Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

OTOMATISASI MESIN TETAS TELUR PUYUH UNTUK OPTIMASI PEMBIBITAN, PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMASARAN BAGI PETERNAK PUYUH Andria, Fredi; Effendi, E Mulyati; Maesya, Aries
QARDHUL HASAN: MEDIA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 3, No 2 (2017): OCTOBER
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1071.319 KB) | DOI: 10.30997/qh.v3i2.946

Abstract

AUTOMATION TECHNIQUE MACHINE OF QUAIL EGGS FOR OPTIMIZATION OF BREAKING, IMPROVING PRODUCTION AND MARKETING FOR QUAIL FARMABSTRACT Bogor District has a very large area, so the market share for livestock products is also wide open. In 2015 suppliers of quail farmers there are only 20 breeders with quail population ranges from 10 thousand head (Department of Animal Husbandry & Fishery Bogor District). This is a very good opportunity for quail farmers, but the problems faced by quail farmers turned out to be very complex. Two quail farmers who became the object of Community Service goal have complex issues related to production, marketing, and management. The condition of the cage is not feasible, dirty, sanitation and hygiene is very bad, consequently diseased quail cattle reach an average of 35%. Productivity is very low, and having difficulty marketing eggs. Farmers also do not have a systematic bookkeeping related to finance and production process. Community service activities are carried out through Optimization of Cage Build Design, Optimization of Livestock Enviromental Environments, Quyry Health Control, Selection of Superior Seeds and Optimal Hatching of Eggs, Microcontroller Based Automatic Hatching Grants, and Marketing Strategy (Manual or Digital through Social Media) and Simple Operations and Financial Management.Keywords: automation, community service, microcontroler, quail farmers. ABSTRAK Kabupaten Bogor memiliki wilayah yang sangat luas, sehingga pangsa pasar untuk produk ternak juga terbuka luas.  Pada tahun 2015 pemasok hasil ternak puyuh hanya ada 20 peternak dengan jumlah populasi puyuh berkisar 10 ribu ekor (Dinas Peternakan & Perikanan Kab Bogor).  Hal ini menjadi peluang yang sangat baik bagi peternak puyuh, tetapi permasalahan yang dihadapi peternak puyuh ternyata sangat komplek.  Dua peternak puyuh yang menjadi objek sasaran pengabdian masyarakat ini memiliki permasalahan yang kompleks baik terkait, produksi, pemasaran maupun manajemen.  Kondisi kandang tidak layak, kotor, sanitasi dan higienitas sangat buruk, akibatnya ternak puyuh berpenyakit mencapai rata-rata 35%.  Produktivitas sangat rendah, dan mengalami kesulitan memasarkan telur.  Peternak pun tidak memiliki pembukuan yang sistematis terkait keuangan maupun proses produksi.  Oleh karena itu kegiatan pengabdian masyarakat ini difokuskan untuk melatih, membina, memantau dan mendampingi kedua peternak tersebut dalam usaha meningkatkan produktivitasnya. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan melalui Rancang Bangun Kandang Puyuh Optimal, Penciptaan Lingkungan Internal/Eksternal Peternakan yang Optimal, Pengendalian Kesehatan Puyuh, Pemilihan Bibit Unggul dan Penetasan Telur Optimal, Hibah Alat Penetas Telur Otomatis Berbasis Mikrokontroler, serta Strategi Pemasaran (Manual maupun Digital melalui Media Sosial) dan Manajemen Operasi dan Kuangan Sederhana. 
PENGENALAN KADAR TOTAL PADAT TERLARUT PADA BUAH BELIMBING BERDASAR CITRA RED-GREEN-BLUE MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS (PCA) SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI DAN KLASIFIKASI K-NEAREST NEIGHBORHOOD (KNN) Maesya, Aries
-
Publisher : Fakultas Matematika dan ilmu pengetahuan Alam. Universitas Pakuan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.439 KB)

Abstract

Proses pemilihan feature dari citra RGB (Red-Green-Blue) dilakukan untuk memprediksi buah belimbing yang dicirikan dengan kandungan TPT (Total Padat Terlarut). Dari feature terpilih, dilakukan transformasi komponen utama satu dimensi (1D-PCA) dan dua dimensi (2D-PCA)  untuk mereduksi dimensi citra dengan proses pengenalan tingkat kemanisan yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu manis, sedang, dan asam. Dari 300 citra buah belimbing diperoleh hasil bahwa secara akurasi, teknik 1D-PCA maupun 2D-PCA memberikan  hasil  yang relatif  sama.  Namun  dari  segi kecepatan, 2DPCA jauh lebih cepat dibanding  1D-PCA, khususnya  pada  bagian  pembentukan  sumbu. Model hubungan  tingkat kemanisan sebagai fungsi dari  nilai RGB memberikan tingkat determinasi terbesarnya 69.9%. Percobaan  menunjukkan  bahwa 1D-PCA maupun 2DPCA mampu  menerangkan  sekitar  95% model hubungan tersebut yang dikembangkan pada ruang asal. Teknik PCA digabungkan dengan teknik klasifikasi KNN untuk pengenalan mampu mengenali buah kelompok manis dan asam dengan akurasi 100%. Sedangkan untuk kelompok sedang memiliki akurasi 83%.
PEMODELAN DOWNSCALING LUARAN GCM DAN ANOMALI SST NINO 3.4 MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION (Studi Kasus Curah Hujan Bulanan Indramayu) Maesya, Aries
-
Publisher : Fakultas Matematika dan ilmu pengetahuan Alam. Universitas Pakuan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.642 KB)

