Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Edukasi Gizi Pola Konsumsi Rendah Gula, Garam, Lemak (GGL) pada Remaja Amiroh, Amiroh; Dwiyana, Parlin; Mardiyah, Sarah
Community Empowerment Vol 6 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.691 KB) | DOI: 10.31603/ce.4600

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia yaitu 64%. Penyebabnya antara lain pola makan yang salah yaitu konsumsi tinggi gula, garam dan lemak. Pemerintah mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi menanggulangi PTM. Pernyataan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 63 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencatuman Informasi Gula, Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan mahasiswa tingkat 1 UMHT tentang batas konsumsi GGL melalui edukasi gizi. Kegiatan dilakukan secara daring meliputi pre-test, penyuluhan, post-test 1 dan 2. Pre-test dan post-test disebarkan kepada sasaran menggunakan google form. Penyuluhan dilakukan menggunakan google meet. Jumlah yang mengikuti pre-test sebanyak 175 orang, namun yang mengikuti post-test menurun menjadi 151 orang. Hasil pre-test menunjukkan bahwa sebagian sasaran telah memahami pengetahuan tentang Pola Makan Sehat Gizi Seimbang. Akan tetapi, pemahaman tentang Pola Konsumsi rendah Gula, Garam dan Lemak masih belum memuaskan. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai pada pre-test sebesar 42,12. Setelah dilakukan penyuluhan terjadi peningkatan nilai. Nilai post-test 1 yaitu 46,5 dan post-test 2 yaitu 68.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONSUMSI FAST FOOD PADA MURID SMA BUDHI WARMAN 1 JAKARTA TIMUR Mardiyah, Sarah; Shabrina, Nurul
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 7 No 2 (2023): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jgipas.2023.7.2.10106

Abstract

Fast Food is a type of practical food that contains high levels of fat, sodium, sugar, and energy. However, it’s low in vitamins and fiber. The aim of research is to determine the factors associated with fast food consumption among students at SMA Budhi Warman 1 East Jakarta in 2023. The research location at Budhi Warman 1 High School, East Jakarta. The research time in August 2023. This research is a quantitative study with a cross sectional research design. The research population is 180 students with a total sample of 137 samples. The sampling technique uses stratified random sampling. Sources and types of primary and secondary data. Data analysis used univariate and bivariate with the chi square test. Univariate results: frequent fast food frequency 65%, lack of nutritional knowledge 62,8%, peer influence 62,8%, negative attitude 70,1%. Meanwhile, the bivariate results showed that there was a relationship between nutritional knowledge, peer influence, and attitudes towards fast food consumption (p value <0,001). This research recommends that can better understand about snacks and healthy foods that are good for consumption.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita 24-59 Bulan Rozalina, Indah; Mardiyah, Sarah; Wandini, Kartika; Dwiyana, Parlin
Jurnal Sains Kesehatan Vol 31, No 3 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.31.3.122-134

Abstract

Stunting adalah masalah gizi kronis yang memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang mulai dari kesakitan hingga kematian, dan berdampak pada kerugian perekonomian negara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak 24-59 bulan di wilayah Kelurahan Sawangan Baru Kecamatan Sawangan Kota Depok tahun 2023. Rancangan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu cluster sampling dan consecutive sampling. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 128 balita. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara riwayat pemberian MP-ASI dan asupan protein dengan kejadian stunting (p-value 0,05). Namun tidak ada hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif, riwayat penyakit infeksi, dan usia ibu saat hamil dengan stunting. Diharapkan kepada ibu hamil dan ibu balita dapat aktif datang ke posyandu dan mengikuti kegiatan-kegiatan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan mampu melakukan perubahan perilaku untuk mengoptimalkan status gizi balitanyaKata Kunci: ASI eksklusif, balita, MP-ASI, Stunting
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONSUMSI MINUMAN KEMASAN BERPEMANIS PADA REMAJA Yulianti, Resha Dwi; Mardiyah, Sarah
Jurnal Sains Kesehatan Vol 30, No 3 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.30.3.90-99

