Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ETNOMEDISIN SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF PADA PERMASALAHAN EKONOMI DAN KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA BAGAN KECAMATAN PERCUT SEI TUAN, KABUPATEN DELI SERDANG Puspitawati, Puspitawati; Ekomila, Sulian; Hasanah, Noviy
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 5, No 1 (2013): Penelitian Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is a multi-ethnic country consisting of hundreds of tribes and cultures who are faced with various problems including health issues. Health and disease are major problems facing the people of Indonesia since prehistoric times. Similarly, the city of Medan percut sei districts are faced with a host of health and disease. At the community in addressing pain and its treatment often make use of modern medical services when their economic conditions are not sufficient. While they can actually use the land in the yard to grow nutritious crops for the first treatment. Indonesia is also rich in ethnic groups that reached more than 370 ethnic and traditional knowledge which is the nation´s cultural heritage in the use of herbs for health maintenance and treatment of hereditary diseases. In the study of anthropology known as ethnomedicine treatment. It is very interesting when examined from the standpoint of anthropology, especially about the treatment ethnomedicine.
PENERAPAN PROGRAM FOS (FOLKTALE SPEAKING) SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK USIA DINI Sundari, Fitri; Sinaga, Ernata; Ritonga, Nurmi; Ekomila, Sulian
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 9, No 1 (2017): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The age of children is the period that be view as an individu that begin to know their world. they not yet understand  so much thing about the value of life but they are so esasy to reserve immediately everything that surrounding gives to them without filter what the good thing and what the bad thing.This age is a period that the most appropriately for stimulating the development their personality. This jurnal dischus about stimulating the character of the clildren with folktale method. Foklore is a good methode that can be use to give value and moral education for the children. Folktale have so much education of moral value. But now foklore have no place anymore in heart of the children. Some Children thing that folktale is something that irrational so they cant accept it. Thats why to turn back the existence of the folktale, we must have the creative way to introduce it for the modern live of children. The author tries to get used to a program we call FOS (Folktale Speaking ) to rise the existence of the folktale Nusantara to form the character of the Chlidren.
ETNOMEDISIN SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF PADA PERMASALAHAN EKONOMI DAN KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA BAGAN KECAMATAN PERCUT SEI TUAN, KABUPATEN DELI SERDANG Puspitawati, Puspitawati; Ekomila, Sulian; Hasanah, Noviy
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 5, No 1 (2013): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is a multi-ethnic country consisting of hundreds of tribes and cultures who are faced with various problems including health issues. Health and disease are major problems facing the people of Indonesia since prehistoric times. Similarly, the city of Medan percut sei districts are faced with a host of health and disease. At the community in addressing pain and its treatment often make use of modern medical services when their economic conditions are not sufficient. While they can actually use the land in the yard to grow nutritious crops for the first treatment. Indonesia is also rich in ethnic groups that reached more than 370 ethnic and traditional knowledge which is the nations cultural heritage in the use of herbs for health maintenance and treatment of hereditary diseases. In the study of anthropology known as ethnomedicine treatment. It is very interesting when examined from the standpoint of anthropology, especially about the treatment ethnomedicine.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN JARINGAN SOSIAL MELALUI PROGRAM PENANAMAN POHON DI LINGKUNGAN MASYARAKAT DESA RONGGUR NIHUTA KABUPATEN SAMOSIR Ekomila, Sulian; Malau, Waston; Supsiloani, Supsiloani; Naibaho, Zanrison; Sihombing, Natalia; Safira, Nabila
Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/jai.v2i2.458

