Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENGATURAN DAN MENATA POLA RUANG DESA ULANTA KECAMATAN SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO irwan wunarlan; Berni Idji; M. Faisal Dunggio; Satar Saman
Jurnal Pengabdian Teknik Industri Vol 1, No 1: November 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jpti.v1i1.17117

Abstract

Ulanta Village is an area in the middle of the city and most (81.84%) of the village area has been designated as a provincial strategic area in the 2014-2034 Bone Bolango Regency Regional Spatial Plan, namely Agropolitan Areas and Integrated Industrial Areas as a form of support for life community economy in Bone Bolango Regency. As for the Identification and Formulation of the Problem (1) Analyze community perceptions regarding the spatial pattern of the area in Ulanta Village, Suwawa District, Bone Bolango Regency, (2) Evaluate the suitability of the implementation of the spatial pattern for the Ulanta Village area with the RTRW of Bone Bolango Regency. (3) Making recommendations based on the results of an evaluation of spatial planning patterns in the Suwawa sub-district in Bone Bolango Regency. The target group in this science and technology implementation activity is the community, especially village government apparatus and youth youth organizations in Ulanta Village, Suwawa District, totaling 20 people. This activity takes the form of village spatial planning training by using village government officials and youth youth organizations in Ulanta Village, Suwawa District, which are very vulnerable to various land conversion problems.This training is an alternative solution to tackling environmental degradation and provides added value in increasing skills, insight and knowledge about the use of the environment to make it a comfortable and beautiful environment for the community. Keywords: Arrangement, spatial pattern, village, environment
Pelatihan Mendesain Alat Pengering Ikan Higenis di Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango Irwan Wunarlan; Satar Saman
Mopolayio : Jurnal Pengabdian Ekonomi Vol. 2 No. 1 (2022): Mopolayio : Jurnal Pengabdian Ekonomi Volume 2 Number 1 (November 2022) has bee
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Botubarani merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Mayoritas penduduk yang bermukim pesisir pantai di Desa Botubarani memiliki mata pencaharian sebagai nelayan tradisional. Jumlah tangkapan ikan tersebut yang dapat dijual dan dikonsumsi sendiri berjumlah 345 kg/bulan sehingga terdapat sisa jumlah tangkapan ikan yang tidak dapat dijual dan dikonsumsi sendiri sebanyak 229 kg per bulan, jika ditinjau secara finansial maka rerata nelayan tradisional di Desa Botubarani mengalami kerugian sebesar Rp 108.600 per hari. Oleh karenannya diperlukan alat untuk membantu mengatasi permasalahan diatas maka perlu dibuat Alat tersebut adalah Alat Pengering Ikan Higenis. Dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik membantu untuk mendisain alat pengering ikan higenis sementara masyarakat nelayan merupakan kelompok sasaran. Dengan alat ini dapat membantu masyarakat nelayan tradisional Desa Botubarani keluar dari permasalahan tersebut.
PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA DISABILITAS FISIK DI GORONTALO Muh. Fadrianto Tomu; Satar Saman; Lydia Tatura
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.20718

