Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis

MORPHOLOGICAL CHARACTER AND MOLECULAR IDENTIFICATION WITH COI GENE MARKER OF HORSESHOE CRABS (Tachypleus gigas) AT COASTAL WATERS OF NORTHERN JAVA ISLAND Lusita Meilana; Yusli Wardiatno; Nurlisa A Butet; Majariana Krisanti
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 8 No. 1 (2016): Elektronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.999 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v8i1.12651

Abstract

The existence of horseshoe crabs Tachypleus gigas is currently on the threatened condition and its population status is also unclear. The objectives of this research were to asses the horseshoe crabs morphological characters and to identify based on molecular marker of Cytochrome Oxydase Subunit I (COI) gene. The samples were collected from five locations (Segara Menyan Subang, Ujung Kulon Banten, Tambak Lorok Semarang, Betah Walang Demak, and Kenjeran Surabaya) in October 2014 until June 2015. A total of 27 parameters for 62 individuals were used to determine connectivity and character identifier among populations. Data were tested using non-parametric analysis. While, the 5 individuals from each sites were used for molecular analysis including several stages of the DNA extraction, DNA electrophoresis, amplification and visualization of DNA fragments, and DNA sequencing. The results obtained based on morphological characters that T. gigas of Surabaya formed a unique group due to its body size (X1-X2 and X4-X16) was larger than the other 5 body parts (X22, X23, X26-X28) of Semarang, Demak, Subang, and Banten. According to molecular results, there were 650 bp conserve nucleotide sequences. Analysis using software MEGA 5.0 showed that there were 73 existence of specific nucleotide sites that can be used to distinguishes between T. gigas in-groups  and out-groups (T. gigas from Central Arabian Sea, T. tridentatus from Sweden, and Carcinoscorpius rotundicauda from USA).Keywords: horseshoe crabs, Java coast, morphology, identification molecular, CO1 gene.
LINK OF Pharella acutidens ABUNDANCE AND MANGROVE HABITAT IN CEMPI BAY, DOMPU REGENCY, WEST NUSA TENGGAR Awan Dermawan; Isdradjat Setyobudiandi; Majariana Krisanti
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 8 No. 2 (2016): Elektronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.242 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v8i2.15821

Abstract

Pharella acutidens clam is a bivalve lives in mangrove ecosystem substrate, that is one of protein source for Dompu’s people. the existence of pharella acutidens in Cempi Bay, Dompu begin difficult to collect due to mangrove area has been reduced by result of land conversion from mangrove ekosistem area to estuary aquaculture pond and mangrove timber exploitation by local community as well as the Pharella acutidens routin exploitation, these factor may has influenced the existence of Pharella acutidens clam in the Cempi Bay mangrove ecosystem. This study aims to determine the condition of the Pharella acutidens clams located in the mangrove ecosystem Cempi bay, which in is an abundance on different conditions mangrove vegetation an abundance of Pharella acutidens clams tended more on high density and high basal area sites as well as the size of the clams. Varied habitats, from the density of 1.333 trees/ha up to 3.300 trees/ha, the basal area and the diverse species of mangrove, making this study an interesting thing  This journal is part of the research that explains positive influence between total basal area of mangrove vegetation (∑Ci) and abundance of Pharella acutidens, by simple regression analysis. The result showed that total basal area of mangrove vegetation (∑Ci) positively influencing abundance of P. acutidens clams with equation y = 0,3038x + 3,887 and R2 = 0,9579.
HUBUNGAN ANTARA KETERSEDIAAN CAHAYA MATAHARI DAN KONSENTRASI PIGMEN FOTOSINTETIK DI PERAIRAN SELAT BALI Anna Fauziah; Dietriech G. Bengen; Mujizat Kawaroe; Hefni Effendi; Majariana Krisanti
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.671 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v11i1.23108

