Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Sistem Pendeteksian Keserasian Warna Kulit dan Busana Secara Otomatis Untuk Jenis Kelamin Perempuan Berbasis Image Processing Silvana, Meza; Kurnia, Rahmadi
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 3, No 1: Maret 2014
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.408 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v3n1.51.2014

Abstract

Compatibility of the clothes become a necessity that can not be avoided by everyone, because accuracy in choosing the color of the clothes will be very supportive of woman's appearance. So far, the research has been done only discuss about skin type or the grouping of clothing only, and compatibility of clothing color is also done manually estimates that are relative. Therefore, this study was designed to make  a priority fashion color for each type of skin color automatically based on skin color flexibility. The system will determine the priority of the right clothing colors for certain skin types based on a combination of several colors clothes. The testing process is done for each color of clothing to see how far each level according to the fashion color of the skin color. From the results, six (6 ) elected fashion color with skin color, and the color matching chart rate on the test results chart system has approached the sample data in the database system.Keywords: Skin color, Compatibility and Cloth AbstrakKeserasian dalam berpakaian menjadi kebutuhan yang tidak bisa dihindari oleh setiap orang, karena ketepatan dalam memilih warna pakaian akan sangat menunjang penampilan seseorang wanita. Sejauh ini penelitian yang telah dilakukan hanya membahas tentang pengelompokan jenis kulit saja ataupun busana saja, dan keserasian warna pakaian juga dilakukan dengan perkiraan manual yang sifatnya relatif. Oleh karena itu, penelitian ini dirancang untuk membuat prioritas warna busana untuk masing-masing jenis warna kulit dengan memperhitungkan fleksibilitas warna kulit dengan warna busana secara otomatis. Sistem akan menentukan prioritas warna busana yang tepat untuk jenis kulit tertentu berdasarkan kombinasi dari beberapa warna pakaian. Proses pengujian dilakukan terhadap masing-masing warna busana untuk melihat seberapa jauh tingkat kesesuaian masing-masing warna busana tersebut terhadap warna kulit. Dari hasil penelitian didapatkan 6 (enam)  warna terpilih keserasiannya dengan warna kulit, dan grafik tingkat kecocokan warna pada pengujian sistem telah mendekati hasil grafik data sampel pada database sistem.Kata Kunci : Warna kulit,  Keserasian dan Busana  
OTOMATISASI SENSOR LOAD CELL UNTUK MENGATASI OVERLOAD KENDARAAN Kurnia, Rahmadi; Firdaus, Rifki; Lufti, Lucyana; Anshor, Muhammad Habib
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 8, No 2: July 2019
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.517 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v8n2.666.2019

Abstract

Kelebihan muatan merupakan suatu hal yang sering diabaikan oleh para pengemudi. Padahal, kelebihan muatan memberikan dampak di berbagai sisi. Peningkatan emisi gas buang, kerusakan badan jalan, bahkan kecelakaan lalu lintas dapat diakibatkan oleh kelebihan muatan kendaraan. Jembatan timbang merupakan seperangkat alat untuk menimbang kendaraan yang dipasang secara tetap merupakan solusi yang ditawarkan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.  Namun sayangnya masih sering ditemukan pengemudi yang mengangkut beban melebihi batas angkut yang ditetapkan oleh pemerintah. Tujuan perancangan ini adalah menghasilkan prototipe kendaraan bak terbuka yang mampu mencegah mesin kendaraan tersebut beroperasi dengan kondisi beban berlebih dengan mengetahui hasil pembacaan sensor load cell. Perancangan sistem dan prototipe ini merupakan perancangan yang menyerupai sistem lift. Alarm peringatan, pintu tidak dapat ditutup serta lift tidak dapat dioperasikan merupakan indikator yang menandai bahwa lift dalam kondisi kelebihan muatan. Dengan mengadopsi sistem lift ini, maka dirancanglah suatu prototipe machine-stopping system suatu sistem built-in yang terdiri dari komponen berupa buzzer, relay, LED dan motor servo yang akan menghalangi suatu kendaraan beroperasi dalam keadaan kelebihan muatan.
Analisis Pengolahan Sinyal Radar Frequency Modulated Continuous Wave untuk Deteksi Target Aulia, Siska; Tjondronegoro, Suhartono; Kurnia, Rahmadi
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 2, No 2: September 2013
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.976 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v2n2.86.2013

