Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Estimasi Stok Karbon Padaekosistem Lamun Di Perairan Utara Papua (Studi Kasus : Pulau Liki, Pulau Befondi Dan Pulau Meossu) Aditya Hikmat Nugraha; Ilham Antariksa Tasabaramo; Udhi E Hernawan; Susi Rahmawati; Risandi Dwirama Putra; Fadhliyah Idris
Jurnal Kelautan Tropis Vol 23, No 3 (2020): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v23i3.7939

Abstract

One of the ecological functions of the seagrass ecosystem is the ability to absorb carbon coming from the atmosphere. The ability of seagrass to absorb carbon is carried out through photosynthesis. The absorbed carbon will then be stored in the form of seagrass biomass in the seagrass body. This study aims to estimate the carbon stock content stored in seagrass ecosystems in the Northern waters of Papua including on Liki Island, Befondi Island, and Meossu Island. The calculation of carbon stock is done by converting seagrass biomass using constants derived from representative values of seagrass carbon content in Indonesian waters. In general, based on the results obtained indicate that the biomass at the bellow ground of the seagrass is greater than the biomass at above ground the seagrass. The value of organic carbon content in seagrasses is influenced by seagrass biomass. The carbon stock content in the seagrass ecosystem in the study area is in the range of 18,04 – 419,46 g C / m2. Stations on Liki Island have generally higher carbon stocks compared to stations on other islands.Salah satu fungsi ekologi dari ekosistem lamun yaitu memiliki kemampuan dalam menyerap karbon yang berasal dari atmosfer. Kemampuan lamun dalam menyerap karbon dilakukan melalui proses fotosintesis. Karbon yang terserap selanjutnya akan disimpan dalam bentuk biomassa lamun  pada tubuh lamun. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi kandungan stok karbon yang tersimpan pada ekosistem lamun di Perairan Utara Papua tepatnya di Pulau Liki, Pulau Befondi dan Pulau Meossu. Perhitungan stok karbon dilakukan dengan melakukan konversi biomassa lamun menggunakan konstanta yang berasal dari nilai representatif konsentrasi kandungan karbon pada lamun yang berada di Perairan Indonesia. Secara umum berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa biomassa pada bagian bawah lamun lebih besar dibandingkan dengan biomassa pada bagian atas lamun. Nilai kandungan karbon organik pada lamun dipengaruhi oleh biomassa lamun. Kandungan stok karbon pada ekosistem lamun di wilayah penelitian  berada pada kisaran 18,04 – 419,46 gC/m2. Stasiun yang berada di Pulau Liki memiliki stok karbon yang umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan stasiun yang berada di pulau lainnya. 
Antioxidant activity of Alginate Oligosaccharides (AOS) from Sargassum sp. for Improving the Cutaneous Wound Enclosure in Zebrafish (Danio rerio) Jelita Rahma Hidayati; Ervia Yudiati; Delianis Pringgenies; Zaneb M. Ben Mansur; Fadhliyah Idris
Jurnal Kelautan Tropis Vol 24, No 3 (2021): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v24i3.12362

Abstract

Sargassum sp. classified as brown seaweed which is known as an alginophyte (alginate producer). Alginate has undergone a depolymerization process called alginate oligosaccharides (AOS) and has been shown to have antioxidant activities to increase wound tissue recovery. This study aimed to determine the antioxidant activity of Alginate oligosaccharides (AOS) and their ability to improve the cutaneous wound enclosure in Zebrafish (Danio rerio). The IC50 value was used to calculate the ability of extract to inhibit free radicals using DPPH (516 nm). Zebrafish were immersed 12 hours before the injury and shortly after injury with a two factorial design, i.e., alginate concentration and immersion time. Zebrafish were immersed for 1 hour, 3 hours, and 5 hours with serial concentration of 200 ppm, 400 ppm, and 600 ppm, respectively. Morphological observations were carried out at the the first day, fourth day, tenth day, and twenty-first-day post wounding. The results of this study showed that alginate from Sargassum sp. has a yield of 40.5 ± 1.125% with a purity level of 89.95%. Based on antioxidant activity, alginate is categorized as moderate (178,377 ppm) and evidently has the ability to increase wound recovery compared to control. It has indicated by the formation of the wound enclosure.
Kandungan Logam (Pb) pada Strombus canarium Linnaeus,1758 (Mollusca :Gastropoda) di Perairan Malang Rapat dan Tanjung Siambang Provinsi Kepulauan Riau Andi Bakia Askara; Fadhliyah Idris; Risandi Dwirama Putra; Aditya Hikmat Nugraha
Jurnal Kelautan Tropis Vol 23, No 3 (2020): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v23i3.7229