Abstract

The objective of this research is to develop a downscaling model GCM output and SST anomaly Nino 3.4 as input in the training to predict a rainfall monthly in Indramayu. The techniques of a downscaling is used for a phenomenon indicators of El Nino and Southern Oscillation (ENSO) climate anomaly such as a Global Circulation Model (GCM) and Sea Surface Temperature (SST) nino 3.4 are commonly used as a primary study learn and understand the climate system. This research propose a method for developing a downscaling model GCM output and SST anomaly Nino 3.4 by using Support Vector Regression (SVR). The research result showed that GCM output and SST anomaly Nino 3.4 can be approach the average value of monthly rainfall. The best result of prediction is Bondan station which has average correlation that is 0.700. Kata kunci : Downscaling, ENSO, Luaran GCM, SST Nino 3.4 and SVR
PEMODELAN DOWNSCALING LUARAN GCM DAN ANOMALI SST NINO 3.4 MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION (Studi Kasus Curah Hujan Bulanan Indramayu) Maesya, Aries; Buono, Agus; Mushthofa, Mushthofa
Proceedings of KNASTIK 2012
Publisher : Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

anomaly Nino 3.4 as input in the training to predict a rainfall monthly in Indramayu.The techniques of a downscaling is used for a phenomenon indicators of El Nino andSouthern Oscillation (ENSO) climate anomaly such as a Global Circulation Model(GCM) and Sea Surface Temperature (SST) nino 3.4 are commonly used as a primarystudy learn and understand the climate system. This research propose a method fordeveloping a downscaling model GCM output and SST anomaly Nino 3.4 by usingSupport Vector Regression (SVR). The research result showed that GCM output andSST anomaly Nino 3.4 can be approach the average value of monthly rainfall. The bestresult of prediction is Bondan station which has average correlation that is 0.700.
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN PANGAN DI INDONESIA S. Rusdiana; Aries Maesya
Agriekonomika Vol 6, No 1: April 2017
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v6i1.1795

Abstract

ABSTRAKPertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap kebutuhan pangan, sesuai dengan pertambahan jumah penduduk. Kebutuhan pangan di Indonesia hampir dapat dipenuhi semua, dari potensi domestik, kecuali untuk komoditas pangan asal daging impor dan kedelai yang masih mengalami defisit, sedangkan untuk beras, jagung, kacang maupun ubi, telor, daging ayam, dan susu mengalami surplus yang tinggi. Tujuan tulisan ini untuk mengetahui petumbuhan ekonomi dan kebutuhan pangan di Indonesia. Pemerintah dapat mempertahankan dan berupaya terus memacu pembangunan ketahanan pangan, melalui program yang  benar-benar mampu memperkokoh untuk ketahanan pangan, sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tingkat pendapatan rumah tangga dapat mencerminkan menjadi salah satu ukuran kemampuan dalam mengakses konsumsi pangan yang dibutuhkan beserta keragamannya. Pertumbuhan komoditi pangan yang paling tinggi setiap tahun adalah komoditi beras, sedangkan kontribusi daging sapi dalam memenuhi kebutuhan protein hewani menduduki urutan yang kedua setelah daging unggas.ECONOMIC GROWTH AND IN INDONESIA NEEDS FOODABSTRACTGrowth effect economic on food requirements, accordance with increasing the sheer the number residents. Food needs can be met in Indonesia, almost all, of the domestic potential, except for the origin of food commodities imported meat and soybeans are still in deficit, while for rice, corn, beans and potatoes, eggs, chicken, and milk have a surplus high. The purpose of this article to find out of economic and food needs in Indonesia. Household income levels can be one measure reflects the ability to access food consumption is required along with diversity. The growth of most food commodities are higher every year is rice, while the contribution of beef in meeting the needs of animal protein ranks second after the poultry.
Prospek Pengembangan Usaha Ternak Kambing dan Memacu Peningkatan Ekonomi Peternak Aries Maesya; Supardi Rusdiana
Agriekonomika Vol 7, No 2: Oktober 2018
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v7i2.4459