Abstract

On this report has been simulated signal generation Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW) radar to determine the distance and speed of the target. This design FMCW radar system for traffic management applications that monitor ground traffic. FMCW system does not require a large transmit power to obtain sufficient Signal to Noise (SNR)  values for target detection process. FMCW radar system's ability to detect targets depends on the signal SNR beat. Target reflected signal indicates the presence of a moving target motion characteristics and Radar Cross Section (RCS). Beat signal SNR used in this study was 20 dB, where the characteristics of the target RCS fluctuations are modeled by models swerling 5 (without fluctuations) and probability of false alarm is 10-7. Radar system to detect moving targets using the doppler effect.  GNU Radio as Software Defined Radios are used in the telecommunications simulation. Radar front end basically has the same architecture with radio communications in general, software defined radio, can be used to design FMCW radar to reduce the cost and complexity of the calculations. FMCW radar signal processing is simulated in Matlab and GNU radio capable of detecting a single target and five targets. Simulation results obtained with the calculation. Keywords: FMCW radar, GNU Radio, beat signal, doppler effect     AbstrakPenelitian ini mensimulasikan pembangkitan sinyal radar Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW) untuk mendeteksi target dengan informasi jarak dan kecepatan target. Sistem radar FMCW ini didesain untuk aplikasi pengaturan lalu lintas darat yaitu memonitoring lalu lintas. Sistem radar FMCW tidak memerlukan daya pancar yang besar untuk mendapatkan nilai Signal to Noise (SNR) yang cukup untuk proses deteksi target. Kemampuan sistem radar FMCW untuk mendeteksi target tergantung pada SNR sinyal beat. Sinyal yang dipantulkan oleh target bergerak menunjukkan adanya kehadiran suatu target yang memiliki karakteristik gerak dan Radar Cross Section (RCS). SNR sinyal beat yang digunakan pada penelitian ini 20 dB, dimana karakteristik target dimodelkan dengan model fluktuasi RCS swerling 5 (tanpa fluktuasi) dan probabilitas false alarm yaitu 10-7. Sistem radar untuk mendeteksi target bergerak dengan menggunakan efek doppler. Simulasi GNU Radio sebagai Software Defined Radio digunakan dalam simulasi telekomunikasi. Radar front end pada dasarnya memiliki arsitektur yang sama dengan komunikasi radio pada umumnya, software defined radio, dapat digunakan untuk mendesain radar FMCW untuk mengurangi biaya dan kompleksitas dalam perhitungannya. Pengolahan sinyal radar FMCW yang disimulasikan pada Matlab dan GNU radio mampu mendeteksi satu target dan lima target. Hasil simulasi yang diperoleh sama dengan hasil perhitungan.Keywords : FMCW radar, GNU Radio, beat signal, doppler effect  
Simulasi Unjuk Kerja Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Discrete Cosine Transform (DCT) untuk Pengolahan Sinyal Radar di Daerah yang Ber-Noise Tinggi Hayati, Raisah; Kurnia, Rahmadi
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 3, No 1: Maret 2014
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.428 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v3n1.53.2014

