Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Perubahan Status Kelembagaan dan Kualitas Pelayanan Pasien Rumah Sakit Kusnadi, Dadang
Kesmas Vol. 7, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenyamanan, keamanan, dan kepuasan pelayanan pasien merupakan fenomena pelayanan yang mencerminkan kualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh implementasi kebijakan perubahan status kelembagaan rumah sakit terhadap kualitas pelayanan pasien. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dan metode explanatory survey. Metode analisis meliputi regresi linier multipel dengan uji validitas product moment pearson, uji reliabilitas teknik alpha cronbach, uji hipotesis path analysis dan uji statistik (t), serta transformasi data skala likert dengan alat ukur method of succesive interval. Populasi adalah pegawai rumah sakit sebanyak 1.072 orang dan sampel sebanyak 92 orang yang ditentukan dengan teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner dan wawancara pasien sebagai counter informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan perubahan status kelembagaan rumah sakit secara signifikan terbukti berpengaruh terhadap kualitas pelayanan pasien sekitar 66,31% dan faktor lain berpengaruh sebesar (e) 33,69%. Berbagai faktor yang berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas pelayanan meliputi faktor komunikasi (0,49%), sumber daya (0,25%), sikap pelaksana (0,32%), dan struktur birokrasi (0,33%). Faktor lain yang memengaruhi kualitas pelayanan adalah faktor budaya kerja sebagai norma implementasi kebijakan perubahan status kelembagaan rumah sakit. Comfort, safety, and satisfaction of patient care is a phenomenon that represents service quality. This research intends to uncover effects on implementation of the changing of institutional status towards quality of patient care. This research used quantitative research design with explanatory survey method. Analysis method including multiple linear regression with pearson product moment test validity, reliability test techniques and test hypotheses alpha cronbach path analysis, and testing statistic (t), and also data transform likert scale which uses method of successive interval tool. The research population is 1.072 employees and 92 person sample taken by stratified random sampling. Data collected by structured interview using questionnaire and patient interviews as counter informan. Results showed that the implementation of policy change on institutional status of hospital proven the of significant influence on the quality of patient cares at 66,31% and other factors influenced (e) 33,69%. Various factors that affect significantly positive on quality service including communication factor 12,49%; resources 0,25%; attitude of the implementers 0,32%; and bureaucratic structure 0,33%. Another concept that influenced of quality care is job behavior factor as implementation of policy change on institutional status of hospital norm.
Budaya Organisasi dan Etos Kerja Islami di Rumah Sakit A Bandung Sakinah, R Kince; Muhardi, Muhardi; Kusnadi, Dadang
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 6, No 1 (2024): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v6i1.13044

Abstract

Rumah Sakit A sebagai rumah sakit swasta yang cukup berkembang di Bandung mengalami penurunan jumlah pasien beberapa tahun terakhir sejak tahun 2014. Penurunan jumlah pasien ini diduga sebabnya adalah penurunan kinerja dokter. Penelitian ini bertujuan mengkaji faktor-faktor budaya organisasi etos kerja islami yang secara parsial dan simultan memengaruhi kinerja dokter di Rumah Sakit A. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan jenis penelitian analisis kuantitatif menggunakan rancangan cross sectional verifikatif. Populasi penelitian ini adalah dokter yang bekerja di Rumah Sakit A baik itu di Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap dan Intersive Care Unit, yaitu sebanyak 90 orang yang terdiri dari dokter, dokter gigi, dan spesialis. Waktu penelitian dilaksanakan Juli–Desember 2016. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner, melihat rekam medik, dan melalui observasi. Model analisis data pada penelitian ini, yaitu path analysis atau analisis jalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari faktor-faktor budaya organisasi (inovasi, perhatian terhadap detil, orientasi kerja, keagresifan, stabilitas) dan etos kerja islami (berorientasi waktu/Wal’Ashri, bekerja sebaik-baiknya/Itqan, kepemimpinan/Khalifah Fil’Ardh) berpengaruh terhadap kinerja dokter. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa terdapat hubungan parsial antara budaya organisasi dan kinerja dokter sebanyak 0,493 dan etos kerja islami terhadap kinerja dokter sebanyak 0,467. Juga terdapat hubungan simultan budaya organisasi dan etos kerja Islami secara simultan dengan kinerja dokter sebanyak 0,756 di RS A. Simpulan menunjukkan budaya organisasi dan etos kerja Islami meningkatkan kinerja dokter di RS A.AbstractThe A Hospital is one of the leading private hospitals in Bandung had been experiencing a decrease in numbers of patients since 2014, that’s possibly caused by the doctor’s performance. This study was conduct to understand organizational culture and Islamic work ethic that affected doctor’s performance partially and simultaneouly in the A Hospital. The research method was to study cases with quantitative analysis using a cross sectional and verified design. The research population here are the doctors of the inpatient care unit, outpatient care unit, intensive care unit, and emergency care unit in the A Hospital. 90 samples were taken consist of doctors, dentists and specialized. During July – December 2016. The data analysis technique used in this research was path analysis. The data analysis showed that all dimentions organizational cultures (innovation, job detail job orientation, agressivity, stabilization), Islamic work ethic (time orientation/wal’ashri, hard work/itqon, leadership/khalifah fil’ardh) affected the doctors performances. The result of the path analysis showed that organizational cultures affected partially to performance as much as 0.493, Islamic work ethic affected partially to performance as much as 0.467, and simultaneously affected the doctor’s performances as much as 0.756 in the A Hospital. In conclusion, organizational culture and Islamic work ethic improved doctor performance.
Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Bougenvile dan Matahari Rumah Sakit Khusus Paru Karawang Rusmiati, Rusmiati; Purwadhi, Purwadhi; Kusnadi, Dadang
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8824

