Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

EVALUASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH DALAM PROGRAM BANYUWANGI HIJAU DESA KARANGSARI Hadayanti, Anista Wahyu; Emy Kholifah R
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 7 No. 10 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v7i10.12160

Abstract

Kabupaten Banyuwangi setiap tahunnya menghasilkan sampah yang signifikan. Upaya yang dilakukan pemeritan dalam melaksanakan Program Banyuwangi Hijau (BWH) sebagai strategi pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular melalui pemfaatan TPS3R. penelitian ini bertujuan untuk menilai kebijkan pengelolaan sampah dalam merealisasik program Banyuwangi Hijau di Desa Karangsari Kecamatan Sempu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman yang mencakup reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan ini cukup efektif dalam mengurangi sampah liar, namun masih menghadapi kendala dalam kepatuhan masyarakat dan pemerataan layanan. Efisiensi meningkat dengan sistem retribusi berbasis BUMDesa, tetapi keterbatasan armada pengangkutan dan fasilitas TPS masih menjadi kendala. Pemerintah desa cukup responsif terhadap keluhan, namun sosialisasi masih perlu ditingkatkan.Kesimpulan penelitian ini menekankan perlunya optimalisasi layanan, penyesuaian tarif agar lebih terjangkau, serta penerapan sanksi lebih tegas bagi pembuang sampah sembarangan. Rekomendasi utama adalah peningkatan sosialisasi, penyediaan TPS, dan pengembangan program daur ulang berbasis komunitas agar pengelolaan sampah lebih berkelanjutan.
SINCAN Assessment and Best Innovation Assistance as a Form of Public Service Innovation in Bondowoso District, East Java Muhammady, Iffan G.E.; Rizkika, Haressa Lintang; wicaksono, itok; kholifah, emy; maulana, akbar; Hamdi, HS; Kudus, Muhammad Zefri
Journal Of Humanities Community Empowerment Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Humanities Community Empowerment
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jhce.v3i1.3008

Abstract

This community service program aims to strengthen the capacity of 23 sub-districts in Bondosowo Regency to meet the SINCAN (Sistem Informasi Kecamatan) standards set by the East Java Provincial Government. The main challenges include uneven technological infrastructure, low human resource capacity, and limited innovation documentation. Through a mixed-method approach involving training, integrated data hub development, and 360-degree assessments, the program successfully improved the average SINCAN score from 68 (2023) to 78 (2024). The innovation "SEKOCI-KECE ABIS 2.0" in Curahdami Sub-District reduced service time from 10 days to 2 days, with 95% complaint resolution. The results demonstrate that structured mentoring and digital integration can enhance public service quality in rural areas
Inovasi Pembuatan Es Krim Kelor sebagai Penegahan Stunting di Dusun Ranupakis Desa Kaliboto Kidul, Lumajang R, Emy Kholifah; Prajamukti, Dimas Wahyu; Saputra, Redy; Pratami, Lutfian Wahyu; Endah, Jheny
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Vol 5, No 2 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jiwakerta.v5i2.23775

Abstract

Stunting merupakan permasalahan yang sering di jumpai di seluruh wilayah Indonesia, baik di wilayah perkampungan atau pedesaan, salah satunya adalah desa kaliboto kidul,kecamatan jatiroto,Kabupaten lumajang,Jawa Timur. Stunting sendiri memiliki dampak yang sangat buruk bagi kesehatan dan tumbuh kembang masyarakat terutama  anak-anak dan balita,sebab mereka membutuhkan asupan gizi yang cukup dan sehat, jika asupan gizi tersebut tidak dapat terpenuhi maka anak akan mengalam gizi buruk yang pastinya akan menghambat pertumbuhan fisik terhadap anak dan balita. Faktor dari terjadinya Stunting di desa adalah permasalahan finansial,lingkungan yang kurang bersih,serta pengetahuan dan kesadaran akan dampak bahaya dari Stunting tersebut. Berbagai instansi telah berupaya untuk mengurangi angka penderita stunting tersebut melalui program-program yang dilakukan seperti contoh sosialisasi,pemberian bantuan berupa dana dan pendidikan,serta makanan tambahan bagi masyarakat yang menderita stunting. Dalam partisipasi terkait makanan tambahan terciptalah sebuah inovasi kudapan sehat yang bisa memberikan gizi yang seimbang berbahan daun kelor, yaitu es krim daun kelor.
ANALISIS DAMPAK PROSES PEMBANGUNAN JALAN TOL PROBOLINGGO – BANYUWANGI TERHADAP KEBERLANGSUNGAN UMKM DI KRAKSAAN tyas, putri dwi cahya ning; Kholifah, Emy
Jurnal Wahana Bina Pemerintahan Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Pengembangan Studi Pemerintahan Program Pascasarjana Magister(S2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55745/jwbp.v7i2.350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan pembangunan Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi terhadap keberlangsungan UMKM di Kraksaan. Pembangunan infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan distribusi barang, namun juga membawa tantangan bagi UMKM yang bergantung pada akses jalan konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari pelaku UMKM terdampak, pemerintah daerah, serta pihak pengelola jalan tol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pembangunan jalan tol memiliki dampak yang beragam terhadap UMKM. Beberapa pelaku usaha mengalami penurunan jumlah pelanggan dan omzet akibat perubahan aksesibilitas dan pengalihan arus lalu lintas. Di sisi lain, terdapat UMKM yang memperoleh manfaat sementara dari meningkatnya permintaan selama masa konstruksi. Tingkat partisipasi masyarakat dalam kebijakan ini cenderung terbatas, dengan fokus utama pada aspek pembebasan lahan tanpa keterlibatan aktif dalam perencanaan dan sosialisasi. Meskipun pihak pengelola tol menyediakan mekanisme kompensasi, bantuan yang diberikan masih belum mencakup seluruh UMKM yang terdampak secara tidak langsung. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa kebijakan pembangunan jalan tol belum sepenuhnya mempertimbangkan keberlanjutan UMKM dalam jangka panjang. Untuk mengurangi dampak negatif dan memastikan manfaat yang lebih merata, diperlukan kebijakan yang lebih inklusif, seperti program pendampingan, fasilitasi pemasaran, serta kompensasi yang lebih komprehensif bagi UMKM terdampak. Dengan adanya kebijakan yang lebih adaptif dan partisipatif, diharapkan pembangunan infrastruktur dapat berjalan selaras dengan pertumbuhan ekonomi lokal tanpa mengorbankan pelaku usaha kecil dan menengah..