Abstract

Detection of low signal and determination target locations  is the basis and important in the system radar. Performance of radar can enhanced with enhancement  signal-to-noise ratio in the receiver. In this research, will show a algorithm in radar signal processing, that is for extract the  signal target in the place of noise. Discrete Cosine Transform (DCT) and  Discrete Wavelet Transform (DWT) is the success full mathematic function in the signal processing   in the last twenty years. In this research  will simulate signal with DCT and DWT, analysis his performance  in radar signal processing. DWT signal processing will analysis and compare with mother wavelet Haar, Daubechies-12, Coiflet-5 and Symlet-8.  DCT signal processing will analysis and compare with same of window function with use in signal restrictions. Window function have influence signal resolution in domain frequency.  Window function that use in this research Rectangular, Hamming, Hanning and  Dolph-Chebyshev. The result of simulation and analysis Is: mother wavelet with DWT, wavelet Daubechies-12 and Symlet-8 give the best performance and mother wavelet Haar give bad performance. Wavelet Daubechies-12 give the biggest  signal to noise ratio that is 32,0603 dB.  Mother wavelet Symlet-8 give 32,6589 dB. Mother wavelet Haar give 14,6692 dB. Testing window function DCT, window Dolph-Chebyshev give the best performance, with give the best separation of signal. Analysis of signal reflection that accept of  radar  give the result that DWT is better performance than DCT in breaking of noise. Keywords:  Radar, DWT, DCT, window dan noise. AbstrakPendeteksian sinyal yang lemah dan penentuan lokasi sasaran adalah dasar dan masalah penting dalam sistem radar. Performansi radar dapat ditingkatkan dengan peningkatan rasio sinyal terhadap noise (signal-to-noise ratio /SNR) pada receiver. Pada penelitian ini, akan digambarkan suatu algoritma dalam pengolahan sinyal radar, yaitu untuk mengekstrak sinyal sasaran yang dinginkan untuk daerah yang ber-noise. Discrete Cosine Transform (DCT) dan Discrete Wavelet Transform (DWT)  merupakan suatu fungsi matematika yang paling sukses dalam bidang pengolahan sinyal dalam dua puluh tahun terakhir ini. Pada penelitian ini dilakukan simulasi sinyal dengan menggunakan DCT dan DWT, menganalisa performansinya dalam pengolahan sinyal radar. Pengolahan sinyal dengan metode DWT akan dianalisa dan dibandingkan performansinya dengan mother wavelet Haar, Daubechies-12, Coiflet-5 dan Symlet-8. Sedangkan pengolahan sinyal dengan metode DCT akan dianalisa dan dibandingkan dengan beberapa fungsi window yang digunakan dalam pembatasan sinyal. Fungsi window berpengaruh dalam resolusi (pemisahan sinyal) dalam domain frekuensi yang merupakan output dari hasil DCT. Fungsi window yang diuji adalah Rectangular, Hamming, Hanning dan Dolph-Chebyshev. Dari hasil simulasi dan analisis diperoleh, untuk pengujian mother wavelet pada metode DWT, mother wavelet Daubechies-12 dan Symlet-8 menghasilkan performansi terbaik dan mother wavelet Haar menghasilkan performansi paling jelek. Rasio sinyal terhadap noise tertinggi yang diperoleh dari penggunaan mother wavelet Daubechies-12 adalah 32,0603 dB dan untuk penggunaan mother wavelet Symlet-8 diperoleh rasio sinyal terhadap noise yang paling tinggi adalah 32,6589 dB. Dan untuk penggunaan mother wavelet Haar, rasio sinyal terhadap noise yang paling tinggi adalah 14,6692 dB. Dan untuk pengujian fungsi window pada DCT, window Dolph-Chebyshev menghasilkan performansi terbaik, yaitu menghasilkan resolusi pemisahan komponen-komponen frekuensi sinyal yang paling baik. Analisis sinyal pantulan yang diterima kembali oleh radar dengan menggunakan DWT memberikan unjuk kerja (performansi) yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan DCT, khususnya dalam menghilangkan noise.Kata Kunci : Radar, DWT, DCT, window dan noise.  
Klasifikasi Penyakit Paru Berdasarkan Citra Rontgen dengan Metoda Segmentasi Sobel Rahmadewi, Reni; Kurnia, Rahmadi
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 5, No 1: Maret 2016
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.741 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v5n1.174.2016