Abstract

The people of Ronggur Nihuta village often experience drought, which causes the soil structure to become barren and the number of trees decrease significantly. It is due to land or forest degradation in the Ronggur Nihuta Village area. These problems form the basis for implementing a community service program based on research results by a team of lecturers and students from the Anthropology Education Study Program, at Medan State University. The method of service activities is carried out by socializing and assisting in tree planting and educating the public on the importance of tree planting. Tree seeds planted include red shoots (Syzygium oleana), mahogany (Swietenia macrophylla), laban/anti-api (Vitex pinnata), and suren/surian (Toona ciliata). The activity results in the formation of village community empowerment through social networks in collaborative activities between academics and the community. Tree planting activities are a form of action to improve and anticipate land and forest degradation in the Ronggur Nihuta village area to preserve the local community's economic, social, and cultural life. The impact of activities can be seen in the preservation of nature with the growth of lush trees to support the ecological resilience of the region. Keywords: Social Networking, Empowerment, Tree Planting Abstrak Masyarakat Desa Ronggur Nihuta sering mengalami kekeringan yang mempengaruhi struktur tanah menjadi gersang dan berkurangnya jumlah pepohonan secara signifikan. Hal ini dikarenakan terjadinya degradasi lahan (land degradation) atau degaradasi hutan di wilayah Desa Ronggur Nihuta. Permasalahan tersebut menjadikan dasar pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat yang berbasis hasil penelitian oleh tim dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Antropologi, Universitas Negeri Medan. Metode kegiatan pengabdian dilakukan dengan sosialisasi dan pendampingan penanaman pohon serta mengedukasi masyarakat pentingnya penanaman pohon. Bibit pohon yang ditanam antara lain pucuk merah (Syzygium oleana), mahoni (Swietenia macrophylla), laban/anti api (Vitex pinnata), dan suren/surian (Toona ciliata). Hasil kegiatan yaitu terbentuknya pemberdayaan masyarakat desa melalui jaringan sosial dalam kegiatan kerja sama antara akademisi dengan masyarakat. Kegiatan penanaman pohon merupakan salah satu bentuk tindakan dalam memperbaiki dan mengantisispasi degradasi lahan dan hutan di wilayah Desa Ronggur Nihuta, untuk kelestarian kehidupan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat setempat. Dampak kegiatan tampak dari terjaganya kelestarian alam dengan tumbuhnya pepohonan yang subur untuk mendukung ketahanan ekologis wilayah. Kata Kunci: Jaringan Sosial, Pemberdayaan, Penanaman Pohon
NIHOPINGAN SEBAGAI MAKANAN PERSEMBAHAN KEPADA LELUHUR DI DESA RIANIATE KABUPATEN SAMOSIR Wati Manik, Tiarmaida; Pasaribu, Payerli; Ekomila, Sulian
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 10 (2024): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i10.2024.4271-4274

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi proses pemberian Nihopingan kepada leluhur, alasan Nihopingan sebagai makanan persembahan serta makna yang terkandung dalam Nihopingan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori W. Robertson Smith tentang upacara bersaji dan teori Interpretasi Simbolik Geerzt. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui observasi partisipasi yang dimana penulis ikut serta dalam pembuatan dan acara ritual. Selain itu juga melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Adapun hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Nihopingan selain menjadi makanan tradisional tetapi juga menjadi makanan sakral yang digunakan sebagai persembahan kepada leluhur oleh masyarakat di Desa Rianiate. Proses pemberian Nihopingan diadakan di dua tempat yaitu di dalam rumah yang disajikan di Sibuaton dan diluar yaitu dibawah Pohon Hariara. Masyarakat di Desa Rianiate menyajikan Nihopingan kepada leluhur karena sudah menjadi tradisi turun temurun dari generasi ke generasi selanjutnya, selain itu Nihopingan menjadi perantara doa masyarakat di Desa Rianiate kepada leluhurnya. Masyarakat memberikan Nihopingan kepada leluhur sebagai harapan akan kesehatan, terhindar dari hal-hal buruk, kelancaran pekerjaan, rencana ketika masyarakat ingin membangun rumah ataupun tugu. Masyarakat memiliki keyakinan dan filosofil dalam terlihat dengan unsur Nihopingan seperti beras yang melambangkan kekuatan roh, kunyit melambangkan kekayaan dan kelimpahan, pisang melambangkan kelembutan, daun sirih sebagai lambang kesopanan, Jeruk purut lambang kebersihan dan itak gur-gur sebagai lambang pengharapan dan keikhlasan.
FENOMENA COSPLAY ANIME JEPANG DI KALANGAN GENERASI Z DI KOTA MEDAN Linx Naomi Badia Purba, Rachel; Iqbal, Muhammad; Ekomila, Sulian
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 1 (2025): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i1.2025.316-324

