Ira Kurniawati
Prodi Magister Pendidikan Matematika, Pascasarjana, FKIP – UNS

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENERAPAN STRATEGI ARCS DENGAN PEMBERIAN SCAFFOLDING : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA DAN PEMBENTUKAN KARAKTER MAHASISWA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DASAR Chrisnawati, Henny Ekana; Usodo, Budi; Kurniawati, Ira; Kuswardi, Yemi
Journal of Mathematics and Mathematics Education Vol 5, No 2 (2015): Journal of Mathematics and Mathematics Education
Publisher : Journal of Mathematics and Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.228 KB)

Abstract

ABSTRACT                                                                                                       This research has purposes to increase mathematical understanding ability and build character of undergraduate in mathematics foundation which uses ARCS’s strategy with giving scaffolding. Mathematics foundation which has abstract’s characteristic and necessary from understanding ability both computational also fungtional become priority of researcher’s thought. Characteristic of mathematical concept which is pyramidal compel students to understanding basic concept correctly for the sake of understanding new concept.  Not only for understanding but also building character is one of affectionate factors priority to reach success in learning mathematics. Pay attention of developing character, undergraduate are wished to show positively character in learning so that gives positively implication to the results. This research is classroom activity research which gives some informations about the changes or increase that ae caused by an activity. This research uses undergraduate of physics education in year academic 2015/2016  as a subject. Technique of collecting data uses test and observation while learning and research’s instrument is developed by validation of professional judgment. The result from application of ARCS’s strategy with giving scaffolding in learning is exist an increase of mathematical understanding ability. It showed by the results of mathematical understanding ability’s test in first and second cycle which gave information that there exist an increase of completeness percentage for understanding mathematical concept which from 39, 5 % up to 77,4 % in first cycle then continued up to 82,6 % in second cycle. Like that, it also showed by the mean of the test’s result which gave an increase from 61 in first cycle up to 81,1 in second cycle. The application of ARCS’s strategy also increased the affectionate learning’s result. It showed by the results of observation in first and second cycle which showed that the mean percentage of    character building from indicators: honest, discipline, hardworking, creative, stand alone, has a curiosity, appreciate achievement, friendly, responsible which were developed. Those results increase from bottom category in pre-cycle became in middle and high category in second cycle. It means that   used motivation technique (attention, relevance, confidence and satisfaction) in learning activity of mathematics foundation gave fact that those technique fulfilled need of undergraduate for reaching optimal achievement. Keywords : understanding concept ability, character, ARCS’s strategy, scaffolding
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN DIRRECT INSTRUCTION DENGAN STRATEGI MOTIVASI ARCS PADA MATERI GRAPH Kuswardi, Yemi; Kurniawati, Ira; Sutopo, Sutopo
Journal of Mathematics and Mathematics Education Vol 1, No 1 (2011): Journal of Mathematics and Mathematics Education
Publisher : Journal of Mathematics and Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.435 KB)