Abstract

Lung disease is one of the diseases that are prevalent in society. Often there is a delay in the treatment of this lung disease. These delays are often caused by ignorance of the community in the proper handling and lack of clear information about lung disease. One way to detect lung disease is by reading the X-ray images are correct and are usually carried out by experts who are experts on the X-ray results. But to get the diagnosis depends on the schedule of expert practice and takes a long time. To ease the difficulties of this society, so in this study built applications that can analyze X-ray images based on image processing. The data is processed there are 41 (forty-one) X-ray image of the segmentation of the lung region. Then the lung region performed  edge detection based  on Sobel operator . The test results obtained from the comparison of pixels  between the results of edge detection on the lung region, which classifies six (6) types of lung disease with a percentage interval for bronchitis of 1.43% - 1.59%, pleurisy 1.43% - 1.59 %, pneumonia 2.00% - 2.50%, tuberculosis 2.86% - 3.79%, emphysema 4.16% - 4.76% and lung cancer 76.72% - 94.85%.Keyword : lung disease, X-ray image, segmentation, Sobel OperatorAbstrak—Penyakit paru merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai di masyarakat. Seringkali terjadi keterlambatan dalam penanganan terhadap penyakit paru ini. Keterlambatan ini biasanya disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat dalam penanganan yang tepat dan kurangnya informasi yang jelas tentang penyakit paru. Salah satu cara untuk mendeteksi penyakit paru adalah dengan membaca gambar rontgen yang benar dan biasanya dilakukan oleh pakar yang ahli terhadap hasil rontgen tersebut. Akan tetapi untuk mendapatkan hasil diagnosa ini tergantung pada jadwal praktek dari pakar dan membutuhkan waktu yang lama. Untuk memudahkan kesulitan masyarakat ini, maka pada penelitian ini dibangun aplikasi yang bisa menganalisa gambar rontgen berdasarkan pengolahan citra. Data yang diolah ada 41 (empat puluh satu) citra rontgen dengan melakukan segmentasi terhadap region paru. Kemudian region paru ini dilakukan deteksi tepi berbasis operator sobel. Hasil pengujian didapatkan dari perbandingan piksel antara hasil deteksi tepi terhadap region paru, yang mengklasifikasikan 6 (enam) jenis penyakit paru dengan interval persentase untuk penyakit bronkitis sebesar 1,43% - 1,59%, penyakit pleuritis 1,43% - 1,59%, penyakit pneumonia 2,00% - 2,50%, penyakit TBC 2,86% - 3,79%, penyakit emfisema 4,16% - 4,76% dan penyakit kanker paru 76,72% - 94,85%.Kata Kunci : Penyakit paru, citra rontgen, segmentasi, operator sobel.
Benda Referensi sebagai Acuan Penyederhanaan untuk Deteksi Benda pada Kondisi Terhalang dengan Metoda Support Machine Kurnia, Rahmadi; Atika, Ratna; Elfitri, Ikhwana
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 6, No 2: Juli 2017
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.502 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v6n2.415.2017

