Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK INDUSTRI KECIL PERALATAN RUMAH TANGGA DENGAN PELAPISAN LOGAM Mulyaningsih, Nani
Proceeding SENDI_U 2017: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.266 KB)

Abstract

Industri kecil pengrajin peralatan rumah tangga merupakan usaha yang banyak dijalankan di masyarakat. Pada umumnya produk tersebut berbahan baku lembaran plat baja karbon rendah. Kendala yang dihadapi oleh pengrajin adalah peralatan mereka tidak mampu menghasilkan produk dengan kwalitas yang bagus, sehingga hasilnya kurang mampu bersaing di pasaran. Atas dasar tersebut, dibutuhkan suatu upaya untuk mempercantik dan memperkuat produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan kualitas produk peralatan rumah tangga yang dapat dilihat dari nilai kekerasan yang dihasilkan dari pengaturan kondisi saat proses elektroplating/ pelapisan logam. Metode pengambilan data diperoleh saat proses pelapisan nikel berlangsung dan setelah dilapisi dengan memvariasi tegangan listrik (2, 4, 7 volt), waktu pelapisan konstan 20 menit, dan temperature konstan 500C. Setelah itu dilakukan pengujian kekerasan. Hasil dari pengujian diperoleh kekerasan tertinggi setelah dielektroplating nikel terjadi pada saat tegangan 2 volt yaitu sebesar 326.7229508 VHN0,01. Sebelum di electroplating nikel baja tersebut mempunyai kekerasan sebesar 243.213199 VHN. Sehingga parameter tersebut bisa di dijadikan salah satu acuan bagi industri kecil untuk meningkatkan kualitas produknya. Keywords: Kondisi pelapisan, plat baja, nikel, optimum
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK INDUSTRI KECIL PERALATAN RUMAH TANGGA DENGAN PELAPISAN LOGAM Mulyaningsih, Nani
Proceeding SENDI_U 2017: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.266 KB)

