Claim Missing Document
Check
Articles

PENENTUAN ALOKASI PESANAN BAHAN BAKU DENGAN INTEGRASI METODE FUZZY-TOPSIS DAN MULTI CHOICE GOAL PROGRAMMING DI PT. DJARUM KUDUS Sari, Diana Puspita; Pujotomo, Darminto; Maryani, Roosita
Jurnal Simetris Vol 6, No 2 (2015): JURNAL SIMETRIS VOLUME 6 NO 2 TAHUN 2015
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.753 KB)

Abstract

ABSTRAK   PT. Djarum Kudus mengalami keterlambatan bahan baku dan terdapat bahan baku yang defect, salah satunya yaitu bahan baku penunjang kemasan yaitu plat bos. Plat bos memiliki performansi yang buruk dibandingkan dengan bahan baku lainnya serta memiliki dampak bagi perusahaan yaitu salah satunya dapat terjadi putus produksi. Di mana supplier untuk bahan baku plat bos yaitu supplier A, B, C, dan D. Oleh karena itu perlu dilakukan penentuan prioritas supplier untuk menentukan alokasi pesanan kepada supplier guna mendapatkan bahan baku yang berkualitas dan tidak mengalami keterlambatan pengiriman bahan baku. Permasalahan pengambilan keputusan yang optimal yaitu dalam menentukan prioritas supplier dan alokasi order. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam penelitian ini menggunakan integrasi metode fuzzy-TOPSIS dan MCGP (Multi Choice Goal Programming). Kriteria tertinggi pertama adalah kriteria ketepatan waktu, kriteria tertinggi kedua adalah kriteria kualitas, dan kriteria tertinggi ketiga adalah kriteria kapasitas produksi dan kriteria yang terendah adalah kriteria lokasi. Hasil urutan prioritas pemilihan supplier didapat dari metode fuzzy-TOPSIS dengan urutan prioritas supplier C, D, A, dan B dan alokasi pesanan didapat dari pengolahan data dengan menggunakan metode MCGP.   Kata kunci:  bahan baku, alokasi pesanan, kriteria, fuzzy-TOPSIS, MCGP.
ANALISIS PENGARUH ADVERTISING DAN SALES PROMOTION TERHADAP DIMENSI BRAND EQUITY PADA PRODUK PELUMAS MOBIL FASTRON Sari, Diana Puspita; Pradhana, Claudha Alba; Widharto, Yusuf
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 9, No 2 (2018): JURNAL SIMETRIS VOLUME 9 NO 2 TAHUN 2018
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1009.415 KB) | DOI: 10.24176/simet.v9i2.2412

Abstract

Iklan dan promosi dalam pemasaran produk sangat menentukan kekuatan dari brand suatu produk. Salah satu produk yang memakai iklan dan promosi sebagai sarana penjualan adalah pelumas mobil produksi PT Pertamina Lubricant, yaitu pelumas mobil Fastron. Fastron merupakan produk pertamina yang saat ini masih memiliki tingkat penjualan paling rendah diantara pelumas mobil pertamina yang lain. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh advertising dan sales promoton terhadap dimensi brand equity produk pelumas mobil Fastron. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling (SEM), dengan melibatkan responden sebanyak 170 orang.  Hasil penelitian menunjukkan kalau advertising serta sales promotion Fastron sangat mempengaruhi 3 dimensi brand equity yang meliputi perceived quality, brand awareness, dan brand association akan tetapi pengaruh tersebut tidak menunjukkan akan brand loyalty.
PENERAPAN SIMULASI DAN RELIABILITAS PADA MODEL VEHICLE ROUTING PROBLEM (VRP) DENGAN PERMINTAAN PROBABILISTIK Arvianto, Ary; Nartadhi, Rizal Luthfi; Sari, Diana Puspita; Budiawan, Wiwik
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 9, No 1 (2018): JURNAL SIMETRIS VOLUME 9 NO 1 TAHUN 2018
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.969 KB) | DOI: 10.24176/simet.v9i1.1583

