Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

EFEKTIVITAS EXPRESSIVE WRITING THERAPY DALAM MENURUNKAN TINGKAT STRESS PADA REMAJA DENGAN ALBINO DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT DAN EKSTROVERT Aulia Maharani, Shanaz Nadia; Noviekayati, IGAA; Meiyuntariningsih, Tatik
Persona:Jurnal Psikologi Indonesia Vol 6 No 2 (2017): Desember
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/persona.v6i2.1299

Abstract

                                                                               Abstract                                The purpose of this study was to investigate the effectiveness of expressive writing therapy in reducing stress levels in adolescents with albinism, and to see the difference in the effects of expressive writing therapy to reduce stress in adolescence with albinism in terms of introverted personality types and. This study included experimental research with Quasi Experiment with one group pretest-posttest design. Subjects used in this study were 6 (six) adolescents with albinism, 3 (three) subjects with introverted personality type and 3 (three) subjects with extrovert personality type. The six subjects were selected for having a high stress score. The instrument used is a stress scale developed from the Lazarus theory with reliability of 0.948 and the scale of personality types developed from Eysenck theory with reliability and validity of 0.720. The results showed expressive writing therapy method is effective to reduce stress in adolescents with albinism. The results also showed no difference in stress reduction between subjects with introverted personality and subjects with extroverted personality.Keywords: Expressive Writing Therapy, Stress, Introvert, Extrovert 
Penerapan Konseling Eksistensial Humanistik pada Pasien Skizofrenia Tidak Terperinci (Undifferentiated) Di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya Danastri, Laksita Wulya; Meiyuntariningsih, Tatik
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.63 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i7.3645

Abstract

Skizofrenia merupakan suatu psikosa fungsional dengan gangguan utama proses pikir serta ketidak harmonisan antara proses pikir, emosi, kemauan, dan psikomotor disertai distorsi kenyataan terutama karena waham dan halusinasi, asosiasi terbagi-bagi sehingga muncul inkoherensi, emosi inadekuat, dan psikomotor menunjukkan penarikan diri, ambivalensi, dan perilaku bizar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara kerja dan peran dari penerapan konseling eksistensial humanistik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara dengan menggunakan pendekatan eksistensial humanistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa klien memiliki skor IQ sebesar 93 yang termasuk dalam kategori rata-rata. Hal tersebut mengindikasikan bahwa klien cukup mampu menyelesaikan tugas-tugas yang bersifat agak kompleks namun beberapa tugas masih membutuhkan bantuan orang lain. Klien memiliki indikasi MD sebesar 14,58%. Terdapat kemunduran IQ akibat gangguan Skizofrenia yang dialami klien saat ini serta obat yang sudah dikonsumsi klien. Full IQ dan Original IQ klien hanya memiliki selisih 1 skor saja yang artinya klien memang memiliki kemunduran dan ada indikasi mengalami sakit atau gangguan.
Psychological well being pada freshgraduate: Bagaimana peran kematangan karir? dwi, Regina; Meiyuntariningsih, Tatik; Ramadhani, Hetti Sari
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 5 No 1 (2024): Volume 5 No 1 Juni 2024
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/sukma.v5i1.10389

Abstract

Salah satu tantangan yang dihadapi pada masa dewasa awal adalah eksplorasi identitas dalam konteks karier. Namun, di sisi lain, freshgraduate juga mengalami dampak negatif dari peningkatan tingkat pengangguran dan persaingan di dunia kerja. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam menetapkan identitas pribadi yang kokoh, dan seringkali mereka enggan membahas tantangan perkembangan yang dihadapi dalam proses tersebut. Pada beberapa studi, kekhawatiran telah menunjukkan adanya indikasi terhadap rendahnya kesejahteraan psikologis pada individu. Penelitian ini bertujuan untuk menggali sejauh mana keterkaitan antara kematangan karir dengan kesejahteraan psikologis pada freshgraduate Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah desain korelasional dengan pendekatan kuantitatif, melibatkan sebanyak 275 partisipan. Pengukuran dilakukan menggunakan Skala Kesejahteraan Psikologis Ryff dan aspek-aspek Kematangan Karir berdasarkan aspek Kematangan Karir (CMI) dengan menerapkan teknik analisis uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil analisis menunjukkan kedua variabel memiliki hubungan yang positif signifikan antara kematangan karir dengan psychological well-being pada freshgraduate Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, artinya semakin tinggi kematangan karir freshgraduate semakin tinggi psychological well-being-nya.
Cognitive Behavior Therapy to Reduce Irrational Beliefs in Schizophrenia Patients Varina Citra Palupi; Meiyuntariningsih, Tatik
Journal of Scientific Research, Education, and Technology (JSRET) Vol. 3 No. 4 (2024): Vol. 3 No. 4 2024
Publisher : Kirana Publisher (KNPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58526/jsret.v3i4.503