Abstract

ABSTRACT Graph  materials  contains  declarative  knowledge  and  procedural knowledge.  In  Graph  subject  included declarative  knowledge  is  the  graph  terminology  while  those  included  procedural  knowledge  is  how  to determine  the  settlement  of  problems  by  using  the  algorithm  methods  associated  with  Graph.  Dirrect instruction  that  relies  on  principles  of  behavioral  and  social  learning  theory,  has  been  specifically designed to support students learning processes associated with procedural knowledge and declarative knowledge is well structured and can be taught with the pattern of activity that gradually, step by step. ARSC  motivation  strategies  (Attention,  Relevance,  Confidence,  Satisfaction)  is  a  strategy  that  can increase  the  motivation  on  learning  materials  and  learning  activities  of  students.  Application  of  direct instruction model with ARCS motivational strategies is one solution to resolve the issue. The purpose of this  study  was  to  determine  whether  the  aplication  of  direct  istruction  model  using  ARCS  strategy  on graph materials subject (1) the mastery learning is achieved, (2) students learning activities are effective, (3)  students  responses  are  positive,  and  (4)  the  effectiveness  of  model  is  reached.  This  research  is  a qualitative  descriptive  research.  The  subjects  of  this  research  are  students  who  take  Discrete Mathematics course in Educational Mathematics Program, Department of Educational Mathematics and Science,  FKIP,  Sebelas  Maret  University  Surakarta.  The  results  is  (1)  mastery  learning  achieved,  (2) learning  activities  are  effective,  (3)  students  response  considered  positive,  (4)  the  effectiveness  of interactive learning on graph is achieved. Keywords: Dirrect Instruction Model, Motivation Strategies ARCS, Discrete Mathematics, Graph
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS BAGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SUKOHARJO TAH Arum, Agustine Tiya; Budiyono, Budiyono; Kurniawati, Ira
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.323 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining (SFE) yang dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sukoharjo tahun 2016/2017. 2) mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining (SFE) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sukoharjo tahun 2016/2017. 3) mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining (SFE) memberikan dampak terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sukoharjo tahun 2016/2017.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengumpulan data melalui observasi, tes dan dokumentasi. Teknik uji validitas data adalah triangulasi penyidik. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data aktivitas belajar siswa dan pelaksanaan proses pembelajaran melalui observasi, data prestasi belajar matematika siswa yang diperoleh melalui tes, dan data berupa foto dan video pembelajaran melalui dokumentasi.Dari hasil observasi pada siklus I, diperoleh rata-rata persentase aktivitas belajar siswa sebesar 65.75%, banyaknya siswa yang mencapai kategori aktivitas belajar siswa tinggi adalah 17 siswa (54.84%), dan dari hasil tes prestasi belajar matematika diperoleh presentase ketuntasan nilai tes sebesar 70.97%. Pada siklus II mengalami peningkatan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa sebesar 9.17% menjadi 74.92%, banyaknya siswa yang mencapai kategori aktivitas belajar siswa tinggi meningkat sebesar 19.35% menjadi 74.19% atau sebanyak 23 siswa dan presentase ketuntasan nilai tes meningkat sebesar 6.45% menjadi 77.42%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining (SFE) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2016/2017.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Matematika Kota Surakarta dalam Menyusun Soal PISA-like Sujadi, Imam; Budiyono, Budiyono; Kurniawati, Ira; Wulandari, Arum Nur; Andriatna, Riki
Publikasi Pendidikan Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/publikan.v11i2.16356

Abstract

Menghadapi tantangan abad 21, siswa harus dipersiapkan untuk memiliki kemampuan kognitif dan keterampilan, salah satunya penalaran. Indonesia berpartisipasi dalam PISA (Program for International Student Assessment) dalam rangka benchmarking pencapaian program pendidikan nasional. Hasil PISA 2018 menunjukkan bahwa pencapaian Indonesia dibidang matematika  masih rendah. Hal ini disebabkan siswa masih belum terbiasa mengerjakan soal PISA-like. Masalah yang dihadapi oleh guru adalah kurang tersedianya soal PISA-like yang didesain khusus dalam mengembangkan penalaran siswa. Tim Pengabdian bekerja sama dengan MGMP Matematika SMP Kota Surakarta menyelenggarakan kegiatan pendampingan guru dalam menyusun sendiri soal matematika PISA-like. Kegiatan ini melibatkan 34 guru dan dilaksanakan secara daring dalam 4 tahap meliputi: (1) pembekalan materi mengenai PISA serta penilaian dan pembelajaran di masa pandemi, (2) inspirasi penyusunan soal PISA-like dan praktik penyusunan soal, (3)diskusi hasil penyusunan soal (4) implementasi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa: (1) 97% peserta menyatakan dengan kegiatan pendampingan wawasan mengenai karakteristik soal PISA dalam berbagai konteks (Personal, Societal, Occupational, Scientific) dan konten (Shape and Space, Change and Relationship, Quantity, dan Uncertainty) meningkat, (2) setelah mengikuti kegiatan pendampingan, peserta mampu menyusun soal sejenis PISA, (3) tindak lanjut kegiatan ini peserta dapat mengimplementasikan soal untuk kemudian menganalisis kesulitan siswa, serta mencari alternatif pembelajaran yang mampu mengatasi kesulitan tersebut.
ANALISIS LEVEL LITERASI STATISTIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA Riki Andriatna; Kurniawati, Ira
TRANSFORMASI Vol 5 No 2 (2021): TRANSFORMASI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Publisher : Pendidikan Matematika FMIPA Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/tr.v5i2.1497

