Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

OPTIMASI PERTUMBUHAN CAULERPA SP YANG DIBUDIDAYAKAN DENGAN KEDALAMAN YANG BERBEDA DI PERAIRAN LAGURUDA KABUPATEN TAKALAR Darmawati Darmawati; Rahmi Rahmi; Eko Aprilyanto Jayadi
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 5, No 1 (2016): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.901 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v5i1.672

Abstract

The study aims to determine the effect of planting depth of seaweed (Caulerpa sp) is different to growth, as well as the depth of planting is best for the growth of seaweed Caulerpa sp. The experimental design of this study was completely randomized design (CRD) with 3 treatments ie different planting depths are: 50 cm, 100 cm and 150 cm, each treatment was repeated 3 test kali.Parameter absolute growth and daily growth rate is using ANOVA and followed by LSD test. Based on these results, value - average absolute growth (PM) was obtained at a depth of 50 cm is (197.5 g) followed by a depth of 100 cm (177.5 g) and the lowest at a depth of 150 cm (114.3 g). Results of water quality measurements at the site of the research is still in the ideal conditions for the growth of Caulerpa sp.
SUBTITUSI TEPUNG TEMULAWAK (Curcuma xanthorhiza sp) PADA PAKAN DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Rahmi Rahmi; Nur Insana Salam; Nur Qodri
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 5, No 1 (2016): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.648 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v5i1.673

Abstract

The purpose of this study to determine the effect of ginger powder in the feed with different doses of the survival and growth of tilapia fish (Oreochromis Niloticus). The method used is tilapia fish obtained from Fish Seed Center (BBI) is natural. Seed fish used as many as 10 heads/container research. Total container study 12 units with a capacity of each container of 20 liters of water. Research container filled with water of 10 liters. The treatments tested was the administration of different doses of ginger powder in feed tilapia fish. In this study, there were 4 treatment, the dosage of 2.5% (treatment A), the dose of 5% (treatment B), the dose of 7.5% (treatment C), without the provision of ginger powder (treatment D). Research carried out for 6 weeks showed that the growth and survival rate of tilapia fish highest in treatment B (ginger 5%) with an absolute growth of 2.68 gr, 0.0638 g daily growth, and survival rate of 100%.
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN DENGAN PENAMBAHAN Saccharomyces cerevisiae TERHADAP RESPONS IMUN DAN SINTASAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) Muh. Amri Maulana; Hamsah Hamsah; Darmawati Darmawati; Muhamad Ikbal; Rahmi Rahmi
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 10, No 2 (2021): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/octopus.v10i2.7544

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis S. cerevisiae pada pakan terhadap respons imun dan sintasan ikan kakap putih (L. calcarifer). Pemeliharaan dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Setiap perlakuan diberi pakan komersil yang telah diberi penambahan S. cerevisiae 5 g/kg pakan (perlakuan B); 10 g/kg pakan (perlakuan C); 15 g/kg pakan (perlakuan D) dan perlakuan tanpa penambahan S. cerevisiae (control/perlakuan A). Metode pengambilan darah dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan spluit 1 mℓ, sampel darah diambil melalui intravena ikan uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan penambahan S. cerevisiae memberikan pengaruh yang nyata (P0,05) terhadap respons imun dan sintasan ikan kakap putih dengan respons imun tertinggi pada perlakuan C (10 g/kg pakan).
PREVALENSI DAN INTENSITAS PARASIT PADA BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio) PADA TIGA LOKASI LOKASI BALAI BENIH IKAN SULAWESI SELATAN Rahmi Rahmi; Nur Insana Salam
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 6, No 2 (2017): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/octopus.v6i2.1301