Abstract

This study was motivated by the observation of a late adult who experienced schizophrenia. A person experiencing schizophrenia is required to take antipsychotic medication to reduce the positive and negative symptoms experienced, so they are expected to be compliant in taking the prescribed medication. The subjects in this study have shown irrational thoughts regarding the use of medication. The purpose of this study is to change the irrational thoughts that clients have related to the use of medication and the impact they have. This study used an experimental design in the form of single subject research with an A-B-A design. The data collection technique used in this study was to conduct behavioral measurements to assess whether the subject showed behavior in medication compliance. Data analysis used graphical techniques. The results show that the Cognitive Behavior Therapy (CBT) technique given is quite successful so that it can reduce irrational thoughts and bring up medication compliance behavior.
Gratitude Therapy to Reduce Suicidal Ideation in Adolescents Pradnyas, Ajeng; Meiyuntariningsih, Tatik
Journal of Scientific Research, Education, and Technology (JSRET) Vol. 4 No. 1 (2025): Vol. 4 No. 1 2025
Publisher : Kirana Publisher (KNPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58526/jsret.v4i1.670

Abstract

This study is motivated by the observation of adolescents who have suicidal thoughts. Suicidal ideation refers to an experience where the individual feels that his life is useless. The purpose of this study is to reduce suicidal ideation in group members by increasing each group member's awareness of the positive things they still have. The subjects of this study were adolescents in orphanages. This research uses an experimental research design. The data collection technique used in this study is a measurement with BSS (Beck Scale for Suicide Ideation) to measure the severity of suicidal ideation and plans. The results showed that the gratitude technique was quite successful, so people could be aware of the good things that were still owned.
Hubungan Antara Peneriman Diri Dengan Resiliensi Pada Pasien Penderita Kanker Safitri, Wulan; Meiyuntariningsih, Tatik; Aristawati, Akta Ririn
Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni Vol. 2 No. 3 (2024): November - Desember
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jishs.v2i3.1498

Abstract

Kanker merupakan salah satu penyakit yang memiliki dampak psikologis yang signifikan pada individu yang terkena. Salah satu faktor yang berhubungan dan berpengaruh terhadap resiliensi adalah penerimaan diri. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dengan resiliensi pada pasien penderita kanker di Surabaya. Peneliti melibatkan 56 pasien penderita kanker yang berada di Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan bentuk korelasional. Teknik sampling menggunakan teknik snowball sampling. Hasil penelitian melalui uji korelasi Pearson Product Moment diperoleh nilai sebesar 0,787 dengan p = 0,000 (p < 0,001) sehingga terdapat korelasi antara variabel penerimaan diri dengan variabel resiliensi. Semakin tinggi penerimaan diri pasien penderita kanker semakin tinggi pula resiliensi yang dimiliki pasien, begitupun sebaliknya semakin rendah penerimaan diri pasien penderita kanker semakin rendah pula resiliensi yang dimiliki pasien. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini diterima.
Peran EFC: Stres Akademik dalam Menunggu Kenaikan Kelas? Salsabiila, Rizka Afifa; Meiyuntariningsih, Tatik; Aristawati, Akta Ririn
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 1 No 1 (2023): September
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jiwa.v1i1.9789