Abstract

Vehicle Routing Problem (VRP) memiliki aplikasi yang penting di bidang manajemen distribusi, sehingga  menjadi  salah  satu  contoh  masalah  yang  banyak  dipelajari  dalam  literatur  optimasi kombinatorial dan diakui sebagai salah satu pengalaman tersukses dalam riset operasi. Dalam penelitian ini dilakukan simulasi dari penelitian [1] dengan memperhatikan varian VRP homogeneous fleet  size and mix vehicle routing, multiple trips, multiple product and compartements, split delivery, dan multiple time windows dan permintaan tidak pasti (Probabilistic Demand). Hasil yang didapatkan bahwa model yang dibuat telah mampu merepresentasikan penelitian sebelumnya [1] dengan verifikasi hasil   yang sama. Permintaan tidak pasti   ditunjukkan dengan melakukan pengurangan kapasitas sebesar 5%   dan 10% dengan hasil bahwa  dengan mengurangi  kapasitas sebesar 5% terjadi permintaan pelanggan yang tidak tercukupi di beberapa pos, sedangkan pada 10% semua   permintaan dapat tercukupi. Namun dari segi biaya pada nilai 10% memiliki biaya yang lebih tinggi daripada 5%   hal ini dikarenakan rute   yang dihasilkan lebih banyak sehingga mengakibatkan penggunaan kapal lebih banyak dilakukan.
EVALUASI KINERJA THIRD PARTY LOGISTIC (3PL) PENGIRIMAN LOKAL DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS DI PT. APAC INTI CORPORA Sari, Diana Puspita; Puspitasari, Nia Budi; Sulistya, Cahya Farradita
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 8, No 2 (2017): JURNAL SIMETRIS VOLUME 8 NO 2 TAHUN 2017
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.865 KB) | DOI: 10.24176/simet.v8i2.1365

Abstract

Evaluasi kinerja Third Party Logistic (3PL) merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan kinerja logistik suatu perusahaan. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan, demi terciptanya kepuasan pelanggan secara maksimal. PT Apac Inti Corpora saat ini memiliki 12 3PL yang bekerjasama dalam pengiriman lokal. Namun, selama ini belum terdapat adanya metode penilaian khusus untuk mengevaluasi kinerja 3PL perusahaan. Dengan tidak adanya evaluasi kinerja 3PL tersebut, terdapat adanya beberapa masalah dalam pengiriman yang menyebabkan adanya klaim dari customer dan bertambahnya jam kerja karyawan gudang karena kedatangan armada yang tidak tepat waktu. Untuk itu pada penelitian ini dilakukan evaluasi kinerja 3PL dengan menggunakan metode AHP untuk didapatkan bobot kepentingan kriteria yang digunakan dalam evaluasi dan metode TOPSIS untuk mendapatkan rangking kinerja 3PL yang optimal bagi perusahaan. Selanjutnya akan diberikan usulan model penilaian untuk evaluasi kinerja 3PL pengiriman lokal agar dapat digunakan dalam evaluasi selanjutnya. Model evaluasi yang diusulkan tersebut berdasarkan bobot kepentingan kriteria dari metode AHP dengan rating penilaian dengan skala Likert 1-5. Berdasarkan hasil skor dan rating keseluruhan dapat ditentukan kategori kinerja masing-masing 3PL yang selanjutnya dapat ditindaklanjuti oleh PT AIC sesuai dengan kategori penilaian yang diperoleh. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa urutan tingkat kepentingan dari bobot kriteria terbesar yakni ukuran dan kualitas aset tetap, ketepatan waktu pengiriman, kinerja operasional, dan kualitas pelayanan. Dari hasil TOPSIS dan usulan model penilaian yang diberikan didapatkan bahwa 3PL yang memiliki peringkat pertama dengan kategori penilaian kinerja “di atas rata-rata” adalah PT Bakti Jaya, sedangkan untuk peringkat terakhir dengan kategori penilaian kinerja “butuh peningkatan” adalah PT Satyamitra Anugerah Sejahtera.
Penilaian Risiko Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Menggunakan Metode Failure Mode Effect And Analysis Berbasis Framework ISO 27001 Handayani, Naniek Utami; Wibowo, Mochammad Agung; Sari, Diana Puspita; Satria, Yoga; Gifari, Akbar Romadhona
TEKNIK Vol 39, No. 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.165 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v39i2.15918

