Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

IDENTIFIKASI KONSEP SUKAR, KESALAHAN KONSEP, DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR HIDROLISIS GARAM SISWA SALAH SATU SMA BLITAR Galuh Febriani; Siti Marfu'ah; Ridwan Joharmawan
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 3, No 2 (2018): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.834 KB) | DOI: 10.17977/um026v3i22018p035

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi konsep sukar, kesalahan konsep, dan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada materi hidrolisis garam. Penelitian ini bersifat deskriptif. Subjek penelitian seluruh siswa kelas XI MIA salah satu SMA Negeri di Blitar tahun ajaran 2017/2018. Instrumen penelitian berupa soal tes pilihan ganda beralasan dan angket. Hasil penelitian menunjukkan: (1) konsep sukar terbanyak dan terendah yang dimiliki siswa adalah 54 siswa terbanyak (86%) tersedia pada konsep penentuan sifat ion dalam larutan dengan indikator analisis sifat kation dan anion dalam larutan berdasarkan harga Ka dan Kb, dan 41 siswa terendah (65%) terdapat pada konsep persamaan reaksi hidrolisis garam dengan indikator menentukan persamaan reaksi hidrolisis garam berdasarkan kekuatan asam/basa penyusunnya. (2) Kesalahan konsep yang sering dialami siswa yaitu menganggap sifat ion sama dengan sifat zat asalnya, dan konversikan satuan volume larutan kedalam liter dianggap tidak penting. (3) Faktor-faktor penyebab kesulitan mempelajari dan memahami materi hidrolisis garam adalah faktor internal yang sering dialami siswa yaitu kebiasaan belajar (pendisiplinan diri), sedangkan faktor eksternal yang sering dialami siswa yaitu penjelasan dan respon guru dalam proses pengajaran.Kata kunci: konsep sukar, kesalahan konsep, faktor-faktor penyebab kesulitan belajar, hidrolisis garamAbstract: The purpose of this research was to identify the difficult concepts, misconception, and factors of difficulty learning causes of salt hydrolysis among students in senior high school “X” Blitar. This research was descriptive research. The subject of this research were all students of class XI Science Senior High School “X” in Blitar academic year 2017/2018. The research instrumens in the form of reasoned multiple choice and questionnaire. The result of the study shows that: (1) the highest and lowest difficult  concept that students had were the 54 most students (86%) available on the concept of determining ion properties in the solution with an indicator of the analysis of cation and anion properties in solution based on the price of Ka and Kb, and 41 lowest students (65%) is found in the concept of the salt hydrolysis reaction equation with the indicator determining the equation of the salt hydrolysis reaction based on the strength of the constituent acid/base. (2) Misconceptions that are often experienced by students, namely assuming the nature of the ion is the same as the nature of the substance of origin, and converting the unit of volume of the solution into the liter is considered unimportant. (3) Factors that cause difficulties in learning and understanding salt hydrolysis material are internal factors that are often experienced by students, namely learning habits (self-discipline), while external factors are often experienced by students, namely the explanation and response of the teacher in the teaching process. Key words: difficult concepts, misconceptions, factors causing learning difficulties, salt hydrolysis
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR LARUTAN PENYANGGA Sukma Rosyida; Munzil Munzil; Ridwan Joharmawan
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 2, No 1 (2017): J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.072 KB) | DOI: 10.17977/um026v2i12017p041

