Pendidikan kejuruan menuntut siswa memiliki keterampilan teknis yang relevan dengan kebutuhan industri, termasuk kemampuan pemodelan 3D pada mata pelajaran Konstruksi Jalan dan Jembatan (KJJ). Namun, pembelajaran di SMK sering menghadapi kendala seperti rendahnya partisipasi siswa, keterbatasan penguasaan perangkat lunak pemodelan, dan kurangnya pendampingan individual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas metode tutor sebaya dalam meningkatkan kemampuan siswa menggambar objek 3D menggunakan SketchUp, sekaligus mengevaluasi keterlaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran KJJ. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam dua siklus, melibatkan 29 siswa kelas XI DPIB SMKN 11 Malang. Data dikumpulkan melalui observasi aktivitas belajar, pretest, dan posttest, kemudian dianalisis menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan paired sample t-test dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Hasil menunjukkan data posttest I (sig. 0,079) dan posttest II (sig. 0,250) terdistribusi normal. Rata-rata nilai meningkat dari 79,80 pada posttest I menjadi 85,00 pada posttest II, dengan nilai signifikansi 0,000 (<0,05), menunjukkan adanya peningkatan signifikan kemampuan siswa menggambar 3D menggunakan SketchUp. Penelitian terbatas pada satu mata pelajaran dan satu kelas sehingga perlu replikasi pada konteks dan jenjang berbeda untuk memperkuat generalisasi. Metode tutor sebaya dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan interaksi, kolaborasi, dan penguasaan keterampilan teknis pada pembelajaran berbasis praktik. Studi ini memperluas temuan sebelumnya dengan mengkaji implementasi metode tutor sebaya secara spesifik pada mata pelajaran KJJ, yang belum pernah diteliti sebelumnya, serta membuktikan efektivitasnya secara empiris.