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh kompetensi dan motivasi kerja terhadap peningkatan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Bougenvile dan Matahari Rumah Sakit Khusus Paru Karawang. Perawat memainkan peran penting dalam memberikan perawatan yang berkualitas kepada pasien, dan kinerja perawat yang baik sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, pendekatan positivistik eksplanatori, dan desain cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah 60 orang perawat. Sampel dipilih berdasarkan teknik purposive sampling yang berjumlah 60 perawat. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner. Teknik analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat dengan regresi linear. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial kompetensi perawat berpengaruh positive dan signifikan terhadap peningkatan kinerja perawat. Motivasi kerja perawat secara parsial berpengaruh positiv dan signifikan terhadap peningkatan kinerja perawat. Kompetensi dan motivasi kerja perawat secara simultan berpengaruh positive dan signifikan terhadap peningkatan kinerja perawat. Hasil analisis koefisien determinasi diperoleh nilai ????2= 0,680 yang menunjukan bahwa pengaruh kompetensi perawat terhadap peningkatan kinerja perawat sebesar 68 %. Sedangkan perolehan nilai koefisien determinasi dengan nilai ????2= 0,748 yang menunjukan bahwa pengaruh motivasi kerja terhadap peningkatan kinerja perawat sebesar 74,8 %. Lebih lanjut hasil analisis diperoleh koefisien determinasi diperolehnilai ????2 = 0,763 yang menunjukan bahwa pengaruh secara simultan kompetensi perawat dan motivasi kerja terhadap peningkatan kinerja perawat sebesar 76,3 %.
Analisis Pelaksanaan Ketepatan Identifikasi Pasien Berdasarkan Standar Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Medika Djaya, Pontianak Melinda, Tanti; Purwadhi, Purwadhi; Kusnadi, Dadang
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.16579

Abstract

Kesalahan medis atau perawatan pasien yang tidak tepat masih merupakan masalah besar dalam dunia kesehatan secara global sampai saat ini. Identifikasi pasien merupakan salah satu sasaran keselamatan pasien di rumah sakit yang sering menjadi sebuah kesalah medis. Kesalahan identifikasi pasien di awal pelayanan bisa berlanjut pada kesalahan pelayanan berikutnya. Kesalahan akibat kekeliruan identifikasi pasien terjadi di hampir semua aspek diagnosis dan pengobatan sehingga diperlukan adanya ketepatan identifikasi pasien. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien di Rumah Sakit Medika Djaya. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengisian kuesioner, observasi, dan telaah dokumen. Informan yaitu tim keselamatan pasien, kepala ruangan, petugas pendaftaran, dokter, perawat, bidan, petugas laboratorium, pasien dan pendamping pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan identifikasi pasien di Rumah Sakit Medika Djaya sudah berjalan tetapi belum sesuai standar. SPO Rumah sakit yang belum sesuai, petugas tidak melakukan verifikasi data pasien dengan benar; dan pasien tidak teredukasi dengan baik terkait pelaksanaan identifikasi pasien. Pelaksanaan identifikasi pasien tidak berjalan dengan baik karena kurangnya sosialisasi yang diberikan kepada petugas, kepatuhan petugas pada SPO masih kurang, dan tidak ada pelaporan pelaksanaan identifikasi pasien. Beberapa saran penulis dalam penelitian ini adalah rumah sakit dan tim keselamatan pasien rumah sakit perlu memperbaiki SPO yang ada saat ini dan melakukan sosialisasi prosedur identifikasi pasien secara baik dan benar; memberikan punishment dan reward kepada petugas kesehatan terkait pelaksanaan identifikasi pasien; melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien; dan perlunya menekankan tanggung jawab petugas dalam menjelaskan pentingnya identifikasi pasien dan kegunaan gelang identitas pada saat pemasangan gelang identitas.
STRATEGI MANAJEMEN PENDAMPING SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN USAHA KELOMPOK BINAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KECAMATAN WANARAJA KABUPATEN GARUT Nurismail, Neshandi Akbar; Rohendi, A; Kusnadi, Dadang
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 1 (2024): JSER, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v6i1.334

