Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Collaborative governance in CSR management program for slum area rehabilitation Muhammad Roisul Basyar; Anggraeny Puspaningtyas
Publisia: Jurnal Ilmu Administrasi Publik Vol 7, No 1: April 2022
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/pjiap.v7i1.7480

Abstract

This study aims to explain how the skills needed for successful collaboration between the government, the private sector, and the community are as a solution for social rehabilitation of slum settlements. The case chosen was a collaboration between PT Astra International, the sub-district government, and the people of the East Keputih Tegal Sub district, Surabaya City which is a CSR fund management program. This study uses a qualitative descriptive method using primary data collection techniques (interviews, observation and documentation). The theory used in this research is collaborative governance skills according to (Donahue Zeckhauser, 2011). The results show that the success of Collaborative Governance that occurs between the Government, PT. ASTRA and the community can run optimally because they are able to collaborate in 4 types, namely, a) Collaboration for Productivity, b) Collaboration for Information; c) Collaboration for Legitimacy Collaborative governance; and d) Collaboration for Resources. From the 4 types of collaboration that the researcher analyzed, all collaboration skills that occur are in accordance with the 8 skills proposed by (Donahue Zeckhauser, 2011). The success of this collaboration is because the sub-district government is able to delegate several functions to PT ASTRA and the community. In addition, community participation can be facilitated from the beginning of the program to implementation. PT ASTRA is very professional in carrying out the delegation function given by the sub-district government and the Surabaya City Government.
Analisis Pelaksanaan Program Pertukaran Mahasiswa Mandiri pada Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Robbiatul Adawiyah Awahah; Muhammad Roisul Basyar
JOURNAL OF ADMINISTRATIVE AND SOCIAL SCIENCE Vol. 4 No. 1 (2023): Januari : Journal of Administrative and Social Science
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Yappi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jass.v4i1.119