Abstract

Object in an unobstructed condition is a very difficult condition to recognize. This is due to the overall size of imperfect objects visible. For robot applications, of course this will be very annoying. This condition will lead to errors in decision-making for robots. On the other hand, the crowd of objects that are too much in the robot work environment will complicate the robot in executing objects desired by the user. Robot will easily recognize the object if the object is in a limited environment and not too much so that the focus of his work is more optimal. On too many objects, the probability of the target object will decrease as the number of other objects also allows becoming the candidate as the target object. For that we need an effort to simplify the work environment of the robot so that the focus can be more focused by dividing the environment that is too crowded into several parts. One of the benchmarks in dividing the environment is a reference object. This research will focus on the discussion and the role of reference objects to simplify the environment that is too complicated for robot work. The reference object will be determined by the robot itself from the features with predefined parameters. An important point in this research is how robots can be as intelligent as humans think in determining what references object criteria are used. As cluster determination for reference object used support vector machine method as guide of robot determine class and feature object. The desired end goal is the formation of a simple system in the robot, Simple in this sense is the maximum number of objects 3 pieces.Keywords : object detection, support vector machine, reference objectAbstrak— Sebuah benda dalam kondisi terhalang, merupakan kondisi yang sangat sulit untuk dikenali. Hal ini disebabkan keseluruhan bentuk benda tidak sempurna terlihat. Untuk aplikasi robot, tentu saja hal ini akan sangat mengganggu. Benda yang tidak sempurna terlihat akan menimbulkan kesalahan pada pengambilan keputusan bagi robot. Di sisi lain, kerumunan benda yang terlalu banyak pada lingkungan kerja robot, akan menyulitkan robot dalam mengeksekusi benda yang diinginkan oleh pengguna. Robot akan mudah mengenali benda apabila benda tersebut berada pada lingkungan yang terbatas dan tidak terlalu banyak sehingga fokus kerja nya lebih optimal. Pada benda yang terlalu banyak, probabilitas benda sasaran akan semakin kecil karena banyaknya benda-benda lain yang memungkin juga untuk menjadi kandidat sebagai benda sasaran. Untuk itu diperlukan suatu upaya menyederhanakan lingkungan kerja robot agar fokusnya bisa lebih terarah dengan cara  membagi lingkungan yang terlalu ramai tersebut menjadi beberapa bagian. Salah satu patokan dalam membagi lingkungan tersebut adalah benda referensi. Penelitian ini akan menitik beratkan pada pembahasan dan peran benda referensi untuk menyederhanakan lingkungan yang terlalu ramai bagi kerja robot. Benda referensi akan ditentukan oleh robot sendiri dari fitur –fitur benda  dengan parameter-parameter yang telah ditentukan. Point penting dalam penelitian ini adalah bagaimana robot bisa dengan cerdas dalam menentukan kriteria benda  referensi apa  yang digunakan. Sebagai penentuan kluster untuk benda referensi digunakan metoda support vector machine sebagai panduan robot menentukan kelas dan fitur benda. Tujuan akhir yang diinginkan adalah terbentuknya sistem yang sederhana dalam padangan robot, Sederhana dalam pengertian ini adalah jumlah benda maksimal 3 buah.Kata Kunci : deteksi benda, support vector machine. benda referensi
Pengenalan Ucapan Metoda MFCC-HMM Untuk Perintah Gerak Robot Mobil Penjejak Identifikasi Warna ., Fitrilina; Kurnia, Rahmadi; Aulia, Siska
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 2, No 1: Maret 2013
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1265.147 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v2n1.95.2013