Abstract

ABSTRACT Gorontalo Province is one of the regions in Indonesia with a rapidly growing population of people with disabilities, reaching 6,945 individuals spread across 6 districts/cities. Based on this number, Gorontalo is one of the areas that frequently participates in the PEPARNAS (National Paralympic Week) event, which is held every 4 years. However, Gorontalo lacks the facilities to accommodate the training of physically disabled athletes and support their spirit for continuous development. The aim of the Physical Disability Sports Training Center Design is to provide a sports training facility for individuals with physical disabilities in Gorontalo, equipped with disability-friendly infrastructure and facilities. The methods employed in this design included data collection, site analysis, benchmarking, and literature studies. The physical disability sports training center in Gorontalo was designed based on the needs of individuals with physical disabilities as the main actors, using a behavioral architecture approach. Behavioral architecture is an approach in the field of architecture that emphasizes the connection between a space or building and its users and environment through the transformation of form and appearance of the building, site mass processing, and physical completeness of the designed building, taking into account the materials used in the design to provide safety and comfort for users during activities inside the facility. The research result was a building model of the Physical Disability Sports Training Center in Gorontalo as a facility to accommodate sports training for physically disabled athletes, equipped with disability-friendly infrastructure and facilities, creating comfort and safety during activities within the space or building, as well as during the training, development, and nurturing process in the field of sports. ABSTRAKProvinsi Gorontalo merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan populasi penyandang disabilitas yang pesat yaitu mencapai 6.945 jiwa yang tersebar di 6 Kabupaten/Kota. Bedasarkan jumlah tersebut, Gorontalo menjadi salah satu daerah yang sering mengikuti ajang PEPARNAS (Pekan Paralimpiade Nasional) yang diselenggarakan 4 tahun sekali. Akan tetapi di Gorontalo sendiri belum memiliki fasilitas yang dapat mewadahi latihan para atlet disabilitas fisik untuk penunjang semangat para atlet agar terus berkembang. Tujuan dari Perancangan Pusat Pelatihan Olahraga Disabilitas Fisik ialah untuk mewujudkan sebuah fasilitas pelatihan olahraga bagi penyandang disabilitas fisik di Gorontalo dengan sarana dan prasarana yang ramah terhadap disabilitas. Metode yang digunakan dalam perancangan ini ialah metode pengumpulan data, analisis site, studi banding dan studi literatur. Pusat pelatihan olahraga disabilitas fisik di Gorontalo akan dirancang berdasarkan kebutuhan disabilitas fisik sebagai pelaku utama dengan pendekatan tema arsitektur perilaku. Arsitektur Perilaku adalah sebuah pendekatan dalam ilmu arsitektur yang sangat menekankan keterkaitan antara sebuah ruang atau bangunan dengan pengguna dan lingkungannya melalui transformasi bentuk dan penampilan bangunan, pengolahan tata massa tapak, serta kelengkapan fisik bangunan yang didesain sedemikian rupa dengan memperhatikan material yang digunakan dalam perancangan agar dapat memberikan keamanan dan kenyamanan kepada pengguna saat beraktivitas didalamnya. Hasil dari penelitian ini berupa model bangunan Pusat Pelatihan Olahraga Disabilitas Fisik di Gorontalo sebagai fasilitas untuk mewadahi pelatihan olahraga bagi para atlet disabilitas fisik dengan sarana dan prasarana yang ramah terhadap disabilitas sehingga dapat tercipta kenyamanan dan keamanan saat beraktifitas dalam ruang atau bangunan, serta dalam proses pelatihan, pembinaan dan pengembangan pada bidang olahraga 
PENERAPAN PENDEKATAN DESAIN ARSITEKTUR HIBRID PADA PERANCANGAN PASAR SENTRAL LIMBOTO DI KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Nurul Maziyah Hidayat; Moh. Faisal Dunggio; Satar Saman
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.21562

Abstract

ABSTRACKA central market, also known as a terminal market, is a centralized trading place where local sellers gather and receive goods while allowing sellers to trade directly within the central market. One characteristic of a central market is a Type A traditional market that operates daily. Limboto Shopping Center is a central market in Limboto District, Gorontalo Regency. However, on March 2, 2018, a fire engulfed Limboto Shopping Center, destroying the entire second and part of the first floors. Based on this issue, the title of this final project is “Designing Limboto Central Market with a Hybrid Architectural Design Approach”, aiming to provide visitors with comfort, security, and a new atmosphere. The term hybrid refers to the combination of two opposing elements while retaining the characteristics of each. This concept is applied in numerous advanced countries worldwide. Architectural design should consider local culture to ensure that buildings fit in and a place maintains its distinct identity. Keywords: Central Market, Hybrid Architecture ABSTRAK. Pasar sentral atau juga disebut pasar terminal merupakan pasar pusat yang mengumpulkan atau menerima barang dagangan dari penjual lokal tetapi para penjual juga bisa berjualan langsung di pasar sentral. Salah satu ciri pasar sentral adalah merupakan pasar rakyat tipe A, yang operasional pasar harian. Shopping Center Limboto adalah pasar sentral yang berada di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Akan tetapi pada tanggal 2 Maret 2018, Shopping Center Limboto mengalami kebakaran yang menghanguskan seluruh tingkat kedua bangunan dan sebagian pada tingkat pertama bangunan. Berdasarkan permasalahan tersebut menjadikan alasan judul tugas akhir ini yaitu perancangan “Pasar Sentral Limboto” dengan pendekatan arsitektur hybrid untuk memberikan rasa nyaman, keamanan dan suasana baru kepada pengunjung. Pengertian hibrid sendiri adalah penggabungan dua unsur yang berlawanan tetapi tetap mempertahankan karakter unsur-unsur tersebut. Konsep hibrid telah ditetapkan di berbagai negara maju di berbagai belahan dunia ini. Dalam desain arsitektur perlu memperhatikan karakter budaya local, agar karya-karya arsitektur tidak asing berada di suatu tempat dan agar suatu tempat memiliki karakter yang unik.Kata kunci: Pasar Sentral, Arsitektur Hibrid
PERANCANGAN SARANA PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN OLAHRAGA PELAJAR PROVINSI GORONTALO Adam, Nur Alim Januardi JH; Arifin, Sri Sutarni; saman, satar
JAMBURA Journal of Architecture Vol 4, No 2 (2022): JJoA : Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v4i2.15606

