Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PEMANFAATAN SLUDGE HASIL IKUTAN BIOGASDARI KOTORAN SAPI UNTUK PEMBUATAN KOMPOS Delvi Yanti; Santosa Santosa; Eri Gas Ekaputra; Mislaini Mislaini; Omil Charmyn Chatib; Fadli Irsyad
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.924 KB) | DOI: 10.25077/jhi.v2i2.338

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi pemanfaatan sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi untuk pembuatan kompos, sehingga petani dapat menyediakan pupuk secara mandiri. Metode yang digunakan dalam mentransfer pengetahuan dan teknologi pemanfaatan sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi untuk pembuatan kompos adalah penyuluhan dan percontohan atau demonstrasi. Penyuluhan disampaikan menggunakan metode atau sistem Focus Group Discussion (FGD). Percontohan atau demostrasi dilakukan di lokasi kegiatan yang meliputi bagaimana cara atau proses pembuatan kompos (perbandingan banyaknya sludge dengan bahan kompos lain). Hasil kegiatan adalah kelompok tani Indah Sakato telah memahami cara pembutan kompos dengan memanfaatan sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi. Dari hasil percontohan bahan campuran yang terbaik dalam pembuatan kompos untuk sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi adalah eceng gondok, karena kandungan unsur N, P, dan K yang paling besar dibandingkan dengan bahan yang lain dan juga memenuhi standar kualitas kompos berdasarkan (SNI 19-7030-2004).
PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) PESERTA DIDIK Mislaini Mislaini
Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 1 No 02 (2017): Jurnal Tarbawiyah
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.732 KB) | DOI: 10.32332/tarbawiyah.v1i02.974

Abstract

Education must reflect the values ​​of everyday life, both preservative and progressive. So that educational institutions should merge with real-life values ​​that exist in the environment. For this reason life skill education (life skill) undoubtedly to be applied and applied for students in any educational institutions tingakat. The development of life skills values ​​in various activities in educational institutions both in classroom learning, as well as in extracurricular activities, and in religious activities is expected to foster unyielding spirit with high work ethic, creative independence, innovative in creating works in all Field, so that in the end able to create human resources that qualified for the surrounding community.
Pemanfaatan Sludge Hasil Ikutan Biogas Dari Kotoran Sapi Untuk Pembuatan Kompos Pada Kelompak Tani Indah Sakato Kenagarian Kasang Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Delvi Yanti; Santosa Santosa; Eri Gas Ekaputra; Mislaini Mislaini; Omil Charmyn Chatib; Fadli Irsyad
Warta Pengabdian Andalas Vol 23 No 1 (2016): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi pemanfaatan sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi untuk pembuatan kompos, sehingga petani dapat menyediakan pupuk secara mandiri.Metode yang digunakan dalam mentransfer pengetahuan dan teknologi pemanfaatan sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi untuk pembuatan kompos adalah penyuluhan dan percontohan atau demonstrasi.Penyuluhan disampaikan menggunakan metode atau sistem Focus Group Discussion (FGD). Percontohan atau demostrasi dilakukan di lokasi pengabdian yang meliputi bagaimana cara atau proses pembuatan kompos (perbandingan banyaknya sludge dengan bahan kompos lain).Hasil kegiatan adalah kelompok tani Indah Sakato telah memahami carapembutan kompos dengan memanfaatan sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi. Dari hasil percontohan bahan campuran yang terbaik dalam pembuatan kompos untuk sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi adalah eceng gondok, karena kandungan unsur N, P, dan K yang paling besar dibandingkan dengan bahan yang lain dan juga memenuhi standar kualitas kompos berdasarkan (SNI 19-7030-2004).
Penerapan Teknologi Pertanian Melalui Penggunaan Alsintan Pada Lahan Sawah Kepada Masyarakat Tani di Nagari Minangkabau Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar Mislaini Mislaini; Khandra Fahmy
Jurnal Pengabdian Warta Andalas Vol 24 No 2 (2017): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kapasitas kerja handraktor di dapatkan sekitar 0,056 Ha/jam, sedangkan pengolahan tanah dengan cara manual menggunakan cangkul adalah 0,0017 Ha/jam.Ini berarti pekerjaan pengolahan tanah lebih efektif dengan handtraktor daripada dengan cara manual yaitu 33 kali lipat dari kerja handtraktor. Penyiangan dengan menggunakan tangan untuk padi sawah didapatkan kapasitasnya 0,0277 Ha/jam. Sedangkan dengan menggunakan alat semi mekanis osrok/landak, cara ini terbilang efektif dari cara manual diatas selain lebih cepat, ramah lingkungan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyiangi gulma lebih cepat berkisar 28-30 jam/Ha. Sehingga di dapatkan kapasitas dengan alat mekanis ini adalah sebesar 0.8033 Ha/jam. Kapasitas perontokan yang dilakukan dengan cara banting atau memukul batang padi pada papan atau susunan bambu adalah +50 kg/jam. kapasitas mesin perontok gabah citra dragon yaitu 750 kg/jam. Dengan demikian diharapkan terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani Sawah Kapuak, seperti peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat dan mesin pertanian.
PENGEMBANGAN ALAT PENGHASIL ASAP CAIR DARI SEKAM PADI UNTUK MENGHASILKAN INSEKTISIDA ORGANIK Renny Eka Putri; Mislaini Mislaini; Lisa Silvia Ningsih
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 19, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.848 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.19.2.29-36.2015

