Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pemahaman Konsep Tata Nama Senyawa Biner Dan Poliatomik Pasca Pembelajaran Menggunakan LKS-Deduktif Dan LKS-Induktif Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019 Olvi Wulan Nari; Abudarin; Karelius
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.295 KB) | DOI: 10.37304/jikt.v10i2.29

Abstract

Ada dua strategi belajar yang dapat digunakan siswa dalam mempelajari pengetahuan yaitu menggunakan strategi berpikir deduktif maupun induktif. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemahaman konsep tata nama senyawa biner dan poliatomik pasca pembelajaran menggunakan LKS-deduktif dan LKS-induktif pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan melibatkan 78 siswa dari dua kelas X SMA Negeri 2 Palangka Raya, yaitu siswa kelas X IPA 3 (kelas deduktif) sebanyak 40 orang siswa dan siswa kelas X IPA 7 (kelas induktif) sebanyak 38 orang siswa. Instrumen yang digunakan berupa LKS-deduktif, LKS-induktif dan soal tes pemahaman konsep. Data tes diperoleh setelah melakukan pembelajaran menggunakan LKS-deduktif dan LKS-induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa “pemahaman konsep tata nama senyawa biner dan poliatomik pasca pembelajaran menggunakan LKS-deduktif dan LKS-induktif pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019 tergolong baik. Rata-rata pemahaman konsep siswa yang menggunakan LKS-deduktif sedikit lebih tinggi dibandingkan siswa yang menggunakan LKS-induktif. Hasil tersebut disebabkan karena siswa terbiasa menggunakan strategi belajar deduktif.”
Perbedaan Penguasaan Konsep Kerja Larutan Penyangga Hasil Pembelajaran Menggunakan LKS-Induktif Dan LKS-Deduktif Pada Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019 Indra Gunawan Barutu; Abudarin Abudarin; Nopriawan Berkat Asi
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.143 KB) | DOI: 10.37304/jikt.v10i2.30

Abstract

Mengacu pada kurikulum 2013, pembelajaran menggunakan LKS adalah salah satu cara guru untuk berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran kimia. Larutan penyangga merupakan pengetahuan konseptual, sehingga LKS dapat dirancang dengan alur berpikir induktif dan deduktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penguasaan siswa pada konsep kerja larutan penyangga hasil pembelajaran menggunakan LKS-induktif dan deduktif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain ‘Pretes-Postes Control Group’. Dua kelompok kelas dipilih sebagai sampel yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Satu kelas disebut sebagai kelas induktif yaitu kelas yang diberi perlakuan belajar menggunakan LKS-induktif dan satu kelas disebut sebagai kelas deduktif yaitu kelas yang diberi perlakuan belajar menggunakan LKS-deduktif. Data penguasaan siswa dijaring menggunakan soal tes dalam bentuk soal uraian terbatas. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji statistik nonparametrik yaitu uji Mann Whitney U Test. Hasil uji Mann Whitney U Test pada taraf signifikasi 5% menggunakan program SPSS versi 25 adalah 0.856 (0.856 > 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan penguasaan konsep kerja larutan penyangga hasil pembelajaran menggunakan LKS-induktif dan deduktif pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019.
Pengaruh Pemberian Tuntunan Penyelesaian Latihan Soal Dalam Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Pereaksi Pembatas Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019 Shela Parandika; Abudarin Abudarin; Karelius Karelius
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.184 KB) | DOI: 10.37304/jikt.v10i2.34

