Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

SOLIDARITAS SOSIAL ANGGOTA ORGANISASI IKATAN MAHASISWA KARO (IMKA) PADA SAAT OPEN RECRUITMENT DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Santika Br Ginting, Hetty; Malau, Waston
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 3 (2025): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i3.2025.1016-1022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan di organisasi Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA) pada saat open recruitment di Univrsitas Negeri Medan, upaya anggota IMKA dalam menjaga solidaritas sosial selama proses open recruitment, serta tantangan yang dihadapi anggota IMKA dalam mempertahankan solidaritas sosial selama open recruitment. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan data-data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi IMKA memiliki solidaritas sosial yang tinggi pada saat open recruitent melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan. Tantangan anggota IMKA dalam menjaga solidaritas sosial yaitu adanya perbedaan tingkat pemahaman budaya karo, minimnya penguasaan bahasa karo oleh sebagian anggota IMKA, serta keterbatasan waktu dan partisipasi anggota tidak merata. Upaya anggota IMKA dalam menjaga solidaritas sosial dengan cara pengenalan budaya karo di Maper, mengadakan rapat rutin, ngopi dan sharing bareng di warkop serta olahraga bersama. Organisasi IMKA dibangun atas dasar kekeluargaan, satu nasib, satu umpun dan memiliki tujuan
Kearifan Lokal Berbasis Mitigasi Bencana sebagai Pengembangan Materi pada Mata Kuliah Kearifan Lokal Budaya Sumatera Utara Febryani, Ayu; Puspitawati, Puspitawati; Malau, Waston; Rulyani, Ayu; Lubis, Dinda Rizky Fadillah
Jurnal Antropologi Sumatera Vol. 21 No. 2 (2024): Jurnal Antropologi Sumatera, Juni 2024
Publisher : Program Studi Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jas.v21i2.53910

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk kearifan lokal berbasis mitigasi bencana pada kelompok etnik di Kabupaten Karo dan Langkat. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan naturalistik. Pendekatan penelitian ini diterapkan untuk mengamati secara natural aktivitas budaya masyarakat dalam kaitannya dengan kearifan lokal berbasis mitigasi bencana. Hasil penelitian diuraikan bahwa terdapat kearifan lokal berbasis mitigasi bencana di Kabupaten Langkat dan Karo, diantaranya ritual tolak bala, ritual jamu laut, dan pelestarian pohon mangrove di Desa Jaring Halus, dan tradisi sarilala di Desa Tiganderket. Selanjutnya, data temuan disusun dalam pengembangan materi ajar untuk direfleksikan kembali dengan kondisi perkembangan kognitif, sikap, dan perilaku peserta didik dalam memahami upaya menjaga lingkungan secara lokal. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan terhadap pengembangan materi ajar pada mata kuliah Kearifan Lokal Budaya Sumatera Utara dan memberikan kontribusi dalam mengembangkan dan menerapkan usaha pencegahan bencana melalui pelestarian kearifan lokal.
Penguatan Nilai Kearifan Lokal “Poda Na Lima” Dalam Pembentukan Karakter Generasi-Z Desa Lintongnihuta Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Naibaho, Zanrison; Marlina, Murni Eva; Pasaribu, Payerli; Malau, Waston
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 1 (2024): April
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.11092799

Abstract

Lintongnihuta Village, Ronggurnihuta District, Samosir Regency is a partner village that is the target audience for the Community Partnership Program with the activity of Implementing Local Wisdom Values "Poda Na Lima" in forming the character of the z generation. Generation-Z of the people of Lintongnihuta Village cannot be separated from very advanced technological developments, this has a negative impact on the character of the younger generation if it is not balanced with strengthening local wisdom values that have been passed down from their ancestors. The community partnership program activity of implementing the local wisdom values "Poda Na Lima" in forming Generation-Z's character offers several alternative solutions, including: providing outreach about the urgency of Generation-Z's character amidst the development of information technology. Providing assistance to Generation-Z, through seminars, discussions and mutual cooperation in cleaning the surrounding environment.
ALIH FUNGSI RUMAH ADAT BATAK TOBA MENJADI HOMESTAY DI DESA LUMBAN SUHI SUHI KECAMATAN PANGURURAN SAMOSIR Sinurat, Lamtiur L. H; Malau, Waston
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 9 No. 1 (2024): PUTERi Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v9i1.51486

