Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JURNAL BIOMEDIK

Uji anti mycobacterium ekstrak bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) sebagai tumbuhan obat anti tuberkulosis Rendeng, Eirene F.; Kepel, Billy J.; Manampiring, Aaltje E.
JURNAL BIOMEDIK : JBM Vol 12, No 1 (2020): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.12.1.2020.27006

Abstract

Abstract: Besides as decorative flower and its benefit in hair growing, hibiscus flower (Hibiscus rosa sinensis L.) is also known for its antibacterial role. This study was aimed to obtain the inhibitory and killing potencies of hibiscus flower extract against Mycobacterium tuberculosis bacteria. This was a laboratory experimental study. Extract of hibiscus flower was obtained by using maceration technique with ethanol and then was prepared in several concentrations, as follows: 12.5%, 25%, 50%, 75%, and 100%. The extract was tested against M. tuberculosis by using spectrophotometer to obtain its maximum inhibitory and killing potencies. The results showed that concentrations of 50%, 75%, 100% of the hibiscus extract could inhibit the growth of M. Tuberculosis. Meanwhile, only concentration of 100% of the extract could kill the bacteria. In conclusion, the extract of hibiscus flower (Hibiscus rosa sinensis L.) could inhibit the growth of Mycobacterium tuberculosis and kill the bacteria.Keywords: Hibiscus rosa sinensis, inhibitory potency, killing potency, Mycobacterium tuberculosis Abstrak: Selain sebagai tanaman hias dan penyubur rambut, kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) juga dikenal berefek antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas daya hambat dan daya bunuh ekstrak ekstrak bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis. Jenis penelitian ialah eksperimental laboratorium. Ekstrak bunga kembang sepatu diperoleh melalui cara maserasi dengan etanol. Konsentrasi ekstrak 12,5%, 25%, 50%, 75%, dan 100% diujikan terhadap bakteri M. tuberculosis dengan menggunakan alat spektrofotometer untuk mengetahui daya hambat dan daya bunuh ekstrak terhadap M. tuberculosis. Hasil penelitian mendapatkan ekstrak bunga kembang sepatu pada konsentrasi 50%, 75%, dan 100% dapat menghambat pertumbuhan M. tuberculosis dan juga dapat membunuh M. tuberculosis pada konsentrasi 100%. Simpulan penelitian ini ialah ekstrak bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri Mycobacterium tuberculosis.Kata kunci: Hibiscus rosa sinensis, daya hambat, daya bunuh, Mycobacterium tuberculosis.
Hubungan antara aktivitas olahraga dengan ritme sirkadian dan stres Poluakan, Ricko Johanes; Manampiring, Aaltje E.; Fatimawali, .
Jurnal Biomedik : JBM Vol 12, No 2 (2020): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.12.2.2020.29441

Abstract

Abstract: The aims of this study to know the description and the relationship between sports activity, circadian rhythm, and stress. The method used is quantitative research. Sample were determine by the total sampling amounted to 60 in the interests of Occupational Health and Safety in the Faculty of Public Health Sam Ratulangi University class of 2017. Analysis of test data using spearman correlation coefficient. The results of the research is the activity of the sports category was 48.3%, low 20.7%, the category of circadian rhythm less 56.9%, and the category of bad 20.7%. Category of stress was 56.9%, lower 19.1%. Test spearman correlation coefficient found a significant relationship between sports activity with stress, is known to significant (2 tailed) i.e. 0.01 with the level of the strength of the relationship moderates as well as the direction of the relationship positive. Test spearman correlation coefficient between the circadian rhythm of stress found a significant relationship, it is known the value of significant (2 tailed) is 0.000 with the level of the strength of the relationship moderates as well as the direction of the relationship positive. Conclusion in this study is that there is a relationship between sports activity and circadian rhythm with the stress on the students evidenced significant.Keywords: sports activities, circadian rhythm, stress  Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara aktivitas olahraga, ritme sirkadian dan stres. Metode yang digunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif. Sampel ditentukan secara total sampling berjumlah 60 pada peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sam Ratulangi Angkatan 2017. Analisis data menggunakan uji koefisien korelasi spearman. Hasil penelitian ialah aktivitas olahraga kategori sedang 48.3%, rendah 20.7%, kategori ritme sirkadian kurang 56.9%, dan kategori buruk 20.7%. Kategori stres sedang 56.9%, rendah 19.1%. Uji koefisien korelasi spearman ditemukan adanya hubungan signifikan antara aktivitas olahraga dengan stres, diketahui nilai signifikan (2 tailed) yaitu 0.01 dengan tingkat kekuatan hubungan moderat serta arah hubungan positif. Uji koefisien korelasi spearman antara ritme sirkadian dengan stres ditemukan adanya hubungan yang signifikan, diketahui nilai signifikan (2 tailed) yaitu 0.000 dengan tingkat kekuatan hubungan moderat serta arah hubungan positif. Simpulan dalam penelitian ini ialah terdapat hubungan antara aktivitas olahraga dan ritme sirkadian dengan stres pada mahasiswa dibuktikan signifikan.  Kata kunci: aktivitas olahraga, ritme sirkadian, stres
Prevalensi Tuberkulosis Laten Dan Evaluasi Kebijakan Rumah Sakit Berdasarkan Persepsi Tenaga Kesehatan Terhadap Pencegahan Tuberkulosis Angelia, Anggi; Doda, Diana V. D.; Manampiring, Aaltje E.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 12, No 3 (2020): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.12.3.2020.31632