Abstract

Pengembangan usaha ternak kambing dipedesaan cukup tinggi, dilihat dari agroekosistem di Indonesia cukup baik. Secara sosial ekonomi kepemilikan ternak kambing dapat memberikan arti tersendiri bagi peternak. Tujuan tulisan adalah untuk mengetahui prospek pengembangan usaha ternak kambing dan memacu peningkatan ekonomi peternak. Fokus bahasan ini menjadi bagian terpeting yang perlu ditangani dalam menjawab, juga sebagai dasar pengembangan ternak kambing selanjutya. Pendekatan dapat dilakukan melalui usaha ternak kambing pada tingkat peternak, industri maupun tingkat wilayah. Kedepan pengembangan usaha ternak kambing lokal Indonesia dapat dilakukan melalui dengan budidaya, perbanyakan bibit betina, jantan produktif dan pembesaran pejantan secara nasional. Selain untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak, juga dapat meningkatkanpopulasi ternak kambing. Secara tidak langusng kebutuhan konsumen akan daging, pasar domestik maupun pasar ekspor dapat terpenuhi. Peningkatan skala usaha ternak kambing bukan lagi sebagai usaha sampingan, namun diharapkan sebagai usaha pokok. Jenis-jenis kambing yang ada di wilyah Indonesia perlu dilestarikan dan diushakan. Prospek kedepan sektor peternakan memiliki peran yang sangat strategis, dalam upaya untuk kecukupan pangan, menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan peternak.
Pendampingan pembuatan media pembelajaran Powtoon bagi guru Sekolah Dasar Gugus 1 Kota Bogor Elly Sukmanasa; Lina Novita; Aries Maesya
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 16 No. 1 (2020): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v16i1.2140

Abstract

[Bahasa]: Pembelajaran abad 21 menuntut guru untuk memahami, mengenali, dan mampu menggunakan teknologi dengan baik. Sejalan dengan itu proses pembelajaran Kurikulum 2013 juga memerlukan kemampuan guru dalam bidang teknologi terutama dalam pembuatan media pembelajaran yang menarik. Salah satu permasalahan yang terjadi di sekolah Gugus 1 Kota Bogor adalah keterbatasan kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi. Salah satu solusi dari permasalahan ini adalah pelaksanaan pendampingan pembuatan media Powtoon kepada guru-guru Sekolah Dasar (SD) melalui pemberian materi secara teoritis, praktek pembuatan Powtoon, sampai kepada evaluasinya. Tujuan program pengadian kepada masyarakat (PKM) ini adalah untuk melakukan pendampingan pembuatan media pembelajaran Powtoon pada pembelajaran kurikulum 2013 tematik kelas V SD Gugus 1 Kota Bogor. Metode yang digunakan adalah ceramah dan drill practice. Tahapan kegiatan diawali dengan penyampaian materi pentingnya media, pengenalan media Powtoon, dan dilanjutkan dengan drill practice yang mendorong peserta melakukan praktik pembuatan media Powtoon tersebut. Hasil pelatihan PKM ini menunjukkan sebanyak 91,2% peserta belum pernah mendengar tentang media Powtoon dan sebanyak 97,2% peserta belum pernah membuatnya dalam pembelajaran. Setelah dilaksanakannya PKM ini sebanyak 82,4% peserta mampu membuat media Powtoon dengan baik. Kegiatan PKM ini efektif membantu guru untuk merancang pembelajaran berbasis teknologi khususnya media pembelajaran Powtoon. Kata Kunci: pembelajaran abad 21, pendampingan, media Powtoon [English]: The 21st-century learning requires teachers to understand, recognize, and be able to use technology properly. In this case, the 2013 Curriculum (K13) learning process also requires teachers’ technological ability to make attractive learning media. One of the problems found in the Cluster 1 Schools in Bogor is the limited ability of teachers to use technology-based learning media. The alternative to this problem is the training in making Powtoon to elementary school (SD) teachers through theoretical material delivery, practice, and evaluation. The purpose of the community service program is to provide assistance in making Powtoon for thematic learning in grade V Cluster 1 Bogor City. The method used was lecture and drill practice. It started with the presentation of the importance of media in learning, the introduction of Powtoon, and following by drill practice that encourages participants to practice the making of Powtoon. The results showed that 91.2% of participants had never heard of Powtoon media and 97.2% of participants had never made it in learning. After the implementation of PKM, 82.4% of the participants were able to make Powtoon. This program is effective in helping teachers to design technology-based learning, especially Powtoon. Keywords: 21st-century learning, accompaniment, Powtoon media
Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Media Pembelajaran Powtoon pada Guru-Guru di Lingkungan Gugus I Bogor Tengah Kota Bogor Elly Sukmanasa; Lina Novita; Aries Maesya
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2020): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v3i3.6415

