Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN BERPIKIR KRITIS UNTUK SISWA SMP KELAS VII PADA MATERI INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN Dharmawati Dharmawati; Sri Rahayu; Susriyati Mahanal
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.8, Agustus 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.904 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i8.6677

Abstract

This study aims to generate critical thinking assessment instrument for seven graders within organism interaction in an environment with an appropriate validity and reliability level. The design of this instrument is developed using stages suggested by Borg and Gall. The stages are researching and collecting information, planning, developing a preliminary product, conducting the limited examination, revising product from limited examination, field testing, revising product from field testing, and finalizing product. The result of content and construction validation shows that the level of feasibility is 88,35% and categorized as very feasible. While the degree of readability of assessment items is 93,51% and it is categorized as excellent. The coefficient of inter-rater reliability of assessment items is 0,951 and categorized as excellent. The instrument acquires reliability coefficient 0,792 for multiple choice and 0,753 for essay items. This study shows that the content, construction, and items in assessment are feasible.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen asesmen berpikir kritis untuk siswa SMP kelas VII pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang memadai. Rancangan penelitian menggunakan model pengembangan menurut Borg & Gall, yang meliputi langkah-langkah: penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan produk awal, uji coba terbatas, revisi produk uji coba terbatas, uji coba lapangan, revisi uji coba produk lapangan, dan penyempurnaan produk akhir. Berdasarkan hasil validasi isi dan konstruk diperoleh tingkat kelayakan produk sebesar 88,35% berada pada kriteria sangat layak. Tingkat keterbacaan soal asesmen sebesar 93,51% dengan kategori sangat baik. Koefisien inter-rater reliability pada soal asesmen bentuk penugasan sebesar 0,951 dengan kategori sangat baik. Instrumen tersebut mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,792 (soal pilihan ganda) dan 0,753 (esai). Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa  berdasarkan validasi isi, konstruk, dan butir soal adalah layak untuk digunakan.
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DAN LARUTAN PENYANGGA Noor Fathi Maratusholihah; Sri Rahayu; Fauziatul Fajaroh
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 2, No 7: JULI 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.717 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v2i7.9645

Abstract

The aim of this research was to analyze misconception on salt hydrolysis and buffer solution material on students taught by using conceptual change approach Dual Situated Learning Model with animation aid and students taught by conventional approach. Students on two classes in SMAN 4 Malang were given two-tier test about salt hydrolysis and buffer solution material. Method used in this research was descriptive method. Research instrument was two-tier diagnostic test which was consist of 16 items, Finding showed that amount of misconceptions of student taught by conceptual change approach Dual Situated Learning Model with animation aid was lower than students taught by conventional approach.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi pada materi hidrolisis garam dan larutan penyangga pada siswa yang diajar menggunakan pendekatan perubahan konseptual Dual Situated Learning Model berbantuan animasi dan siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional. Siswa pada dua kelas di SMAN 4 Malang diberikan tes two-tier mengenai materi hidrolisis garam dan larutan penyangga. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif. Instrumen penelitian adalah tes diagnostic two-tier yang terdiri atas 16 soal. Temuan penelitian menunjukkan bahwa jumlah miskonsepsi siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan perubahan konseptual Dual Situated Learning Model (DSLM) berbantuan animasi lebih sedikit dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan konvensional.
Efektivitas Learning Cycle 3E Berkonteks Socioscientific Issues terhadap Pemahaman Konsep dan Penjelasan Ilmiah Siswa Sekolah Dasar Dita Setya Arini; Sri Rahayu; Sentot Kusairi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 5, No 11: NOVEMBER 2020
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v5i11.14154

Abstract

Abstract: This study aims to determine the effectiveness of the 3E learning cycle model in the context of socioscientific issues on conceptual understanding and scientific explanations of grade V students on science content. This study used a quasy experimental approach with posttest only control group design. The subjects of this study were fifth grade students in two public schools in Kalipare sub-district, namely SDN A and SDN B. The research instruments consisted a conceptual test of 20 multiple choice questions (α Cronbach’s = 0,842)  and 5 scientific explanation test with essay questions (α Cronbach’s = 0,882). The answers of scientific explanations are categorized using SOLO Taxonomy and tested by Cohen Kappa. Data analysis using ANOVA, Post Hoc further test and effect size. Product moment correlation test is used to see the correlation between understanding concepts and scientific explanations. The results of the study show that the 3E learning cycle model has socioscientific issues contexts that are effective in improving students' understanding of concepts and scientific explanations. Correlation analysis between understanding concepts and scientific explanations has a positive correlation.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model learning cycle 3E berkonteks socioscientific issues terhadap pemahaman konsep dan penjelasan ilmiah siswa kelas V pada muatan IPA. Penelitian ini menggunakan pendekatan quasy eksperimental dengan posttest only control group design. Subjek penelitian adalah siswa kelas V di dua sekolah negeri kecamatan Kalipare, yaitu SDN A dan SDN B. Instrumen penelitian terdiri dari tes pemahaman konsep 20 soal pilihan ganda dan 5 soal essay tes penjelasan ilmiah. Jawaban penjelasan ilmiah dikategorikan menggunakan Taksonomi SOLO dan diuji Cohen Kappa. Analisis data menggunakan uji ANOVA, uji lanjut Post Hoc, dan effect size. Uji korelasi product moment digunakan untuk melihat hubungan antara pemahaman konsep dan penjelasan ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model learning cycle 3E berkonteks socioscientific issues efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan penjelasan ilmiah siswa. Analisis korelasi antara pemahaman konsep dan penjelasan ilmiah memiliki hubungan positif.
Efektivitas Pembelajaran STEM dengan Model PjBL Terhadap Kreativitas dan Pemahaman Konsep IPA Siswa Sekolah Dasar Indah Yulaikah; Sri Rahayu; Parlan Parlan
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 7, No 6: JUNI 2022
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v7i6.15275