Abstract

Abstract: Healthcare workers are vulnerable to Tuberculosis infection due to direct contact with Tuberculosis (TB) patients, therefore it is important to evaluate this problem. Quantitative research aimed to determine the prevalence of latent tuberculosis among healthcare workers, evaluate preventive measures, and compliance to use PPE among healthcare workers. The objective of the qualitative research was to evaluate management policies and barriers to the implementation of TB prevention programs. Mixed methods were used in this research. In Quantitative research, 12 healthcare workers served in isolation rooms who were willing to undertake the Interferon Gamma Release Assays (IGRA) test. In the Qualitative research, ten informants were involved, including the head of the Occupational Health and safety committee, the head of the isolation room, and the healthcare workers. The results of the quantitative research showed that the prevalence of latent TB was 75%. In contrast, they reported having good action of TB preventive control (100%) and good compliance of using PPE (83.3%). In qualitative research, it is revealed that the hospital management's policies and commitment to TB prevention in the hospital are under the 2017 RI ministry guidelines standards, but their implementation may ineffective. It is suggested for hospital management to gave standard treatment to Healthcare workers who were infected by latent TB and improve the implementation of the TB prevention policies.Keywords : TB Latent, Hospital Policy, Health Workers  Abstrak: Petugas kesehatan rentan terhadap kasus TB dikarenakan kontak langsung dengan pasien TB, oleh sebab itu penting untuk mengevaluasi masalah ini. Tujuan penelitian kuantitatif yaitu untuk mengevaluasi prevalensi TB Laten pada tenaga kesehatan, tindakan pencegahan, dan kepatuhan menggunakan APD pada tenaga kesehatan. Tujuan secara kualitatif yaitu untuk mengevaluasi kebijakan manajemen dan mengevaluasi hambatan terhadap program pencegahan TB. Penelitian ini menggunakan mixed methods. Penelitian kuantitatif sebanyak 12 responden yang bertugas di ruangan isolasi dan bersedia dilakukan pemeriksaan Interferon Gamma Release Assays (IGRA) test. Penelitian kualitatif 10 informan bersedia untuk ikut dalam penelitian antara lain, ketua komite K3, kepala ruangan isolasi, dan petugas kesehatan. Hasil penelitian kuantitatif diperoleh prevalensi TB laten sebesar 75%, namun tindakan pencegahan TB menunjukan tindakan baik (100%), dan kepatuhan menggunakan APD menunjukkan sebagian besar patuh (83,3%). Penelitian kualitatif diperoleh bahwa kebijakan dan komitmen manajemen Rumah Sakit terhadap pencegahan TB pada petugas kesehatan sudah sesuai standar pedoman Kementerian RI 2017, namun dalam pelaksanaannya masih belum efektif. Saran bagi manajemen rumah sakit untuk melakukan tindak lanjut kepada petugas yang terinfeksi dan meningkatkan kebijakan pencegahan TB laten.Kata kunci : TB Laten, Kebijakan Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan
HIPERURISEMIA DAN RESPONS IMUN Manampiring, Aaltje E.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 3, No 2 (2011): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.3.2.2011.865