Abstract

Human activities in coastal areas have the potential to cause heavy metal pollution. The impact of heavy metal pollution causes the accumulation of heavy metals in the body of marine biota, including the Gonggong Snail (S. Canarium). This study aims to analyze the concentration of heavy metals Pb in Gonggong snails in two different characteristics of aquatic ecosystems. Purposive sampling used as a sampling method of Gonggong Snail. The Analysis of heavy metal concentrations from Pb using the ICP (Inductively coupled plasma). The results showed the heavy metal concentration of Pb was 0.427 mg/kg for Malang Rapat Village and 0.71 mg/kg for Tanjung Siambang village. The difference between the two locations possibly due to differences in the aquatic characteristics at the study site. Aktivitas manusia di kawasan pesisir berpotensi menyebabkan terjadinya pencemaran logam berat. Dampak dari pencemaran logam berat dapat menyebabkan terakumulasinya logam berat pada tubuh biota laut, salah satunya yaitu Siput Gonggong (S.Canarium). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi logam berat Pb pada Siput Gonggong yang terdapat pada dua ekosistem perairan yang memiliki karakteristik perairan berbeda. Pengambilan sampel siput gonggong dilakukan dengan cara purposive sampling. Analisis konsentrasi logam berat menggunakan bantuan alat ICP (Inductively coupled plasma). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat Pb sebesar 0,427 mg/kg untuk Desa Malang Rapat dan 0,71 mg/kg untuk desa Tanjung Siambang. Terjadi perbedaan antara kedua lokasi kemungkinan dikarnakan adanya perbedaan karakteristik perairan pada lokasi penelitian.
Analisis Kandungan Logam Berat Pb dan Cd pada Siput Gonggong (Strombus sp) di Perairan Kecamatan Bukit Bestari Khairil Anam; Fadhliyah Idris; Agung Dhamar Syakti
BUANA SAINS Vol 19, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.862 KB) | DOI: 10.33366/bs.v19i1.1525

Abstract

This research is to determine the Pb and Cd heavy metal content in Strombus sp and waters of Bukit Bestari District, Tanjungpinang City, Riau Islands Province. The method of this research is purposive sampling method. The instrument used to determine the Pb and Cd heavy metal content is AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). The results of the study showed that the Pb content in seawater at stations I, II, III was 0.611 mg / L, 0.563 m / L, 0.595 mg / L . The results obtained in sediments at stations I, II, III are 10,488 mg / kg, 8,376 mg / kg, 10,052 mg / kg. The results found on Strombus sp at stations I, II, III were 1,975 mg / kg, 1,275 mg / kg, 1,031 mg / kg. For research results on Cd in Strombus sp at stations I, II, III are 0.036 mg / kg, 0.035 mg / kg, station 0.031 mg / kg. The value obtained is the average results obtained from each sub station.
Pertumbuhan dan produksi biomassa lamun Thalassia hemprichii di pesisir pulau Bintan Bimo Panji Prayogo; Fadhliyah Idris; Aditya Hikmat Nugraha
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v4i2.3882