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pemberian tuntunan penyelesaian latihan soal dalam pembelajaran langsung terhadap pemahaman konsep perhitungan pemhaman konsep pereaksi pembatas pada siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Melalui penelitian ini, peneliti melakukan eksperimen dengan menentukan sampel untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen, dalam penelitian ini melibatkan 65 siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Instrumen yang digunakan berupa soal tes pemahaman kosep yaitu tes I dan tes II, dan latihan soal dengan tuntunan penyelesaian yang dikemas dalam bentuk lembar kerja yang berisi langkah-langkah penyelesaian soal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahawa terdapat perubahan pemahaman konsep siswa yang menerima pembelajaran menggunakan latihan soal dengan tuntunan penyelesaian. Hasil uji hipotesis thitung = 1,72 dan ttabel = 1,67 dengan db = n1 + n2 - 2 = 65 dengan taraf signifikan 5%, artinya hasil thitung > ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat ditarik kesimpulannya pemberian tuntunan penyelesaian latihan soal dalam pembelajaran langsung berpengaruh terhadap pemahaman konsep pereaksi pembatas pada siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019.
Pengaruh Pemberian Tuntunan Penyelesaian Latihan Soal Dalam Pembelajaran Langsung Terhadap Pemahaman Konsep Perhitungan pH Larutan Penyangga Asam Pada Siswa Kelas XI MIPA MAN Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019 Asmy Dyah Hayunanda; Abudarin Abudarin; Karelius Karelius
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.303 KB) | DOI: 10.37304/jikt.v10i2.35

Abstract

Banyak siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal perhitungan larutan penyangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pemberian tuntunan penyelesaian latihan soal dalam pembelajaran langsung terhadap pemahaman konsep perhitungan pH larutan penyangga asam pada siswa kelas XI MIPA MAN Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan eksperimen pretest-posttest control group design. Sampel penelitian adalah 69 siswa kelas XI MIPA MAN Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pemahamn konsep adalah tes pemahaman konsep (tes I dan tes II) berbentuk uraian objektif berjumlah 3 soal. Hasil uji statistik menggunakan uji-t menunjukkan bahwa thitung (5,383) lebih besar dari ttabel (1,67) pada taraf signifikan 5%, artinya pemberian tuntunan penyelesaian latihan soal berpengaruh terhadap pemahaman konsep perhitungan pH larutan penyangga asam pada siswa kelas XI MIPA MAN Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Rata-rata nilai tes II kelas eksperimen (77,992) lebih tinggi dari kelas kontrol (60,561).
Pengaruh Pemberian Tuntunan Penyelesaian Latihan Soal Dalam Pembelajaran Langsung Terhadap Pemahaman Konsep Mol Pada Siswa Kelas X MIPA MAN Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019 Fitriani; Abudarin; Karelius
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.529 KB) | DOI: 10.37304/jikt.v10i2.36

Abstract

Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep mol. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh pemberian tuntunan penyelesaian latihan soal dalam pembelajaran langsung terhadap pemahaman konsep mol pada siswa kelas X MIPA MAN Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, pada penelitian melibatkan siswa kelas X MIPA MAN Kota Palangka Raya sebanyak 62 siswa. Instrumen yang digunakan berupa tes I, tes II, dan latihan soal dengan tuntunan penyelesaian. Hasil uji statistik menggunakan uji-t menunjukkan bahwa thitung (1,72) lebih besar dari ttabel (1,67) pada taraf signifikan 5%, artinya terdapat pengaruh terhadap pemahaman konsep mol hasil pembelajaran langsung menggunakan latihan soal dengan tuntunan penyelesaian pada siswa kelas X MIPA MAN Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019. Rata-rata nilai tes II kelas eksperimen (82,67) lebih tinggi dari kelas kontrol (77,50).
Pengaruh Penggunaan LKS Berbantuan Media Phet Terhadap Pemahaman Konsep Meramalkan Bentuk Molekul Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019 Wirna Yurinsa; Abudarin; Karelius
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1462.911 KB) | DOI: 10.37304/jikt.v10i2.37