Abstract

PPLP Provinsi Gorontalo sejak tahun 2017 hingga 2021 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data primer dari Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda Dan Olahraga, tercatat sebanyak 74 siswa telah terdaftar di PPLP Provinsi Gorontalo. Pihak pengelola PPLP Provinsi Gorontalo menyampaikan, saat ini PPLP Provinsi Gorontalo memiliki kendala tidak adanya sekolah formal untuk menampung siswa yang berasal dari seluruh daerah yang ada di Provinsi Gorontalo. selain itu tidak adanya sekolah formal membuat pengawasan terhadap atlet tidak maksimal karena atlet harus keluar dari kawasan PPLP untuk pergi ke sekolah-sekolah terdekat.Tujuan PPLP Provinsi Gorontalo adalah untuk menghadirkan sekolah yang dapat menampung siswa berprestasi dibidang olahraga yang ada di provinsi gorontalo, serta memiliki sarana dan prasarana yang mendukung aktifitas pembelajaran dan pelatihan.  Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah dengan melakukan observasi lapangan, yaitu dengan meninjau langsung kondisi lapangan dan mengumpulkan data dengan cara mewawancarai pihak terkait, kemudian mengidentifikasi aspek-aspek yang dapat diterapkan dalam perancangan yang menyangkut aspek teknis, aspek desain yang sesuai dengan kriteria perancangan yang akan dicapai. Dari permasalahan yang diperoleh selanjutnya dianalisis sehingga menghasilkan konsep perancangan dengan tema Arsitektur Kontemporer. Sebagai hasil desain yaitu dapat merancang pusat pendidikan dan latihan olahraga dengan segala kegiatan dan sarana prasarana yang mendukung. Hasil laporan berupa konsep perancangan dan penerapan pada objek rancangan sebagai pedoman untuk melanjutkan merancang pusat pendidikan dan latihan olahraga Pelajar. 
APLIKASI ARSITEKTUR HEALING ENVIRONMENT PADA RANCANGAN PUSAT REHABILITASI SOSIAL TERPADU PROVINSI GORONTALO Paca, Nurhadiningsi; Pratiwi, Niniek; Saman, Satar
JAMBURA Journal of Architecture Vol 6, No 1 (2024): JJoA : Juni 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v6i1.21106

Abstract

Pancasila and the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia mandate that the state has the responsibility to protect the entire Indonesian nation and promote public welfare in the framework of realizing social justice for all Indonesian people. Integrated Social Rehabilitation Center as a place for rehabilitation or recovery and development to enable a person, namely PPKS, to carry out his social functions normally. The design of the Integrated Social Rehabilitation Center in Gorontalo Province was due to the unavailability of Integrated Social Rehabilitation Center facilities in Gorontalo, both as part of the service and as an institution. Based on the results of a field survey, Gorontalo Province does not yet have a Social Rehabilitation Institution, this has become the government's impetus to plan the development of a Social Rehabilitation Institution with a centralized concept in 2025. The building design method is based on all relevant data. This data is obtained from various literature, journals, books according to the design object problems. After collecting the next data in the analysis stage, namely using descriptive analysis methods. Data covering everything related to the Integrated Social Rehabilitation Center and the Healing Environment architecture were obtained, then elaborated and analyzed, the analysis was used as reference material for planning concepts. The design of the building maximizes aspects, namely lighting, especially natural lighting, indoor ventilation, the use of parks and outdoor spaces and an organized spatial arrangement with attention to user comfort. This building carries the theme of Environmental Healing Architecture which applies three elements namely nature, senses and psychology based on the function of the Social Rehabilitation Center. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan negara mempunyai tanggung jawab untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pusat Rehabilitasi Sosial Terpadu sebagai wadah rehabilitasi atau pemulihan dan pengembangan untuk memungkinkan seseorang yakni Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Perancangan Pusat Rehabilitasi Sosial Terpadu di Provinsi Gorontalo ini  dikarenakan belum tersedianya fasilitas Pusat Rehabilitasi Sosial Terpadu di Gorontalo, sebagai bagian pelayanan dan panti. Berdasarkan hasil survey lapangan Provinsi Gorontalo belum mempunyai Panti Rehabilitasi Sosial, dengan ini menjadi dorongan pemerintah untuk merencanakan pembangunan Panti Rehabilitasi Sosial dengan konsep tepusat pada tahun 2025. Adapun metode perancangan desain bangunan berdasar dari data-data keseluruhan yang terkait. Data ini diperoleh dari berbagai literatur, jurnal, buku-buku sesuai dengan permasalahan objek perancangan. Setelah melakukan pengumpulan data selanjutnya pada tahapan analisis yakni menggunakan metode analisis deskriptif. Data yang mencakup keseluruhan terkait Pusat Rehabilitasi Sosial Terpadu  dan arsitektur Healing Environment yang diperoleh, kemudian dijabarkan dan di analisis, Analisis–analisis ini sebagai bahan acuan konsep perencanaan. Desain bangunan memaksimalkan aspek-aspek yakni pencahayaan terutama pada pencahayaan alami, penghawaan pada ruangan, penerapan taman dan ruang luar serta pengorganisasian ruang yang tertata dengan mempertimbangkan kenyamanan pengguna. Bangunan ini mengusung tema Arsitektur Healing Environment yang mengaplikasikan tiga unsur yakni alam, indra dan psikologis berdasarkan fungsi dari Pusat Rehabilitasi Sosial.
PERANCANGAN KAMPUS POLITEKNIK MULTIMEDIA GORONTALO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK Lasang, Aswandi; Saman, Satar; Tallei, Vierta Ramlan
JAMBURA Journal of Architecture Vol 6, No 1 (2024): JJoA : Juni 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v6i1.21568