Abstract

Kondisi lingkungan perairan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kehidupan lamun. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan respon pertumbuhan, dan produksi biomassa Thalassia hemprichii di Pesisir Pulau Bintan. Terdapat tiga lokasi dengan kondisi lingkungan yang berbeda pada penelitian ini. Pertumbuhan daun diamati dengan menggunakan metode pemangkasan sedangkan pertumbuhan rhizoma diamati dengan menggunakan metode taging. Hasil penelitian data pertumbuhan daun lamun tertinggi terdapat di Desa Teluk Bakau sebesar 1,13 mm/hari. Pertumbuhan rhizoma tertinggi terdapat di Desa Berakit sebesar 0,89 mm/hari. Produksi biomassa daun tertinggi ditemukan di Desa Teluk Bakau sebesar 0,42 gbk/m2/hari. Hasil principal component analysis menunjukkan bahwa fospat memiliki peran yang sangat penting dalam mempengaruhi pertumbuhan daun dan produksi biomassa daun. Fraksi pasir memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan rhizoma lamun  Thalassia hemprichii. Kata Kunci: biomassa, lingkungan, lamun, pertumbuhan, Thalassia hemprichii
Identifikasi, Keragaman dan Sebaran Caulerva sp Sebagai Komoditas Potensial Budidaya Pulau Bunguran, Natuna Tengku Said Razai; Imam Pangestiansyah Putra; Fadhliyah Idris; Try Febrianto
SIMBIOSA Vol 8, No 2 (2019): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v8i2.2177

Abstract

Jenis angur laut Caulerpa sp saat ini menjadi komoditas ekspor sebagai produk makanan, obat-obatan, dan kosmetik. Caulerpa sp memiliki sebaran yang cukup luas terutama pada kawasan beriklim tropis. Jenis Caulerpa sp juga dijumpai hingga perairan Natuna. Kepulauan Natuna merupakan suatu wilayah di utara dari Provinsi Kepulauan Riau dengan potensi lautnya menyimpan sumberdaya yang beragam, termasuk komunitas anggur laut Caulerpa sp. Culerva sp  merupakan salah satu jenis tumbuhan laut yang memiliki nilai nutrien yang baik tertutama untuk kesehatan dan kosmetik, sehingga penelitian terkait dengan sebaran jenis dan komposisinya sebagai upaya awal untuk pengembangan budidaya perlu dilakukan. Penelitian dilaksanakan selama periode bulan Juli-September 2019. Sampling dilakukan pada 8 lokasi yang berbeda mulai dari kawasan Ranai Kota hingga Klarik. Pengambilan data jenis Caulerpa sp mengunakan metode transek garis sepanjang 100 meter kearah laut dengan kuadran ukuran 10 x 10 m, sebanyak 3 kali sampling per stasiun. Hasil penelitian ditemukan 3 spesies dari anggur laut Caulerpa sp yakni C. taxifolia, C. lentilifera, dan C. recemosa. komposisi tertinggi pada jenis C.taxifolia mencapai 53,7%. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keanekaragaman yang rendah, keseragaman tergolong tinggi, dan dominansi yang rendah. Hanya ada beberapa stasiun dengan tingkat dominansi yang tinggi yakni stasiun 2 dan stasiun 6 masing-masing di dominasi oleh jenis C. taxifolia dan jenis C. lentilifera.
Growth Rate and Biomass Leaf Production Of Thalassia hemprichii at Pengudang and Dompak Waters, Bintan Island Afis Irawan; Fadhliyah Idris; Aditya Hikmat Nugraha
Musamus Fisheries and Marine Journal Volume 3 Number 2, April 2021
Publisher : Faculty of Agriculture Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mfmj.v3i2.3400

