Putu Ayu Onik Pratidina
Program Studi Magister Psikologi Profesi, Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Art Therapy Kurang Efektif Untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan: Studi Meta-Analisis Putu Ayu Onik Pratidina; Ananta Yudiarso
Psychocentrum Review Vol 3, No 2 (2021): Psychocentrum Review
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26539/pcr.32716

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas art therapy dalam upaya menurunkan tingkat kecemasan. Penelitian ini adalah studi meta-analisis melalui reviu literatur yang melibatkan 13 jurnal internasional yang sesuai dengan variabel penelitian. Adapun jumlah total partisipan dari seluruh jurnal yang digunakan adalah 596 orang. Kegiatan art therapy yang dilakukan dalam proses intervensinya adalah art-making (seperti melukis, mewarnai, menggambar, dan membentuk clay). Berdasarkan pengolahan data Mean, Standard deviation, dan jumlah sampel yang digunakan, diperoleh nilai effect size cohen’s d sebesar 0,570 (95% CI = -1,022 sampai -0,117) dengan I² (inconsistency) = 83,4% (95% CI = 72,3% sampai 88,8%). Hasil pengolahan data juga menunjukkan bahwa tidak terdapat bias publikasi dalam penelitian. Dari nilai effect size cohen’s d tersebut, dapat dikatakan bahwa efek dari pemberian art therapy kurang efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan yang dimiliki oleh individu.
Peran Komunikasi Efektif Orangtua Remaja dan Kontrol Diri terhadap Tingkat Agresivitas Remaja SMA di Kota Denpasar Pratidina, Putu Ayu Onik; Marheni, Adijanti
Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.484 KB)

Abstract

Beberapa tahun belakangan ini masyarakat Indonesia banyak dikejutkan dengan maraknya tindakan agresivitas yang mengarah pada kriminalitas yang dilakukan oleh remaja. Banyak faktor yang dapat menyebabkan remaja melakukan tindakan agresi, salah satunya adalah faktor psikologis yakni gejolak emosi. Gejolak emosi inilah yang dapat menimbulkan tindakan agresivitas hingga menuju tindak kriminal. Agresi adalah setiap tindakan yang menyakiti atau melukai orang lain. Agresivitas pada remaja sebenarnya dapat diatasi jika hubungan antara orangtua dan remaja berlangsung secara efektif. Membangun hubungan yang efektif hendaknya dimulai dengan memiliki komunikasi efektif antara orangtua-remaja, jika komunikasi terjalin efektif maka orangtua akan mudah membantu anak untuk menentukan perilaku yang tepat. Hubungan yang efektif ini juga akan membantu remaja memiliki kontrol diri yang baik, sehingga remaja mampu menahan munculnya perilaku agresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran komunikasi efektif orangtua-remaja dan kontrol diri terhadap tingkat agresivitas remaja SMA di Kota Denpasar. Subjek dalam penelitian ini adalah 228 siswa SMA di Kota Denpasar. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik cluster sampling. Metode analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan R=0,550 dan R square sebesar 0,302. Hal ini menunjukkan bahwa variabel komunikasi efektif orangtua-remaja dan kontrol diri berperan terhadap tingkat agresivitas remaja sebesar 30,2%. Nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan komunikasi efektif orangtua-remaja dan kontrol diri secara bersama-sama berperan terhadap tingkat agresivitas remaja. Kata kunci: Agresivitas, komunikasi efektif orangtua-remaja, kontrol diri, remaja
Peran Regulasi Emosi sebagai Moderator dalam Hubungan antara Stres Akademik dan Cyberslacking: Tantangan Sosial di Era Digital Pramana, Ida Bagus Gde Agung Yoga; Putri, Putu Riana Artyanti; Winayanti, Ratna Devy; Anggreni, Ni Wayan Yuli; Wistarini, Ni Nyoman Imas Pradnyanita; Pratidina, Putu Ayu Onik
Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan Vol 11 No 2 (2025): Juni
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jhm.v11i2.29601