Abstract

Sekam padi merupakan salah satu limbah pertanian yang pemanfaatannya masih sedikit. Limbah sekam padi dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan asap cair dengan proses pirolisa. Asap cair yang dihasilkan dari proses pirolisa ini dapat digunakan sebagai insektisida organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase asap cair yang dihasilkan setiap kilogram sekam padi, melakukan pengujian asap cair sebagai insektisida dan mengetahui pengaruh variasi lama waktu pirolisa terhadap volume asap cair yang dihasilkan. Lama waktu pirolisa yang dilakukan yaitu 1, 1.5, dan 2 jam dengan massa sekam padi 2 kg pada setiap ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pirolisa yang optimum adalah 2 jam pada suhu berada dalam interval 380-430 °C, dimana rata-rata volume asap cair yang dihasilkan sebanyak 25,83 ml, rata-rata sekam padi setelah pirolisa 83,3 %, kinerja alat 1,24 gr/jam.m kondensor, dan komponen yang hilang sebesar 13,45 %. Asap cair dapat membunuh serangga yang ada pada pohon kakao. Lama pirolisa berpengaruh terhadap asap cair yang dihasilkan. Semakin lama waktu pirolisa, maka semakin banyak asap cair yang dihasilkan.Kata Kunci : Pirolisa; Insektisida; Sekam padi.
Perkembangan Sistem Pendidikan di Saudia Arabia Husnul Khotimah; Mislaini Mislaini; Delita Marni
Atmosfer: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, dan Sosial Humaniora Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, dan Sosial Humaniora
Publisher : Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/atmosfer.v3i1.1157

Abstract

Islamic Fofocation in Saudi Arabit. Mern efecation in Saudi Arabur has a centrot rule in shaping the identity and valurs of Saudi Arabian society. The entry hus long been a center of Islamic educational actrity, playing an important role in the spread and maintenance of Ishante teuchings throughout the world. This article discusses several key aspects of Islamic education in Saudi Arabia, including educational structure, curriculum. The structure of Jalomic education in Saudi Arabie consists of various levelt, from primary education to tertiary level. Blamic schouly tách religious koowintre, the Koran, hadith, and other religious studies The sammic exhocation curriculon is directed at ensuring a lerp understanding of Islamic teaching and justering slanec moral and ethnul values in everyday life Islamic education in S Saudi Arabia hat a is a significant impact on shaping in shaping the character and worldview of its people. Even though it continues to develop, challenges ant debates continue to emerge along with efforts in aljan Islamic education with the dermenuts of the mondern era. ThecomparisonbetweeneducationinSaudi Arabiaand education in Indonesia is that Saudi Arabia is an Islamic monarchy that uses Islam as the foundation of its education, while Indonesia is a democratic country that adheres to a more inclusive education system.
Analisis Perbandingan Pendidikan Karakter di Jepang dan Indonesia Rozy Wulandari; Mislaini Mislaini; Nada Ranjani
Atmosfer: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, dan Sosial Humaniora Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, dan Sosial Humaniora
Publisher : Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/atmosfer.v3i1.1162

Abstract

Character education is an important aspect in forming a generation with integrity and morals. This research aims to analyze the comparison of character education in Japan and Indonesia, including understanding, character education systems, problems and implementation. A qualitative approach using literature study methods was used to explore policies, curricula and character education practices in both countries. The research results show that Japan emphasizes the values ​​of togetherness, discipline and responsibility through integration in daily life at school, while Indonesia focuses more on strengthening religious values, nationalism and morality through special subjects. Differences in cultural context and education systems are the main factors influencing each country's approach. This research is expected to contribute to the development of a more effective character education model in Indonesia by adopting best practices from Japan.
Sistem Perbandingan Pendidikan Negara India dengan Sistem Pendidikan di Negara Jepang Nur Salwa Harahap; Mislaini Mislaini; Elvira Darmawanti
Atmosfer: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, dan Sosial Humaniora Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, dan Sosial Humaniora
Publisher : Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/atmosfer.v3i1.1185