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan intensitas pada benih ikan Mas (Cyprinus carpio.L) pada beberapa lokasi BBI(Balai Benih Ikan) di sulawesi selatan.  Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei-juni 2017 pengambilan sampel ikan di tiga lokasi  Balai Benih Ikan (BBI) yaitu, BBI Limbung, BBI Bontomanai, BBI Maros. dan pengamatan parasit di lakukan di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar. Jenis parasit yang ditemukan pada bagian ektoparasit ikan mas (Cyprinus carpio) selama penelitian adalah, Dactylogyrus sp. dan Trichodina sp, dan Chilodonella sp. Prevalensi ektoparasit pada ikan mas (Cyprinus carpio) yaitu yang terendah pada BBI Maros yaitu Dactylogyrus sp 30%, Trichodina sp 25%,dan Chilodonella sp 15 %. Sedangkan yang tertinggi pada BBI Bonto Manai yaitu Dactylogirus sp 40%, Trichodina sp 45%, dan Chilodonella sp 30%.  Sedangkan intensitas serangan parasit tertinggi d BBI Bonto manai masing-masing, Dactylogyrus sp 4 ind/ekor, Trichodina sp 4 ind/ekor, dan Chilodonella sp 4 ind/ekor. Diperlukan penelitian lanjutan untuk mengukur parameter lingkungan seara detail pada penelitian ini.
DISTRIBUSI PARASIT MONOGENEA (CACING INSANG) PADA IKAN GIRU (AMPHIPRION SP) DI TIGA LOKASI PEMBUDIDAYA IKAN HIAS YANG BERBEDA. Rahmi Rahmi; Diah Istiqamah
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 6, No 1 (2017): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/octopus.v6i1.758

Abstract

Parasit Monogenea adalah umumnya ikan-ikan yang hidup di alam dapat terinfeksi oleh berbagai jenis parasit cacing-cacingan seperti Monogenea, Digenea, Nematoda dan Acanthocepala. Parasit ini perlu pemeriksaan lebih lanjut pemeriksaan karena adanya kerusakan yang diakibatkan oleh infeksi parasit ini pada beberapa lokasi pembudidaya.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi parasit monogenea ikan giru  (Amphiprion sp) adalah Brookynella sp, Chilodonella sp dan Trichodina sp. Prevelensi parasit monogenea pada ikan giru (Amphiprion sp) yaitu tertingggi   pada pasar hobbi dan terendah  marina aquarium. Intensitas serangan parasit monogenea pada ikan giru (Amphiprion sp) yaitu tertingggi pada pasar hobbi dan terendah di marina aquarium.  Perlu selalu memperhatikan dan meningkatkan manajemen kesehatan ikan budidayanya dengan menjaga lingkungannya terutama kualitas air pada budidaya ikan giru. 
IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PADA IKAN KERAPU MACAN (EPINEPHELUS FUSCUGUTTATUS) DI BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU (BBAP) TAKALAR Rahmi Rahmi; Jaenuddin Jaenuddin
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 4, No 2 (2015): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.51 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v4i2.603

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung proses identifikasi jenis ektoparasit mulai dari hari pertama pengambilan sampel sampai pemeriksaan sampel. Tujuannya untuk mengidentifikasi jenis ektoparasit yang menyerang  ikan kerapu macan (Epinephelus fuscuguttatus).  Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah sebagai bahan  informasi  kepada pembudidaya ikan kerapu macan (Epinephelus fuscuguttatus) tentang penyebab penyakit  yang menyerang ikan kerapu macan di Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Takalar. Metode penelitian yang digunakan meliputi pengambilan sampel, identifikasi ektoparasit, dan pemeriksaan sampel.  Berdasarkan hasil penelitian yang saya laksanakan maka dapat menyimpulkan bahwa Jenis ektoparasit yang umumnya menyerang ikan kerapu macan di bak pemeliharaan BBAP Takalar adalah golongan Diplectanum sp dan Haliotrema sp, Tingkat penularan (prevalensi) parasit pada ikan kerapu macan (Epinephelus fuscuguttatus) tertinggi di bak pemeliharaan BBAP Takalar yaitu 53,33 %, Intensitas serangan parasit tertinggi ditemukan pada ikan kerapu macan di bak pemeliharaan yaitu 5 (sel/ekor) dan terendah yaitu 1 ( sel/ekor).  Untuk keberhasilan suatu usaha pembenihan ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) maka pengontrolan lingkungan dan pengelolaan kualitas air serta penanganan terhadap hama dan penyakit perlu ditingkatkan agar dapat menghasilkan kualitas induk dan benih yang bagus.
PENGARUH PROBIOTIK EM4 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN UDANG GALAH (Macrobachium rosenbergii) PADA WADAH TERKONTROL Abdul Malik; Rahmi Rahmi; Andi Nugrayadi
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 9, No 2 (2020): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/octopus.v9i2.7070