Abstract

Academic stress, stemming from elevated academic expectations, frequently incites maladaptive behaviors such as cyberslacking, defined as engaging in non-academic internet activities during study periods. Emotion regulation, as a skill for a person to manage emotions in an adaptive way, and the presence of social support factors are thought to moderate this link. This study seeks to examine the function of emotion regulation as a moderating factor in the correlation between academic stress and cyberslacking among university students. This research utilizes a quantitative methodology with a correlational framework, encompassing 134 undergraduate students in Denpasar. Data were gathered via online questionnaires and processed with Moderated Regression Analysis (MRA) using SPSS version 25. The findings demonstrate that academic stress exerts a positive and significant influence on cyberslacking (β = 1.300; p < 0.05). Emotion regulation moderates the association between academic stress and cyberslacking (β = 0.019; p < 0.05), indicating that students with high emotion control are more likely to cope with stress without resorting to cyberslacking. The findings indicate that emotion control may act as a protective factor in mitigating the adverse effects of academic stress on cyberslacking.
Acceptance and Commitment Therapy Dalam Mengurangi Tingkat Kecemasan Pada Perempuan Yang Mengalami Kekerasan Verbal ( Pendekatan Studi Kasus ) Pratidina, Putu Ayu Onik; Anggreni, Ni Wayan Yuli; Wistarini, Ni Nyoman Imas Pradnyanita; Dewi, Ni Nyoman Diah Adnyani
Jurnal Ilmiah Psyche Vol. 19 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Psyche : Ilmu Psikologi
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Darma Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33557/9bb2ej87

Abstract

This study aimed to examine the effectiveness of Acceptance and Commitment Therapy (ACT) in reducing anxiety in an emerging adult woman who experienced verbal abuse since childhood. The research used a case study design with one participant selected through purposive sampling. The subject was a 20-year-old woman categorized as an emerging adult, experiencing high levels of anxiety due to prolonged verbal abuse during childhood. A mixed-methods approach was applied, combining qualitative data from interviews and observations, and quantitative data using the GAD-7 anxiety scale. The ACT intervention used an A-B design, consisting of one baseline phase and one treatment phase, with a total of four treatment sessions. Quantitative analysis compared GAD-7 scores before and after ACT, showing a reduction in anxiety from the severe to the mild category. Qualitative findings further supported this result, revealing behavioral changes in the subject. Initially fearful of new social situations and hesitant to take new opportunities, the subject began to engage more confidently with new people and activities. The subject also showed improvements in classroom participation and online self-expression. These findings indicate that ACT can effectively enhance psychological flexibility and reduce anxiety, especially in early adult women with a history of verbal abuse.
Peran Kontrol Diri sebagai Mediator Hubungan Komunikasi Efektif Orang Tua Remaja dengan Agresivitas Remaja Pratidina, Putu Ayu Onik; Marheni, Adijanti; Sampe Tondok, Marselius
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 27 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/10.20885/psikologika.vol27.iss1.art6

Abstract

Aggressiveness is one of the most critical problems in adolescents in their relationships with other people. Various factors that influence adolescent aggressiveness include effective parent- adolescent communication and self-control. However, there is still limited research examining the effect of effective parent-adolescent communication on adolescent aggressive behavior, especially mediated by self-control. This study aimed to determine the effect of effective parent-adolescent communication on adolescent aggressiveness mediated by self-control. The participants of this study were 228 high school students, middle adolescence (15-18 years). Data were collected using the Parent-Adolescent Effective Communication Scale, Aggressiveness Scale, and Self-Control Scale. The hypotheses were tested using mediation analysis using the JASP statistical program. The results showed that self-control partially mediated the relationship between effective parent-adolescent communication on adolesent aggressiveness. Furthermore, parents’ communication with adolescent girls was more likely to be open than with boys. These results can be a reinforcement that effective parent-adolescent communication plays an important role in the development of a child from an early age because it supports the development of self-control and behavior of children.
Fostering Children's Independence: Behavioral Modification Strategies for Diaper Dependency Putri, Putu Riana Artyanti; Pratidina, Putu Ayu Onik; Winayanti, Ratna Devy; Lestari, Dita; Amalia, Fiqih
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 14, No 2 (2025): Volume 14, Issue 2, Juni 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v14i2.19252

