Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

HUBUNGAN KEBIASAAN MINUM DENGAN STATUS HIDRASI DAN KEBUGARAN JASMANI PADA ATLET DI PERSATUAN BULUTANGKIS KABUPATEN KUDUS ariantika, aprilia; Mardiyati, Nur Lathifah
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2017.1.2.1526

Abstract

The purpose of this research is to know the correlation of drinking habit with hydration status and physical fitness of athlete in Badminton Association of Kudus Regency. This type of observational research with cross sectional approach. The number of research subjects is 33 athletes consisting of three badminton clubs in Kudus District, namely PB Taurus, PB Putra Sang Fajar and PB Djarum Kudus. Sampling using simple random sampling method. Taking data on drinking habits is obtained with Food Frequency Questionnaire (FFQ). The hydration status is obtained by card measurement PURI (Check Your Own Urine). Physical fitness is derived from a physical fitness test that is a Beep test. Test the relationship using Spearmen Rank Test and Pearson Product Moment Test. Research subjects who have drinking habits less 48,5%, enough 15,2% and more 36,4%. Dehydrated athletes weigh 9,1%, mild dehydration 60,6% and well hydrated 30,3%. Athletes who have physical fitness under 12,1% average, 12,1% average, above average 24,2%, Excellent 30,3% and Superior 21,2%. The correlation between drinking habit and hydration status was obtained (p=0,000, r=0,589) and the relationship between drinking and physical fitness was obtained (p=0,459). Conclusion In this study there is a relationship between drinking habits with hydration status and no relationship between drinking habits and physical fitness. Advice for athletes is expected to know the factors that affect dehydration and its effects.
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN KALSIUM DAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI DI SMK BATIK 2 SURAKARTA Hidayati, Kartika Rohmah; Soviana, Elida; Mardiyati, Nur Lathifah
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurkes.v9i2.4580

Abstract

Dismenore merupakan nyeri di bawah perut yang terjadi menjelang atau selama menstruasi. Di Indonesia diperkirakan 55% wanita usia subur mengalami dismenore. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi dismenore, salah satunya yaitu asupan zat gizi. Beberapa asupan zat gizi yang berhubungan dengan dismenore yaitu kalsium dan zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan kalsium dan zat besi dengan kejadian dismenore pada siswi di SMK Batik 2 Surakarta. Jenis penelitian bersifat observasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data asupan kalsium dan zat besi menggunakan form food frequency semi kuantitatif, data kejadian dismenore menggunakan Universal Pain Assessment Tool. Jumlah responden sebanyak 67 yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Uji hubungan menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki asupan kalsium (83.6%) dan asupan zat besi (71.6%) kategori kurang, sedangkan sebagian besar kejadian dismenore yang dialami termasuk dalam kategori nyeri sedang 1 (22.4%). Penelitian tersebut juga menunjukkan adanya hubungan antara asupan kalsium dengan kejadian dismenore dengan p-value 0.000 dan nilai r = -0.415. Terdapat pula hubungan antara asupan zat besi dengan kejadian dismenore dengan p-value 0.000 dan nilai r = -0.586. Terdapat hubungan antara asupan kalsium dan asupan zat besi dengan kejadian dismenore pada siswi di SMK Batik 2 Surakarta. Semakin tinggi asupan kalsium dan zat besi, maka semakin rendah kejadian dismenore yang dirasakan.
Edukasi Pencegahan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Berbasis Media Pembelajaran Flipchart M Mutalazimah; Farida Nur Isnaeni; Nur Lathifah Mardiyati; Khoirina Ngizzati Pujiani; Sintya Bella Pratiwi
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 4, Oktober 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i4.15193

