsafah hidup orang Lampung. Tujuan dari penelitian ini ialah bagaimana penguatan pendidikan karakter melalui materi IPS dengan menambahkan muatan materi kearifan lokal yang sesuai dengan tema-tema yang terdapat pada mata pelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah literature review dengan menyandingkan materi IPS dengan nilai kearifan lokal Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) penguatan pendidikan karakter dapat dilakukan dengan mengintegrasikan muatan kearifan lokal dengan materi IPS yang tersedia, 2) integrasi muatan materi kearifan lokal dimungkinkan dengan memberikan penguatan materi IPS dengan lingkungan sosial, nilai sejarah dan budaya sehingga menjadikan pelajaran menjadi nyata dan lebih bermakna bagi peserta didik, dan 3) penambahan muatan kearifan lokal pada mata pelajaran IPS mampu memberikan penguatan pendidikan karakter pada diri peserta didik sehingga semakin meneguhkan dan menguatkan identitas peserta didik yang berkarakter.
Identification of Historical Buildings in Menggala as a Learning Resource for Social Studies Bibit Suranti; Karsiwan, Karsiwan
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol. 15 No. 3 (2025): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v15i3.3158

Abstract

Tulang Bawang Regency possesses numerous historical buildings that hold significant cultural and educational value. However, this potential has not been optimally utilized as a learning resource for Social Studies (IPS), resulting in students lacking contextual learning experiences based on local history. This study aims to identify historical buildings in Tulang Bawang Regency and explore their potential as learning resources for Social Studies. Using a descriptive qualitative approach, data were collected through field observations, interviews with local historians, and documentation as well as other relevant written sources. Data analysis in this study followed three gradual activities: data reduction, data presentation, and conclusion drawing/verification. The findings reveal that in Menggala there are several buildings with historical value such as Masjid Kibang, Gedung Perwatin, the Post Office Building, the Tulang Bawang River dock, the House of Prince Warganegara, the tombs of Minak Ngengulung Sakti and Minak Sengaji, and Tangga Raja. These findings indicate that the buildings possess educational values relevant to the Social Studies curriculum under the Merdeka Curriculum. These historical sites can be linked to topics such as social interaction and social status, geographical conditions and natural resource conservation, and the development of Islam and culture in Indonesia. Therefore, utilizing these sites as learning resources can enrich students’ knowledge while fostering appreciation for local history. Integrating historical buildings into Social Studies learning can serve as an innovative and contextual strategy.
Transmigrasi Masyarakat Bali di Rama Dewa Tahun 1956 Azahra, Fauzia; Karsiwan, Karsiwan
TAMADDUN: Jurnal Ilmu Sosial, Seni, dan Humaniora Vol. 1 No. 2 (2023): TAMADDUN: Jurnal Ilmu Sosial, Seni, dan Humaniora
Publisher : Yayasan Alpatih Harapan Semesta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70115/tamaddun.v1i2.135

Abstract

Lampung Province is one of the provinces in Indonesia that is the destination of transmigration, as well as a province inhabited by various tribes, one of which is Bali. This research uses qualitative approach method. This method uses data collection techniques that use 3 methods, namely observation, interviews, and documentation. The result of this study is that economic and demographic conditions became the driving factors that influenced the holding of the transmigration program of the Balinese people to Lampung in 1956.  This transmigration process took place in Rama Dewa, Seputih Raman District. This was shown by the construction of the Transmigration Memorial monument of the Balinese people who came to Rama Dewa Village in 1956. The transmigration program is said to have been successfully motivated by findings that mentioned the success of the Balinese people in building life in Lampung since they first arrived in Lampung.
Kiai Haji Arsyad:  Pejuang Kemerdekaan Era Revolusi Fisik di Lampung Fitriani, Lutfia; Karsiwan, Karsiwan
TAMADDUN: Jurnal Ilmu Sosial, Seni, dan Humaniora Vol. 1 No. 2 (2023): TAMADDUN: Jurnal Ilmu Sosial, Seni, dan Humaniora
Publisher : Yayasan Alpatih Harapan Semesta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70115/tamaddun.v1i2.137

Abstract

The aim of this research is to find out the biography of K.H Arsyad from the time he fought until he died. And knowing the traces of K.H Arsyad's independence struggle in the revolutionary era in Lampung. The method used in this research is a historical research method, because this research takes objects from events that occurred in the past. The steps in historical research are: (1) Heuristics is a search process to find historical sources. (2) Criticism is investigating whether historical traces are genuine or fake. During the era of the war for independence, the name K.H. Arsyad took many roles with the spirit of jihat fi sabililah to defend the homeland. To liberate the land of blood from the invaders. The events that occurred during the Physical Revolution from 1945 to 1949 were experienced by K.H. Arsyad, namely during the first Dutch military aggression around August 1947. and during the second military aggression around 1949. KH Arsyad's struggle was by physical means which is usually called armed struggle because Lasykar Hizbullah Telukbetung fought against the Dutch colonialists with minimal weapons.