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar kognitif antara siswa yang dibelajarkan menggunakan media audio visual pada pembelajaran materi larutan penyangga dengan strategi Problem Posing dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi Problem Posing tanpa menggunakan media audio visual pada   pembelajaran  materi larutan penyangga. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian eksperimental semu (quasy experimental design). Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MAN 2 Kota Batu. Sampel adalah siswa kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 yang ditentukan secara purposive random sampling dengan nilai signifikansi 0,22. Data motivasi belajar siswa diperoleh dari angket motivasi belajar sedangkan data hasil belajar siswa didapat melalui tes   yang   dilakukan   di   akhir proses pembelajaran. Analisis data motivasi belajar dan hasil belajar dilakukan menggunakan   uji-U Mann  Whitney  dengan bantuan program SPSS 21.0 for Windows. Berdasarkan   hasil  penelitian, diperoleh   hasil  bahwa (1) terdapat perbedaan  motivasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi Problem Posing menggunakan  media audio visual pada materi larutan penyangga. Siswa yang dibelajarkan dengan strategi  Problem  Posing  menggunakan media audio visual memperoleh  rata-rata motivasi belajar sebesar 79,84 (kriteria termotivasi) lebih tinggi dibanding siswa yang dibelajarkan dengan Problem Posing tanpa menggunakan  media audio visual dengan rata-rata motivasi belajar sebesar 72,63 (kriteria termotivasi); (2) terdapat perbedaan hasil belajar kognitif antara siswa yang  dibelajarkan dengan Problem Posing  menggunakan  media  audio visual dengan rata-rata hasil belajar kognitif sebesar 74,25 (kriteria cukup), lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil  belajar  siswa  yang  dibelajarkan dengan Problem Posing tanpa menggunakan media audio visual yaitu 58,60 (kriteria kurang).
IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DAN PENERAPANNYA DALAM STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA DI MAN 3 MALANG Riski Norjana; Santosa Santosa; Ridwan Joharmawan
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Pembelajaran Kimia (J-PEK) Vol. 1 No. 2 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.564 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang pada (1) konsep hukum-hukum dasar kimia, (2) konsep mol, (3) stoikiometri, dan (4) materi hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam stoikiometri. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian adalah siswa dari kelas X IPA 1 dan X IPA 4 dengan jumlah 45 siswa yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah 26 soal tes objektif pilihan ganda dengan 4 alternatif pilihan jawaban. Dalam pengumpulan data, siswa diminta menuliskan alasan pemilihan jawabannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang (1) pada hukum-hukum dasar kimia adalah kurang (48,15), (2) pada konsep mol adalah baik sekali (80,37), (3) pada stoikiometri adalah kurang (46,94), dan (4) pada materi hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam stoikiometri adalah kurang (55,21). Kata kunci: tingkat pemahaman, hukum-hukum dasar kimia, konsep mol, stoikiometri Abstract This research aimed to determine the understanding level of 10th grade science students of MAN 3 Malang on (1) the concept of fundamental chemical laws, (2) the mole concept, (3) stoichiometry, and (4) the fundamental chemical laws and their applications in stoichiometry subject. This research used a descriptive quantitative research design. The research sample was students of X IPA 1 dan X IPA 4 that consisted of 45 students. They were chosen using cluster random sampling technique. The instrument that used in this research was a written test that consist of 26 multiple choice questions with 4 alternative answers. In the data collection process, students were required to write down the reasons behind their answers. The conclusions of this research showed that the understanding level of 10th grade science students of MAN 3 Malang on (1) the concept of fundamental chemical laws was insufficient (48,15), (2) the mole concept was very good (80,37), (3) stoichiometry was insufficient (46,94), and (4) the fundamental chemical laws and their applications in stoichiometry subject was insufficient (55,21). Keywords: the understanding level, the fundamental chemical laws, the mole concept, stoichiometry
PENGGUNAAN STUDY HISTORY SHEET PADA MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Sumari Sumari; Ridwan Joharmawan; Dwi Ratna Wulandari; Aman Santoso
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 3, No 1 (2018): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.15 KB) | DOI: 10.17977/um026v3i12018p006

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan Study History Sheet (SHS) pada model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar materi asam dan basa. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi-Eksperimental Design jenis Posttest Only Design. Kelas eksperimen dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan SHS, sedangkan kelas kontrol dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning tanpa SHS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan SHS lebih tinggi daripada yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Discovery Learning tanpa SHS  dengan nilai signifikansi sebesar 0,015.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)-STUDY HISTORY SHEET (SHS) BAHAN AJAR BERBASIS GREEN CHEMISTRY PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 MALANG Elinira Subandi; Ridwan Joharmawan; Aman Santoso
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 2, No 2 (2017): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.024 KB) | DOI: 10.17977/um026v2i22017p041