Abstract

Industri kecil pengrajin peralatan rumah tangga merupakan usaha yang banyak dijalankan di masyarakat. Pada umumnya produk tersebut berbahan baku lembaran plat baja karbon rendah. Kendala yang dihadapi oleh pengrajin adalah peralatan mereka tidak mampu menghasilkan produk dengan kwalitas yang bagus, sehingga hasilnya kurang mampu bersaing di pasaran. Atas dasar tersebut, dibutuhkan suatu upaya untuk mempercantik dan memperkuat produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan kualitas produk peralatan rumah tangga yang dapat dilihat dari nilai kekerasan yang dihasilkan dari pengaturan kondisi saat proses elektroplating/ pelapisan logam. Metode pengambilan data diperoleh saat proses pelapisan nikel berlangsung dan setelah dilapisi dengan memvariasi tegangan listrik (2, 4, 7 volt), waktu pelapisan konstan 20 menit, dan temperature konstan 500C. Setelah itu dilakukan pengujian kekerasan. Hasil dari pengujian diperoleh kekerasan tertinggi setelah dielektroplating nikel terjadi pada saat tegangan 2 volt yaitu sebesar 326.7229508 VHN0,01. Sebelum di electroplating nikel baja tersebut mempunyai kekerasan sebesar 243.213199 VHN. Sehingga parameter tersebut bisa di dijadikan salah satu acuan bagi industri kecil untuk meningkatkan kualitas produknya. Keywords: Kondisi pelapisan, plat baja, nikel, optimum
ANALISIS LAJU KEAUSAN RING BALL BEARING HASIL PERLAKUAN QUENCHING Salahudin, Xander; Aziz , Syahrul Fatchul; Mulyaningsih, Nani; Widodo, Sri
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 7 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ball bearing merupakan komponen yang sering mengalami kerusakan ketika beroperasi. Salah satu penyebab kerusakan adalah beban yang menyebabkan keausan pada bagian outer ring ball bearing, sehingga umur pakai menjadi tidak lama. Peningkatan ketahanan aus dapat diperoleh melalui perlakuan quenching, dengan proses hingga mencapai temperatur austenit 800°C. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh quenching menggunakan media pendingin oli SAE 10, SAE 20 dan SAE 30. Metode pengujian yang dilakukan adalah uji keausan spesifik menggunakan uji keausan ogoshi dengan pembebanan 6,36 kg dengan waktu proses pengausan selama 60 detik. Hasil pengujian keausan spesifik pada raw material diperoleh nilai sebesar 0,88x10-8 mm2/kg. Nilai keausan spesifik terendah diperoleh pada proses quenching menggunakan media pendingin oli SAE 10 dengan nilai sebesar 0,51x10-8 mm2/kg. Dari hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa proses quenching menggunakan media pendingin oli SAE 10 dibandingkan dengan raw material menunjukkan nilai keausan spesifik turun sebesar 42 %.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KACANG TANAH MELALUI PENGEMBANGAN MESIN PENGUPASNYA Hasan Zuhdi; Nani Mulyaningsih
Wahana Ilmuwan Vol 2, No 2 (2016): Wahana Ilmuwan
Publisher : Wahana Ilmuwan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Along with the development of technology, it is necessary to create the means or equipment if it can improve the effectiveness of the work, one of them in agriculture. There is now a peanut peeler machine, but the condition is considered not to work optimally. This is because the current engine speed is considered too slow, so it has not been able to peel the nut as a whole, only 50% of the peanut peeling entered in the stripper house. For that, the authors intend to develop technologies peanut peeler machine so that productivity can be increased.The method used in this research by analyzing the effect of the spin machine to the result and the stripping time. Variations in engine speed is used ranging from 52 rpm, 68 rpm and 84 rpm. Of the various rounds of the engine, will get round that is ideal for achieving peanut peeler machine work optimally in a short time.The results showed that the peanut peeler machine can work optimally with the result of 35.6 kg /hour at 84 rpm rotation speed of the engine, so that number can later be used as a reference for the agricultural industry to increase its production.
