Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERSEPSI SISWA SMA DI BANDAR LAMPUNG TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI PLATFORM SENI PERTUNJUKAN VIRTUAL Afrizal Yudha Setiawan; Nabilla Kurnia Adzan; Ricky Warman Putra
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v6i2.12902

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan persepsi siswa SMA di Bandar Lampung terhadap pemanfaatan media sosial sebagai platform seni pertunjukan virtual. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik one shoot/pengukuran yang dilakukan satu kali. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket/kuisioner dengan skala likert 1-5. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMA di Bandar Lampung memiliki persepsi yang cukup baik terhadap pemanfaatan media sosial sebagai platform seni pertunjukan virtual. Dari 372 responden, sebanyak 154 atau 41,40% responden memiliki persepsi yang baik, 192 atau 51,61% responden memiliki persepsi cukup baik, 19 atau 5,11% responden memiliki persepsi kurang baik, dan 7 atau 1,88% responden memiliki persepsi tidak baik. Persepsi siswa dalam penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor minat, sikap, motivasi, apresiasi, dan harapan. Faktor minat, sikap, dan motivasi berada pada kategori “Cukup Baik”, dengan persentase 58,87%; 59,41%; dan 49,46%; sedangkan faktor apresiasi dan harapan berada pada kategori “Baik” dengan persentase 61,83%; dan 81,99%.Kata Kunci: persepsi siswa, seni pertunjukan virtual, media sosial.  
SOCIAL MEDIA AS A PLATFORM OF PERFORMING ARTS EDUCATION DURING COVID-19 PANDEMIC Afrizal Yudha Setiawan; Dwiyana Habsary; Indra Bulan
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v6i1.10318

Abstract

This article aims to describe the use of social media as a platform for performing arts education. The main problem in this research is social distancing due to the Covid-19 pandemic, which causes performing arts activities must be presented without audiences (online performing arts). Social media is an alternative media for art creator (artists/ choreographer/ musician) to present their work and deliver the messages to the audience. The question in this research is whether the social media can replace the role of performing arts to deliver the messages from the creator to the audience. This study used qualitative research methods. The objects involved in this study were videos of performing arts on social media. Data was collected thorugh documentation, and literature review. The results of the study describe about the communication form between performing arts elements (creator and audiences) of the show presented on social media.
Metode Pembelajaran Jarak Jauh Pada Mata Kuliah Gitar Klasik Lampung Pepadun di Prodi Pendidikan Musik, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung Erizal Barnawi; Afrizal Yudha Setiawan
Musikolastika: Jurnal Pertunjukan dan Pendidikan Musik Vol 3 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Musik FBS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/musikolastika.v3i2.70

Abstract

The difficulties in learning the Lampung Pepadun Classical Guitar practice are caused by several factors, including; 1) the learning process is not guided directly by trainers who are experts in their fields; 2) many students of the Music Education study program are not yet able to read block notation in the form of songs; 3) some students do not have the skills to play guitar with the correct technique. The long-term goal in learning Lampung Pepadun Classical Guitar is that students are able to become agents of change in preserving the art of Lampung Pepadun Classical Guitar and become pioneers in developing and creating music, both contemporary music and creative music. The specific target to be achieved in this research is the creation of a new teaching pattern in the field of Lampung traditional music, namely learning by using several applications and distance learning methods in accordance with the concept of learning. Several online learning methods have been applied using various applications such as Youtube, MP3, and Sibelius. Online learning is learning that is carried out without face to face directly, using smartphone/gadget/laptop devices, and video conferencing platforms as a space for the learning process to take place. However, the seven learning components which include teachers/lecturers, students, objectives, materials, methods, media, and evaluation must remain an integral component of online learning, which will be integrated in achieving learning objectives
Penelitian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Seni Tari: Konsep dan Metode Dwiyana Habsary; Indra Bulan; Afrizal Yudha Setiawan
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 2 No 2: Agustus (2022)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v2i2.62

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep dan metode dalam mengkaji nilai karakter dalam materi seni khususnya seni tari. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Konsep yang digunakan nilai karakter, koreografi, dan pembelajaran. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ada tiga, antara lain studi pustaka, berupa kajian artikel-artikel yang menulis tentang nilai karakter terutama penelitian nilai karakter yang terdapat dalam pembelajaran seni. Wawancara yang dilakukan pada beberapa guru seni di sekolah yang terdapat di Bandar Lampung. Dokumentasi berupa rekaman wawancara baik berupa rekaman suara, maupun rekaman tangkap layar. Hasil penelitian ini berupa prosedur meneliti nilai karakter yang ada pada materi pembelajaran seni.
Pembelajaran Berbasis Produk pada Mata Kuliah Analisis Gerak Tari Dwiyana Habsary; Indra Bulan; Afrizal Yudha Setiawan
Arus Jurnal Pendidikan Vol 2 No 2: Agustus (2022)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajup.v2i2.77

