Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGGUNAAN WAKTU LUANG OLEH SISWA DI SMA NEGERI 1 MONTASIK ACEH BESAR nurzakya nurzakya; M. Husen; Nurbaity Nurbaity
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan waktu luang oleh siswa secara tepat dan maksimal akan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan diri. Siswa harus dapat menggunakan waktu luang lebih banyak untuk belajar agar memahami dengan maksimal materi yang diajarkan di sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan waktu luang yang dilakukan oleh siswa di SMA Negeri 1 Montasik Aceh Besar. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif.  Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa SMAN 1 Montasik yang berjumlah 510 orang siswa, sedangkan sampel dalam penelitian 100 orang siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa memiliki waktu luang sebelum dan sesudah pulang sekolah melakukan kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan diri atau menyelesaikan tugas-tugas yang diperolehnya di sekolah. Penggunaan waktu luang yang dilakukan dengan berbagai cara seperti membaca buku (70%) dan melukis (36%) akan tetapi ada juga siswa yang menggunakan waktu luang dengan cara yang tidak positif diantaranya menonton televisi (70%) bermain (68%) dan berjalan-jalan (50%).
PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH GURU BIMBINGAN KONSELING PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN PIDIE Cut Faradilla; Dahliana Abd; Nurbaity Nurbaity
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT This study aims to determine the implementation of guidance and counseling services at SMAN in Pidie Regency, types of services implemented and barriers in implementing guidance and counselling in schools. This research is a qualitative descriptive. The participants are the teachers of guidance and counseling at SMAN 1 Mutiara, SMAN 1 Sigli, and SMAN 1 Keumala. Data collection technique in research are conducted by interview, observation, and documentation. While the stages of data analysis using data reduction, data display and data verification. The result of the study showed that (1) The implementation of guidance and counselling at SMAN in Pidie Regency in general has been carried out even though it has not followed the guidelines. The stages implemented include the planning phase, the implementation phase,the evaluation phase, reporting, and follow-up. (2) The type of services that is often carried out by teachers is information services  and individual counseling. (3) The barriers experienced by counseling teachers are not able to apply existing theories when providing services to students, inadequate facilities and time for implemementian guidance and counseling services, negative impression of student on the services provided, and other parties in the school and parent students who lack cooperation.Keywords: implementation of guidance and counseling, types of services  ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan dan konseling pada SMA Negeri di Kabupaten Pidie, jenis layanan yang dilaksanakan  dan hambatan guru dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini yaitu guru bimbingan konseling di SMA Negeri 1 Mutiara, SMA Negeri 1 Sigli dan SMA Negeri 1 Keumala. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan tahapan analisis data yang dilakukan yaitu reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan bimbingan dan konseling pada SMA Negeri di Kabupaten Pidie secara umum telah dilaksanakan meskipun belum mengikuti panduan yang ada. Tahapan yang dilaksanakan meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, pelaporan serta tindak lanjut. (2) Jenis layanan yang sering dilaksanakan oleh guru adalah layanan informasi dan layanan konseling individual. (3) Hambatan yang dialami oleh guru bimbingan konseling yaitu guru tidak mampu mengaplikasikan teori yang ada ketika memberikan layanan kepada siswa, fasilitas dan waktu yang kurang memadai untuk melaksanakan layanan bimbingan dan konseling, kesan negatif siswa terhadap layanan yang diberikan dan pihak lain disekolah serta orang tua siswa yang kuran bekerjasama.Kata Kunci: pelaksanaan bimbingan dan konseling, jenis layanan
HUBUNGAN DETERMINASI DIRI DENGAN SOSIAL SUPPORT DI DAYAH MODERN DARUL ‘ULUM KOTA BANDA ACEH Mifta Oktavianda; M Husen; Nurbaity Nurbaity
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 4 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTGood self-determination capability needed by a teenager in the face early in junior high school because of this ability is expected to help young people to cope with the challenges or barriers in the school environment and the community. This ability is itself not free from the factors that influence one of them is social support. This study aims to determine 1) The level of students' self determination YPUI SMP Islam Darul 'Ulum Banda Aceh, 2) Level Social support Islamic junior high school students YPUI Darul' Ulum Banda Aceh, 3) and the relationship between self-determination with social support. Subjects were students YPUI SMP Islam Darul Uloom Banda Aceh. A population of 68 people, the daughter of 37 students and 31 male students while using a sample of the total samples because the population is less than 100 then dipenelitian sample numbering 68 people. The method used is quantitative approach and the type of descriptive and correlational research. Methods of data collection using a scale of self determination and scale of social support in the form of Likert scale. The results showed that students' self-determination the dominant middle category with a percentage of 63.23%, and the social support of students are also dominant in the medium category, namely the percentage of 60.29%. Correlation test results in this study showed that the two variables, the variable self determination and social support has a correlation value of 0.690 with a significance level of 0.000. ABSTRAK Kemampuan Determinasi diri yang baik dibutuhkan oleh remaja dalam menghadapi masa awal di sekolah menengah pertama karena kemampuan ini diperkirakan dapat membantu remaja untuk bertahan dalam menghadapi tantangan ataupun hambatan di lingkungan sekolah maupun masyarakat.Kemampuan ini sendiri tak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya salah satunya adalah social support.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Tingkat determinasi diri siswa SMP Islam YPUI Darul ‘Ulum Banda Aceh, 2) Tingkat Social support siswa SMP Islam YPUI Darul ‘Ulum Banda Aceh, 3) dan hubungan antara determinasi diri dengan social support.Subyek penelitian adalah siswa SMP Islam YPUI Darul ‘Ulum Banda Aceh. Populasi berjumlah 68 orang, yakni 37 siswa putri dan 31 siswa putra sedangkan sampel menggunakan sampel total karena jumlah populasi yang kurang dari 100 maka sampel dipenelitian ini berjumlah 68 orang. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan jenis penelitiannya deskriptif dan korelasional. Metode pengumpulan data menggunakan skala determinasi diri dan skala social support dalam bentuk skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa determinasi diri siswa dominan berada pada kategori sedang dengan persentase 63,23%, dan social support siswa juga dominan dalam kategori sedang yaitu dengan persentase 60,29%. Hasil uji korelasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa kedua variabel, yaitu variabel determinasi diri dan social support memiliki nilai korelasi sebesar 0,690 dengan tingkat signifikansi sebesar  0,000. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang positif dan kuat antara variabel determinasi diri dan social support siswa SMP Islam YPUI Darul ‘Ulum Banda Aceh. Kata kunci : Determinasi diri , Social support. 
DETERMINASI DIRI SANTRI PONDOK PESANTREN BABUN NAJAH ULEE KARENG BANDA ACEH Maisarah Anwar; M Husen; Nurbaity Nurbaity
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT This study entitled "Self Determination of Santri in Babun Najah Ulee Kareng Islamic Boarding School in Banda Aceh with the aim of getting a picture of santri's self-determination in the modern Babun Najah Ulee Kareng Islamic boarding school in Banda Aceh. This study uses a quantitative approach with a descriptive type. The study population was all santri at the level of tsanawiyah with 198 students. Sample selection was done randomly as many as 132 students. Data collection is done by distributing questionnaires (questionnaires). This study uses and adopts standardized instruments namely Instrument The Air Self Determination Profile Form For Student, which already has a scoring method. The results of the study show that the description of students' self-determination based on the category obtained by the results of variable analysis as much as 65 (49.24%) so that it can be said that less than half of the santri have strong self-determination. Categorization based on sub-variables in the aspect of capacity as many as 64 (48.48%) santri have high self-capacity and as many as 60 (45.54%) santri have good opportunities at school and at home, if seen in the indicators of doing as many as 57 (43, 18%) santri can be said that less than half of 132 santri can do things that are needs and desires independently, then in the feeling indicator found 59 (45%) santri can be said that less than half of santri have sensitivity to what is faced with the state of feeling, then on the indicators in the school there were 42 santri in the percentage of 32% of students who had good relations with the people in school, and in the indicators at home it was found that 79 santri were 59.84% santri indicating that more than half of the santri had support from home people. Based on the results of the analysis per item the self-determination of santri is in the high category. Keywords: Self-determination, santri ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Determinasi  Diri Santri di Pondok Pesantren Modern Babun Najah Ulee Kareng Banda Aceh dengan tujuan untuk mengetahui gambaran determinasi diri santri pondok pesantren modern Babun Najah Ulee Kareng Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif  dengan jenis deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh santri tingkat tsanawiyah dengan jumlah 198 santri. Pemilihan sampel dilakukan secara random sebanyak 132 santri. Penggumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket (kuesioner ). Penelitian ini menggunakan dan mengadopsi instrumen terstandar yaitu Instrument The Air Self Determination Profile Form For Student,  yang sudah memiliki cara skoring.  Hasil Penelitian menunjukkan bahwa gambaran determinasi diri santri berdasarkan kategori di peroleh hasil analisis variabel sebanyak 65 (49,24%) sehingga dapat dikatakan kurang dari setengah santri memiliki determinasi diri yang kuat. Pengkategorian berdasarkan sub variabel pada aspek kapasitas sebanyak 64 (48,48%) santri memiliki kapsitas diri yang tinggi dan sebanyak 60 (45,54%) santri memiliki kesempatan yang baik di sekolah dan dirumah, jika dilihat dalam indikator melakukan sebanyak 57 (43,18%) santri dapat dikatakan bahwa kurang setengah dari 132 santri dapat melakukan hal yang menjadi kebutuhan dan keinginan secara mandiri, kemudian dalam indikator merasakan didapatkan 59 (45%) santri dapat dikatakan kurang dari setengah santri memiliki kepekaan terhadap apa yang dihadapi dengan keadaan perasaan, selanjutnya pada indikator di sekolah didapatkan sebanyak 42 santri dalam persentase 32% santri yang memiliki hubungan baik dengan orang-orang di sekolah, dan dalam indikator di rumah didapatkan bahwa 79 santri jika dipersentasekan sebanyak 59,84% santri ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah santri memiliki dukungan dari orang rumah. Berdasarkan hasil analisis per item determinasi diri santri berada pada kategori tinggi. Kata Kunci : Determinasi Diri, Santri 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA Bagus Subarkah; Nurbaity Nurbaity; Darsef Darwis
Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK) Vol 4 No 1 (2014): Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK), Volume 4 Nomor 1 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.836 KB) | DOI: 10.21009/JRPK.041.03