Abstract

Pertukaran mahasiswa merupakan suatu program yang menyediakan peluang bagi para mahasiswa untuk merasakan pengalaman belajar di universitas lain baik di dalam negeri maupun luar negeri, menerima berbagai ilmu yang berbeda dan lebih maju serta menjadi sarana ntuk bertukar budaya. Pada program pertukaran mahasiswa ini diadakan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo program studi Administrasi Publik Fakultas Hukum, Bisnis dan Ilmu Sosial. Dalam proses pelaksanaan program Pertukaran Mahasiswa Mandiri di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo melakukan kegiatan seperti pembelajaran formal, mengadakan Kuliah Tamu dengan narasumber profesional yang dapat memberikan wawasan yang luas kepada mahasiswa, kegiatan penelitian terkait dengan penugasan mata kuliah yang bersangkutan seperti melakukan wawancara dengan perangkat desa mengenai kependudukan desa dan melakukan observasi dan wawancara dengan instansi pemerintah terkait penggunaan aplikasi digital oleh pemerintah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang disajikan berupa data dengan pengumpulan datanya menggunakan pengamatan langsung, wawancara dan studi dokumen serta adapun analisis yang digunakan yaitu dengan metode SWOT untuk mengetahui kualitas MBKM di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
MANAJEMEN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN di KELURAHAN KEBRAON KECAMATAN KARANG PILANG KOTA SURABAYA Yakub Fisabillillah; Muhammad Roisul Basyar
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 3 No. 02 (2023): MANAJEMEN PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Magang MSIB-MBKM bertujuan membuat maupun menyampaikan kerja sama, dengan sejumlah harapan pihak SDM terkhusus dalam bidang Pendidikan dan Pelatihan bisa memberi ilmu atau memberi peluang pada saya guna mengimplementasikan ilmu yang sudah saya peroleh pada perkuliahan di dunia kerja nyata dalam Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya bagian Pendamping Layanan Administrasi Kependudukan. Penempatan Magang di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya ini berada pada kelurahan se-Surabaya, kali ini saya berkesempatan penempatan di Kelurahan Kebraon Kec. Karang Pilang Kota Surabaya. administrasi kependudukan merupakan salah satu bentuk layanan negara pada masyarakat, yang mana administrasi kependudukan tersebut sendiri merupakan serangkaian aktivitas penertiban dan penataan dokumen atau data kependudukan lewat pencatatan sipil, pendaftaran penduduk, pengelolaan informasi penduduk, pemanfaatan hasil bagi pelayanan publik atau sektor lainnya. Dinas ini sudah mempunyai sistem informasi yang dengan menyeluruh telah terstruktur ataupun berlangsungs ecara baik, apalagi dalam pendataan penduduk. Disamping itu sistem informasi input data secara jelas mempergunakan aplikasi aplikasi Klampid New Generation. Kualitas layanan yang dikategorikan kedalam RATER sudah baik pada kantor kelurahan Kebraon Kecamatan Karang Pilang Kota Surabaya.
IMPLEMENTASI APLIKASI KLAMPID NEW GENERATION UNTUK MENINGKATKAN SADAR ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KELURAHAN KAPASMADYA BARU Inelika Astika Irada; Muhammad Roisul Basyar
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 3 No. 02 (2023): MANAJEMEN PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan zaman yang serba canggih ini semakin menuntut agar memudahkan segala kegiatan maupun aktifitas menjadi lebih mudah, cepat, efeketif dan efisien. Salah satunya yakni dalam kegiatan pelayanan administrasi kependudukan yang diberikan oleh pemerintahan. Pemerintah Kota Surabaya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) terus berinovasi dalam hal pelayanan, contohnya yakni meluncurkan aplikasi Pelayanan Administrasi Kependudukan secara online seperti Klampid New Generation. Aplikasi Klampid New Generation (KNG) ini merupakan aplikasi untuk membantu kepengurusan administrasi kependudukan secara online. Salah satu Kelurahan yang menggunakan aplikasi KNG ini untuk menjalankan proses kegiatan administrasi kependudukan adalah Kelurahan Kapasmadya Baru, Kecamatan Tambaksari Kota Surabaya. Dengan ini peneliti ingin mengetahui bagaimana implementasi aplikasi Klampid new Generation untuk meningkatkan sadar administrasi kependudukan di Kelurahan Kapasmadya Baru. Selain itu juga, peneliti ingin mengetahui apa hambatan-hambatan yang dialami dalam pelayanan adminduk di Kelurahan Kapasmadya Baru. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, peneliti dapat menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata (baik tertulis maupun lisan).