Abstract

Pada remaja, konsumsi minuman manis yang berlebihan akan menimbulkan berbagai masalah gizi seperti meningkatkan risiko gangguan sindrom metabolik, karies gigi, obesitas dan penyakit kardiovaskular. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan konsumsi minuman kemasan berpemanis pada murid di SMA Bina Dharma Jakarta tahun 2023. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dan FFQ menggunakan google formulir. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan sampel berjumlah 110 siswa dan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square. Berdasarkan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 63% responden memiliki konsumsi minuman kemasan berpemanis yang tinggi. Hasil uji statistik menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara teman sebaya (pvalue = 0,033) dan media massa (p-value = 0,020) dengan konsumsi minuman kemasan berpemanis pada remaja. Untuk variabel yang tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan konsumsi minuman kemasan berpemanis yaitu pengetahuan gizi dengan nilai (p-value 0,860) dan media massa (0,167). Diharapkan pihak sekolah bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk mengedukasi pegawai kantin dan siswa dengan membagikan leafleat atau membuat mading mengenai pemilihan jajanan yang sehat dan baik, maksimal konsumsi gula perhari, bahaya mengonsumsi minuman berpemanis agar, serta cara membaca label Informasi Nilai Gizi (ING) pada makanan dan minuman agar siswa dapat memiliki kesadaran untuk menjaga makanan dan minuman yang dikonsumsi.Kata kunci: media massa, minuman kemasan berpemanis, pengetahuan gizi, teman  sebaya, uang saku
Hubungan Pola Makan, Tingkat Stres, dan Durasi Tidur dengan Status Gizi pada Mahasiswa Tingkat Akhir : The Relationship between Diet, Stress Level, and Sleep Duration with Nutritional Status in Final-Year University Students Riska Amelia; Mardiyah, Sarah; Wiwit Wijayanti; Slamet Santoso Kurniawan
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol. 17 No. 1 (2025): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v17i1.639

Abstract

Final-year students often face various academic, social, and emotional pressures that can affect their diet, stress levels, and sleep duration. The combination of these three factors can potentially affect nutritional status, which is an important indicator of health and productivity. The impact of nutritional intake on nutritional status can be seen from body mass index. Someone who is overweight or underweight is at risk of health problems. This study aims to determine the relationship between diet, stress levels, and sleep duration with nutritional status in final-year nursing students at MH. Thamrin University in 2024. This research method uses an analytical observational design with a cross-sectional approach to measure the independent variables of diet, stress level, sleep duration, and the dependent variable of nutritional status. The results of the study on final-year nursing students at MH University and Thamrin University showed that 49.2% of respondents had a thin nutritional status, 61.1% experienced stress, 54.8% had a poor diet, and 64.3% had poor sleep duration. (p-value = 0.087).   ABSTRAK Mahasiswa tingkat akhir sering menghadapi berbagai tekanan akademik, sosial, dan emosional yang dapat memengaruhi pola makan, tingkat stres, dan durasi tidur mereka. Kombinasi dari ketiga faktor  ini berpotensi memengaruhi status gizi, yang merupakan indikator penting kesehatan dan produktivitas. Dampak asupan gizi terhadap status gizi dapat dilihat dari indeks massa tubuh. seseorang yang mengalami berat badan lebih dan berat badan kurang berisiko mengalami masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan, tingkat stress, dan durasi tidur dengan status gizi pada mahasiwa keperawatan tingkat akhir Universitas MH. Thamrin tahun 2024. Metode penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk mengukur variabel independent pola makan, tingkat stres, durasi tidur dan variabel dependen status gizi. Hasil penelitian pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir Universitas MH. Thamrin menunjukkan bahwa 49,2% responden memiliki status gizi kurus, 61,1% mengalami stres, 54,8% memiliki pola makan kurang baik, dan 64,3% memiliki durasi tidur yang buruk. (p-value = 0,087).
Impact of the Covid-19 Pandemic on Changes in Weight, Consumption and Lifestyle in Indonesian Students Sitoayu, Laras; Mardiyah, Sarah; Melani, Vitria; Dewanti, Lintang Purwara; Ronitawati, Putri; Amelia, Sry Rizki; Risda, Rahmatia
International Journal of Multidisciplinary: Applied Business and Education Research Vol. 2 No. 12 (2021): International Journal of Multidisciplinary: Applied Business and Education Res
Publisher : Future Science / FSH-PH Publications