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif Conceptual Understanding Procedures terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kesetimbangan kimia. Penelitian ini dilakukan di SMAN 100 Jakarta pada semester 1 tahun ajaran 2012/2013. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen tipe Pos test-only Exp & Control Group Design. Sampel pada penelitian ini merupakan siswa-siswi kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 yang dipilih secara purposive sampling untuk mendapatkan kelas eksperimen dan kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes berupa soal pilihan ganda yang sudah valid dengan lima alternatif jawaban. Uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas dengan uji Kolmogorov–Smirnov dan uji homogenitas dengan uji Fisher. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh data berdistribusi normal dan data kedua kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau homogen. Pengujian hipotesis menggunakan uji t separated varians. Hasil analisis data untuk uji hipotesis hasil belajar kimia siswa diperoleh thitung 2,35 > ttabel 1,67 pada taraf signifikansi 0,05 artinya terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran kooperatif Conceptual Understanding Procedures terhadap hasil belajar kimia siswa. Kata kunci : Hasil Belajar Siswa, Pembelajaran kooperatif, Conceptual Understanding Procedures, Quasi Eksperimen.
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM MENGGUNAKAN TEKNIK CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX) TERMODIFIKASI Dhika Amelia; Marheni Marheni; Nurbaity Nurbaity
Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK) Vol 4 No 1 (2014): Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK), Volume 4 Nomor 1 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.174 KB) | DOI: 10.21009/JRPK.041.05