Abstract

Abstract: This study aims to examine the effectiveness of STEM learning with the PjBL model on creativity and conceptual understanding of elementary school students. The Research design used in this study is a quasi experimental design. The research subjects were 60 elementary school students who were divided into 2 homogeneous classes, consisting 30 students in the experimental class and 30 students in the experimental class.  Students in the control class were taught by conventional methods and in the experimental class were taught by STEM learning with the PjBL model. Creativity data was taken with a creativity test instrument with a reliability of 0.84. Data analysis was carried out using ANCOVA followed by the effect size test. The results show that there are differences in students' creativity and understanding of concepts were taught by STEM learning with PjBL and conventional models. The effectiveness of STEM learning with the PjBL model on creativity and understanding of science concepts for elementary school students is significant in large categoriesAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas pembelajaran STEM dengan model PjBL terhadap kreativitas dan pemahaman konsep siswa sekolah dasar. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy experimental design. Subjek penlitian 60 siswa sekolah dasar yang terbagi dalam 2 kelas  homogen yaitu 30 siswa di kelas eksperimen dan 30 siswa di kelas eksperimen.Siswa di kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional dan di kelas eksperimen dilakukan pembelajaran STEM dengan model PjBL.Data kreativitas diambil dengan instrument tes kreativitas dengan reliabilitas 0,84. Anlisis data dilakukan menggunakan ANCOVA dilanjutkan uji effect size. Hasil penelitian menujukkan bahwa ada perbedaan kreativitas dan pemahaman konsep siswa yang dilakukan pembelajarn STEM dengan model PjBL dan konvensional. Efektivitas pembelajaran STEM dengan model PjBL terhadap kreativitas dan pemhaman konsep IPA  siswa sekolah dasar signifikan dengan kategori besar.
ANALISIS MISKONSEPSI ASAM BASA PADA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DAN DUAL SITUATED LEARNING MODEL (DSLM) Urwatil Wutsqo Amry; Sri Rahayu; Yahmin Yahmin
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.2, No.3, Maret 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.839 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v2i3.8636

Abstract

Acid base is one of chemical topic that explain about concrete concepts, non concreteconcepts and concepts which involve symbolic representation. Complexity of acid base concept can create student misconceptions trend. DSLM can be an alternative of learnings’ model that can decrase misconceptions, so that identification of acid base misconceptions with learning become important to do. The research design is qualitative descriptive design. The research instrument is two-tier diagnostic test with reliability 0,869. There are seven misconceptions found in this research.Materi asam basa membahas konsep yang teramati jelas (konsep konkrit), konsep yang tidak terlihat, dan konsep yang melibatkan representasi simbolik. Kompleksnya cakupan konsep pada materi asam basa dapat menimbulkan kecenderungan miskonsepsi bagi siswa. DSLM dapat menjadi alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meminimalisir miskonsepsi, maka identifikasi miskonsepsi pada konsep asam basa dengan pembelajaran DSLM menjadi penting untuk dilakukan. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian berupa instrument tesdiagnostik two-tier dengan reliabilitas sebesar 0,869. Ditemukan tujuh miskonsepsi siswa terhadap materi asam basa.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN PENGUASAAN KONSEP IPA SISWA KELAS VII PADA MATERI EKOSISTEM Dedy Hariyadi; Ibrohim Ibrohim; Sri Rahayu
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.8, Agustus 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v1i8.8891

Abstract

This study aims to investigate the effect of environment-based guided inquiry learning model on scientific process skills and mastery of science concept in ecosystem topic. The study was utilized quasy experimental design. Population in this study was seventh grade student in SMP Negeri 4 Kopang. Instrument used in the form of multiple choice and essay tests. The result showed that there were difference of science process skills and the mastery of concept between students who studying by environment-based guided inquiry learning model and conventional learning model.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lingkungan terhadap keterampilan proses dan penguasaan konsep IPA siswa pada materi ekosistem. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental semu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kopang yang berjumlah dua kelas dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Instrumen yang digunakan berupa tes uraian untuk mengukur keterampilan proses dan tes pilihan ganda untuk mengukur penguasaan konsep siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan proses dan penguasaan konsep IPA siswa antara siswa yang dibelajarkan dengan model inkuiri terbimbing berbasis lingkungan dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.
Efektivitas Argument-Driven Inquiry untuk Meningkatkan Keterampilan Berargumentasi Ilmiah pada Materi Laju Reaksi Putu Anindita Widhiya Putri; Sri Rahayu; Fauziatul Fajaroh
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 5, No 1: JANUARI 2020
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v5i1.13132

Abstract

Abstract: The majority of problems occur in the learning science process are understanding the science concepts and using them to resolve problems; which making Indonesian students belong to low performers group. Some research proved that argumentation can help students to solve these kinds of problems. Therefore, this research conducted to measure the effectiveness of Argument-Driven Inquiry to enhance students’ scientific argument skills. Results showed that the average arguments’ score and the arguments’ quality of the students within the Argument-Driven Inquiry class are the highest among all classes.Abstrak: Permasalahan utama yang terjadi pada siswa dalam mempelajari sains adalah kesulitan memahami konsep-konsep sains dan rendahnya kemampuan siswa dalam menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalah yang menjadikan siswa Indonesia termasuk dalam kategori low performers. Beberapa penelitian membuktikan bahwa argumentasi dapat membantu siswa untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengukur efektivitas model pembelajaran Argument-Driven Inquiry terhadap keterampilan berargumentasi ilmiah siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor argumentasi siswa pada kelas Argument-Driven Inquiry adalah yang tertinggi dari semua kelas.