Abstract

The data leakage and misuse of information by unauthorized parties that had happened forces the protection of security of information system in the Faculty of Engineering Diponegoro University (SIFT UNDIP) to be improved. This research aims to identify the risks, to analyze security of information system management, and to  determine risk priority in SIFT UNDIP. This research is conducted using Failure Mode Effect and Analysis method based on ISO 27001 framework. Analysis results show that there are 25 risk agents in SIFT UNDIP which are categorized into four types of assets. The highest risk in High Level Risk category is the risk of dependence on employees which has Risk Priority Number value of 80.
EVALUASI PEMILIHAN SUPPLIER TERBAIK MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI LOSS FUNCTIONS DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT INDOMAJU TEXTINDO KUDUS Sari, Diana Puspita; Kusumo, Seto Ari
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 6, No.3, September 2011
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.732 KB) | DOI: 10.12777/jati.6.3.161-170

Abstract

PT Indomaju Textindo merupakan produsen karung plastik yang menggunakan kalsium sebagai salah satu bahan bakunya. Saat ini terdapat 4 supplier kalsium, sementara masing – masing supplier memiliki performansi yang berbeda. Untuk itu perusahaan menginginkan evaluasi terhadap masing – masing supplier. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kriteria - kriteria yang menjadi pertimbangan di dalam pemilihan supplier dan melakukan pembobotan terhadap kriteria-kriteria tersebut, menentukan nilai loss function masing – masing supplier dan yang terakhir menentukan supplier kalsium terbaik. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi supplier adalah Taguchi Loss Function dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Taguchi Loss Function digunakan untuk menghitung loss function masing-masing supplier, sedangkan AHP digunakan untuk membobotkan masing-masing kriteria. Kriteria pemilihan supplier dari penelitian ini adalah harga, kualitas, proses pengiriman dan pengepakan dengan bobot untuk masing-masing kriteria secara berturut-turut adalah 29%, 54%, 11% dan 6%. Besarnya loss function yang dibebankan pada perusahaan akibat ketidaksesuaian terendah adalah dari supplier Indomaju, sehingga supplier ini yang, sehingga supplier yang memberikan kerugian minimum bagi perusahaan yaitu supplier Indomaju. Kata kunci : kalsium, supplier, Taguchi Loss Function, Analytical Hierarchy Process    PT Indomaju Textindo is a woven bag producer which used calcium as one of raw material in the production. In this time there are 4 calcium, whereas each of supplier have different performance, so the company want to evaluate their suppliers. Objective of this research are indentifing of criterions in supplier selection process and wight of the criterions, determining loss function value of the each suppliers and chosening the best supplier. This research used Taguchi Loss Function dan Analytical Hierarchy Process (AHP) for determining the best supplier. Taguchi Loss Function for calculating loss function each of supplier, while AHP for wighting aech of criterion. Criterion of the supplier selection are price, quality, delivery process and packaging, with wight for each criterion are 29%, 54%, 11% and 6% successively. The lowest value of Loss function is owned by Indomaju supplier’s, so its given minimum loss for the company. Keyword : calcium, supplier, Taguchi Loss Function, Analytical Hierarchy Process
PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang) Bakhtiar, Arfan; Sari, Diana Puspita; Tantono, Hendy
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri Volume 1, No.1, Januari 2006
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.076 KB) | DOI: 10.12777/jati.1.1.42-50