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)-Study History Sheet (SHS) bahan ajar berbasis Green Chemistry pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan terhadap prestasi belajar belajar siswa kelas XI SMA Negeri 10 Malang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasy experimental design dengan post test only control group design. Prestasi belajar kognitif siswa kelas dengan perlakuan problem based learning (PBL)-study history sheet (SHS) bahan ajar berbasis green chemistry lebih tinggi ( = 79) dibandingkan dengan prestasi belajar kognitif siswa pada kelas dengan perlakuan model pembelajaran problem based learning ( = 76). Demikian juga prestasi belajar afektif siswa khususnya sikap peduli pada masalah pencemaran air kelas dengan perlakuan problem based learning (PBL)-study history sheet (SHS) bahan ajar berbasis green chemistry lebih tinggi daripada kelas dengan perlakuan model pembelajaran problem based learning. Hal ini dibuktikan dengan data persentase rata-rata sikap kepedulian siswa pada masalah pencemaran air kelas dengan perlakuan model pembelajaran problem based learning sebesar 90 %, sedangkan kelas dengan perlakuan problem based learning (PBL)-study history sheet (SHS) bahan ajar berbasis green chemistry sebesar 92%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)-Study History Sheet (SHS) bahan ajar berbasis Green Chemistry pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan terhadap prestasi belajar belajar siswa kelas XI SMA Negeri 10 Malang
Implementasi Instrumen Asesmen Argumentasi Ilmiah Materi Laju Reaksi Ismiatul Zaroh; Muntholib Muntholib; Ridwan Joharmawan
Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia Vol 6 No 1 (2022): Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia
Publisher : Chemistry Education Department of Education and Teaching Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ojpk.v6i1.12191

Abstract

Scientific argumentation is a critical part of scientific practice that should be learned by learner in the science classroom. Scientific argumentation can deepen students' understanding and make their reasoning apparent. Integrating argumentation in instruction necessitates the availability of assessment instruments. This study aims to develop a scientific argumentation test and investigate students' argumentation skills on reaction rates. This study applied a research and development design to develop a scientific argumentation test followed by a survey on students' scientific argumentation skills. The analysis of the validity and reliability of the scientific argumentation test involved three experts and 199 high school students. Meanwhile, the survey on students' scientific argumentation skills involved 86 high school students. The expert panel gave an average score of 94.8% (very worthy) to the developed scientific argumentation test. The empirical analysis of the test shows that all items (9 essay items) were valid with reliability of 0.777. The survey showed that students' abilities in: making claims were moderate (56.59%), providing evidence were very weak (18.35%), and making explanations were also very weak (14.21%). The results of this study imply that learning strategies that can improve students' scientific argumentation skills are needed.
Higher Order Thinking Skills and Visual Representations of Chemical Concepts: A Literature Review Mudzuna Quraisyah Basimin; Habiddin Habiddin; Ridwan Joharmawan
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 11, No 6 (2023): December 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v11i6.10173

Abstract

Efforts to assist students in understanding generally abstract chemical concepts are widely done using visual representations as a form of multiple representations in chemistry. This article evaluates and identifies articles from the year (2013-2023) through search engines that provide international services and national journal pages that can be accessed using 4 databases, namely, science direct, eric, google scholar, and crossref. Based on predefined criteria for the use of visual representation in chemistry to improve Higher Order Thinking Skills, 13 relevant articles were obtained. The results of the review show that visual representation can be utilized to train and improve higher-order thinking skills, especially critical, logical, reflective, metacognitive, and creative thinking. Visual representation has also been applied to several approaches or learning models such as Multiple Representation, Particulate Representation, 5R, SWH, Marzano's Taxonomy, Use of Concept Maps, and PcBL.
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dengan model pembelajaran Project Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar siswa SMP Negeri 1 Ngasem kelas VII mata pelajaran IPA Lestari, Dian Puji; Joharmawan, Ridwan Joharmawan; Purwati, Yuli
Jurnal MIPA dan Pembelajarannya Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um067v3i12023p12-18