Abstract

Dewasa ini, teknologi human machine cukup berkembang dan mendapatkan perhatian.. Dua bidang yang cukup berperan dalam perkembangan teknologi human machine adalah pemrosesan suara dan pemrosesan image. Penelitian ini mengimplementasikan pemrosesan suara dan image pada sistem robot mobil sehingga robot dapat mendengar, melihat, memberi  respon dan diperintah berdasarkan ucapan. Sistem pengenalan ucapan menggunakan Mel Frequency Cepstrum Coefficient (MFCC) dan Hidden Markov Model (HMM). Robot mobil melakukan tracking objek berdasarkan empat jenis warna  yaitu merah kuning, hijau dan biru. Pada penelitian ini segmentasi menggunakan metode multilevel color thresholding pada ruang warna HIS. Keluaran dari sistem robot mobil dihubungkan ke motor servo standar sebagai penggerak kamera dalam proses tracking objek. Keluaran sistem berupa gerakan horizontal kamera dan respon maju yang dilakukan robot mobil berdasarkan ucapan yang dikenali. Hasil pengujian untuk pengenalan ucapan sumber terlatih 83,33% dan untuk sumber tidak dilatih sebesar 80,25%. Sedangkan pengujian untuk objek tracking berdasarkan ucapan yang dikenali mencapai keberhasilan 100%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa robot dapat mentracking dan merespon objek.Kata kunci : pengenalan ucapan, segmentasi, tracking objek
Penjejak Target Benda pada Gerakan Linier Berdasarkan Warna Rahmadi Kurnia
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2009
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Object tracking adalah proses mengikuti posisi dari suatu objek yang diinginkan. Dalam sistem tarcking adabeberapa parameter yang digunakan untuk mengunci target yang akan di-tracking. Dalam penelitian inidigunakan salah satu parameter yaitu berdasarkan perbedaan warna, yaitu melakukan tracking pada objekberdasarkan warna yang dipilih dan mengabaikan objek lain yang memiliki warna yang berbeda. Dasar ilmumempelajari sistem tracking adalah segmentasi. Segmentasi adalah proses pemisahan objek denganbackgroundnya. Setelah mengalami segmentasi maka objek tersebut dibedakan dengan memberi label yangberbeda untuk setiap objek. Selanjutnya sesuai parameter tracking berdasakan perbedaan warna maka objekyang dipilih akan diberi label (pelabelan) dan kemudian objek ini yang akan di-tracking. Parameterkeberhasilan adalah ketika output pada dot-matrik memiliki gerakan yang sama dengan gerakan objek padainput (tampilan pada monitor PC).Kata kunci: segentasi objek, objek tracking, pelabelan.
Penentuan Tingkat Buta Warna Berbasis HIS pada Citra Ishihara Rahmadi Kurnia
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2009
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buta warna adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat membedakan warna tertentu yang dapat dilihatjelas oleh orang dengan mata normal. Untuk mengetahui keadaan buta warna pada seseorang selama iniadalah dengan menggunakan plates citra Ishihara. Plates Ishihara yang biasa digunakan masih terbatas padawarna merah dan hijau, sehingga belum dapat mengetahui tingkatan buta warna yang dialami oleh seseorang.Pada penelitian ini dilakukan manipulasi terhadap citra Ishihara yang berwarna merah-hijau menjadibiru-kuning. Program manipulasi dibuat dengan menggeser nilai hue, intensity, dan saturation (HIS) dari citraIshihara. Plates Ishihara merah-hijau dan biru-kuning kemudian dijadikan sampel pada simulasi pertama untuktes buta warna. Simpulan dari hasil simulasi pertama menjadi acuan bagi simulasi kedua yang menggunakansebuah citra warna. Hasil simulasi kedua ini merupakan simpulan akhir yang menentukan tingkat buta warnapada seseorang. Dari simulasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibuat dapatmengklasifikasikan penderita buta warna sesuai dengan tingkatannya serta mampu memvisualisasikan warnawarnayang dilihat oleh penderitanya.Kata kunci: HIS, Ishihara, manipulasi, simulasi, tingkat buta warna
Penentuan Klasifikasi Tingkat Stadium Demam Berdarah Dengue (Dbd) Berdasarkan Jumlah Sel Darah Putih Berbasis Image Processing Amelia Yolanda -; Rahmadi Kurnia -
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Pusat Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.179 KB) | DOI: 10.30630/jipr.10.2.6

Abstract

In medicine, knowing the number of blood cells is very important because many diseases are caused by a number of blood cells that are outside the normal condition. Blood cells can be calculated in the conventional way, but if the blood cells are counted quite a lot of takes up a lot and the results may be less accurate. In this study the authors will try to count the number of normal white blood cells to determine the level of classification stage of dengue fever based on the number of white blood cells. This research applies some processes to be able to identify objects forming white blood cells which are leukocytes and platelets. Different template image and different processes are required in order to detect the position and the calculation of the number of objects in an image. Reverse image is in the process of look up table method to detect leukocytes, while the color conversion is a process that is applied to detect platelets.