Abstract

Academic stress is stress that arises from academic demands, requiring students to master and excel in all aspects related to their school subject in a short amount of time. This research aims to determine the relationship between emotion-focused coping and academic stress among students who waiting for a grade increase. This study is quantitative research employing purposive sampling technique for sample selection. The study included by 151 subjects who were active students aged around 15-18 years. The measurement tools used in this study were the academic stress scale and the emotion-focused coping scale. The data analysis technique used was the Person Product Moment correlation, which revealed a negative correlation between emotion-focused coping and academic stress experienced by the students. Stres akademik adalah stres yang timbul dengan stressor yang berasal dari tuntutan akademik, sehingga siswa dituntut untuk dapat dan harus menguasai semua hal yang berkaitan dengan pelajaran di sekolah dalam jangka waktu yang sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara emotion focused coping dengan stres akademik pada siswa yang menunggu kenaikan kelas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini sejumlah 151 subjek dengan kriteria seorang siswa siswi aktif berusia 15 – 18 tahun. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala stres akademik dan skala emotion focused coping. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Person Product Moment dengan hasil yang didapat adalah terdapat hubungan negatif antara emotion focused coping dengan stres akademik yang dialami oleh siswa siswi.
Bagaimana Peran Mindful Parenting dalam Mengatasi Stres Pengasuhan pada Ibu yang Memiliki Anak Usia Middle Childhood ? Ramadhini, Nurul Dwi Putri; Meiyuntariningsih, Tatik; Ramadhani, Hetti Sari
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 1 No 1 (2023): September
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jiwa.v1i1.9790

Abstract

This study aims to understand the correlation between mindful parenting patterns and the level of stress felt by mothers when caring for children with middle childhood age at the great children's institution (AHE) Morosunggingan Jombang. This research is classified as correlational research. The sample in the study was 50 mothers. The sampling method used was purposive sampling. Data were taken by applying the mindful parenting assessment scale and the level of stress in parenting. The use of data to conduct Spearman Rho correlation analysis with the help of SPSS 22. There is a strong and opposite correlation between mindful parenting and maternal parenting stress. High levels of mindful parenting are associated with low levels of parenting stress in mothers. Conversely, if the level of mindful parenting is low, then the level of parenting stress in mothers tends to be high. Therefore, the hypothesis in this study is accepted. Penelitian ini bertujuan untuk memahami korelasi antara pola pengasuhan yang penuh kesadaran dengan tingkat stres yang dirasakan oleh ibu ketika merawat anak dengan usia middle childhood di lembaga anak hebat (AHE) Morosunggingan Jombang. Penelitian ini tergolong penelitian korelasional. Sampel dalam penelitian sebanyak 50 orang ibu. Pemilihan metode sampling yang dipakai yaitu purposive sampling. Data diambil dengan mengaplikasikan skala penilaian mindful parenting dan tingkat stres dalam pengasuhan. Penggunaan data untuk melakukan analisis kolerasi Spearman Rho dengan bantuan SPSS 22. Terdapat korelasi yang kuat dan berlawanan antara mindful parenting dan stres pengasuhan ibu. Tingkat mindful parenting tinggi berhubungan dengan tingkat stres pengasuhan yang rendah pada ibu. Sebaliknya, jika tingkat mindful parenting rendah, maka tingkat stres pengasuhan pada ibu cenderung tinggi. Dengan itu hipotesis dalam penelitian ini, diterima.
Psychological Well-Being Korban Kekerasan Dalam Pacaran: Adakah Peranan Forgiveness? Prasetyo, Andry Henry; Meiyuntariningsih, Tatik; Ramadhani, Hetti Sari
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 1 No 1 (2023): September
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jiwa.v1i1.9801