PENGARUH KEKUATAN PENGELASAN PADA BAJA KARBON AKIBAT QUENCHING Nur Subkhan; Kun Suharno; Nani Mulyaningsih
Wahana Ilmuwan Vol 1, No 1 (2016): Wahana Ilmuwan
Publisher : Wahana Ilmuwan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi kekuatan tarik pada sambuangan las telah dilakukan pada baja karbon rendah yang dilakukan quenching. Tujuan studi ini adalah menguji kekuatan tarik pada sambungan kualitas las. Dari hasil perbandingan pengujian kekuatan material tersebut memperlihatkan perbedaan yang signifikan antara baja karbon rendah yang di quenching menggunakan media air, oil dan angin. Tegangan ultimate (kg/cm2) nilai regangan (%) pada baja karbon rendah menggunakan media air, media oli dan media udara menunjukkan perbedaan kekuatan tarik. Baja karbon rendah yang diquenching menggunakan media air memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan baja karbon rendah yang diquenching menggunakan media oli dan media udara. Sementara baja karbon rendah yang diquenching menggunakan media udara memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan baja karbon rendah yang diquenching menggunakan media oli.Pada baja karbon rendah yang diquenching menggunakan media air didapat tegangan ultimate sebesar 3,88 kg/cm2 dan beban yang dapat ditahan adalah 699,33 kg, baja karbon rendah yang diquenching menggunakan media oli adalah  2,20 kg/cm2 , beban yang dapat ditahan adalah 397,33 kg , yang terakhir untuk benda uji yang diquenching menggunakan media udara tegangan ultimate sebesar 2,83 kg/cm2 dan beban yang dapat ditahan adalah 510,67 kg.Nilai regangan yang didapatkan pada hasil pengujian juga memperlihatkan bahwa baja karbon rendah yang diquenching menggunakan media air memiliki kekuatan yang lebih tinggi, yaitu 0,056 % lebih besar dari media 0il 0,48 % dan udara 0,055 %
PENGARUH CAIRAN TUBUH MANUSIA TERHADAP KOROSI PADA PLAT PENYAMBUNG TULANG Nani Mulyaningsih
Wahana Ilmuwan Vol 3, No 1 (2017): Wahana Ilmuwan
Publisher : Wahana Ilmuwan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bone connective plate material usually made of SS316L, which has corrosion resistant properties but are expensive so that it becomes an obstacle to the people's purchasing power. Selection of SS 304 at this research that as an alternative to 316L SS, which aims to compensate 316L SS in terms of corrosion rate. So, we need a process to reduce the rate of corrosion SS 304, one way is by electroplating Ni-Cr. This study aims to determine the effect of variations in time (8, 17, 25, 30, 40 minutes) used in Ni-Cr electroplating processes in materials SS 304, the corrosion rate. This research method is performed by electroplating material SS 304 with Ni-Cr and then the material is tested corrosion. Testing corrosion rate using three-electrode cell with media PBS (Phosphate Baver Salin). The optimum time and the lowest corrosion rate of Ni-Cr electroplating process on the SS 304 is achieved by electroplating 17 minutes long. The result showed that the electroplating process can reduce the rate of corrosion on the surface of SS 304 Lapis Ni-Cr. 304 SS corrosion rate of 0.0009423 mm/yr, after dielectroplating Ni-Cr decreased by 60.9% to 0.000368 mm/yr.
OPTIMALISASI SIFAT MEKANIK BAJA AISI 4340 DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGIN QUENCHING Nani Mulyaningsih, S.T.,M.Eng.; Mufti Syafi’i
TRAKSI Vol 21, No 1 (2021): TRAKSI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/traksi.21.1.2021.15-26