Abstract

Research on the rate of growth and reproduction of seagrass leaf type Thalassia hemprichii has been done in Pengudang and Dompak Waters, Bintan Island. Aim this research for compare the growth rate and biomass production of Thalassia hemprichii in the waters of Pengudang and Dompak, Bintan Island. The research was done by purposive sampling method, 30 seagrass leaves samples were taken using a plot measuring 50x50 centimeters. The results of the study were in the growth value of the seagrass leaf type Thalassia hemprichii in the waters of Pengudang and Dompak 1.03 mm/day and 0.77 mm/day. Reproduction of the biomass leaves of the seagrass type Thalassia hemprichii 2.12 gDW/m2 and 0.80 gDW/m2, the density of seagrass type Thalassia hemprichii 119.22 stands/m2 and 96.00 stands/m2. Based on test Two-Way ANOVA. There is no noticeable difference between the growth and production of the type of seagrass leaves Thalassia hemprichii in the waters of Pengudang and Dompak, Bintan Island.
Asosiasi Siput Gonggong (Strombus sp.) pada Ekosistem Lamun Di Pesisir Timur Pulau Bintan Nurul Hati; Ita Karlina; Rika Angraeni; Aditya Hikmat Nugraha; Fadhliyah Idris; Jelita Rahma Hidayati
Jurnal Kelautan Tropis Vol 25, No 2 (2022): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v25i2.13414

Abstract

The east coast of Bintan Island is an area that has a wide distribution of seagrass with good conditions for the association of Strombus sp in the seagrass ecosystem. This research aims to identify seagrass coverage and abundance of golden snails (Strombus sp) and study the association of golden snails (Strombus sp.) in seagrass ecosystems on the east coast of Bintan Island. This research was conducted on the East Coast of Bintan Island from June until July 2021 (Teluk Bakau Village, Malang Rapat Village and Berakit Village). The tools and materials used in this research were GPS, 1x1 m quadrant transect, roller meter, digital scales, calliper, multitester, hand refractometer, pH meter, pipe (20cm), sieve net, stationery and aluminium foil. The sampling method used three transects with a distance of 100 m towards the sea with a distance between transects of 50 m, with a 1 x 1 m quadrant transect beginning from point 0 until 100 m. Data analysis used in this research were seagrass coverage, Strombus sp. abundance and PCA (Principal Component Analysis) analysis which relates the abundance of barking snails, seagrass cover, water physicochemical parameters and substrate. Strombus sp. found are Strombus urceus, Strombus canarium and Strombus turturella. The Strombus urceus type has a high 4,3 ind/m2 abundance value compared to other types of Strombus sp. at all stations. Types of Strombus canarium and Strombus turturella were mostly found in low seagrass cover and associated with seagrass species Halophila, Thalassia hemprichii and Halodule uninervis, while Strombus urceus species were mostly found in medium and dense seagrass cover and positively associated with Enhalus acoroides, Thallasia hemprichi, Cymodocea rotundata.    Pesisir Timur Pulau Bintan merupakan wilayah yang memiliki sebaran lamun yang luas dengan kondisi baik bagi asosiasi Strombus sp. pada ekosistem lamun. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi tutupan lamun dan kelimpahan siput gonggong (Strombus sp.) dan mempelajari asosiasi siput gonggong (Strombus sp.) pada ekosistem lamun di pesisir Timur Pulau Bintan. Penelitian ini dilakukan di Pesisir Timur Pulau Bintan pada bulan Mei hingga Juni 2021 (Desa Teluk Bakau, Desa Malang Rapat dan Desa Berakit). Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah GPS, transek kuadran 1x1 m, rol meter, timbangan digital, jangka sorong, multitester, hand refracstometer, pH meter, pipa paralon (20cm), sieve net, alat tulis dan alumunium foil. Metode sampling menggunakan 3 transek dengan panjang 100 m ke arah laut dengan jarak antar transek yaitu 50 m, dengan transek kuadran 1 x 1 m dimulai dari titik 0 sampai 100 m. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tutupan lamun, kelimpahan Strombus sp., serta analisis PCA (Principal Component Analysis) yang menghubungkan antar variabel kelimpahan siput gonggong, tutupan lamun, parameter fisika kimia perairan dan substrat. Jenis Strombus sp. yang dijumpai diantaranya Strombus urceus, Strombus canarium dan Strombus turturella. Jenis Strombus urceus memiliki nilai 4,3 ind/m2 kelimpahan yang tinggi dibandingkan dengan jenis Strombus sp. lain pada seluruh stasiun. Jenis Strombus canarium dan Strombus turturella banyak ditemukan pada tutupan lamun yang rendah serta berasosiasi dengan jenis lamun Halophila, Thalassia hemprichii dan Halodule uninervis, sedangkan jenis Strombus urceus banyak ditemukan pada tutupan lamun yang sedang dan padat serta berasosiasi positif dengan Enhalus acoroides, Thallasia hemprichi, Cymodocea rotundata.
HUBUNGAN STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTON DAN KEBERADAAN BIOTA BERNILAI EKONOMIS PENTING DI PERAIRAN BINTAN SELATAN Nahdah Ayatillah; Ita Karlina; Fadhliyah Idris
JURNAL ENGGANO Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.7.1.1-15