Abstract

The learning currently carried out by teachers still generalizes all students, assuming that all students have the same abilities. The Merdeka Curriculum has great hopes of changing the education system in Indonesia to be more enjoyable and adapted to the circumstances of students in each school. One of the efforts in developing the concept of independent learning that is being launched in the current National Education System is differentiated learning (Fitra, 2022). This is in line with the Project Based Learning model which has an end goal in the form of a project. According to a literature review conducted by Wahyuni (2020), differentiated learning can be integrated with several learning models such as Problem Based Learning, Blended Learning's Station Rotation, Project Based Learning and pay attention to students' learning styles. This study aims to improve the learning outcomes of students of SMP Negeri 1 Ngasem using differentiated learning with the Project Based Learning model in science subjects. The type of research conducted uses class action research or continuous experimentation. The instrument for measuring learning outcomes consists of 10 multiple choice questions. The analysis was carried out using quantitative descriptive analysis. The results of the research that has been done show an increase in the completeness of student learning outcomes in each cycle. Learning in Cycle 2 there was an increase in learning outcomes accompanied by an increase in the percentage of completeness that reached the target of the Collaborative PTK completeness criteria.
Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) terhadap Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Arief A, Mochamad; Joharmawan, Ridwan; Yulistiadi, Gaguk
Journal of Innovation and Teacher Professionalism Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um084v3i12025p189-196

Abstract

Permasalahan yang ada pada Siswa kelas 7.2 yaitu model pembelajaran yang masih sering menggunakan model ceramah ataupun masih menggunakan cara mengajar yang konvensional yang mengakibatkan siswa merasa bosan disaat pembelajaran IPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di kelas 7 SMPN 30 Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain terkontrol pretest-posttest. Sampel penelitian yang digunakan (PTK) penelitian tindakan kelas sebanyak 2 siklus. 1 siklus dilakukan sebagai kelompok eksperimen yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan PjBL dan 1 siklus kelompok kontrol yang memperoleh pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, tes, wawancara dan dokumentasi. pada pembelajaran suhu dan kalor melalui model PjBL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam hal motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Temuan ini mengidikasikan bahwa penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) secara efektif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa serta hasil belajar mereka. Kajian ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitian yang lebih komprehensif yang mencakup jumlah sekolah dan subjek penelitian yang lebih banyak agar diperoleh generalisasi lebih kuat mengenai pengaruh PjBL terhadap motivasi dan hasil belajar siswa.
ANALISIS KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERINTEGRASI STEM PADA MATERI FISIKA FLUIDA STATIS Nur Rizka Faridhatul Qhusna; Ridwan Joharmawan; Yayuk Wijayati
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Pendidikan (JEBP) Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil observasi pra-penelitian di SMAN 6 Malang, menunjukkan bahwa keaktifan belajar peserta didik masih tergolong rendah terutama pada mata pelajaran fisika. Penelitian ini bertujuan untuk menganaisis tingkat keaktifan belajar peserta didik SMA dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang terintegrasi STEM pada pembelajaran fisika materi fluida statis. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitataif. Metode pengumpulan data yang digunakan dengan observasi kepada 31 subjek penelitian dari kelas XI MIPA 4 di SMA Negeri 6 Malang dan wawancara kepada 10 peserta didik terkait model pembelajaran yang diterapkan dengan kriteria 5 peserta didik dengan keaktifan tinggi dan 5 peserta didik dengan keaktifan rendah. Analisis data keaktifan belajar dilakukan dengan cara, data keaktifan belajar peserta didik yang telah diperoleh, dinilai menggunakan kriteria skor setiap indikator keaktifan belajar. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pembelajaran dengan mengguanakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang terintegrasi STEM mampu meningkatkan keaktifan belajar peserta didik, dengan jabaran perolehan hasil presentase rata-rata sebesar 77,20 % yang artinya masuk dalam kategori sangat aktif.