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persentase miskonsepsi siswa dan letak miskonsepsi pada materi kimia khususnya pada pokok materi Hidrolisis Garam. Metode yang digunakan adalah deskriptif, pengumpulan data dengan memberikan tes berbentuk 15 butir soal benar-salah dengan alasan terbuka dan indeks CRI yang kemudian hasil jawaban siswa tiap butir soal dianalisis. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa 46% siswa mengalami miskonsepsi pada materi hidrolisis garam. Miskonsepsi tersebut tersebar di semua konsep. Secara berurutan, miskonsepsi siswa dari yang terbesar ke terkecil adalah pada konsep hidrolisis garam, konsep titrasi asam basa dan hubungannya dengan hidrolisis garam, konsep pH larutan garam yang terhidrolisis, dan pada konsep sifat garam yang terhidrolisis. Kata kunci: Miskonsepsi, CRI, CRI Termodifikasi, Hidrolisis Garam
ANALISIS PERSEPSI SISWA PADA MATERI KOLOID DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN MENTAL IMAGE ANALYSIS OF STUDENT’S Dyah Ratna Wulandari; Marheni Marheni; Nurbaity Nurbaity
Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK) Vol 4 No 1 (2014): Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK), Volume 4 Nomor 1 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.895 KB) | DOI: 10.21009/JRPK.041.07