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan pembelajaran berbasis produk pada mata kuliah kinesiologi tari. Mata kuliah ini memberikan pengalaman pada mahasiswa dalam menganalisis gerak dengan menggunakan perspektif kinesiologi. Selain memberikan pengalaman analisis, mahasiswa juga diberikan pengalaman dalam memberikan solusi teknik gerak pada gerak-gerak yang dianggap sulit. Capaian-capaian inilah yang ditawarkan pada artikel ini dari suatu mata kuliah teori yang dianggap hanya menawarkan definisi-definisi atau konsep. Pembelajaran yang dapat membimbing mahasiswa menggunakan konsep pada fenomena yang terjadi disekitarnya merupakan pembelajaran yang diharapkan dimasa depan.
Model Pembelajaran pada Mata Kuliah Koreografi di Prodi Pendidikan Tari Universitas Lampung Goesthy Ayu Mariana Devi Lestari; Afrizal Yudha Setiawan; Dwitya Juwita
Sultra Educational Journal Vol 2 No 3: Desember (2022)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/seduj.v2i3.416

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan model pembelajaran pada mata kuliah koreografi di Prodi Tari Universitas Lampung. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Prodi Pendidikan Tari Universitas Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata kuliah yang berjenis koreografi terdiri dari mata kuliah Koreografi Tradisi, Komposisi Koreografi Pendidikan dan Koreografi non Tradisi. Pada mata kuliah Koreografi Tradisi menghasilkan produk karya seni berupa koreografi tunggal dan kelompok yang diwujudkan pada ruang konvensional (stage prosenium). Pada mata kuliah Komposisi Koreografi Pendidikan menghasilkan karya video tari yang mengedepankan proses kreatif alih wahana (ruang konvensional menuju ruang digital). Produk mata kuliah Koreografi Non Tradisi berupa karya seni yang diwujudkan melalui proses kreatif mahasiswa dalam ruang sosial. Ketiga mata kuliah tersebut merupakan pembelajaran berbasis proyek dengan kinerja kelompok. Komponen model pembelajaran koreografi dapat dilihat berdasarkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered approach), strategi pembelajaran yang diterapkan pada membentuk beberapa kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran (group learning), sementara metode pembelajaran yang digunakan terdiri dari ceramah, presentasi, diskusi, dan evaluasi langsung. Secara keseluruhan, model pembelajaran pada mata kuliah koregrafi yang digunakan adalah Project Based Learning, dengan dimulai dari fase menentukan gagasan konsep, merancang model koreografi, menyepakati jadwal, bimbingan kemajuan karya, pementasan ujian karya, hingga evaluasi karya.
Pelatihan Etude Czerny dalam Pembelajaran Pianika untuk Guru Seni di Provinsi Lampung: Pelatihan Etude Czerny dalam Pembelajaran Pianika untuk Guru Seni di Provinsi Lampung Afrizal Yudha Setiawan; Uswatul Hakim
Education Language and Arts (ELA) Vol. 1 No. 1 April (2022): Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pianika merupakan alat musik yang digunakan dalam proses pembelajaran musik di sekolah-sekolah. Untuk memainkan alat musik ini dibutuhkan teknik bermain yang baik dan benar, agar dapat mencapai bentuk permainan musik yang berkualitas, baik dalam format solo maupun ansambel. Pianika memiliki kemiripan bentuk dengan alat musik piano. Terdapat berbagai macam materi untuk melatih teknik dalam piano, salah satunya adalah etude Czerny. Etude Czerny adalah komposisi musik berupa teknik yang di dalamnya terdapat variasi melodi, dan umumnya berbentuk seperti potongan lagu. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru seni melalui pelatihan Etude Czerny dalam pembelajaran pianika. Output dari kegiatan pelatihan ini adalah guru dapat mengajarkan teknik bermain pianika kepada siswa dengan baik dan benar. Metode yang digunakan selama proses pelaksanaan pengabdian ini meliputi ceramah, workshop, demonstrasi, praktik, pemberian tugas, diskusi dan presentasi. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta guru seni yang ada di Provinsi Lampung. Hasil capaian peserta pelatihan berada dalam kategori “baik”, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 77,73. Hasil dari kegiatan pelatihan ini adalah para peserta mendapatkan perubahan pengetahuan dan keterampilan mengenai teknik-teknik dasar dan penerapan etude Czerny dalam pembelajaran pianika.
Pendidikan Seni dalam Seni Bela Diri Dwiyana Habsary; Indra Bulan; Nabilla Kurnia Adzan; Afrizal Yudha Setiawan
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v8i1.18795