Abstract

The shaft that is attached to the impeller on the multistaged pump which is commonly used in the refining of sap sugar factory often gets damaged, one of which is because of its low mechanical properties. The material for the failed multistage pump shaft component is AISI 4340 (ASSAB 705 equivalent). Therefore it is necessary to optimize the mechanical properties of a material that has an equivalent composition according to the standard heat treatment method. The heat treatment process used is quenching with a temperature of 860 0C, holding time 40 minutes and a variety of cooling media used in the form of brine, SAE 40 oil, and PDAM water. Then the mechanical properties testing was carried out, namely hardness testing and wear testing. The results of this research show that the cooling medium affects the mechanical properties of the material. Quenching using brine cooling media produces the highest hardness of 547.01 VHN and the lowest wear of 4.11152x10-9 mm2 / kg. With the increase in mechanical properties, it can reduce damage to the shaft.  ABSTRAK Poros yang dipasangi impeller pada pompa multistaged yang biasa dipakai dibagian pemurnian nira pabrik gula  sering mengalami kerusakan, salah satunya karena sifat mekaniknya rendah. Material untuk komponen poros pompa multistage yang gagal tersebut adalah AISI 4340 (setara  ASSAB 705).  Oleh karena itu perlu dilakukan optimalisasi sifat mekanik pada material yang memiliki komposisi yang setara sesuai standart dengan metode perlakuan panas. Proses perlakuan panas yang digunakan yaitu quenching  dengan  temperatur 860 0C, waktu penahanan 40 menit dan variasi media pendingin yang digunakan berupa air garam, oli SAE 40, dan air PDAM. Kemudian dilakukan pengujian sifat mekanik yaitu pengujian kekerasan dan pengujian keausan. Dari hasil penelitian menujukkan bahwa media pendingin mempengaruhi sifat mekanik material. Quenching dengan menggunakan media pendingin air garam menghasilkan kekerasan teringgi sebesar 547,01 VHN dan keausan terendah sebesar 4,11152x10-9 mm2/kg Dengan meningkatnya sifat mekanik tersebut nantinya dapat mengurangi kerusakan pada poros. Kata Kunci : Baja AISI 4340, Quenching, Sifat mekanik
APLIKASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA PADA MITRA USAHA BAKPIA DESA BALESARI Nani Mulyaningsih; Trisma Jaya Saputra; Xander Salahudin; Ranny Puspita Dewi
Civitas Ministerium Vol 2, No 01 (2018): Civitas Ministerium
Publisher : Civitas Ministerium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hingga saat ini proses pelunakan kacang hijau sebagai isian bakpia di UKM Bakpia Balesari masih dilakukan secara manual dengan peralatan sederhana. Hal ini menyebabkan kelelahan, waktu kurang efektif dan kacang hijau yang dihasilkan keras / kurang empuk. Dalam rangka meningkatkan produktivitas produk bakpia, perlu adanya sinergi antara Perguruan Tinggi dan Mitra dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang merupakan hasil pengembangan iptek. Metode program ini adalah dengan mendesain, menyediakan bahan, membuat alat, mendemonstrasikan alat dan memberi alat oleh tim. Keluaran dari pengabdian masyarakat ini adalah menyediakan teknologi tepat guna berupa mesin penggilingan kacang hijau sehingga dapat menambah nilai produksi dari segi waktu dan kecepatan produksi massal. Dengan teknologi ini dapat meningkatkan kuantitas produk. Selain itu, permintaan produk juga mengalami peningkatan dari 5-6 kg per hari menjadi 20 kg menjadi 30 kg per hari. Mesin penggilingan kacang hijau untuk produk bakpia ini terbukti dapat membantu mengatasi permasalahan pada mitra kerja.
PENERAPAN TEKNOLOGI LAPIS LISTRIK BAGI WARGA DESA BALESARI Nani Mulyaningsih
Civitas Ministerium Vol 1, No 1 (2017): Civitas Ministerium
Publisher : Civitas Ministerium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada beberapa anggota karang taruna Desa Balesari, Kec. Windusari, Kab. Magelang berminat berwirausaha. Tetapi pengetahuan dan kemampuan mereka untuk  memulai usaha masih minim. Kebanyakan mereka belum  tahu  ketrampilan apa yang mereka butuhkan, sehingga mereka sangat mengharapkan adanya bimbingan dalam memulai usaha. Disamping permasalahan di atas, mereka  juga masih mengalami kendala yaitu dana yang terbatas.  Untuk itu mereka berharap dapat menjalin hubungan kerjasama dengan pihak perguruan tinggi agar dapat memberikan bantuan berupa pelatihan, sehingga dapat meningkatkan semangat mereka untuk memulai usaha. Salah satu cara yang dapat meningkatkan ketrampilan mereka yaitu adanya kegiatan pengabdian masyarakat. Pengabdian ini bertujuan untuk membantu pemuda karang taruna mendapatkan pengetahuan dan  ketrampilan khususnya dalam bidang electroplating. Metode yang dilakukan yaitu ceramah, diskusi,  praktek, dan evaluasi selama 1 minggu. Dengan jumlah  peserta pelatihan sebanyak 5 orang. Dengan adanya pengabdian masyarakat ini diharapkan pemuda karang taruna memiliki pengetahuan dan keterampilan bidanglapis listrik ,yang nantinya dapat dijadikan bekal mereka berwirausaha. Selain itu dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan jalinan kerja sama antara  warga Desa Balesari Kecamatan Windusari dengan dengan civitas Universitas Tidar.
PENGARUH DAUN JAMBU BIJI SEBAGAI INHIBITOR KOROSI ALAMI RANTAI KAPAL Nani Mulyaningsih; Sigit Mujiarto; Gyani Ubaydillah
Journal of Mechanical Engineering Vol 3, No 1 (2019): Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jom.v3i1.1523

Abstract

Corrosion is the interaction of metals with their environment which results in damage to metals. Corrosion can also occur in the chain of vessels that are usually located on the side of the ship's hull and are directly exposed to sea water. If it is not properly observed, the condition will damage and reduce the life of the ship chain. It is necessary to add inhibitors as substances to inhibit the corrosion rate. Inhibitors that are generally used are inhibitors that have toxic properties to the environment, therefore it is necessary to use organic inhibitors that do not damage the environment. The purpose of this study was to determine the effect of inhibitors of guava leaf extract on the corrosion rate of ship chains. This research was conducted by immersing specimens with concentrations of 6%, 9%, 12%, and  immersion time of 1 hour. Corrosion rate is calculated using the dynamic potentiary polarization method. After calculating the corrosion rate, the inhibitor efficiency is calculated. After immersion is obtained, the inhibitor has an influence. This was shown after the corrosion test found that at a concentration of 9% inhibitors of guava leaf extract was able to reduce the corrosion rate of 0.066 mpy and has the highest efficiency value of 97.3%.