Abstract

Children who were accustomed to using diapers often experienced difficulties in breaking this habit, requiring effective intervention strategies to enhance independence in using the toilet. This study aimed to evaluate the effectiveness of the modeling method in improving toilet training skills in children through video-based intervention and positive reinforcement. The research method used was an experimental approach with a Single-Subject Experimental Design (SSED) utilizing an A-B-A-B reversal design to observe behavioral changes before and after the intervention. The results indicated that the client was able to understand instructions and imitate toilet training behaviors from the provided video, showing an increase in the frequency and duration of not using diapers at home. However, the client still faced difficulties in defecating in the toilet and continued to use diapers in certain situations, such as at school or during sleep. The implications of this study suggested that the modeling method could be an effective strategy in establishing toilet training habits with consistent environmental support and appropriate reinforcement, making it applicable in broader educational and parenting contexts. Anak yang terbiasa menggunakan pampers sering mengalami kesulitan dalam melepas kebiasaan tersebut sehingga diperlukan strategi intervensi yang efektif untuk meningkatkan kemandirian dalam menggunakan toilet. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas metode modeling dalam meningkatkan keterampilan toilet training pada anak melalui intervensi berbasis video dan reinforcement positif. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain Single-Subject Experimental Design (SSED) menggunakan A-B-A-B reversal design untuk mengamati perubahan perilaku sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klien mampu memahami instruksi dan meniru perilaku toilet training dari video yang diberikan serta mengalami peningkatan dalam frekuensi dan durasi tidak menggunakan pampers di rumah. Namun, klien masih mengalami kesulitan dalam buang air besar di kloset dan tetap menggunakan pampers dalam situasi tertentu seperti saat berada di sekolah atau tidur. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode modeling dapat menjadi strategi efektif dalam membentuk kebiasaan toilet training dengan dukungan lingkungan yang konsisten serta reinforcement yang tepat sehingga dapat diterapkan secara lebih luas dalam konteks pendidikan dan pengasuhan anak.
Child is A Teacher: Family Experience with a Child with Autism Spectrum Disorder Anggreni, Ni Wayan Yuli Anggreni; Pratidina, Putu Ayu Onik; Pratiwi, Ni Made Ayu Yuli; Wistarini, Ni Nyoman Imas Pradnyanita; Apsari, Ayu Rahmadita
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 14, No 2 (2025): Volume 14, Issue 2, Juni 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v14i2.19182

Abstract

Families with children diagnosed with autism spectrum disorder faced various emotional, social, and economic challenges that affected their daily lives. The process of accepting their child's condition was marked by stress, anxiety, and the need for adaptive coping strategies. This study aimed to understand family experiences in dealing with and adapting to the condition of children with autism spectrum disorder, as well as to identify the coping strategies they used to manage these challenges. This research employed a qualitative approach using phenomenological methods, involving in-depth interviews with parents of children with autism spectrum disorder. Thematic analysis was conducted to explore experiences, challenges, and coping strategies applied by families. The findings revealed that families went through various emotional stages before reaching full acceptance, with coping strategies varying from social support and religious-based approaches to problem-solving strategies. This study highlighted the importance of psychosocial support and policies that address the needs of families in supporting children with autism. The implications of this research encouraged the development of more comprehensive community-based intervention programs to improve the psychological well-being of families and the quality of life of children with autism spectrum disorder. Keluarga dengan anak yang mengalami gangguan spektrum autisme menghadapi berbagai tantangan emosional sosial dan ekonomi yang mempengaruhi dinamika kehidupan mereka. Proses penerimaan terhadap kondisi anak diwarnai oleh stres kecemasan serta kebutuhan akan strategi koping yang adaptif. Studi ini bertujuan memahami pengalaman keluarga dalam menghadapi dan beradaptasi dengan kondisi anak yang memiliki gangguan spektrum autisme serta mengidentifikasi strategi koping yang digunakan dalam mengelola tantangan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi melibatkan wawancara mendalam kepada orang tua yang memiliki anak dengan gangguan spektrum autisme. Analisis tematik dilakukan untuk menggali pengalaman tantangan serta strategi koping yang diterapkan oleh keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga melalui berbagai tahap emosional sebelum mencapai penerimaan penuh dengan strategi koping yang bervariasi mulai dari dukungan sosial pendekatan berbasis agama hingga strategi berbasis pemecahan masalah. Studi ini menyoroti pentingnya dukungan psikososial dan kebijakan yang memperhatikan kebutuhan keluarga dalam mendampingi anak dengan autisme. Implikasi dari penelitian ini mendorong pengembangan program intervensi berbasis komunitas yang lebih komprehensif guna meningkatkan kesejahteraan psikologis keluarga serta kualitas hidup anak dengan gangguan spektrum autisme.