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh penggunaan LKS berbantuan media PhET terhadap pemahaman konsep meramalkan bentuk molekul pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Palangka Raya tahun ajaran 2018/019. Penelitian ini melibatkan 33 orang siswa kelas X MIPA 5 SMA Negeri 3 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019. Instrumen yang digunakan berupa LKS dalam bentuk uraian. Data dikumpulkan melalui 5 tahap pembelajaran dengan menggunakan LKS yakni, pra LKS, saat LKS, pasca LKS, diskusi, dan pasca diskusi. Setiap butir soal yang tersebar memiliki 5 indikator, yaitu konfigurasi elektron dan menentukan elektron valensi, menggambarkan struktur Lewis, menentukan jumlah PEI, menentukan jumlah PEB, menggambarkan bentuk molekul dan menentukan nama bentuk molekul. Kemudian hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan LKS berbantuan media PhET mampu meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam meramalkan bentuk suatu molekul. Hal tersebut terlihat dari peningkatan pada persentase jawaban benar siswa pada persentase rata-rata dalam setiap tahapan pembelajarannya. Pada saat dilakukannya tahap pra LKS, persentase jawaban benar siswa adalah sebesar 28,19%. Kemudian konsep siswa mengalami perubahan setelah siswa melalui tahap penggunaan LKS berbantuan media PhET yang mampu merubah persentase pada tahap pasca LKS menjadi 82,61%. Perubahan persentase jawaban benar pada siswa terus terjadi hingga setelah siswa melewati tahap diskusi yang menunjukkan pada tahap pasca diskusi menjadi 100% siswa yang mampu memahamai konsep yang benar.
Mengontruksi Pengetahuan Kimia Menggunakan Penalaran Induktif Dengan Bantuan Lembar Kerja Abudarin Abudarin
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 8 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jikt.v8i2.67

Abstract

Hasil Studi PISA tahun 2015 menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik dalam menalar masih rendah, oleh karena itu peserta didik perlu didorong untuk mengonstruksi sendiri pengetahuan yang harus mereka kuasai melalui proses menalar. Tulisan ini berupaya untuk: (i) menjelaskan perspektif konstruktivisme dalam belajar dan pembelajaran; (ii) menjelaskan perlunya panduan belajar dalam mengonstruksi pengetahuan menggunakan penalaran induktif, (iii) megungkapkan kemampuan peserta didik dalam mengonstruksi pengetahuan kimia. Berdasarkan kajian teoritis dan empiris dapat diungkapkan hal-hal berikut. Dalam perspektif teori konstruktivisme belajar adalah proses dimana individu membangun struktur kognitif mereka, dengan demikian pembelajaran adalah proses dimana peserta didik aktif secara mental mengonstruksi pengetahuan baru yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya. Proses membangun pengetahuan dilakukan melalui aktivitas berfikir baik secara induktif maupun deduktif, namun demikian dalam praktiknya berpikir induktif lebih banyak digunakan dalam menemukan pengetahuan baru. Sebagai fasilitator tugas utama pendidik dalam pembelajaran konstruktivistik adalah “memampukan” peserta didik untuk mengonstruksi sendiri pengetahuan yang harus mereka kuasai melalui pemberian arahan, tuntunan, dan bimbingan yang efektif. Arahan, tuntunan, dan bimbingan akan lebih efektif apabila dikemas dalam panduan belajar misalnya dalam bentuk lembar kerja. Penyususunan lembar kerja dimulai dengan penyusunan kisi-kisi yang setidaknya memuat komponen indikator/tujuan pembelajaran, ungkapan pengetahuan yang harus dikonstruksi, data/informasi yang diperlukan, sumber data/informasi, cara memperoleh data/informasi, prasyarat pengetahuan, dan fasilitasi pendidik. Dengan menggunakan panduan belajar yang tepat peserta didik mampu mengonstruksi pengetahuan kimia dengan benar.
Pengaruh Pemberian LKS Latihan Soal Terstruktur Terhadap Pemahaman Konsep Isomer Senyawa Hidrokarbon Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019 Corry Anggraini; Abudarin Abudarin; Nopriawan Berkat Asi
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jikt.v11i1.74