Abstract

One of the efforts to increase human resources is the provision of appropriate and equitable education institutions across the region for the “implementation and improvement of knowledge, innovation as a literary form that has an objective of teaching the development of science to educate the nation’s next generation. The development of human growth is in line with the development of increasingly advanced technology such as the use of radio, PC, smartphone, web, press, television, and in industries such as house production, studio, programming, and other correspondence industry fields. Based on the study rationale, the scope of the study is on the learning place in the field of Multimedia. Currently, Gorontalo Province does not process a campus that specializes in Multimedia a lecture system of 30% theory and 70% practice whose contentst are adjusted to technological development and market need is expected to produce graduates who are competent in their respective fields. Those are as a consideration and adjustment to the function of the building and climatic conditions in the area. The Bioclimatic Architecture theme is utilized to respond to climate change, such as rain, heat, wind, and noise, and regulates the use of energy in buildings and materials that will be used.This study applied the library research method, while the data sources used are primary and secondary press release data, as well as data on the development of enthusiasts in the multimedia major in Gorontalo Province. The data obtained will be a primary reference in designing the Gorontalo Multimedia Polytechnic Campus.  Salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia adalah penyediaan lembaga pendidikan yang tepat dan merata di seluruh wilayah untuk “implementasi dan peningkatan ilmu pengetahuan, inovasi sebagai bentuk sastra yang bertujuan untuk mengajarkan pengembangan ilmu pengetahuan untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa. Perkembangan pertumbuhan manusia sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin maju seperti penggunaan radio, PC, smartphone, web, pers, televisi, dan dalam industri seperti rumah produksi, studio, pemrograman, dan bidang industri korespondensi lainnya. Berdasarkan dasar pemikiran kajian, maka ruang lingkup kajian adalah pada tempat pembelajaran di bidang Multimedia. Saat ini Provinsi Gorontalo belum memiliki kampus peminatan multimedia dengan sistem perkuliahan 30% teori dan 70% praktik yang isinya disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar yang diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Hal tersebut sebagai pertimbangan dan penyesuaian terhadap fungsi bangunan dan kondisi iklim di kawasan tersebut. Tema Arsitektur Bioklimatik dimanfaatkan untuk merespon perubahan iklim, seperti hujan, panas, angin, dan kebisingan, serta mengatur penggunaan energi pada bangunan dan material yang akan digunakan.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, sedangkan sumber data yang digunakan adalah data siaran pers primer dan sekunder, serta data perkembangan peminat jurusan multimedia di Provinsi Gorontalo. Data yang diperoleh akan menjadi acuan utama dalam perancangan Kampus Politeknik Multimedia Gorontalo.
Pendampingan Preservasi Ruas Jalan Biluhu Barat–Kota Gorontalo–Limboto–Isimu di Provinsi Gorontalo Kaharu, Anton; Dali, Faiza A.; Saman, Satar; Mahanggi, Muhammad Rizal; Idji, Berni; Dunggio, Mohamad Faisal
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 8 (2024): November
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14580994