Abstract

Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu usaha pembangunan yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat, dengan tujuan mencapai kehidupan sejahtera. Kemampuan tersebut mencakup aspek kemandirian dalam berpikir, bertindak, dan mengendalikan aspek-aspek kehidupan. Kelompok Usaha Bersama (KUBE) menjadi wadah bagi individu yang bekerjasama dengan tujuan yang serupa untuk melaksanakan kegiatan sosial yang ditetapkan, guna mengatasi permasalahan dan mengembangkan potensi mereka demi meningkatkan kualitas hidup. Penelitian ini mengadopsi pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data melibatkan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, dengan penerapan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program KUBE berfungsi sebagai tempat pembelajaran bagi anggotanya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, dengan fokus pada kegiatan produksi biji kopi papandak, serta menerapkan pendekatan partisipatif yang melibatkan anggota dari perencanaan hingga evaluasi. Proses pendampingan oleh pendamping sosial dalam mensukseskan program KUBE "Baru Karya" menghadapi tantangan yang memerlukan ketekunan, keterampilan, pengetahuan, kekompakan, keseriusan, ketelitian, dan sebagainya. Fenomena lapangan mencakup ketergantungan pada bantuan dana dari APBD Provinsi Jawa Barat. Strategi manajemen yang dapat diadopsi oleh pendamping sosial melibatkan motivasi, peningkatan kesadaran, pelatihan kemampuan manajemen diri, penggalian potensi dan sumber daya, pengeksplorasian nilai-nilai dasar, pemberian akses, mobilisasi sumber daya, pembangunan jaringan, serta monitoring dan evaluasi penggunaan dan pemanfaatan dana bantuan sosial dari pemerintah, dengan tujuan menurunkan angka kemiskinan.
Strategi Manajerial Untuk Meningkatkan Daya Saing Klinik Non-BPJS Di Indonesia: Kajian Sistematis Literatur Nugroho, Jatmiko Wahyu; Hendriana, Heris; Kusnadi, Dadang
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.4071

Abstract

Perkembangan layanan kesehatan di Indonesia menunjukkan perkembangan cukup pesat, terutama sejak hadirnya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS Kesehatan yang kini mencakup lebih dari 96,8% penduduk. Cakupan yang hampir menyeluruh ini menciptakan dinamika baru dalam pasar layanan kesehatan dan memberikan ancaman yang cukup besar bagi klinik non-BPJS. Tanpa dukungan skema kapitasi, klinik non-BPJS harus mengandalkan kemampuan manajerial dan strategi internal untuk tetap bertahan serta mempertahankan jumlah pasien. Penelitian ini berupaya merumuskan strategi manajerial yang relevan bagi klinik non-BPJS agar mampu meningkatkan daya saingnya. Pendekatan yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif melalui systematic literature review terhadap 20 sumber ilmiah berupa jurnal, buku, laporan industri, dan regulasi kesehatan. Proses analisis dilakukan dengan memanfaatkan teknik tematik, SWOT, dan Porter’s Five Forces untuk menangkap pola, peluang, serta tantangan yang memengaruhi kinerja klinik non-BPJS dalam industri kesehatan yang semakin kompetitif. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa terdapat tiga strategi utama yang secara konsisten muncul dalam literatur. Pertama, diferensiasi layanan, terutama melalui penguatan Unique Selling Point (USP), pengembangan layanan premium, dan peningkatan pengalaman pasien. Kedua, efisiensi operasional, termasuk optimalisasi sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi kesehatan, serta pengendalian biaya operasional. Ketiga, kepatuhan terhadap regulasi, khususnya terkait standar akreditasi dan tata kelola klinik, yang menjadi dasar penting untuk membangun kepercayaan publik. Ketiga strategi tersebut, apabila diintegrasikan secara tepat, dapat membentuk model manajerial yang lebih adaptif sekaligus memperkuat posisi kompetitif klinik non-BPJS. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis bagi pengembangan manajemen layanan kesehatan, khususnya pada fasilitas yang beroperasi di luar skema BPJS.