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DALAM PROGRAM KALIMASADA DI KANTOR KELURAHAN KARAH KOTA SURABAYA Eka Faradila Setiavani; Muhammad Roisul Basyar
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 3 No. 02 (2023): MANAJEMEN PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan yang baik sangat dibutuhkan untuk mempertahankan suatu pelanggan, dalam hal ini pelayanan publik yang baik akan menciptakan kepuasan tersendiri bagi masyarakat. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan salah satunya dengan menciptakan suatu program inovasi Kalimasada (Kawasan Lingkungan Masyarakat Sadar Administrasi Kependudukan). Program Kalimasada ini bertujuan untuk menciptakan kawasan lingkungan yang tertib administrasi kependudukan dengan melibatkan berbagai pihak, baik penyelenggara administrasi kependudukan di tingkat Dinas, Kecamatan, Kelurahan, RT/RW, serta masyarakat. Seperti halnya di Kelurahan Karah, yang membantu mempermudah dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan kepada masyarakat. Namun hingga saat ini, masih sering ditemui keluhan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat, diantaranya adalah masih kurangnya pengetahuan pegawai dalam memberikan informasi mengenai apa saja syarat-syarat yang diperlukan dalam pengurusan dokumen administrasi kependudukan, akses internet yang terkadang lambat sehingga menyebabkan keterlambatan dalam menyelesaikan pelayanan, dan juga ketidaktepatan waktu pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga dimensi kualitas pelayanan publik yang berjalan dengan baik sebagai mana mestinya, yaitu diantaranya dimensi bukti fisik, daya tanggap, dan empati. Sedangkan, untuk dua dimensi yang lainnya bisa dikatakan berjalan kurang baik, yakni dimensi kehandalan, dan jaminan.
OPTIMALISASI PROGRAM KALIMASADA DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI APLIKASI KLAMPID DI KECAMATAN SAMBIKEREP Rizky Avina; Muhammad Roisul Basyar
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 3 No. 02 (2023): MANAJEMEN PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Magang merupakan pelatihan kerja lapangan yang diselenggarakan untuk pelatihan kerja secara langsung yang dibimbing oleh lembaga untuk bimbingan dan pengawasan pekerja yang sudah lebih berpengalaman. Merdeka Belajar Kampus Merdeka – Administrasi Kkependudukan (MBKM-A) merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan dosen dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian sebagaimana penulis menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, kepada masyarakat serta meningkatkan layanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di bidang layanan administrasi kependudukan. Dalam Program ini mencakup dalam administrasi kependudukan dan pencatatan Sipil, terdiri dari banyak program dan tentunya mahasiswa memiliki kesempatan untuk memilih dan mencari pengalaman sesuai dengan keilmuan dan jurusan di kampus masing-masing. Dalam program Magang MBKM dispendukcapil Surabaya ini saya memilih di program “Optimalisasi Program Kalimasada (Kawasan lingkungan Masyarakat Sadar Administrasi Kependudukan). Mulai dari kegiatan awal observasi analisis kondisi dan informasi dan permasalahan yang terdapat dilapangan kemudian sosialisasi hingga terbentuknya pencapaian pengoptimalan Program Kalimasada berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana dan target yang telah ditentukan. Peningkatan sikap, nilai kesadaran, kepedulian dan tertib serta pengetahuan bagi masyarakat terkait administrasi kependudukan di lingkungan Kecamatan Sambikerep melalui Giat Permissi yang bekerja sama dengan Ning minduk untuk pendataan, pendampingan dan penyelesaian permasalahan yang dialami oleh masyarakat. Kepuasan Masyarakat terkait pelayanan administrasi di kecamatan Sambikerep yang semakin efektif dan efisien dengan adanya kegiatan magang mahasiswa sehingga masyarakat lebih antusias untuk mengurus dokumen kependudukan.
OPTIMALISASI PROGRAM KALIMASADA MELALUI KEGIATAN “JEBOL ANDUK” SEBAGAI UPAYA MASYARAKAT TERTIB ADMINDUK KELURAHAN KEBONSARI Evinda Fenny Wulandari; Muhammad Roisul Basyar
Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol. 20 No. 1 (2023): Juni : Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Mbojo Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1113.107 KB) | DOI: 10.59050/jian.v20i1.194