Abstract

Peranan guru sangat diperlukan untuk membantu siswa dalam proses belajar mengajar agar materi dapat dipahami secara optimal. Seorang guru tidak hanya semata mengajar di depan kelas saja, tetapi harus bisa menginspirasi siswa. Proses pelaksanaan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 memerlukan kemampuan guru dalam bidang IT terutama dalam pembuatan media pembelajaran yang mudah dan menarik karena pembelajaran dalam kurikulum 2013 terdiri dari kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. Penilaian yang dilakukan pada kurikulum 2013 mencakup tiga ranah yaitu afektif, kognitif, dan psikomotor. Tujuan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk melakukan pendampingan pembuatan media pembelajaran powtoon pada pembelajaran kurikulum 2013 tematik untuk kelas V Sekolah Dasar Gugus 1 Kota Bogor. Pendampingan ini mendapatkan respon positif terbukti dengan antusiasme guru dalam mengikuti dari awal sampai selesai. Meskipun peelatihan pendampingan ini berbeda dari biasanya, yaitu menggunakan media online atau Webinar karena adanya Covid-19. Pada saat pemberian materi tentang pengenalan program powtoon ini, para guru banyak belajar, karena program ini merupakan program yang baru dikenal. Antusiasme dan kesiapan para guru menandakan adanya motivasi untuk menumbuhkan keaktifan siswa dalam belajar.
INTEGRASI SIMULASI DALAM AUGMENTED REALITY PADA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA Selo Aji; Eneng Tita Tosida; Aries Maesya
KOMPUTASI Vol 16, No 1 (2019): Komputasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer dan Matematika
Publisher : Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.874 KB) | DOI: 10.33751/komputasi.v16i1.1592

Abstract

Sistem pernapasan adalah proses mengambil oksigen, melepaskan CO2 dan menggunakan energi yang dihasilkan. Sistem pernapasan terdiri dari rongga hidung, faring, laring, trakea, cabang bronkial, dan paru-paru. Sistem pernapsan pada manusia dapat dipelajari secara langsung dan tidak langsung. Namun, sumber belajar ini kurang menarik dan kurang interaktif. Oleh karena itu teknologi Augmented reality (AR) adalah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi menggunakan teknologi augmented reality Tracking Markerkess Based dengan mengintegrasikan simulasi pernaapasan dengan animasi 3d. Sehingga memanfaatkan fitur kamera pada perangkat smartphone untuk mendeteksi permukaan datar, simuali animasi 3D akan muncul. Augmented reality adalah penggabungan suatu objek yang ada di dunia nyata (virtual) ke duania nyata dalam bentuk 2D atau 3D yang dapat dilihat dan didengar secara real time. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Markerless Based Tracking. Aplikasi integrase simulai dalam system pernapasan manusia augmented reality dapat digunakan oelh siswa, mahasiswa, generasi milenial dan masyarakat umum, sehingga memanfaatkan fitur kamera pada perangkat smartphone untuk mendeteksi permukaan data, simulasi animasi 3D akan muncul. Aplikasi ini akan berjalan pada platform mobile Android 7.0 (Nougeat) dan mendukung ArCore dengan kapasitas aplikasi 36,4MB.
PENENTUAN DAERAH PRIORITAS PELAYANAN AKTA KELAHIRAN DENGAN METODE K-NN DAN K-MEANS Ade Muchlis Maulana Anwar; Prihastuti Harsani; Aries Maesya
KOMPUTASI Vol 17, No 1 (2020): Komputasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer dan Matematika
Publisher : Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.764 KB) | DOI: 10.33751/komputasi.v17i1.1884

Abstract

Population Data is individual data or aggregate data that is structured as a result of Population Registration and Civil Registration activities. Birth Certificate is a Civil Registration Deed as a result of recording the birth event of a baby whose birth is reported to be registered on the Family Card and given a Population Identification Number (NIK) as a basis for obtaining other community services. From the total number of integrated birth certificate reporting for the 2018 Population Administration Information System (SIAK) totaling 570,637 there were 503,946 reported late and only 66,691 were reported publicly. Clustering is a method used to classify data that is similar to others in one group or similar data to other groups. K-Nearest Neighbor is a method for classifying objects based on learning data that is the closest distance to the test data. k-means is a method used to divide a number of objects into groups based on existing categories by looking at the midpoint. In data mining preprocesses, data is cleaned by filling in the blank data with the most dominating data, and selecting attributes using the information gain method. Based on the k-nearest neighbor method to predict delays in reporting and the k-means method to classify priority areas of service with 10,000 birth certificate data on birth certificates in 2019 that have good enough performance to produce predictions with an accuracy of 74.00% and with K = 2 on k-means produces a index davies bouldin of 1,179