Abstract

Abstract: This article discusses martial arts that can be used as learning material in schools. This paper examines what are the values contained in martial arts that can be taught to students. This research is a qualitative research, which describes what are the values contained in each form of martial arts. The data collection technique used is literature study. The literature study carried out in this study used the thesis of Unila Dance Education study program students who wrote about martial arts including Khakot, Sung-sung, and Kuttau. All of these objects are studied using the concepts of cultural values and education. The results of this study indicate that this self-defense material can be used as an option to be taught to students. This material provides several benefits to students, namely (1) providing a good movement experience for physical health, (2) providing aesthetic experience, sound and shape, (3) providing insight into values about responsibility and discipline. Keywords: Art Education, Martial Arts, Dance  Abstrak: Artikel ini membahas tentang seni bela diri yang dapat dijadikan materi pembelajaran di sekolah. Tulisan ini mengkaji apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam seni bela diri yang dapat diajarkan pada peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang memaparkan apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam setiap bentuk seni bela diri. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi pustaka. Studi pustaka yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan skripsi mahasiswa program studi Pendidikan Tari Unila yang menulis tentang seni bela diri diantaranya adalah Khakot,  Sung-sung, dan Kuttau. Seluruh objek tersebut dikaji dengan menggunakan konsep nilai budaya, dan pendidikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa materi bela diri ini dapat dijadikan salah satu pilihan untuk diajarkan pada peserta didik. Materi ini memberikan beberapa manfaat pada peserta didik yaitu (1) memberikan pengalaman gerak yang baik untuk kesehatan fisik, (2) memberikan pengalaman estetis, suara dan bentuk, (3) memberikan wawasan nilai-nilai tentang tanggung jawab dan kedisiplinan. Kata kunci: Pendidikan Seni, Seni Bela Diri, Seni Tari
Pelatihan Musik Tradisional Lampung bagi Remaja di Desa Rejosari Mataram Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah Afrizal Yudha Setiawan
Education Language and Arts (ELA) Vol. 2 No. 1 April (2023): Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Musik tradisional Lampung semestinya dipelajari oleh para remaja sebagai generasi penerus kebudayaan Lampung sebagai bentuk pelestarian. Upaya pelestarian musik tradisional Lampung dapat dilakukan melalui beberapa bentuk kegiatan diantaranya adalah kegiatan sosialisasi dan pelatihan. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian terdahulu, maka dibutuhkan adanya pelatihan musik tradisional Lampung yang berfokus pada alat musik Gamolan bagi remaja di Desa Rejosari Mataram Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah. Dengan demikian tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan musik tradisional Lampung pada remaja di lokasi tersebut. Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan pelatihan musik tradisional Lampung pada remaja Desa Rejosari Mataram Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah dapat terlaksana dengan baik. Tujuan kegiatan pelatihan sebagai salah satu bentuk upaya pelestarian musik tradisional Lampung di lokasi tersebut dapat tercapai. Hal tersebut ditunjukkan dengan data bahwa para remaja sebagai peserta pelatihan mampu memainkan 3 Tabuh menggunakan alat musik Gamolan, yaitu Tabuh Layang Kasiwan, Tabuh Alau-Alau, dan Tabuh Semerdung Serlia. Berdasarkan hasil pretest dan posstest keterampilan peserta pelatihan diperoleh peningkatan keterampilan sebesar 19, 50 %. Kata kunci: pelatihan, musik tradisional Lampung, remaja Abstract Lampung traditional music should be learned by teenagers as the next generation of Lampung culture as a form of preservation. Efforts to preserve Lampung traditional music can be carried out through several forms of activity including socialization and training activities. Based on the results of previous service activities, it is necessary to have traditional Lampung music training that focuses on Gamolan musical instruments for teenagers in Rejosari Mataram Village, Seputih Mataram District, Central Lampung Regency. Thus the purpose of this service activity is to provide traditional Lampung music training to youth in that location. Based on the results of the training activities that have been carried out, it can be concluded that traditional Lampung music training for adolescents in Rejosari Mataram Village, Seputih Mataram District, Central Lampung Regency can be carried out well. The purpose of the training activities as a form of efforts to preserve Lampung traditional music at that location can be achieved. This is shown by the data that the youth as trainees were able to play 3 percussion instruments using Gamolan musical instruments, namely the Kasiwan kite tabuh, the Alau-Alau tabuh, and the Semerdung Serlia tabuh. Based on the results of the pretest and posttest skills of the trainees, the skill increase was obtained by 19.50%. Keywords: training, Lampung traditional music, youth.