Abstract

ABSTRAKCahaya matahari merupakan salah satu faktor lingkungan terpenting baik secara langsung maupun tidak langsung bagi organisme fotosintetik perairan dalam menyediakan energi untuk diubah menjadi energi kimia dengan bantuan klorofil. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara ketersediaan cahaya matahari  dan konsentrasi pigmen fotosintetik di Perairan Selat Bali. Penelitian dilaksanakan pada pagi, siang dan sore hari pada lima stasiun penelitian di Perairan Selat Bali. Analisis korelasi kanonik digunakan untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan cahaya matahari dan pembentukan pigmen fotosintetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya matahari (Y2) lebih berpengaruh terhadap pembentukan pigmen klorofil-b (Y1) dengan korelasi kanonik sebesar 0,4512 bilamana dibandingkan dengan pembentukan pigmen klorofil-a (Y1) dengan nilai korelasi sebesar 0,3982. Semakin tinggi pembentukan pigmen klorofil-b (Y1) dapat meningkatkan pembentukan pigmen karotenoid (Y1) secara signifikan dengan nilai korelasi kanonik sebesar 0,7419. Kesimpulan dari hasil ini, bahwa pigmen klorofil-b dan pigmen karotenoid akan terbentuk secara optimum pada intensitas cahaya rendah. ABSTRACTSunlight is one of the most important environmental factors both directly and indirectly for  photosynthetic organisms in providing energy to be converted into chemical energy with the help of chlorophyll. This study aims to examine the relationship between the availability of sunlight and the concentration of photosynthetic pigments in Bali Strait waters. The study was conducted in the morning, midday and afternoon at five research stations in the Bali Strait waters. Canonical correlation analysis was used to determine the relationship between sunlight availability and photosynthetic pigment formation. The results showed that the intensity of sunlight (Y2) had more influence on the formation of chlorophyll-b (Y1) pigments with canonical correlation of 0.4512 when compared with the formation of chlorophyll-a (Y1) pigment with a correlation value of 0.3982. The higher formation of chlorophyll-b (Y1) pigments can significantly increase the formation of carotenoid pigments (Y1) with canonical correlation values of 0.7419. From these results it can be concluded that chlorophyll-b pigments and carotenoid pigments will be formed optimally at low light intensities.
ANALISIS PRIORITAS PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN PULAU AY-RHUN, PROVINSI MALUKU Ervien Juliyanto; Zairion; Majariana Krisanti; Handoko Adi Susanto
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 11 No. 3 (2019): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.724 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v11i3.25763

Abstract

Prioritas perencanaan sangat penting ditentukan untuk menjadi acuan pengelola dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prioritas perencanaan pengelolaan kawasan konservasi perairan daerah (KKPD) Pulau Ay-Rhun menggunakan metode Jejaring Analitik (Analytic Network Process, ANP). Permasalahan dan solusi dalam penentuan prioritas pengelolaan ini dikelompokkan menjadi empat, yakni: cluster ekologi, ekonomi, sosial, dan kelembagaan dengan masing-masing sub-cluster berdasarkan hasil diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion, FGD). Hasil analisis menunjukan bahwa masalah utama kawasan konservasi perairan Pulau Ay-Rhun adalah cluster ekologi. Sementara hasil analisis sub-cluster menunjukan bahwa permasalahan prioritas pengelolaan adalah: (1) cluster kelembagaan berupa kurangnya kapasitas dan kuantitas SDM dengan nilai 0,6711; (2) cluster sosial berupa kurangnya pemahaman terkait konservasi dengan nilai 0,6340; (3) cluster ekonomi berupa ketidakstabilan harga jual hasil perikanan dengan nilai 0,5684; (4) cluster ekologi berupa penambangan pasir dan karang untuk material bangunan dengan nilai 0,4614. Mengingat sub-cluster suatu cluster dapat mempengaruhi elemen lain dalam cluster yang sama dan dapat pula mempengaruhi elemen pada cluster yang berbeda, maka rekomendasi prioritas strategi pengelolaan dalam meningkatkan efektifitas kawasan konservasi perairan Ay-Rhun adalah: (1) cluster ekonomi berupa optimalisasi pemanfaatan sesuai daya dukung dengan nilai 0,6137; (2) cluster ekologi berupa pembentukan zonasi dengan nilai 0,5484; (3) cluster kelembagaan berupa penyusunan kebijakan pengelolaan dengan nilai 0,5308; dan (4) cluster sosial berupa sosialisasi mengenai konservasi dengan nilai 0,4680.
Spatial and Temporal Variation of Zooplankton Composition Near Whale Shark Sightings in Probolinggo of East Java, Indonesia Anggraini, Nurlita Putri; Krisanti, Majariana; Madduppa, Hawis; Rizqi Himawan, Mahardika
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v16i1.36067