Abstract

Perkembangan arus informasi mengakibatkan peranan statistika menjadi penting, sehingga memunculkan kemampuan literasi statistik guna menginterpretasikan dan menyimpulkan informasi termasuk mengkritisinya. Literasi statistik merupakan kemampuan menginterpretasikan data dan informasi, yang memiliki indikator critical question. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan level literasi statistik mahasiswa calon guru matematika dengan indikator tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan bentuk studi kasus. Subjek penelitian adalah 21 mahasiswa calon guru matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa capaian level literasi statistik mahasiswa calon guru matematika yaitu level 0-1 (informal/idiosyncratic) sebanyak 24%, level 2 (consistent non-critical) sebanyak 43%, level 3 (early critical) sebanyak 14%, dan level 4 (advanced critical) sebanyak 19%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa capaian literasi statistik mahasiswa calon guru matematika sebagian besar berada pada level consistent non critical.
Content of School Mathematics Textbook: A Praxeological Analysis on Indefinite Integral Andriatna, Riki; Kurniawati, Ira
Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus) Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jpmk.v7i1.25746

Abstract

Indefinite integrals are a fundamental concept in calculus. This qualitative study aims to describe the content of school mathematics textbooks on indefinite integrals. The analysis used the concept of praxeology, which includes theory, technology, and techniques, based on the Reference Epistemological Model. The primary instrument in this research was the researcher, who used data from school mathematics textbooks, including two electronic textbooks used in Indonesia, one textbook from Singapore, and one from the Cambridge curriculum. The study results included a Reference Epistemological Model for indefinite integrals, used to compare textbook content and praxeological components. Praxeological analysis shows that the theoretical and technological components of Indonesian school mathematics textbooks are more complex than those from Singapore and the Cambridge curriculum. These differences are attributed to variations in the mathematics curricula of the three regions. Therefore, the Reference Epistemological Model can guide the development of instructional materials on indefinite integrals, taking into account the complexity differences among the textbooks. Materi integral adalah salah satu konsep fundamental dalam kalkulus. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan muatan pada buku teks matematika sekolah pada materi integral tak tentu. Analisis menggunakan konsep prakseologi yang meliputi teori, teknologi, dan teknik berdasarkan Referensi Model Epistemologi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menggunakan sumber data berupa buku teks matematika sekolah yaitu dua buku sekolah elektronik yang digunakan di Indonesia, satu buku teks matematika yang digunakan di Singapura, dan satu buku teks kurikulum Cambridge. Hasil penelitian berupa Referensi Model Epistemologi pada materi integral tak tentu yang digunakan untuk perbandingan buku dan organisasi prakseologi. Analisis prakseologi menunjukkan bahwa komponen teori, teknologi, dan teknik pada buku teks matematika sekolah dari Indonesia lebih kompleks dibandingkan dengan buku dari Singapura dan kurikulum Cambridge. Adanya perbedaan tersebut didasarkan pada muatan kurikulum yang berbeda diantara ketiganya. Dengan demikian, Referensi Model Epistemologi yang dihasilkan dapat dijadikan salah satu acuan dalam mengembangkan pembelajaran pada materi integral tak tentu, termasuk perbedaan kompleksitas antar kedua buku dapat menjadi referensi untuk digunakan sebagai sumber pembelajaran.
Tinjauan Self-Efficacy Siswa pada Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Asfanudin, Imam Nurrochman; Kurniawati, Ira; Riki Andriatna
SJME (Supremum Journal of Mathematics Education) Vol 8 No 1 (2024): Supremum Journal of Mahematics Education
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/sjme.v8i1.10433

Abstract

This study aims to see the effect of Missouri Mathematics Project learning model on students' mathematical communication ability in terms of students' mathematical self-efficacy. This research is a quasi-experimental. The population in this study were all grade X students in one of the public high schools in Surakarta city in 2023. The sample in this study was taken by cluster random sampling consisting of two classes, namely the experimental class that received the Missouri Mathematics Project learning model and the control class that received the Problem-Based Learning model. Data collection techniques through questionnaires to obtain data on student self-efficacy and student mathematical communication ability tests to obtain data on students' mathematical communication ability. Data analysis technique used two-way ANOVA with unequal cells. The results showed that the mathematical communication ability of students who were given the Missouri Mathematics Project learning model were better than students who were given the Problem-Based Learning model, both in general and in terms of student self-efficacy, both high, medium, and low. In the aspect of self-efficacy, both in general and in each learning model, high self-efficacy has the same good mathematical communication ability as moderate self-efficacy, high self-efficacy students have better mathematical communication ability than students with low self-efficacy, and moderate self-efficacy students have better mathematical communication ability.
Tinjauan Disposisi Matematis Siswa dalam Kemampuan Literasi Matematika Siswa pada Pembelajaran Challenge Based Learning Alfiany, Zakiah; Kurniawati, Ira; Andriatna, Riki
Indiktika : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika Vol. 6 No. 2 (2024): Indiktika : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/indiktika.v6i2.14878