Abstract

Probiotik mampu meningkatkan pertumbuhan dan status kesehatan organisme budidaya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian probiotik EM4 terhadap pertumbuhan dan sintasan udang galah yang dipelihara pada wadah terkontrol. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari empat perlakuan, yaitu pemberian EM4 masing-masing sebanyak 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, dan tanpa penggunann probiotik (kontrol). Parameter uji meliputi pertumbuhan mutlak, sintasan, dan kualitas air (suhu, pH, DO) yang masing-masing diukur diakhir penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik EM4 mampu meningkatkan pertumbuhan dan sintasan udang galah. Pertumbuhan dan sintasan terbaik diperoleh pada pemberian EM4 sebanyak 15 ppm, yaitu pertumbuhan mutlak sebesar 2,68 g dan sintasan sebesar 100%.
Pemberdayaan kelompok tani tambak garam bulcin mandiri di Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep Abd. Rasyid Jalil; Rahmi Rahmi; Abdul Rakhim Nanda; Rahmat Muhammad; Ilham Jaya
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 2 (2020): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.2.31-37

Abstract

The development of Bulu Cindea village’s potential, especially salt in Pangkep Regency, needs to be continuously pursued to improve farming community’s economy, especially salt. This service program aims to produce iodized salt consumption by innovating consumption salt equipment to increase salt production and productivity at a low cost and sustainable manner. Through FGDs and technical guidance on the utilization of low power equipment, by metthos used was following with the salt farmer group’s household electricity capacity. This service activity will benefits various parties, including village community groups involved in community service, universities, and village government officials. The target audience for this service activity is the group of salt farmers in Bulu Cindea village. After this service activity was carried out, there was a change in behaviour through the understanding of the partner group about the better quality of consumption salt. The post-test results showed that the groups understanding of the activity participants reached 82.5%.The need for further community empowerment in building an iodized salt processing industry improves public welfare and health.
Pemanfaatan Eceng Gondok di Kawasan Keramba Jaring Apung (KJA) Sebagai Pupuk Organik Cair di Kelurahan Tanjung Merdeka Kota Makassar Andi Chadijah; Amanda Patappari Firmansyah; Nur Insana Salam; Rahmi Rahmi
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v6i3.1756

Abstract

Danau Tanjung Merdeka dijadikan masyarakat sebagai kawasan budidaya keramba jaring apung. Namun di danau ini banyak ditumbuh eceng gendok yang ketika melimpah dapat menutupi area permukaan danau. Sehingga berdampak negatif terhadap kegiatan budidaya. Melimpahnya tanaman eceng gondok dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan cara mengubah tanaman hama tersebut menjadi produk yang bernilai ekonomi dan sehingga menambah pendapatan. Salah satu salah satu pemanfaatan tanaman tersebut yaitu mengubahnya menjadi pupuk organic cair. Akan tetapi kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat setempat sehingga tanaman ini tidak dimanfaatkan. Oleh karena itu, pelatihan pembuatan pupuk organik dengan bahan dasar eceng gondok perlu dilakukan. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode demonstrasi dan interaktif. Kegiatan Pengabdian Masyarakat berjalan dengan lancar yang diterima secara antuasis oleh masyarakat. Pembuatan pupuk organik cair yang tidak sulit dan bahan yang dibutuhkan juga cukup mudah untuk didapatkan. Kegiatan ini mampu menambah keterampilan masyarakat khususnya mitra dalam mengolah limbah eceng gondok menjadi produk yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi.
Pemberdayaan Masyrakat Berbasis Ketahanan Pangan Melalui Aplikasi Produk Ramah Lingkungan–Probiotik Yudho Wibowo; Andi Zakiah Safitri; Muhammad Luthfan Togar; Andi N Renita Relatami; Asmi Citra Malina; Rahmi Rahmi; Siti Rafi’ah Darajat; Sri Wahyuni Firman; Andi Ade Ula Saswini
Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol. 3 No. 1 Oktober, 2021
Publisher : Denpasar Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52232/jasintek.v3i1.74