Abstract

Abstract: Hyperuricemia, a highly prevalent condition in adult population, is associated with hemodynamic and metabolic disturbances. Albeit, pathophysiological aspects of hyperuricemia are still not clearly understood. Uric acid plays an essential role in immunity by induction of some cytokines and chemokines, such as TNFα, Il-1β, IL-6, CXCL8 (IL-8), and CXCL1 (growth-related oncogene α). Deposits of monosodium urate crystals in joint cavities and periarticular tissues  are related to an autoinflammatory disturbance, namely gout. Keywords: hyperuricemia, monosodium urate crystal, immune responsse.   Abstrak: Hiperurisemia merupakan suatu keadaan yang umum dijumpai pada populasi dewasa dan berhubungan dengan kelainan metabolik dan hemodinamik. Aspek patofisiologik dari hiperurisemia belum sepenuhnya dipahami dengan jelas. Asam urat berperan penting dalam imunitas dengan menginduksi berbagai sitokin dan kemokin, antara lain TNFα, Il-1β, IL-6, CXCL8 (IL-8) dan CXCL1 (growth-related oncogene α). Deposit kristal monosodium urat di dalam rongga sendi dan jaringan periartikuler berkaitan dengan gangguan autoinflamasi yang dikenal sebagai gout. Kata kunci: hiperurisemia, kristal monosodium urat, respons imun.
Hubungan Kualitas Hidup Kesehatan dengan Aktivitas Fisik dan Status Gizi Remaja di Era Pandemi COVID-19 Porajow, Zwingly C. J. G.; Manampiring, Aaltje E.; Wariki, Windy M. V.; Palandeng, Henry M. F.; Langi, Fredrik F. L. G.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 13, No 3 (2021): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.v13i3.34417

Abstract

Abstrack: Pandemi COVID-19 mengakibatkan berbagai masalah kesehatan pada remaja. Penelitian bertujuan untuk menilai hubungan kualitas hidup kesehatan remaja dengan aktivitas fisik dan status gizi remaja Kota Manado. Penelitian dilakukan dengan studi bersifat observasi analitik berbasis sekolah. Pengukuran kualitas hidup kesehatan menggunakan WHOQOL-BREF bahasa Indonesia. Ada 415 remaja peserta penelitian; 54,9% peserta adalah remaja perempuan, dengan rata-rata umur 14,6 (SD=1,48) tahun. Kualitas hidup kesehatan domain psikologis dan hubungan sosial berbeda antara kelompok aktivitas fisik remaja ( ). Aktivitas fisik berkorelasi positif pada remaja perempuan dalam kualitas hidup kesehatan fisik ( ), psikologis ( ), dan sosial ( ), sedangkan remaja laki-laki tidak ada korelasi. Remaja yang berstatus gizi normal ada 69,1%; gizi buruk 1,5% dan obesitas 7,6%. Kualitas hidup kesehatan domain lingkungan remaja bergizi buruk relatif lebih rendah dari remaja normal ( ). Kesimpulan: kualitas hidup kesehatan remaja Kota Manado berhubungan dengan aktivitas fisik, sedangkan status gizi buruk menurunkan aspek lingkungan remaja.Kata kunci: Remaja, kualitas hidup kesehatan, aktivitas fisik, status gizi Abstrak : COVID-19 pandemic has health impacts on adolescents. This study aims to assess the association of health-related quality of life (HRQoL) with physical activities and nutritional status among adolescents of Manado City. This was a school-based observational analytic study. The Indonesian WHOQOL-BREF was the HRQoL instrument. There were 415 adolescents, females were 54.9%, and the participants’ average age was 14.6 (SD=1.48) years old. Psychological and social relationship HRQoL were different among physical activity adolescent groups (p<0.05). Females’ physical activities positively correlated with physical health ( ), psychological ( ), and social relationship ( ) domain. However, there was no correlation with males. The normal nutritional adolescents were 69.1%, severe thinness adolescents 1.5%, and obese adolescents 7.6%. The environmental HRQoL was lower among the severely thinned adolescents than the normal (p=0.01). In conclusion, Manado adolescent HRQoL has an association with physical activities. The severe thinness status decreases the environmental domain.Keywords: adolescents, health-related quality of life, physical activities, nutritional status