Abstract

Population administration is a series of activities related to population data. Every citizen is obliged to have population data and to report all important events that occur. The Kalimasada (Adminduk Conscious Community Environmental Area) programs is one of the programs initiated by the Surabaya City Government to address the problem of orderly administration of population administration in Surabaya. This type of research uses a qualitative approach with the observation method carried out to be able to identify obstacles to optimizing the Kalimasada program in Kebonsari Village. Based on the results of the discussion, it was found that there were several inhibiting factors that caused the community to be disorderly adminduk. Based on these problems, efforts were made in the form of the “Jebol Anduk” service or the adminduk ball pickup service by going directly to residencts homes. The implementation of this efforts is expected to provide a solution to the problem of orderly administration of population in the Kebonsari Village
DIGITALISASI DESA DALAM KONTEKS COLLABORATIVE GOVERNANCE Yusuf, Hariyoko; Basyar, Muhammad Roisul; Hartono, Supri; Ria, Catur Ajeng Kartika
Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 13, No 1 (2023): Dinamika Governance - APRIL
Publisher : Universitas of Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdg.v13i1.3420

Abstract

The development of a digital ecosystem that has entered the village government level has become a trend and direction of development now. The village government as the responsible party cannot carry out the development itself, and needs to collaborate with other parties. Collaborative governance is a bridge that is used to create a digital village environment. In collaborative governance, it is necessary to have actors, interests that are driving forces, platforms for collaboration, and the ultimate hope of the collaboration process. This research is a qualitative research using a literature review approach. The results of this study illustrate that there must be actors who have the same interest in creating a village digital environment. These interests become fuel in the collaborative governance process that is carried out. The collaboration process also requires an arena that can be facilitated by the government from the village to the central level. The goal to be achieved is a digital environment created consisting of technology, culture, social, political, psychological, service, and administrative. Thus, village digitization can create a digital environment through collaborative governance. AbstraksiPembangunan ekosistem digital yang sudah masuk dalam tingkat pemerintahan desa sudah menjadi tren dan arah pembangunan sekarang. Pemerintah desa sebagai pihak yang bertanggungjawab tidak dapat melaksanakan pembangunan tersebut sendiri, dan perlu melakukan kolaborasi dengan pihak lain. Collaborative governance menjadi jembatan yang digunakan untuk menciptakan lingkungan digital desa. Dalam collaborative governance perlu adanya aktor, kepentingan yang menjadi pendorong, wadah kolaborasi, dan harapan akhir dari proses kolaborasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan kajian literatur. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa harus ada aktor yang memiliki kepentingan yang sama dalam menciptakan lingkungan digital desa. Kepentingan tersebut menjadi bahan bakar dalam proses collaborative governance yang dilaksanakan. Dalam proses kolaborasi tersebut juga membutuhkan arena yang dapat difasilitasi oleh pemerintah dari tingkat desa sampai pusat. Tujuan yang akan dicapai adalah lingkungan digital yang dibuat terdiri dari teknologi, budaya, sosial, politik, psikologis, pelayanan, dan administratif. Sehingga, digitalisasi desa dapat tercipta lingkungan digital melalui collaborative governance.
EFEKTIVITAS PELAYANAN SAYANG WARGA DI BALAI RW KELURAHAN PEGIRIAN UNTUK MENINGKATKAN WARGA TAAT ADMISTRASI KEPENDUDUKAN Arya Wibisono; Muhammad Roisul Basyar
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 3 No. 05 (2023): ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya terus berinovasi dalam pengelolaan kependudukan untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang sadar mengelola kependudukan, bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk mendukung program-program yang ada. Salah satunya dengan memberikan pelayanan Sayang Warga yang dilakukan secara intensif di balai RW, terutama masyarakat di Kelurahan Pegirian diberikan kemudahan untuk mengurus administrasi kependudukan terdekat demi memperlancar administrasi. Pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) di balai RW kelurahan pegirian di bantu oleh mahasiswa dan perangkat desa yang sudah dikerahkan di tempat untuk membantu mendukung inovasi ini, diharapkan mampu mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat, agar masyarakat lebih memahami pengelolaan kependudukan (Adminduk). Pelayanan kependudukan Sayang Warga meliputi berbagai administrasi kependudukan serta konsultasi kependudukan. Tidak berhenti sampai di situ, layanan Sayang Warga di kelurahan RW juga bertujuan untuk membantu masyarakat dari berbagai kalangan dengan mudah dalam melakukan pengelolaan huniannya tanpa harus mengeluarkan tenaga dan waktu ekstra karena layanan ini dekat dengan rumah. Mekanisme pelayanan Balai RW saat ini dilakukan dengan basis “same day”, artinya usulan pelayanan akan langsung selesai pada hari yang sama.
Analisis Kebijakan Rehabilitasi Ekonomi Pelabuhan Kamal Pasca Pengoperasian Jembatan Suramadu Sofiana; Muhammad Roisul Basyar
Public Sphere Review Volume 2 Nomor 2: September 2023
Publisher : Public Administration Dept, Faculty of Social and Political Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/psr.v2i2.87

Abstract

Kamal Port is the main port located in Kamal Village, Bangkalan district, Madura Island, East Java. This port became the center of the crossing of the Madura community from the village of Kamal (Bakalan) to the port of Tanjung Perak (Surabaya). However, with the inauguration of Suramadu Bridge on June 10, 2009, Kamal Harbour experienced a decrease in cruise ship users. The crossing of the ferry, which is 30 minutes longer than the use of the Suramadu Bridge, and the more expensive cost of the Suramudu Bridge are the reasons why people switch from the boat to the bridge. The study aims to analyze the economic rehabilitation policy of Kamal Village as an effort by the government of Bangkalan District to revive the Kamal Port economy. This research will use qualitative descriptive analysis methods with secondary data, where the data is taken based on precise and reliable previous research. The results of this research will refer to the assessment of the potential prospects of the Kamal Port that can be utilized for economic recovery, SWOT analysis as an evaluation of the performance of the Kamal Harbour Maritime Tourism Policy, and economic restoration strategies by assessing the supporting factors suggested by the researchers to improve the Kamal Port economy.