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/10.11594/ijmaber.02.12.10

Abstract

The Covid-19 pandemic that has hit various parts of the world, including Indonesia, has had an impact on society. One of the layers of society that has experienced this impact is students. With the large-scale social restrictions, Indonesian students do a lot of activities at home. Many students become concerned with themselves, but there are also students who feel bored because of low social interaction which in turn causes high food consumption and sedentary behaviour at home. The objective of this study to determine changes in body weight, food consumption and lifestyle in Indonesian students. The design of this study was cross sectional, with descriptive analysis conducted on 1185 students in Indonesia. The results of the study stated that the pandemic had an impact on Indonesian students. During the pandemic as many as 67.1% of students experienced changes in the size of their BB. Most of the students experienced moderate stress (77.1%), and bad sedentary behaviour by 63.4%. However, diet and exercise habits have changed for the better as much as 52.6% and 63.7%, respectively. Indonesian students need to pay more attention to changes in body weight and lifestyle during the pandemic so as not to have a negative impact on health and nutritional status.
KONSUMSI FAST FOOD, AKTIVITAS FISIK, DAN TINGKAT STRES DENGAN DISMENOREA PADA SISWI SMAN 7 BEKASI: Fast Food Consumption, Physical Activity, and Stress Level With Dysmenorrhea in Female Students of SMAN 7 Bekasi Damartiasari, Priska Anggun; Mardiyah, Sarah; Wijayanti, Wiwit; Poppy, Maria
Media Gizi Pangan Vol 32 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Media Gizi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mgp.v32i1.1072

Abstract

Dismenorea merupakan kondisi yang terjadi sebelum atau saat menstruasi berlangsung. Kejadiannya di Indonesia tergolong tinggi pada tahun 2018 yaitu 60 hingga 70% wanita mengalami kondisi ini. Prevalensi dismenorea di Indonesia mencapai 64,25% yang mencakup dismenorea primer 54,89% dan dismenorea sekunder 9,36%. Penelitian ini bertujuan  mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi fast food, aktifitas fisik, dan tingkat stres dengan kejadian dismenorea pada siswi di  SMA Negeri 7 Bekasi tahun 2024. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan design Cross Sectional. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner. Sampel dalam penelitian ini merupakan siswi kelas X.1, XI F7, XII F9 SMAN 7 Bekasi tahun 2024 berjumlah 62 orang yang kemudian disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan 60 responden diambil menggunakan teknik total sampling. Kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semua siswinya mengalami dismenorea dengan intensitas yang berbeda. Sehingga hasilnya tidak terdapat hubungan signifikan konsumsi fast food (p-value 0,099), terdapat hubungan signifikan aktivitas fisik (p-value 0,004), tidak terdapat hubungan tingkat stres (p-value 0,056) dengan dismenorea. Siswi dapat mengurangi keparahan dismenorea dengan membatasi aktivitas fisik ringan. Sekolah bisa meningkatkan pengetahuan tentang nyeri haid melalui Unit Kesehatan Sekolah dan PIK-R, serta mengadakan kegiatan fisik rutin 30 menit setiap hari sebelum pelajaran dimulai.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA BALITA DI KELURAHAN SUNGAI BAMBU Rossa Rahmadia, Zirly; Mardiyah, Sarah
HEARTY Vol 11 No 1 (2023): FEBRUARI
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v11i1.5554