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena cosplay anime Jepang di kalangan generasi Z muncul dan berkembang, Penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan dampak yang ditimbulkan oleh fenomena cosplay anime Jepang bagi generasi Z di kota Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menggambarkan, bahwa latarbelakang terjadinya fenomena cosplay anime Jepang di kota Medan karena mulai banyak anak muda khususnya generasi Z yang mengenal anime. Pada saat covid 19 mulai banyak generasi Z yang menonton anime. Sementara itu, dari fenomena cosplay anime Jepang terjadi pada tahun 2022 saat event Bunkasai di USU. Ketertarikan untuk bercosplay di generasi Z pun mulai banyak di coba, karena memiliki manfaat positif bagi generasi Z seperti, memperluas relasi, kreatif, dan jadi peluang usaha. Selain itu, ada juga dampak negatif dari fenomena cosplay anime Jepang yaitu, pemborosan dan pengaruh oleh lingkungan yang buruk.
PERKAWINAN SERUMPUN ANTARA MARGA LIMBONG DAN SAGALA DI DESA AEK SIPITUDAI KECAMATAN SIANJUR MULAMULA Sitanggang, Icha; Eva Marlina Rumapea, Murni; Ekomila, Sulian
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 12 (2024): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i12.2024.4915-4919

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang melatarbelakangi perkawinan serumpun antara marga Limbong dan Sagala serta bagaimana implikasi perkawinan serumpun antara marga Limbong dan Sagala. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori Fenomenologi Edmund Husserl. Lokasi penelitian ini adalah Desa Aek Sipitudai, Kecamatan Sianjur Mula-mula. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah Perkawinan satu rumpun marga antara marga Limbong dan Sagala ini terjadi karena faktor pengetahuan atau pendidikan dan faktor umur. Pengetahuan masyarakat masih bertahan dari zaman dahulu hingga sampai sekarang ini yaitu masih mempercayai janji tentang tumbuhnya kayu yang ditancapkan. Kurangnya pendidikan non formal dari keluarga merupakan salah satu penyebab perkawinan ini berlangsung sampai saat ini. Faktor umur merupakan faktor masih berlanjutnya perkawinan ini karena banyak pemuda setempat sudah memiliki umur cukup untuk menikah namun tidak memiliki jodoh, maka masyarakat akan menyuruh mengawini pariban yang masih antara marga Limbong dan Sagala. Dampak dari perkawinan ini adalah terjadinya kekacauan tutur sapa dalam kehidupan sehari-hari. Perkawinan ini menimbulkan kebingungan dalam penyebutan kekerabatan dan semangat juang masyarakat berkurang.
Ekonomi, Budaya, dan Solidaritas: Migrasi dan Kuliner Lamongan di Kota Medan Nasution, Mulfi Budiman; Ekomila, Sulian
Journal of Management Education Social Sciences Information and Religion Vol 2, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/mesir.v2i1.5596