Abstract

Kekurangan yodium masih menjadi permasalahan gizi dan kesehatan masyarakat di Indonesia, karena angka total goiter rate (TGR) lebih dari batas maksimal yang ditetapkan WHO sebesar 5%. Selain menggencarkan program Universal Salt Iodized (USI), pencegahan kekurangan yodium harus didukung oleh program edukasi yang bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Dusun Belik, Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak Boyolali ini bertujuan memberikan edukasi dan memberikan media flipchart mengenai Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), dengan sasaran kader posyandu dan wanita usia subur (WUS). Selain lebih efektif dan informatif, flipchart mempunyai keunggulan dapat digunakan untuk penyuluhan massal dan lebih mengintensifkan interaksi edukator dengan sasaran karena terdapat penjelasan di setiap lembar materinya. Flipchart yang digunakan pada kegiatan ini teridiri dari 10 halaman bolak balik (halaman depan berisi materi/gambar dan halaman sebaliknya berisi keterangan penjelasan). Ukuran flipchart ada 2 yakni 50 cm x 70 cm, untuk edukasi pada kader posyandu dan 30 x 48 cm untuk konseling home visite pada WUS. Flipchart dilengkapi dengan papan sandar dan segitiga penyangga (tripod) yang memudahkan penempatan media. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa ada peningkatan rata-rata pengetahuan mengenai GAKY sebelum diberikan edukasi (50,96) dan setelah diberikan edukasi (77,25). Edukasi mengenai GAKY perlu terus diupayakan secara berkesinambungan dalam rangka mewujudkan perbaikan status gizi dan peningkatan derajat kesehatan.
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN KALSIUM DAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI DI SMK BATIK 2 SURAKARTA Kartika Rohmah Hidayati; Elida Soviana; Nur Lathifah Mardiyati
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v9i2.4580

Abstract

Dismenore merupakan nyeri di bawah perut yang terjadi menjelang atau selama menstruasi. Di Indonesia diperkirakan 55% wanita usia subur mengalami dismenore. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi dismenore, salah satunya yaitu asupan zat gizi. Beberapa asupan zat gizi yang berhubungan dengan dismenore yaitu kalsium dan zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan kalsium dan zat besi dengan kejadian dismenore pada siswi di SMK Batik 2 Surakarta. Jenis penelitian bersifat observasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data asupan kalsium dan zat besi menggunakan form food frequency semi kuantitatif, data kejadian dismenore menggunakan Universal Pain Assessment Tool. Jumlah responden sebanyak 67 yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Uji hubungan menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki asupan kalsium (83.6%) dan asupan zat besi (71.6%) kategori kurang, sedangkan sebagian besar kejadian dismenore yang dialami termasuk dalam kategori nyeri sedang 1 (22.4%). Penelitian tersebut juga menunjukkan adanya hubungan antara asupan kalsium dengan kejadian dismenore dengan p-value 0.000 dan nilai r = -0.415. Terdapat pula hubungan antara asupan zat besi dengan kejadian dismenore dengan p-value 0.000 dan nilai r = -0.586. Terdapat hubungan antara asupan kalsium dan asupan zat besi dengan kejadian dismenore pada siswi di SMK Batik 2 Surakarta. Semakin tinggi asupan kalsium dan zat besi, maka semakin rendah kejadian dismenore yang dirasakan.
HUBUNGAN KEBIASAAN MINUM DENGAN STATUS HIDRASI DAN KEBUGARAN JASMANI PADA ATLET DI PERSATUAN BULUTANGKIS KABUPATEN KUDUS aprilia ariantika; Nur Lathifah Mardiyati
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2017.1.2.1526

Abstract

The purpose of this research is to know the correlation of drinking habit with hydration status and physical fitness of athlete in Badminton Association of Kudus Regency. This type of observational research with cross sectional approach. The number of research subjects is 33 athletes consisting of three badminton clubs in Kudus District, namely PB Taurus, PB Putra Sang Fajar and PB Djarum Kudus. Sampling using simple random sampling method. Taking data on drinking habits is obtained with Food Frequency Questionnaire (FFQ). The hydration status is obtained by card measurement PURI (Check Your Own Urine). Physical fitness is derived from a physical fitness test that is a Beep test. Test the relationship using Spearmen Rank Test and Pearson Product Moment Test. Research subjects who have drinking habits less 48,5%, enough 15,2% and more 36,4%. Dehydrated athletes weigh 9,1%, mild dehydration 60,6% and well hydrated 30,3%. Athletes who have physical fitness under 12,1% average, 12,1% average, above average 24,2%, Excellent 30,3% and Superior 21,2%. The correlation between drinking habit and hydration status was obtained (p=0,000, r=0,589) and the relationship between drinking and physical fitness was obtained (p=0,459). Conclusion In this study there is a relationship between drinking habits with hydration status and no relationship between drinking habits and physical fitness. Advice for athletes is expected to know the factors that affect dehydration and its effects.
Screen time dengan konsumsi sayur dan buah serta kenaikan berat badan pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan rossy pratiwi; Nur Lathifah Mardiyati
JURNAL NUTRISIA Vol 20 No 2 (2018): Vol 20 No 2 (2018): September 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1018.581 KB) | DOI: 10.29238/jnutri.v20i2.10