Abstract

Pandemi COVID-19 yang sedang dihadapi secara global menyebabkan masalah pada sektor kesehatan, dan sektor lain seperti ekonomi, pertanian, perikanan, peternakan dan sosial masyarakat. Beberapa negara termasuk Indonesia menerapkan kebijakan bekerja dan sekolah dari rumah untuk mencegah peningkatan penularan COVID-19. Kebijakan ini memberikan dampak terhadap kehidupan ekonomi keluarga. Salah satu cara untuk membantu ekonomi dan memenuhi pangan keluarga adalah dengan pengoptimalan sumberdaya yang ada di suatu wilayah. Pandemi COVID-19 tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan global, tapi juga menyeret ke bidangbidang lainnya, terutama sosial dan ekonomi. Masyarakat umum mungkin banyak yang terfokus pada aspek kesehatan hingga terlupa ada aspek lain yang juga sangat penting untuk diperhatikan saat ini, yaitu aspek kebutuhan pangan. Pada akhirnya, pandemi ini tidak hanya mengancam keselamatan, kesehatan masyarakat, tapi juga meneror sektor pangan, dimulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi. Potensi ancaman tersebut sempat disuarakan Organisasi Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO). Menurut FAO, pandemi covid-19 bisa berakibat pada krisis pangan dunia. Rantai pasokan pangan dunia terancam karena kebijakan negara-negara dalam menekan penyebaran virus korona, seperti pemberlakuan karantina wilayah atau lockdown, pembatasan sosial, dan larangan perjalanan. Kondisi tersebut mendapatkan perhatian dari PT Pertamina DPPU Hasanuddin untuk melakukan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ketahanan Pangan melalui produk ramah lingkungan yaitu Probiotik dalam pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Untuk Menjawab SDGs Point (8&12). Program-program yang dijalankan berkaitan erat dengan upaya untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development). Pembangunan berkelanjutan tersebut tidak hanya berfokus pada isu lingkungan namun mencakup juga dua aspek lainnya, yaitu pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat (People, Profit, dan Planet). Kegiatan pemberdayaan Masyrakat dari PT Pertamina DPPU Hasanuddin berfokus pada kegiatan yang berhubungan dengan inovasi untuk peningkatan produktivitas ramah lingkungan di bidang perikanan, pertanian, peternakan. Program pemberdayaan yang menjadi unggulan di DPPU Hasanuddin adalah Program Produksi Probiotik. Kegiatan ini selain menjadi kegiatan yang bernilai ekonomi untuk Kelompok Probiotik Laikang Binaan DPPU Hasanuddin, tetapi diharapkan mampu sebagai media untuk pengelolaan kegiatan agrokompleks lebih bijaksana dengan memperhatikan berbagai aspek yang berhubungan di dalamnya. Adapun jenis aspek yang dimaksud antara lain adalah tanaman, ikan, dan juga hewan yang lain. Dari penjelasan diatas maka perlu dilakukan pemberdayaan masyrakat berbasis ketahanan pangan melalui aplikasi produk ramah Lingkungan–Probiotik. Kegiatan ini mampu mendukung TJSL untuk menjawab SGDs point (8&12) dalam Meningkatkan taraf hidup petani, petambak dan peternak dengan memanfaatkan probiotik dengan hasil yang lebih baik sehingga dapat memenuhi kebutuhannya dalam kondisi pandemi COVID-19