Abstract

Psychological well-beingis self-assessment or self-evaluation resulting from the experiences and ambitions of an individual's life. Individuals have a positive attitude towards themselves and others, make their own decisions, regulate their behavior, have meaningful life goals and are able to fulfill their potential and are able to manage their environment according to their needs. The purpose of this study was to determine the relationship between forgiveness and psychological well-being in victims of dating violence. The research design uses quantitative methods to achieve research objectives. The subjects of this study were victims of dating violence in Surabaya, totaling 95 women. The measuring instrument uses forgiveness and psychological well-being scales, dating violence to find subject criteria. The data analysis technique uses the Spearman Brown correlation test. The results show that there is a significant positive relationship between forgiveness and psychological well-being in victims of dating violence. The hypothesis that says there is a relationship between forgiveness and psychological well-being in victims of dating violence is accepted. Psychological well-being adalah penilaian atau evaluasi diri yang dihasilkan dari pengalaman dan ambisi hidup individu. Individu memiliki sikap positif terhadap dirinya sendiri dan orang lain, membuat keputusan sendiri, mengatur perilakunya, memiliki tujuan hidup yang bermakna dan mampu memenuhi potensi dirinya serta mampu mengelola lingkungannya sesuai dengan kebutuhannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara forgiveness dengan psychological well-being pada korban kekerasan dalam pacaran. Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif untuk mencapai tujuan penelitian. Subjek penelitian ini adalah korban kekerasan dalam pacaran di Surabaya yang berjumlah 95 perempuan. Instrumen alat ukur menggunakan skala forgiveness dan psychological well-being, kekerasan dalam pacaran untuk mencari kriteria subjek. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Brown. Hasil terdapat hubungan positif yang signifikan antara forgiveness dengan psychological well-being pada korban kekerasan dalam pacaran. Hipotesis yang berbunyi ada hubungan antara forgiveness dengan psychological well-being pada korban kekerasan dalam pacaran diterima.
Parenting Self Efficacy Orangtua Yang Mempunyai Anak Berkebutuhan Khusus: Bagaimana Peranan Kecerdasan Emosinya ? Inaya, Ilma Budi; Meiyuntariningsih, Tatik; Ramadhani, Hetti Sari
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 1 No 1 (2023): September
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jiwa.v1i1.9829

Abstract

This study aims to determine the relationship between Emotional Intelligence and Parenting Self Efficacy. Emotional intelligence is the ability of individuals to recognize their own feelings, recognize the feelings of others, have the ability to manage emotions well towards themselves and others, have the ability to motivate themselves, and be able to build relationships with others. Parenting self efficacy is the parents' self-confidence or ability towards their ability to care for children so that they direct them to parenting patterns that are in accordance with the characteristics of the child. This research was conducted using quantitative methods to 110 research subjects with the criteria of parents who have children with any special needs. The data collection method for Emotional Intelligence and Parenting self-efficacy scales uses a sampling technique, namely purposive sampling technique. The results of the hypothesis testing used were the Pearson Spearman rhoCorrelation assisted by the Statistical Package for Social Science (SPSS) program version 25.0 for windows with the analysis results which means that there is a very significant and positive relationship between Emotional Intelligence and Parenting self-efficacy. So it can be concluded that Emotional Intelligence associated with Parenting self-efficacy parents who have children with special needs in Nganjuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Parenting Self Efficacy. Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan individu untuk mengenali emosi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, kemampuan mengelola emosi dengan baik untuk diri sendiri dan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain. Parenting self efficacy adalah keyakinan atau kemampuan orang tua untuk mengasuh anaknya dengan cara bagaimana membimbing mereka dalam mengasuh anak agar sesuai dengan karakteristik anak. keyakinan atau kemampuan diri orangtua terhadap kemampuan mereka dalam mengasuh anak sehingga mengarahkan mereka kepada pola asuh yang sesuai dengan karakteristik anak. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif kepada 110 subjek penelitian dengan kriteria orangtua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus apapun. Metode pengambilan data skala Kecerdasan Emosional dan Parenting self efficacy dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu teknik purposive sampling. Hasil uji hipotesis yang digunakan yaitu Spearman rho yang dibantu oleh program Statictic Package for Social Science (SPSS) versi 25.0 for windows dengan hasil analisis yang diperoleh bahwa terdapat hubungan positif dan sangat signifikan antara Kecerdasan Emosional dengan Parenting self efficacy pada orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Nganjuk. Maka dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan Emosional berhubungan dengan Parenting self efficacy.