Abstract

The research aims to determine the function conversion factors, and the process of converting Toba Batak traditional houses into homestays in Lumban Suhi-suhi Village, Pangururan District, Samosir Regency. The type of research used is qualitative research with a descriptive approach. Data collection techniques were carried out using observation, interviews and documentation. The data that has been collected is analyzed through data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research explain that the Toba Batak traditional house in Lumban Suhi-suhi Village has undergone a change in function from being a family residence to becoming more economically valuable. The factor in changing the function of a traditional house into a homestay is that there is an external factor in the form of encouragement from the Ministry of PUPR to revitalize the house into a residence for tourists based on community empowerment, then internal factors are also put forward in the form of the community's desire to improve the economy from house rental proceeds or from sales of local products to local residents. visitor. The function transfer process goes through various stages; 1) Location survey, 2) distribution of ideas, 3) deliberation, 4) data collection, 5) distribution of funds, 6) renovation, 7) training, 8) completing facilities, 9) opening, 10) marketing, 11) management.
FENOMENA LARANGAN PERKAWINAN SEMARGA PADA RUMPUN MARGA NARASAON DI DESA PARSAORAN SIBISA KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA Soniya Rosalina; Malau, Waston
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 18 No 1 (2024): MARET
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsutjurnalstudiislamdansosial.v18i1.1107

Abstract

Abstract: This research aims to explore the background to the return of the ban on marriage in the Narasaon clan, describe concerns regarding marriage in the Narasaon clan, and describe the process of the return of the ban on marriage. The method used in this research is qualitative with a descriptive approach. This research was conducted in Parsaoran Sibisa Village, Ajibata District, Toba Regency. Data collection techniques through interviews and documentation. The results of the research show that the prohibition on marriage between theNarasaon clan is because the results of marriages within the Narasaon clan will not go well and will not produce offspring, so the prohibition on marriage between the Narasaon clan is maintained. This forbidden marriage took place in Parsaoran Sibisa Village, this happened because the perpetrator no longer believed in the beliefs regarding the prohibition of intermarriage in the Narasaon clan.Kata Kunci: Same Clan Marriage, Narasaon, Parsaoran Sibisa
OPTIMALISASI PENENUN SONGKET OLEH ORGANISASI DEKRANASDA (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) TAPANULI UTARA DI KECAMATAN TARUTUNG Sibagariang, Febri Yanty; Malau, Waston
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 18 No 1 (2024): MARET
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsutjurnalstudiislamdansosial.v18i1.1109

Abstract

Abstract: Songket is a typical Toba Batak cloth made using traditional looms without the help of machines. Songket has an important meaning for the Batak Toba ethnic community, namely through the color patterns and shapes of songket used in traditional events or ceremonies such as weddings or births. The formulation of the research problem is what are the stages in weaving Tarutung songket? What are the benefits obtained by songket weavers in Tarutung District? The aim of this research is to find out the stages in weaving Tarutung songket and also to find out what benefits Tarutung songket weavers get. The method used in this research is qualitative with a descriptive approach. This research was conducted in Tarutung District, North Tapanuli Regency. Data collection techniques are through interviews and documentation. The results of this research show that there are benefits obtained by Tarutung songket weavers from Dekranasda North Tapanuli. The benefits in question are increasing songket production and improving the community's economy.Kata Kunci: Songket Weavers, Dekranasda, Tarutung
LABELING SIFATEWU PADA MASYARAKAT PENDATANG DI DESA ONOLIMBU RAYA, KABUPATEN NIAS BARAT Karnitus Zebua, Aktivis; Malau, Waston
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 4 (2024): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i4.2024.1633-1645