Abstract

Latar Belakang: Konsumsi sayur dan buah yang kurang pada seseorang berisiko menjadi kelebihan berat badan dan obesitas dan salah satu penyebab timbulnya masalah gizi pada mahasiswa adalah screen time yang tinggi. Screen time dapat meningkatkan resiko kenaikkan berat badan dan mempengaruhi status gizi kearah obesitas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan screen time dengan konsumsi sayur dan buah serta kenaikan berat badan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Jumlah subjek penelitian sebanyak 62 dipilih dengan metode proportional random sampling. Analisis data dengan uji Pearson Product Moment. Metode: Jenis penelitian ini bersifat observasional, dengan pendekatan cross-sectional. Besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini berdasarkan adalah 62 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara Propotionate Stratified Random Sampling. Analisis data menggunakan Pearson Product Moment test. Hasil: penelitian ini menunjukkan screen time 35 responden (56,5%) termasuk dalam kategori rendah, konsumsi sayur dan buah 46 responden (74,2%) termasuk dalam kategori kurang, kenaikan berat badan 32 responden (51,6%) termasuk kategori berat badan naik. Hasil uji Pearson Product Moment untuk screen time dengan konsumsi sayur dan buah memiliki nilai p = 0,025, screen time dengan berat badan memiliki nilai p = 0,06, dan konsumsi sayur dan buah dengan nilai p = 0,037. Kesimpulan: Ada hubungan screen time dengan konsumsi sayur dan buah serta konsumsi sayur dan buah dengan kenaikan berat badan, tapi tidak ada hubungan screen time dengan kenaikan berat badan nilai.
Kadar Air dan Kalium Produk Energy Chews Kulit Buah Semangka dengan Penambahan Air Jeruk Lemon untuk Atlet Hasan Priya Atmaja; Zulia Setiyaningrum; Agung Setya Wardana; Nur Lathifah Mardiyati
Jurnal Sagu Vol 21, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.047 KB) | DOI: 10.31258/sagu.21.1.p.29-37

Abstract

Olahraga endurance adalah salah satu jenis olahraga yang mengutamakan daya tahan yang terus-menerus dalam waktu yang lama. Sehingga mengeluarkan energi dan keringat yang melebihi aktivitas biasa. Oleh karena itu diperlukan makanan penunjang untuk mengatasi kehilangan energi dan cairan ketika berolahraga. Produk permen jeli “energy chews” adalah salah satunya. Penelitian ini menggunakan bahan dasar  kulit buah semangka karena mengandung zat gizi diantaranya adalah kalium, kalsium dan sitrulin. Penambahan lemon pada dimaksudkan untuk menambah rasa, sumber kalium dan sebagai pengawet alami produk energychews kulit buah semangka.Tujuanpenelitianiniadalahuntukmendeskripsikan dan menganalisis uji kadar air dan kadar kalium terhadap produk energychews kulit buah semangka dengan penambahan kulit jeruk lemon untuk atlet.  Jenis penelitian ini adalah trueexperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 formulasi. Formulasi penambahan kulit buah semangka  dan air jeruk lemon terhadap produk energychews masing - masing yaitu 0 gram,25 gram, 30 gram dan 35 gram air jeruk lemon per 50 gram kulit buah semangka. Uji kadar air menggunakan metode oven dan uji kalium menggunakan metode gravimetri.Pada hasil penelitian ini, hasil uji kadar air mendapat nilai rata-rata 80,16%, hasil uji pengaruh menunjukkan nilai p= 0.956 Sementara, hasil uji kadar kalium mendapat nilai rata-rata 101,84 mg/100g, hasil uji pengaruh menunjukkan nilai p= 0,884. Penelitianiniberkesimpulan, tidak terdapat pengaruh pada uji kadar air dan uji kalium produk energychews kulit buah semangka dengan penambahan air jeruk lemon. Kadar air pada produk energy chews belum telah memenuhi syarat SNI maksimal 20%.
The Correlation Between Nutritional Status with Hypertension Cases of Elderly Women in Central Java Province Wiwik Wuandari; Farida Nur Isnaeni; Dyah Intan Puspitasari; Nur Lathifah Mardiyati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.295 KB)