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji migrasi masyarakat asal Lamongan dalam Paguyuban Ayam Penyet Lamongan di ke Kota Medan, meliputi faktor yang melatarbelakangi, jenis pekerjaan informal yang mereka lakukan di Kota Medan, hingga mereka membentuk sebuah paguyuban di Kota Medan. Metode Penelitian yang digunakan untuk penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Kota Medan, dengan cakupan di dalam Paguyuban Ayam Penyet Lamonga. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai faktor yang melatarbelakangi masyarakat asal Lamongan migrasi ke Kota Medan diantaranya faktor ekonomi, sosial, dan budaya. Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat asal Lamongan dalam Paguyuban Ayam Penyet Lamongan di Kota Medan yaitu mengandalkan berdagang pada sektor kuliner yaitu, berdagang pecel lele. Tujuan masyarakat asal Lamongan di Kota Medan membentuk paguyuban selain sebagai wadah silaturahmi, berguna juga sebagai wadah yang memberikan pertolongan kepada anggota paguyuban yang membutuhkan pertolongan.
Pemanfaatan Tanaman Sebagai Obat Pada Etnis Pakpak Di Desa Kuta Babo Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat Padang, Ellovani; Ekomila, Sulian
Jurnal Sains Agro Vol 9, No 1 (2024): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v9i1.1438

Abstract

Penelitian membahas tentang pemanfaatan tanaman obat pada masyarakat Pakpak di Desa Kuta Babo. Teori yang digunakan teori Transmisi kebudayaan.Transmisi kebudayaan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil peneitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan alam yang  sebagai obat tradisional di Desa Kuta Babo dalam kehidupan sehari-hari masih diyakini oleh masyarakat dapat menyembuhkan berbagai Penyakit. Lingkungan masyarakat di Desa Kuta Babo  adalah lingkungan yang dapat mempengaruhi kepercayaan dalam mengunakan tanaman sebagai obat. Kepercayaan dari setiap masyarakat dengan pengobatan tradisional pada saat ini di dukung oleh tenaga medis atau pengobatan modern  yang ada di Desa tersebut tanpa menunjukkan permasalahan atas pengobatan yang dilakukan oleh setiap masyarakatnya. Penyakit yang masih diobati dengan tanaman obat pada masa sekarang oleh Etnis  Pakpak Di Desa Kuta Babo Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat yaitu semua jenis penyakit, baik penyakit ringan maupun penyakit berat. Pengobatan kedua jenis penyakit ini menggunakan tanaman berkhasiat obat tetapi penyakit berat disertai dengan obat medis sedangkan penyakit ringan hanya menggunakan tanaman berkhasiat obat.
FENOMENA CERITA ALTERNATIVE UNIVERSE (AU) BERTEMA HOMOSEKSUAL DI MEDIA SOSIAL TWITTER (STUDI ETNOGRAFI VIRTUAL PADA AKUN BASE @aubxbfess) Febriyanti, Andini; Ekomila, Sulian
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 18 No 1 (2024): MARET
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsutjurnalstudiislamdansosial.v18i1.1194

Abstract

Abstract: This research discusses the phenomenon of Alternative Universe (AU) type fanfiction with a homosexual theme of the BxB type found on the @aubxbfess base on Twitter social media. This research focuses on knowing why followers like AU BxB and the motivation of followers to become authors. The research method used is qualitative research with a virtual ethnographic approach. Data collection techniques through participant observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used is the Analysis of Cyber Media (AMS). Based on the study's results, it was found that the base @aubxbfess, since 2020, has become a forum for readers and authors to promote and search for AU BxB, specifically boy groups NCT and WayV. The reason followers like AU BxB is due to jealousy of their favorite idol if paired with a girl, and other reasons assume that AU BxB has a more varied story. The motivation for base followers to like AU BxB is that they like same-sex idol interactions because they want to channel their writing talents and relieve stress. Based on Cyber ​​Media Analysis at the media space level, the author's position is as a participant who participates in reading, giving likes, retweeting and providing comments on AUs that are shared on the base, apart from that the author also observes and explains the procedures for creating an account and sending comments on the base. At the document level, the media looks at cultural artifacts on the base @aubxbfess which are characterized by the presence of terms that can only be understood by the base's followersAt the media object level, it sees the interaction of followers, and at the experience level, it connects real-world relationships with life in cyberspace. Keywords: Twitter, Base, Alternative Universe, Homosexual