Abstract

Transportasi adalah sarana pendukung utama bagi kegiatan di suatu kota. Dengan sarana transportasi yang baik maka kegiatan akan dapat berjalan dengan lancar. Masalah yang sering dihadapi dalam transportasi adalah terjadinya ketidakseimbangan antara permintaan dan ketersediaan alat transportasi. Dinas perhubungan kota Semarang adalah instansi pemerintah yang bertugas mengatur masalah transportasi di kota Semarang. Meskipun jumlah trayek di kota Semarang saat ini telah dibatasi namun terlihat bahwa jumlah bus yang ada saat ini terlalu banyak atau tidak seimbang dengan kebutuhan. Dalam penulisan ini akan dibahas masalah penentuan jumlah bus yang optimal agar terjadi keseimbangan antara permintaan dan jumlah bus yang disediakan sehingga penumpang dapat terlayani dengan baik dan biaya operasional bus dapat lebih efisien. Trayek yang diteliti adalah trayek Terboyo Cangkiran di kota Semarang.                 Penelitian ini mencoba menggunakan model Goal Programming yang sebelumnya sangat jarang digunakan dalam penentuan jumlah bus. Kelebihan dari model Goal Programming adalah dapat menghitung dengan berbagai tujuan sekaligus. Di dalam masalah transportasi banyak pihak yang terlibat seperti pengusaha bus yang menginginkan keuntungan yang maksimal dan juga penumpang yang menginginkan tranportasi yang nyaman dan murah. Kepentingan yang bertentangan itu perlu dicari titik keseimbangannya karena jumlah bus yang terlalu banyak akan merugikan pengusaha dan bila terlalu sedikit akan merugikan konsumen. Dari hasil penelitian dan perhitungan diperolah bahwa untuk trayek Terboyo Cangkiran jumlah bus yang optimal adalah 16 bus atau lebih sedikit dari yang ada saat ini yaitu 25 bus. Oleh karena itu diharapkan dinas perhubungan dapat mengkaji ulang masalah ini dengan mengurangi jumlah bus yang ada dan memindahkannya ke trayek yang masih membutuhkan. Sehingga transportasi di kota Semarang khususnya trayek Terboyo Cangkiran dapat berjalan dengan lancar. Kata kunci : penentuan jumlah bus, Goal Programming, keseimbangan
EVALUASI MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) II PADA MESIN BLOWING I DI PLANT I PT. PISMA PUTRA TEXTILE Sari, Diana Puspita; Ridho, Mukhammad Faizal
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 11, No. 2, Mei 2016
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.709 KB) | DOI: 10.14710/jati.11.2.73-80

Abstract

PT. Pisma Putra Textile adalah perusahaan yang bergerak di bidang pemintalan benang yang memiliki berbagai macam mesin produksi yang cukup sering mengalami kerusakan ketika digunakan pada proses produksi. Oleh karena itu, dibutuhkan kebijakan perawatan optimal yang dapat mengurangi frekuensi kerusakan dan menurunkan biaya perawatan mesin.. Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah Reliability Centered Maintenance (RCM) II. Penelitian difokuskan pada mesin Blowing I, karena memiliki downtime tertinggi. Berdasarkan frekuensi kerusakan mesin komponen yang paling sering rusak yaitu flat belt dan apron berpaku. Perawatan yang diperlukan dilakukan pada permukaan belt bergelombang, belt putus, kayu apron patah, dan paku-paku apron patah dengan scheduled discard task dengan interval perawatan dan Total Cost optimal berurutan yaitu 580 jam dengan TC Rp. 14661546,36, 465 jam dengan TC Rp 18350303,77, 490 jam dengan TC Rp 18966057,60, dan 450 jam dengan TC Rp 13419317,27. Sedangkan perawatan untuk kerusakan karet kendor adalah scheduled restoration task dengan interval perawatan 340 jam dan TC Rp 16338431,41. Total penurunan biaya keseluruhan sebesar Rp 21.587.975,45 atau  20,89% dari biaya perawataan perusahaan. Abstract PT. Pisma Putra Textile is a yarn spinning company which have various  production machines which often breakdown on production process. So, the company should have optimum maintenance policy which could reduce breakdown frequency and maintenance cost. The methods which applied in this research is Reliability Centered Maintenance (RCM). Based on data which was given, it shows that Blowing I Machine have the highest downtime so the research focuses on Blowing I Machine. Based on data which was given, it shows that Blowing I Machine have the highest downtime so the research focuses on Blowing I Machine. Based on machine’s breakdown frequency and total downtime, the results shows that the critical components on Blowing I Machine are flat belt and Apron berpaku component. Based on maintenance interval analysis and optimum total cost shows that maintenance for bumpy flat belt surface, flat belt cut-off, spike lattice wood cut-off, spike lattice cut-off with scheduled discard task is 580 hours and Rp 14.661.546,36 ; 465 hours and Rp. 18.350.303,77 ; 490 hours and Rp. 18.966.057,6 ; 450 hours and Rp. 13.419.317,27 respectively. Then, maintenance interval analysis and optimum total cost for flat belt looses with scheduled restoration task is 340 hours and Rp. 16.338.431,41. So, there's a reduction cost Rp. 21.587.975,45 or 20,89% lower than the company's maintenance cost.
ANALISA KELAYAKAN EKONOMIS PADA PEMBANGUNAN INSTALASI UNTUK PROSES FERTILISASI IN VITRO (FIV) (Studi kasus di Rumah Sakit X) Sari, Diana Puspita; Pujotomo, Darminto; Tutuarima, Maximilian T.
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 1, No.3, September 2006
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.809 KB) | DOI: 10.12777/jati.1.3.34-45