Abstract

Preservasi ruas jalan Biluhu Barat–Kota Gorontalo–Limboto–Isimu merupakan upaya penting untuk menjaga kualitas infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan akibat faktor usia, beban lalu lintas yang meningkat, serta ketidaksesuaian drainase. Program pengabdian ini dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan mitra pengabdian seperti pemerintah daerah, Dinas Pekerjaan Umum, serta pihak teknis dan kontraktor terkait, dalam rangka merencanakan dan melaksanakan strategi preservasi jalan yang efektif dan berkelanjutan. Berdasarkan survei awal, ditemukan kerusakan berupa lubang, retakan, dan penyempitan drainase yang menyebabkan genangan air, yang jika tidak segera ditangani berpotensi memperburuk kondisi jalan dan meningkatkan risiko kecelakaan. Preservasi ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan kapasitas jalan melalui perbaikan permukaan jalan, sistem drainase, serta pelebaran jalan. Secara keseluruhan, pendampingan terhadap stakeholder dalam proses preservasi ruas jalan Biluhu Barat–Kota Gorontalo–Limboto–Isimu memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kapasitas teknis, pengambilan keputusan yang lebih tepat, kolaborasi antar pihak terkait. Selain itu, keberhasilan kegiatan ini juga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat, dengan memperbaiki infrastruktur jalan yang mendukung kelancaran transportasi dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Pendampingan Preservasi Ruas Jalan Biluhu Barat–Kota Gorontalo–Limboto–Isimu di Provinsi Gorontalo Kaharu, Anton; Dali, Faiza A.; Saman, Satar; Mahanggi, Muhammad Rizal; Idji, Berni; Dunggio, Mohamad Faisal
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 8 (2024): November
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14580994

Abstract

Preservasi ruas jalan Biluhu Barat–Kota Gorontalo–Limboto–Isimu merupakan upaya penting untuk menjaga kualitas infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan akibat faktor usia, beban lalu lintas yang meningkat, serta ketidaksesuaian drainase. Program pengabdian ini dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan mitra pengabdian seperti pemerintah daerah, Dinas Pekerjaan Umum, serta pihak teknis dan kontraktor terkait, dalam rangka merencanakan dan melaksanakan strategi preservasi jalan yang efektif dan berkelanjutan. Berdasarkan survei awal, ditemukan kerusakan berupa lubang, retakan, dan penyempitan drainase yang menyebabkan genangan air, yang jika tidak segera ditangani berpotensi memperburuk kondisi jalan dan meningkatkan risiko kecelakaan. Preservasi ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan kapasitas jalan melalui perbaikan permukaan jalan, sistem drainase, serta pelebaran jalan. Secara keseluruhan, pendampingan terhadap stakeholder dalam proses preservasi ruas jalan Biluhu Barat–Kota Gorontalo–Limboto–Isimu memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kapasitas teknis, pengambilan keputusan yang lebih tepat, kolaborasi antar pihak terkait. Selain itu, keberhasilan kegiatan ini juga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat, dengan memperbaiki infrastruktur jalan yang mendukung kelancaran transportasi dan pertumbuhan ekonomi daerah.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA SPASIAL PERMUKIMAN SUKU BAJO DI DESA TOROSIAJE LAUT Satar Saman; Amru Siola
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol. 11 No. 1 (2023): RADIAL: JuRnal PerADaban SaIns RekAyasan dan TeknoLogi
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37971/radial.v11i1.380

Abstract

This research aims to determine the factors that influence spatial settlement patterns, because a deep understanding of these factors can help in the planning and management of sustainable coastal areas. Settlement area, is a place to live and a place to carry out activities to support the lives of its inhabitants, namely the relationship between humans and humans, with nature and with their creator. This research uses a rationalistic method, the analysis is done in qualitative description. The number of samples in this study were: 30 residential units of the Bajo tribe, from the total population of 112 residential units of the Bajo tribe that were found (remaining). Factors affecting the spatial pattern of settlements in the Bajo Tribe of Torosiaje Laut village, Poguwato district, the existence of geometric patterns that stand out in the main bridge network and the mass order of buildings is inseparable from natural factors in the form of the sea or tides. Patterns are seen in the mass order and network of main bridges and divider bridges. There is a short branching pattern. The smallest network is within the settlement area. Linear patterns are seen in the building mass order and bridge network in the eastern region, while the organic pattern factor is seen in the building mass order, and the connecting bridge network that develops due to spontaneity and irregularity of the building mass due to lack of planning.