Abstract

The purpose of this study was to describe the effect of providing structured question worksheet on the understanding of the concept of isomeric hydrocarbon compounds in class XI-IPA students of SMA Negeri 4 Palangka Raya in the 2018/2019 school year. This study was an experimental study with a Pretest Posttest Control Group Design research design and involved 56 students from two classes XI IPA of SMA Negeri 4 Palangka Raya as a sample determined by the cluster random sampling technique, namely students of class XI IPA-1 (experimental class) as many as 29 students and students of class XI IPA-2 (control class) were 27 students. The instrument used was in the form of C-1 concept comprehension test questions contained in test I, test II, LKS structured practice questions and LKS practice questions. Test I data is obtained after direct learning and Test II data is obtained after learning using the LKS structured practice questions and the LKS practice questions. The results showed that the administration of structured question worksheets affected the understanding of the concept of the isomer of hydrocarbon compounds in the lower class students of Class XI IPA of SMA Negeri 4 Palangka Raya in 2018/2019 school year. The average conceptual understanding of experimental class students (85.60) is higher than the control class (59.25). Worksheet structured questions give effect to lower group students and upper group students.
Identifikasi miskonsepsi menggunakan two-tier multiple choice pada konsep partikel materi untuk peserta didik kelas IX Erika Candraningrum; Suandi Sidauruk; Abudarin Abudarin
Journal of Environment and Management Vol. 3 No. 2 (2022): Journal of Environment and Management
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya dan (and) Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jem.v3i2.5503

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan miskonsepsi peserta didik pada konsep partikel materi dengan menggunakan instrumen tes diagnostik berbentuk pilihan ganda two-tier. Penelitian ini melibatkan 300 peserta didik kelas IX dari MTsN 1 dan MTsN 2 Kota Palangka Raya. Instrument pada penelitian ini merupakan test diagnostic two-tier multiple choice (pilihan ganda beralasan) yang diberi nama TDPM (tes diagnostic partikel materi). Konsep yang diidentifikasi merupakan konsep partikel materi dengan 5 subkonsep yaitu atom, partikel penyusun materi, teori atom, konfigurasi elektron, dan ion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi peserta didik MTsN 1 pada konsep partikel materi sebesar 57,51%. Dengan 41,23% miskonsepsi pada konsep atom, 53,34% miskonsepsi pada konsep partikel penyusun atom, 36,65% miskonsepsi pada konsep teori atom, 92,05% miskonsepsi pada konsep konfigurasi elektron, 64,3% miskonsepsi pada konsep ion. Miskonsepsi pada MTsN 2 sebesar 60,3%. Dengan 41,17% miskonsepsi pada konsep atom, 59,42% miskonsepsi pada konsep partikel penyusun atom, 38,49% miskonsepsi pada konsep teori atom, 91,6% miskonsepsi pada konsep konfigurasi elektron, 66,6% miskonsepsi pada konsep ion.
Pengembangan LKPD berbasis discovery learning pada konsep reaksi reduksi oksidasi di Kelas X SMAN 1 Marikit Dina Fahdiani; Abudarin Abudarin; Abdul Hadjranul Fatah
Journal of Environment and Management Vol. 3 No. 2 (2022): Journal of Environment and Management
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya dan (and) Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jem.v3i2.5505

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD berbasis discovery learning pada konsep reaksi reduksi oksidasi yang telah diuji kelayakannya. Penelitian ini menggunakan model Four-D (4D) yang diadaptasi dari Thiagarajan. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X MIPA dan X IPS 1 SMAN 1 Marikit yang berjumlah 54 orang. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi angket kelayakan LKPD, angket kesesuaian sintak DL, angket keterbacaan, soal pre-test, serta soal post-test. Data hasil tes dan hasil angket dianalisis secara deskriptif. LKPD yang dikembangkan dan soal pretes-posttes divalidasi terlebih dahulu sebelum digunakan pada proses pembelajaran. Mengukur aktivitas belajar peserta didik menggunakan hasil mengerjakan LKPD berbasis discovery learning, dan mengukur pemahaman konsep dengan nilai pretes-posttes. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: (1) LKPD berbasis discovery learning dinyatakan sangat layak dengan persentase sebesar 95,50% dan kesesuaian isi LKPD dengan sintak discovery learning sebesar 95,00%, (2) keterbacaan LKPD secara perorangan sebesar 90% dan secara kelompok 88% diartikan sebagai mudah dipahami, (3) LKPD berbasis discovery learning dinyatakan sangat efektif dalam memandu aktivitas belajar dengan persentase keberhasilan sebesar 95,63%, (4) LKPD berbasis discovery learning efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dengan nilai N-gain sebesar 0,75, (5) LKPD berbasis discovery learning berkorelasi positif terhadap pemahaman konsep dengan koefisien determinasi sebesar 96,61%.