Abstract

Penggambaran makroskopis, mikroskopis dan simbol dalam mata pelajaran kimia yang disebut sebagai triangle levels of representations dapat membuat persepsi siswa terhadap konsep menjadi berbeda-beda dan ada kemungkinan mengalami miskonsepsi atau kesalahan konsep. Visualisasi dapat memperjelas persepsi atau mental image siswa mengenai gambaran suatu konsep yang ada dalam pikirannya. Pada pembelajaran materi koloid selama ini disampaikan dengan analogi secara verbal, sehingga dapat menimbulkan persepsi siswa yang berbeda-beda terhadap suatu konsep. Diharapkan jika terdapat kesalahan persepsi (miskonsepsi) pada siswa, maka akan dapat dideteksi lebih awal dengan menggunakan mental image. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa terhadap konsep-konsep dalam materi koloid dengan menggunakan mental image. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tangerang pada bulan Mei-Juni 2013. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih mengalami miskonsepsi pada beberapa konsep pada materi koloid. Kata kunci: miskonsepsi, koloid, mental image
Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Reaksi Reduksi Oksidasi melalui Model Pembelajaran Flipped Classroom dengan Cooperative Learning Dian Lestari; Nurbaity Nurbaity; Tritiyatma Hadinugrahaningsih
Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK) Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK), Volume 7 Nomor 2 (2017)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.177 KB) | DOI: 10.21009/JRPK.072.03

Abstract

This study aims to improve student’s learning motivation on oxidation-reduction reaction material through flipped classroom learning model with cooperative learning. Cooperative learning which applied in this research is Number Head Together (NHT) type. The study was conducted in the 2nd term of academic year 2016/2017 at one of public senior high school in Jakarta. The research method which had been used is Classroom Action Research through four stages, planning, implementation, observation and reflection phase. This research was conducted in two cycles until all six indicators of student learning motivation are achieved. The indicators that used to determine student’s learning motivation include student’s interest in learning process, student’s attention in the learning process, the responses are shown to the stimulus given by the teacher, the spirit of the student’s to do the tasks, the responsibility at finished the work, happiness, and satisfaction of student’s in doing the task given by the teacher. The first cycle produces two indicators, student’s interest in the learning process and responsibility at finished the task. In the second cycle, all indicators have been reached. Along with the increase of student’s motivation, the average of student’s learning also increases. Flipped classroom learning with cooperative learning could make a positive impact for improvement of student learning motivation. Keywords: Student Learning Motivation, Flipped classroom, Number Head Together
Pengaruh Metode Praktikum IPA Berbasis Science Writing Heuristic (SWH) dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Tri Retnosari; Nurbaity Nurbaity; Maria Paristiowati
Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK) Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK), Volume 7 Nomor 2 (2017)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.363 KB) | DOI: 10.21009/JRPK.072.06