Abstract

Salah satu kemampuan penting pada abad 21 adalah literasi matematika. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan pengaruh model Challenge Based Learning terhadap kemampuan literasi matematika ditinjau dari disposisi matematis siswa pada kategori tinggi, sedang, dan rendah. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen yang melibatkan 59 siswa SMA Negeri di Surakarta yang terbagi menjadi dua kelas melalui cluster random sampling pada tahun 2023. Kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan Challenge Based Learning dan kelas kontrol dengan Problem Based Learning. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui angket disposisi matematis dan tes kemampuan literasi matematika. Analisis data digunakan Analisis Variansi Dua Jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Challenge Based Learning memberikan kemampuan literasi matematika siswa yang lebih baik daripada Problem Based Learning, secara umum atau pada setiap kategori disposisi matematis siswa tinggi, sedang, dan rendah. Pada tinjauan disposisi matematis, siswa dengan kategori tinggi memiliki kemampuan literasi matematika yang lebih baik daripada siswa dengan kategori sedang dan rendah, sedangkan siswa dengan kategori sedang memiliki kemampuan literasi matematika yang sama baiknya dengan siswa kategori rendah, secara umum atau pada setiap model pembelajaran.
The Abilities of Junior High School Students in Solving PISA-Like Mathematical Problems on Uncertainty and Data Contents Sujadi, Imam; Budiyono; Kurniawati, Ira; Wulandari, Arum Nur; Andriatna, Riki; Puteri, Hanifa Alifia
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2023): April
Publisher : LPPM Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppp.v7i1.51931

Abstract

Indonesia's participation in PISA is less satisfactory, particularly in mathematics. Uncertainty and data are two of the PISA content areas being evaluated. Therefore the aim of this study is to analyze students' abilities to solve mathematical problems such as PISA on uncertainty and data content to map student readiness for PISA. This study is kind of qualitative study used a case study design. The sample in this study was 84 students of grade IX junior high school who were selected with a simple random sampling technique. The data collection method employs both test and non-test instruments. The data analysis technique used in this study consist of data reduction, data presentation, and conclusion and verification. The results showed that 689 students scored out of 1344, representing 51.41%. These results show that students' ability to solve math problems such as PISA on uncertainty and data content is in the moderate category. While each material, namely statistics and opportunities, is in the high and low categories. This condition is based on learning that has yet to lead students to contextual problems. With these results, it is hoped that there will be efforts to improve the learning process by involving problems such as PISA as habituation.
Pelatihan Pemanfaatan Laboratorium Virtual PhET Colorado dan Mathigon Untuk Pembelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama Sujadi, Imam; Andriatna, Riki; Kurniawati, Ira; Wulandari, Arum Nur; Nursanti, Yuli Bangun
Surya Abdimas Vol. 9 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v9i2.5695

Abstract

Perkembangan teknologi untuk pembelajaran matematika berkembang dengan pesat. Salah satunya adalah laboratorium virtual yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika. Namun demikian, pemanfaatan laboratorium virtual dalam pembelajaran matematika belum optimal, bahkan beberapa guru matematika belum mengetahui bagaimana penerapan laboratorium virtual dalam pembelajaran matematika. Untuk itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melatih guru matematika SMP di kota Surakarta untuk dapat memanfaatkan laboratorium virtual, yaitu aplikasi PhET Colorado dan Mathigon dalam pembelajaran matematika. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode pendampingan teknis kepada guru untuk dapat menyusun modul ajar yang terintegrasi dengan laboratorium virtual. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa guru sudah dapat menyusun modul ajar yang terintegrasi dengan laboratorium virtual PhET Colorado atau Mathigon pada suatu topik matematika tertentu. Selain itu, berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan kepada guru menunjukkan persepsi yang positif terhadap kegiatan pelatihan termasuk juga terhadap penggunaan laboratorium virtual dalam pembelajaran matematika. Namun demikian, guru juga memberikan pandangannya terhadap kesiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk dapat memanfaatkan laboratium virtual.