Abstract

Penelitian bertujuan untuk untuk menelusuri latar belakang munculnya Labeling  Sifatewu pada Masyarakat Pendatang di Desa Onolimbu Raya, Kabupaten Nias Barat, mendeskripsikan dampakn Labeling Sifatewu pada Masyarakat Pendatang di Desa Onolimbu Raya, Kabupaten Nias Barat, dan mendeskripsikan upaya meminimaliris Labeling  Sifatewu pada Masyarakat Pendatang di Desa Onolimbu Raya, Kabupaten Nias Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Desa Onolimburaya, Kabupaten Nias Barat. Teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Label Sifatewu secara etimologi berasal dari bahasa nias yakni Si berarti yang Fatewu berarti pendatang, sisipan, penumpang. Jadi sifatewu, merupakan sesorang yang menjadi sisipan , penumpang atau pendatang dari antara masyarakat penduduk asli. Latar belakang munculnya sifatewu karena perilaku pendatang yang tidak menyenangkan penduduk asli. Dampak Labeling Sifatewu yakni:  dampak terhadap kedudukan dan tanggung jawab dalam adat, dampak terhadap hubungan sosial, dampak sosial dan dampak psikologis. Adapun upaya meminimalisir Labeling Sifatewu  yaitu penyesuain diri, menjaga perkataan, perilaku, berbuat baik, pendidikan dan ekonomi.  
SOLIDARITAS SOSIAL ANGGOTA ORGANISASI IKATAN MAHASISWA KARO (IMKA) PADA SAAT OPEN RECRUITMENT DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Santika Br Ginting, Hetty; Malau, Waston
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 3 (2025): Nusantara : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i3.2025.1016-1022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan di organisasi Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA) pada saat open recruitment di Univrsitas Negeri Medan, upaya anggota IMKA dalam menjaga solidaritas sosial selama proses open recruitment, serta tantangan yang dihadapi anggota IMKA dalam mempertahankan solidaritas sosial selama open recruitment. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan data-data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi IMKA memiliki solidaritas sosial yang tinggi pada saat open recruitent melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan. Tantangan anggota IMKA dalam menjaga solidaritas sosial yaitu adanya perbedaan tingkat pemahaman budaya karo, minimnya penguasaan bahasa karo oleh sebagian anggota IMKA, serta keterbatasan waktu dan partisipasi anggota tidak merata. Upaya anggota IMKA dalam menjaga solidaritas sosial dengan cara pengenalan budaya karo di Maper, mengadakan rapat rutin, ngopi dan sharing bareng di warkop serta olahraga bersama. Organisasi IMKA dibangun atas dasar kekeluargaan, satu nasib, satu umpun dan memiliki tujuan bersama yaitu melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Karo.
RESISTENSI PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP PENGGUSURAN DI LUAR KOMPLEK PASAR SUMBUL Regita Cahyani Silalahi, Natasya; Malau, Waston
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 3 (2024): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i3.2024.946-953

Abstract

Penelitian ini membahas tentang resistensi pedagang kaki lima terhadap penggusuran di luar komplek pasar Sumbul Kabupaten Dairi. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui penyebab adanya perlawanan pedagang kaki lima pada saat dilakukan relokasi. Perlawanan pedagang kaki lima mencerminkan adanya perjuangan dan resistensi dari pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang bahu jalan di luar komplek pasar Sumbul. Fenomena ini seringkali muncul sebagai respon terhadap kebijakan pemerintah yang pada akhirnya mengancam kelangsungan hidup mereka. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelititan kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sumbul. Teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa penyebab pedagang kaki lima melakukan perlawanan terhadap relokasi yang dilakukan adalah karena mereka tidak merasa puas dengan lokasi baru yang diberikan sebagai tempat mereka berjualan. Pendapatan mereka pun tidak sesuai dengan saat mereka berjualan di bahu jalan, sehingga membuat para pedagang kaki lima tetap bertahan di lapak mereka yang lama walaupun harus melakukan perlawanan dengan petugas yang menertibkan mereka. Para pedagang kaki lima pun bersembunyi-sembunyi demi untuk tetap berjualan di lapak mereka daripada harus dipindakan ke kios baru yang sudah disediakan pihak pasar bersama pemerintah setempat.
PERGESERAN PERAN BORU DALAM UPACARA ADAT BATAK TOBA DI DESA SEI SEMAYANG KABUPATEN DELI SERDANG Talenta Simanjuntak, Neri; Malau, Waston
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 11 (2024): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i11.2024.4528-4534

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri pergeseran peran boru serta dalam upacara adat batak toba di desa Sei Semyang Kabupaten Deli Serdang, serta faktor-faktor yang melatarbelankagi pereseran tersebut dan dampak yang ditimbulkan dari perubahan itu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskripsi kualitatif, penelitian ini dilakukan di desa sei semayang, kabupaten deli serdang dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu : observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran boru dalam upacara adat batak toba mengalami perseran, diantaranya beberapa peran boru yang mengalami pergeseran yaitu ; Mempersiapkan keperluan Hidagan (makanan), Menghidangkan makanan, dan membantu memdirikan tenda. Adapun faktor yang melatarbelangi pergeseran ini yakni : banyaknya aktivitas atau pekerjaan, agar lebih praktis (sederhana) dan efisien, serta keterbatasan ruang. Dan yang terakhir yaitu dampak dari perubahan ini membawa dampak ganda, dimana memudarnya sistem gotong royong dan kekompakan masyarakat dan membuka peluang kerja baru bagi perempuan.