Abstract

This research aims to analyze the effect of the applying of SWH-based experiment method and the achievement motivation of 7th-grade students toward the Science’s learning outcome in the chapter of Properties and Physical and Chemical Changes. The applied of SWH-based experiment method and achievement motivation is an approachment to support the process of learning. The research was conducted in October 2015 until June 2016 at private junior high school in Bekasi. The method of study that used is quasi-experiment with factorial design 2x2. The sample consisted of 40 students which determined by simple random sampling technique. The data of cognitive learning was measured by the learning outcome and learning motivation which determined based on the questionnaire. The gained data were distributed normally and homogeny. The data analysis result was using two-way ANAVA test, resulted: 1) the applied of SWH-based experiment method lead to an increasement of Science’s learning outcome compared to conventional method; 2) the applied of SWH-based experiment method toward student with high achievement motivation lead to a better learning outcome rather than conventional method; 3) the applied of SWH-based experiment method toward student with low achievement motivation didn’t lead to a higher of Science’s learning outcome than the applied of conventional method; 4) an interaction was found between experiment method and motivation of achievement toward the learning outcome. Keywords: Science Writing Heuristic, Achievement Motivation, Learning Outcome
Integrasi CoRe Framework dan Strategi Metakognitif dalam Pengembangan Pedagogy Content Knowledge Calon Guru Kimia pada Pembelajaran Telaah Kurikulum Kimia Ella Fitriani; Yuli Rahmawati; Nurbaity Nurbaity; Sukro Muhab
Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK) Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Riset Pendidikan Kimia (JRPK), Volume 8 Nomor 1 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.706 KB) | DOI: 10.21009/JRPK.081.05

Abstract

Penelitian ini terfokus pada analisis Pedagogical Content Knowledge (PCK) calon guru kimia menggunakan CoRe (Content Representation) Framework dan strategi metakognitif pada mata kuliah Telaah Kurikulum Kimia. PCK merupakan representasi gabungan antara isi materi pelajaran dan pedagogik yang dimilik oleh guru sehingga siswa tertarik dan mudah untuk memahami suatu materi (Shulman, 1987). Oleh karena itu, CoRe framework dan strategi metakognitif pada penelitian ini digunakan untuk mengembangkan penguasaan konsep kimia dan cara menyampaikan konsep tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan studi interpretif kualitatif hingga menghasilkan profil PCK calon-calon guru kimia terkait dengan penguasaan konsep-konsep kimia. Data diperoleh dari rubrik PCK, MAIT (Metacogitive Awareness Inventory for Teachers), wawancara, observasi, nilai tes konsep, dan kertas refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat PCK calon-calon guru kimia tergolong tinggi. Terlihat bahwa Content Knowledge (CK) yang mereka miliki sedikit lebih tinggi daripada Pedagogical Knowledge (PK). Hasil MAIT (Metacogitive Awareness Inventory for Teachers) juga menunjukkan bahwa calon-calon guru tersebut memiliki kesadaran metakognitif yang sangat tinggi sehingga mereka mengetahui kelemahan dan kekuatannya sendiri dalam mengajar. Kata kunci: Pedagogical Content Knowledge, Content Representation, Strategi Metakognitif, Telaah Kurikulum Kimia