Abstract

Pola kemunculan hiu paus di Probolinggo berbeda dengan lokasi lain di Indonesia, diduga kemunculannya memiliki hubungan dengan ketersediaan zooplankton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji komposisi spasial dan temporal zooplankton serta mengaitkan dengan kemunculan hiu paus. Penelitian dimulai Bulan Desember 2017 - November 2018 dan terdapat enam titik pengamatan tiap bulannya. Air disaring menggunakan plankton net dan diawetkan menggunakan lugol. Pengamatan menggunakan mikroskop Olympus CX23 dengan dua kali ulangan. Hasil analisis spasial menunjukan adanya variasi terhadap keberadaan hiu paus di setiap stasiun (Chi-square test, X2= 1418.6, P <0.05) dengan kemunculan tertinggi diamati di stasiun PR_5 sebanyak enam individu. Namun, jumlah zooplankton tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan di setiap stasiunnya. Berdasarkan analisis temporal, kemunculan hiu paus berbeda signifikan setiap bulannya (Chi-square test, X2= 81.04, P <0.05), dengan bulan Maret dan November menunjukan kemunculan tertinggi, tiga individu. Terdapat variasi kelimpahan dalam jumlah zooplankton (Chi-square test, X2= 148.61, P <0.05), dengan kelimpahan terbesar terjadi pada bulan April dan Maret. Baik secara spasial maupun temporal, korelasi kemunculan hiu paus terhadap komposisi zooplankton tidak berhubungan (r= 0.01, P< 0.05). Selain itu, korelasi antara hiu paus terhadap jenis zooplankton yang ditemukan juga dilakukan, hasilnya menunjukan bahwa Acartia sp. terindikasi menjadi jenis target hiu paus tersebut (r= 0.3, P <0.05), dimana kemunculan hiu paus tidak dipengaruhi oleh jumlah zooplankton yang tersedia, namun berdasarkan kebutuhan kalorinya.
Co-Authors . Zairion Abdillah, Didit Abdur Rosyid Achmad Fahrudin Adham Panji Aditya Herry Emawan Afif, Muhammad Irfan Ahmad Muhtadi Ali Mashar Aliati Iswantari Anggraini, Nurlita Putri Anzani, Yunita Magrima Arbi Mei Gitarama Ari Wahyuni Ario Damar Awan Dermawan Ayu, Inna Puspa Beginer Subhan Chitra Octavina Chitra Octavina Claritha Madonsa Desrita Dewi Ratih Agungpriyono Dietriech Geoffrey Bengen Ditta Ayu Anggraini Dwi Yuni Wulandari ekamaida, ekamaida Enan M. Adiwilaga Endang Sri Wahyuni Erni Dian Fisesa Ervien Juliyanto Etty Riani Fakoubun, Nadira Fatreza, Ridho Fredinan Yulianda Gatot Yulianto Grin Tommy Panggabean Handoko Adi Susanto Hawis H Madduppa Hefni Effendi Hilman Hidayat Isdradjad Setyobudiandi Isdradjad Setyobudiandi Isdradjat Setyobudiandi Isdrajad - Setyobudi Ishak, Mursalin Johan Basmi Kawirian, Rizky Regina Lalu, Jeffri Azani Lesmana Luk luk Il Maknuun Luky Adrianto Lusita Meilana M, Niken T M. Mukhlis Kamal Mahardika Rizqi Himawan Mala Nurilmala Martin Ali Iqbal Maryono Maryono Masykhur Abdul Kadir Mennofatria Boer Mujizat Kawaroe MUNTI YUHANA Neksidin Niken T.M. Pratiwi Niken T.M. Pratiwi Niken TM Pratiwi Niken TM Pratiwi Niken TM Pratiwi Niken Tunjung Murti Pratiwi Nuralim Pasisingi Nuralim Pasisingi Nurcahyanto, Arif Nurlisa Alias Butet Oji Hadijah Perdana Putra Kelana Pieka Wulandari K. Rahamadya, Aldiano Rahayu, Siti Mira Rahman, Chichilia Qaila Azzahra Rahmat Kurnia Rivaldy Sambo Palin Shofirma, Adela Sigid Hariyadi Siti Anindita Farhani Sulistiono Sulistiono SYAHRIAL SYAHRIAL Syarif, Nawas Tri Apriadi Tyas Dita Pramesthy Ujang Suhendar Wan Mansur Yunita Magrima Anzani Yusli Wardiatno Zulhamsyah Imran