Abstract

Hypertension is still the highest problem in non-communicable diseases (NCD) in Indonesia and has increased cases from previous years. One of the factors that cause hypertension is nutritional status. Objective: This study aimed to find the correlation between nutritional status and hypertension cases of elderly women in Central Java Province. Methodology: This is an observational study with cross-sectional design using secondary data. Nutritional and hypertension status in Central Java Province was derived from Baseline Health Research 2018. A total of 994 Central Java residents aged 55-64 years were used. Hypertension status was obtained from the average of three measurements of systolic/diastolic blood pressure and nutritional status according to BMI obtained from the body weight and height measurement. The chi square test with a 95% confidence level were used to analyzed the data. Results: Most of the respondents was elderly (55-59 years old) (56%), working (65.6%), had normal nutritional status (43.1%) and had hypertension (66.2%). There was a significant correlation between nutritional and hypertension status of elderly women in Central Java Province (p = 0.000). Conclusion: Nutritional status is one of the factors contributing in the insidence of hypertension. Therefore, health program in improving nutritional status is needed in order to reduce the prevalence of hypertension.
Pengembangan Peran Posyandu melalui Pendidikan Gizi pada Ibu Balita dan Kader Luluk Ria Rakhma; Nur Lathifah Mardiyati
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1689

Abstract

Posyandu is a health institution that has direct contact with the community, therefore the posyandu located in the middle of community unit is the front line of health services. Cadres as health workers at the village level should be equipped with knowledge, skills and tools to support mothers of children under five so that they can carry out cadre duties well. In addition to the role of a posyandu cadre, the role of the family is also important in overcoming nutritional problems such as stunting, but there is still minimal knowledge related to nutrition for posyandu cadres and mothers of toddlers. Therefore, activities are needed to increase the knowledge and skills of posyandu cadres and mothers of children under five. This service activity was carried out in Cabeyan Village, Bendosari, Sukoharjo in 2020 with partners for mothers of toddlers and Posyandu Tamansari and Puspitasari cadres. Cabeyan Village has the highest number of children under five with short nutritional status among 14 villages in Bendosari District, Sukoharjo by 9%. The service activities carried out were: 1) Training on measuring nutritional status using the anthropometric method for posyandu cadres, 2) Demonstration of making Supplementary Food for Posyandu cadres and 3) Nutrition consultation regarding Infant Toddler Feeding for mothers of toddlers. The result of this activity is that there is an increase in knowledge and skills of posyandu cadres related to measuring nutritional status and making additional food as well as knowledge of mothers under five regarding infant and child feeding.
LITERATURE REVIEW : HUBUNGAN ANTARA LINGKAR PINGGANG DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS PADA INDIVIDU DEWASA DAN LANSIALITERATURE REVIEW : HUBUNGAN ANTARA LINGKAR PINGGANG DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS PADA INDIVIDU DEWASA DAN LANSIA Umi Kurniawati; Dwi Sarbini; Muwakhidah Muwakhidah; Nur Lathifah Mardiyati
Jurnal Kesehatan Vol 15, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v15i2.19628

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan data prevalensi dunia sebesar 10,5% menderita diabetes melitus dan diperkirakan meningkat 12,2% pada tahun 2045. Salah satu factor risiko diabetes melitus yaitu obesitas sentral yang bisa diketahui salah satunya dengan lingkar piggang. Tujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkar pinggang dengan kejadian diabetes melitus pada individu dewasa dan lansia. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Literature Review pada desain studi Cross Sectional dengan mengkritisi 9 artikel 10 tahun terakhir (2012-2022) yang dipilih dari database “Pubmed” bereputasi internasional Q1-Q4. Kata kunci yang digunakan “diabetes mellitus” ditemukan 563.645 artikel dan ditambahkan “waist circumference” ditemukan 6.877 artikel serta ditambahkan filter “publication date 10 years”, “english language”, “free full text”, “adult and middle aged”ditemukan 125 artikel, kemudian dikeluarkan 27 artikel yang bukan metode cross sectional dan 93 artikle yang tidak menyediakan data diabetes mellitus didapatkan 9 artikel yang dilakukan abstract review. Hasil: Prevalensi kejadian diabetes melitus tertinggi di Kota Shanghai, Tiongkok sebesar 30,05% yang merupakan negara berkembang di benua Asia. Terdapat hubungan yang signifikan antara nilai lingkar pinggang dengan kejadian diabetes mellitus dengan nilai p value 0.05. Prevalensi diabetes melitus meningkat seiring bertambahnya usia, lebih tinggi pada laki-laki dan lebih tinggi pada perempuan, tidak berpendidikan, penduduk perkotaan, tidak melakukan aktivitas fisik, pada perokok dan mantan perokok, peminum alkohol, pada etnis minoritas dibandingkan kulit putih Kaukasia, serta di Skotlandia dibandingkan di Inggris. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara nilai lingkar pinggang mengalami obesitas sentral akan semakin berisiko mengalami diabetes melitus. Oleh karena itu, perlu intervensi mempertahankan nilai lingkar pinggang normal untuk mencegah kejadian diabetes melitus.