Abstract

Status gizi lebih merupakan suatu keadaan dimana berat badan melebihi standar pada umumnya. Gizi lebih yang terjadi pada balita dapat memberikan dampak negatif, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Faktor penyebab gizi lebih pada balita antara lain yaitu kurangnya pengetahuan orang tua, pola pemberian makan, berat badan lahir, dan riwayat pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian gizi lebih pada balita di Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara. Jenis penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel yang diperoleh berjumlah 34 responden. Hasil analisis menggunakan uji Chi-square menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan gizi (p=0,029), pola pemberian makan (p=0,014), berat badan lahir (p=0,027), dan riwayat pemberian ASI eksklusif (p=0,033) dengan kejadian gizi lebih pada balita. Disarankan kepada petugas kesehatan terkait untuk dapat memberikan edukasi tentang pola gizi seimbang dan pemberian makan yang tepat bagi ibu balita.
Gangguan Kepadatan Tulang pada Orang Dewasa di Daerah Urban dan Rural Mardiyah, Sarah; Sartika, Ratu Ayu Dewi
Kesmas Vol. 8, No. 6
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan kepadatan tulang atau osteoporosis dan osteopenia merupakan masalah kesehatan masyarakat utama yang disebabkan oleh banyak faktor. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui berbagai faktor yang berhubungan dengan gangguan kepadatan tulang pada kelompok usia dewasa di daerah urban dan rural terpilih di Provinsi Jawa Barat tahun 2012. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang dengan sampel 142 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Mei - Juni 2012 di Pesona Khayangan, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, sebagai daerah urban dan Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor sebagai daerah rural. Prevalensi gangguan kepadatan tulang dalam penelitian ini adalah sekitar 31,7% (4,2% osteoporosis dan 27,5% osteopenia). Analisis multivariat menemukan responden yang mempunyai indeks massa tubuh (IMT) < 23,49 kg/m2 berisiko mengalami gangguan kepadatan tulang 5,5 kali lebih tinggi daripada responden dengan IMT > 27,36 kg/m2. Responden yang mempunyai IMT 23,49 _ 27,36 kg/m2 berisiko mengalami gangguan kepadatan tulang 2,2 kali lebih tinggi daripada responden yang mempunyai IMT > 27,36 kg/m2 setelah dikontrol variabel usia, asupan vitamin D, dan asupan protein. Pada penelitian ini, IMT merupakan faktor yang paling berhubungan dengan gangguan kepadatan tulang setelah dikontrol variabel usia, asupan vitamin D, dan asupan protein. Semakin rendah IMT,maka semakin tinggi risiko gangguan kepadatan tulang. Bone density disorder (osteoporosis and osteopenia) is a major public health problem caused by multifactor. The purpose of this study was to find out factors related to adult bone density disorder in the selected urban and rural area, West Java Province, 2012. It used cross-sectional method and the samples were 142 respondents. The data was taken from 2012 May to June in Pesona Khayangan, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok as the urban area and Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor as the rural area. Prevalence of bone density disorder in this study was 31.7% (4.2% osteoporosis and 27.5% osteopenia). Multivariate analysis verified that respondent with body mass index (BMI) < 23.49 kg/m2 will 5.5 times higher to have bone density disorder than respondent with BMI > 27.36 kg/m2. Respondent with BMI 23.49 _ 27.36 kg/m2 will 2.2 times higher to have bone density disorder than respondent with BMI > 27.36 kg/m2 after controlled by age, vitamin D and protein intake variable. In this study, BMI is the most related factor of bone density disorder after controlled by age, vitamin D and protein intake variable. The lower BMI, the higher risk of bone density disorder.
Impact of COVID-19 on Lifestyle and Nutritional Habits: A Gender-Based Analysis of Indonesian Students Dewanti, Lintang Purwara; Sitoayu, Laras; Mardiyah, Sarah; Melani, Vitria
International Journal of Integrative Sciences Vol. 3 No. 6 (2024): June 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/ijis.v3i6.9886

Abstract

The COVID-19 pandemic, originating from Wuhan, China, in December 2019 and declared a pandemic by WHO in March 2020, has led to significant global health impacts. This study explores the gender-specific effects of the pandemic on eating habits, stress levels, and weight changes among university students in Indonesia. This research conducted is a quantitative cross-sectional study. Data was collected online from 686 Indonesian university students over a 35-day period using a validated and reliable questionnaire. The questionnaire covered demographic information, eating habits, lifestyle factors, and weight changes. Univariate and bivariate analyses were performed to assess the differences between male and female students. A significant gender difference was observed in breakfast habits, with males more likely to eat breakfast regularly (p = 0.001). Stress levels were generally moderate, but females showed a higher tendency for severe stress compared to males, who exhibited more mild stress (p = 0.000). Both genders reported increased food consumption and decreased snacking frequency. No significant gender differences were found in supplement intake. Female students experienced higher stress levels and different eating habits compared to males. Educational institutions should promote awareness of healthy eating and stress management, particularly during crises like the COVID-19 pandemic