Abstract

This article discusses a comparison of the educational systems between Japan and India, two countries with rich and diverse educational traditions. The Japanese education system is known for its systematic and structured approach, emphasizing discipline, hard work and quality-based learning, whereas India has a more heterogeneous system, influenced by broader social and economic diversity. In Japan, primary and secondary education are very important stages, with a focus on moral and academic development. In contrast, India's education system faces major challenges related to infrastructure, access, and inequality between urban and rural areas. This article also reviews recent education policies in both countries, as well as their efforts to reform higher education and align curricula with global needs. Through this analysis, it is hoped that it can provide deeper insight into the strengths and weaknesses of each country's education system, as well as lessons that can be taken to improve the overall quality of education.
Sistem Pendidikan di Negara Singapura Fika Aulia Putri; Jefriman Akmal; Mislaini Mislaini
Bhinneka: Jurnal Bintang Pendidikan dan Bahasa Vol. 3 No. 1 (2025): Bhinneka
Publisher : Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/bhinneka.v3i1.1143

Abstract

The education system in Singapore is known for its effective teaching methods and high academic results in international tests. This makes education in Singapore can be said to be advanced. The education system in Singapore has evolved from the traditional British education model to be more adaptive and innovative, with a focus on individual and talent development. Singapore is also implementing various educational reforms to increase global competitiveness, such as "Thinking Schools, Learning Nation" which encourages critical thinking skills. This research aims to analyze the education system in Singapore as a comparison with Indonesia. The research method used is library research where data sources are obtained from books, articles, journals and other reading materials. This research can produce knowledge about the education system in Singapore and comparisons with Indonesia.
Sistem Pendidikan di China Salsabila Faruza Nasution; Mislaini Mislaini; Faizah Fitrah
Bhinneka: Jurnal Bintang Pendidikan dan Bahasa Vol. 3 No. 1 (2025): Bhinneka
Publisher : Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/bhinneka.v3i1.1148

Abstract

The education systems in China and Indonesia have significant differences, although both aim to create an educated generation. In China, education focuses on the development of technical and academic skills with a highly structured and competitive system, especially through the Gaokao exam that determines students’ academic futures. Meanwhile, Indonesia places more emphasis on cultural diversity and character development, with a more inclusive learning approach based on social values. These differences are clearly reflected in the educational structure, curriculum, teaching methods, and assessment systems, which align with the social and economic needs of each country.
Co-Authors Ade Khadijatul Z. Hrp Adinda Deswita Putri Ahmad Zainiansyah Aida Rahmi Aidil Rahman Aini Mardiah Ainun Sakiah Aisyah Qurotul Sabila Alkautsar Taufiq Astri Azani Atika Atika Ayu Firdaus Baidah Baidah Chandra Ali Hanapiah Lubis Damilsi Hijaya Delita Marni Devi Rosvianto Dewi Sartika Hasibuan Ekaputra, Eri Gas Elvira Darmawanti Fadli Irsyad Faizah Fitrah Fatya Ayuni Fika Aulia Putri Hadit Pratama Halimatul Fijriah Hanifa Zahara Harisma Juliani Hayatul Mardhiyah HUSNUL KHOTIMAH Imal Latul Khaira Intan Lestari Intan Maharani Jefriman Akmal Khairul Anisa khairul fajri Khairuna Fitri Lubis Khandra Fahmy Laila Saqila Putri Laras Yulia Sari Liola Sinta Lisa Silvia Ningsih Liza Amelia Miftahul Husnah Mirna Kurnia Tanjung Muarrif Sani Muhammad Abel Afif Nada Ranjani Nadia Nauli Nadiatulkhairiyah Nadiatulkhairiyah Natasya Nurul Lathifa Nidaul Lathifah Suhelmi Nila Komala Bintang Nur Adilah Nur Sakinah Siregar Nur Salwa Harahap Oktaviana Imroatun Cahyati Omil Charmyn Chatib Putri Salehah Siregar Renny Eka Putri, Renny Eka Rian Azhari Siregar Rossa Zetria Idallah Rossi Zetria Idallah Rozy Wulandari Sahronia Rambe Salsabila Faruza Nasution Santosa Santosa Sarmila Sarmila Septia Yulia Ningsih Sila Angraini Siti kholijah Harahap Sri Gina Miranti Sri Handayani Sulthoni Alfathon Sus Rahma Yuni Susi Eka Ningsih Syakinatul Jannah Syarifah Rahmayani Syaza Sahira Thifa Ramadhani Ulfa Aulia Ummul Rahmah Widya Febriani Witta Perdana Putri Yanti, Delvi Yola Putri Julian Yusra Ramadhana Zikri Gusnita