Abstract

Infertilitas atau ketidaksuburan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pasangan suami istri (pasutri) yang ingin memiliki keturunan. Sebagian besar penyebab ketidaksuburan (infertility) kini telah dapat diatasi dengan pemberian obat ataupun dengan tindakan operasi, namun masih ada yang mengalami kesulitan dalam memperoleh keturunan. Dengan semakin majunya teknologi kedokteran maka pasutri yang belum berhasil memperoleh keturunan, meskipun telah melakukan terapi melalui obat dan tindakan operasi dapat ditangani dengan teknik rekayasa produksi (reproductive engineering). Fertilisasi in Vitro (FIV) atau bayi tabung termasuk salah satu teknik reproduksi yang dibantu (Assisted Reproductive Techniques, ART). Teknik ini diadakan untuk memperbesar kemungkinan kehamilan pada pasutri yang telah menjalankan pengobatan fertilitas (kesuburan) tetapi tetap tidak berhasil. Rumah Sakit Anugerah sampai saat ini mengatasi pasien yang termasuk kategori tidak subur (infertil) dengan cara melakukan tindakan pengobatan dan tindakan operasi. Rumah Sakit Anugerah berencana melakukan investasi untuk mengembangkan program FIV dalam usaha untuk penanganan pasien yang tidak subur (infertil). Namun untuk melakukan investasi tersebut dibutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Investasi untuk pengembangan proses FIV juga tidak lepas dari faktor  resiko sehingga diperlukan analisa kelayakan secara ekonomis dari investasi tersebut.Dalam melakukan analisa keyakan penulis menggunakan beberapa kriteria kelayakan, yaitu : (Net Present Value, NPV), (Internal Rate of Return, IRR), (Indeks Profitabilitas, IP), (Benefit Cost Ratio, BCR) dan payback period. Berdasarkan hasil perhitungan dengan semua kriteria kelayakan investasi secara ekonomi dapat disimpulkan bahwa investasi untuk pembangunan instalasi proses FIV dapat diterima. Kata kunci : FIV, NPV, IRR, IP, BCR,Payback period
Joint Economic Lot Sizing Optimization in a Supplier-Buyer Inventory System When the Supplier Offers Decremental Temporary Discounts Sari, Diana Puspita; Rusdiansyah, Ahmad
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 3, No.3, September 2008
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.302 KB) | DOI: 10.12777/jati.3.3.214-225