Abstract

Bintan Selatan merupakan wilayah yang berada di Provinsi Kepulauan Riau. Memiliki pesisir dan lautan yang kaya akan sumber daya hayati, salah satunya adalah fitoplankton. Fitoplankton memiliki peran penting dalam ekosistem perairan yaitu sebagai produsen utama. Keberadaan fitoplankton mempengaruhi rantai makanan akuatik yaitu biota bernilai ekonomis penting. Terdapat hubungan antara fitoplankton dan keberadaan biota ekonomis penting, sehingga perlu dikaji mengenai struktur komunitas fitoplankton dan biota bernilai ekonomis penting di Perairan Bintan Selatan. Terdapat tiga stasiun penelitian diantaranya Kampung Bugis, Kawal dan Kijang. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel fitoplankton, parameter kualitas perairan, dan wawancara nelayan. Analisis data yang dilakukan pada fitoplankton adalah analisis kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi. Sedangkan analisis biota ekonomis penting menggunakan uji data non parametrik, krustal wallis. Hasil penelitian menunjukkan fitoplankton yang ditemukan pada tiga lokasi penelitian adalah 4 divisi dari 7 kelas serta 35 genera, memiliki keanekaragaman yang rendah dengan kemerataan stabil dan tidak terdapat jenis fitoplankton yang dominan (dominansi rendah). Sedangkan pada biota ekonomis penting didapatkan sebanyak 34 jenis yang terdiri dari jenis cumi dan udang, ikan pelagis kecil, pelagis besar dan demersal. Keberadaan biota ekonomis penting dipengaruhi oleh kelimpahan fitoplankton. Semakin tinggi kelimpahan fitoplankton semakin besar jumlah biota ekonomis yang didapatkan nelayan
Kelimpahan Diatom Bentik Berdasarkan Perbedaan Tipe Substrat di Perairan Pulau Dompak, Kepulauan Riau Rusmiati Rusmiati; Tri Apriadi; Fadhliyah Idris
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlaot.v3i1.3248

Abstract

Perairan pesisir Pulau Dompak memiliki tipe substrat berbeda yaitu Tanjung Duku dengan substrat berlumpur, sedangkan Tanjung Siambang dengan subtrat berpasir.  Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kelimpahan Diatom bentik dengan perbedaan tipe substrat di perairan Pesisir  Dompak, Kepulauan Riau. Penelitian ini dilakukan di dua stasiun yaitu Tanjung Duku dan Tanjung Siambang. Masing-masing stasiun terdapat 15 titik pengabilan sampel yang ditentukan secara acak. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa jumlah genera Diatom bentik di Tanjung Duku (12 genera) lebih banyak daripada anjung Siambang (5 genera). Total kelimpahan Diatom bentik di Tanjung Duku sebesar 67,9 sel/cm2 sedangkan di anjung Siambang 8,25 sel/cm2. Pleurosigma sp. memiliki kelimpahan tertinggi di Tanjung Duku (16,7 sel/cm2), sedangkan di Tanjung Siambang adalah  Coconeis (2,45 sel/cm2). Ordo Pennales memiliki nilai kelimpahan lebih tinggi dibandingkan Ordo Centrales di semua stasiun. Tekstur substrat berlumpur memiliki jumlah genera dan kelimpahan Diatom bentik yang lebih banyak dibandingkan substrat berpasir.