ABSTRACT Magnets as one of the materials in science subjects are often considered as difficult material for students to understand. This research is descriptive qualitative research that aims to analyze the misconceptions of grade V students on magnetic material using the Certainty of Response Index (CRI). In addition, this study analyzes the causes and solutions to overcome misconceptions that occur in magnetic materials at SD Muhammadiyah in Purworejo Regency. The sample of this study was fifth-grade students at SD Muhammadiyah Bayan, SD Muhammadiyah Kutoarjo, SD Muhammadiyah Purwodadi, and SD Muhammadiyah Purworejo. The data collection techniques were observation, student interviews, and diagnostic tests equipped with a CRI scale. Data analysis was carried out by analyzing the results of observations, interviews, and student answers in working on diagnostic tests accompanied by a CRI scale. Based on the analysis results, misconceptions with a high percentage level were found in the indicators of the application of magnets, how to make magnets and magnetic fields. Factors causing misconceptions include students' lack of understanding, learning books, and lack of experiments. These findings emphasize the importance of using experiment-based learning methods and relevant media to reduce misconceptions. ABSTRAK Magnet sebagai salah satu materi pada mata pelajaran IPA seringkali dianggap sebagai materi yang sulit dipahami siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitataif deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi siswa kelas V pada materi magnet menggunakan Certainty of Response Index (CRI). Selain itu, penelitian ini menganalisis penyebab dan solusi untuk mengatasi miskonsepsi yang terjadi pada materi magnet di SD Muhammadiyah Se-Kabupaten Purworejo. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas V pada SD Muhammadiyah Bayan, SD Muhammadiyah Kutoarjo, SD Muhammadiyah Purwodadi, dan SD Muhammadiyah Purworejo. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara siswa, dan tes diagnostik yang dilengkapi dengan skala CRI. Analisis data dilakukan dengan menganalisis hasil observasi, wawancara, dan jawaban siswa dalam mengerjakan tes diagnostik disertai skala CRI. Berdasarkan hasil analisis, terjadi miskonsepsi dengan tingkat persentase tinggi ditemukan pada indikator penerapan magnet, cara membuat magnet, dan medan magnet. Faktor penyebab miskonsepsi meliputi pemahaman siswa yang kurang, buku pembelajaran, dan minimnya percobaan. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya penggunaan metode pembelajaran berbasis eksperimen dan media yang relevan untuk mereduksi miskonsepsi.