Abstract

This research discusses mathematical models of joint economic lot size optimization in a supplier-buyer inventory system in a situation when the supplier offers decremental temporary discounts during a sale period. Here, the sale period consists of n phases and the phases of discounts offered descend as much as the number of phases. The highest discount will be given when orders are placed in the first phase while the lowest one will be given when they are placed in the last phase. In this situation, the supplier attempts to attract the buyer to place orders as early as possible during the sale period. The buyers will respon these offers by ordering a special quantity in one of the phase. In this paper, we propose such a forward buying model with discount-proportionally-distributed time phases. To examine the behaviour of the proposed model, we conducted numerical experiments. We assumed that there are three phases of discounts during the sale period. We then compared the total joint costs of special order placed in each phase for two scenarios. The first scenario is the case of independent situation – there is no coordination between the buyer and the supplie-, while the second scenario is the opposite one, the coordinated model. Our results showed the coordinated model outperform the independent model in terms of producing total joint costs. We finally conducted a sensitivity analyzis to examine the other behaviour of the proposed model. Keywords: supplier-buyer inventory system, forward buying model, decremental temporary discounts, joint economic lot sizing, optimization.  
Co-Authors Abdrizal Oktafianto Achmad Farizal Imanudin Adi Luhung Pekerti, Adi Luhung Afdi, Zihramna Agnes Kusumawati Ahmad Muzakki Ahmad Rusdiansyah Alkaisi, Fariez Andre Audi Havid Andry Harmawan Andry Harmawan Andy Tri Hermawan Andy Williams Maruhum T Aprilia Dian Tresnaningrum Arfan Backhtiar Arfan Bakhtiar Ariani Putri Winanda, Ariani Putri Arien Dewi Rakhmawati Aries Susanty Arif Martanto Ary Arvianto Atika Novilia Utami Ayu Febrina A Ayu Mei Wulandari Aziz Nurrochman Bambang Purwanggono Belinda Fitria Nugraheni Bibit Setyo Pambudi Cahya Farradita Sulistya Darminto Pujotomo Debora Agustina Desmond Ryan Khrisnanda Dian Tri Kusuma Ningrum Dwi Aprianto Nugroho Dyah Ika Rinawati Dyah Ika Rinawati Dyah Lintang Dyah R. Rasyida Erika Rosmawati Hutabarat Erwin Pujiyatmoko Eva Octaria Siregar Evelyn Evelyn Fahrudin Fahrudin Faisal Adi Nugroho Faisal Adi Nugroho, Faisal Adi Fatrin Muljadi Fatrin Muljadi Felix Pandan Nugrahanto W Firdaus, Rafli Faisal Fitri, Anggun Okta Friska Finalia Sitohang Fuzie Priatamphatie, Fuzie Gifari, Akbar Romadhona Gisha Navitasari Grace Olivia Hanifah Fitri Izzati Hapsari, Chaterine Alvina Prima Hariz Setyawan Hendy Tantono Heny Puspasri Herry Suliantoro Heru Prastawa Hery Suliantoro Ikhada Fatati Irawan, Dhindi Oxiana Irene Eka Putri Khalwa Nur Faiqoh Kharisma Ningrum Klara F. Marpaung L.Tobing, Yineka Oktaviyanti Lakshita Pritandari M. Mujiya Ulkhaq Marudut Mujur Masruroh, Anisa Zakiyatul Maximilian T. Tutuarima Mayang Delima Mega Inayati Rif’ah Mellysa Mellysa Mochammad Agung Wibowo Muhamad Firman Prayogi Muhammad Baihaqi Muhammad Fauzan Marantama Raharjo Muhammad Iqbal Fasa Muhammad Rezza Kurniawan Muhammad Taufik Aditya Mukhammad Faizal Ridho, Mukhammad Faizal Muthiah Hanifah Naniek U. Handayani Naniek Utami Handayani Nartadhi, Rizal Luthfi Nartadhi, Rizal Luthfi Naufal, Teuku Reyhan Naurah Witriannisa Nia Budi Puspitasari Novie Susanto Paramestha, Dominico Laksma Pradhana, Claudha Alba Pratiwi, Icha Putri Puji Handayani Kasih Purnawan Adi Wicaksono Putra Pratama, Fernadiksa Rasta Radhit Pamungkas Oetomo Raditya Rahman Rahma, Atheea Annisa Rahmad Agustian Tambunan Rani Rumita Ranjani, Elvri Ratih Hapsari Mawantika Renaldi, Stellya V. Ria Dwi Lisyanti Riandika Windiasari Rifda Ilahy Rosihan Rifqi, Abid Masluhir Rohim, Ainun Nur Roosita Maryani Roosita Maryani, Roosita Sari Aji Dwijayanti Sari Veronica Jantitya Satria, Yoga Septiana Puji Lestari Seto Ari Kusumo Siahaan, Yessyca Efirani Siti Umiyatun Sri Hartini Sri Hartini Sri Hartini Hartini Sriyanto Sriyanto Sulistya, Cahya Farradita Susatyo Nugroho W.P Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho WP Tjioe Calvin Tri Setyo Wicaksono Tri Setyo Wicaksono Wandhansari Sekar Jatiningrum Widharto, Yusuf Widharto, Yusuf Winda Rahmawati Wiwik Budiawan Wiwik Budiawan Yudhistira Ardana, Yudhistira Yusuf Widharto Zahra, Lutfia