Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENERAPAN MEDIA VIDEO ANIMASI DAN GOOGLE SITES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR POLINOMIAL KELAS XI MIPA 2 SMA NEGERI 1 PALU I Wayan Bayu Rasdana; Muh. Rizal; Wiwik Astuti
INSPIRAMATIKA Vol 9 No 1 (2023): Inspiramatika: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Matematika, June 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/inspiramatika.v9i1.4259

Abstract

This research aims to determine the implementation of animated video media and Google Sites to improve learning outcomes in polynomials. The type of research used is classroom action research. This research design refers to Arikunto's research design, which consists of planning, implementation, observation, and reflection. The subjects in this study were all students of class XI MIPA 2 at SMA Negeri 1 Palu, totaling 35 people. The research was conducted in two cycles. The research results showed that (1) There was an increase in individual student mastery from in the first cycle to in the second cycle. (2) There was an increase in classical student mastery from 71.4% in the first cycle to 88.5% in the second cycle. (3) The teacher and student activities in each activity were categorized as good and very good. (4) The students' response showed that learning through the implementation of video media and Google Sites, namely, animated video media, made the students interested in learning and facilitated their understanding of the given problems. Google Sites reduced the use of mobile phones for non-learning-related matters, and it also facilitated students in searching for references and information. Based on the researcher's findings, it is recommended that educators implement animated video media and Google Sites in relevant subjects.
Peningkatan Rasa Percaya diri melalui Public Speaking Maya Kasmita; Muh. Rizal; Ririn Nurfaatirany Heri; St. Junaeda; Heri Tahir
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1: November 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v3i1.2485

Abstract

Saat ini, banyak bidang membutuhkan kemampuan berbicara di depan umum. Banyak perusahaan memprioritaskan karyawan yang memiliki kemampuan public speaking yang baik. Namun, banyak remaja, terutama siswa SMK Negeri 5 Makassar, belum memahami bagaimana berbicara di depan umum dengan baik. Oleh karena itu, workshop public speaking ini diharapkan dapat membantu remaja memahami bagaimana berbicara dengan baik di depan umum, terutama dalam hal presentasi. Siswa dan siswi dari sekolah menengah kejuruan (SMK) Kota Makassar berharap pelatihan ini akan bermanfaat bagi mereka di kemudian hari di perguruan tinggi dan di dunia kerja. Pemaparan materi dibagi menjadi dua bagian. Pada sesi pertama, dibahas pengertian public speaking dan keterampilan presentasi, tahapan presentasi, tujuan, dan jenis presentasi. Agar peserta tidak bosan, sesi game dilakukan sebelum sesi kedua. Pada sesi kedua, dibahas gaya presentasi, keuntungan, dan tip. Setelah sesi kedua, ada sesi game tebak gambar di mana peserta harus memilih salah satu kotak misteri dan secara spontan menceritakan gambar.
Peningkatan Rasa Percaya diri melalui Public Speaking Maya Kasmita; Muh. Rizal; Ririn Nurfaatirany Heri; St. Junaeda; Heri Tahir
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1: November 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v3i1.2485

Abstract

Saat ini, banyak bidang membutuhkan kemampuan berbicara di depan umum. Banyak perusahaan memprioritaskan karyawan yang memiliki kemampuan public speaking yang baik. Namun, banyak remaja, terutama siswa SMK Negeri 5 Makassar, belum memahami bagaimana berbicara di depan umum dengan baik. Oleh karena itu, workshop public speaking ini diharapkan dapat membantu remaja memahami bagaimana berbicara dengan baik di depan umum, terutama dalam hal presentasi. Siswa dan siswi dari sekolah menengah kejuruan (SMK) Kota Makassar berharap pelatihan ini akan bermanfaat bagi mereka di kemudian hari di perguruan tinggi dan di dunia kerja. Pemaparan materi dibagi menjadi dua bagian. Pada sesi pertama, dibahas pengertian public speaking dan keterampilan presentasi, tahapan presentasi, tujuan, dan jenis presentasi. Agar peserta tidak bosan, sesi game dilakukan sebelum sesi kedua. Pada sesi kedua, dibahas gaya presentasi, keuntungan, dan tip. Setelah sesi kedua, ada sesi game tebak gambar di mana peserta harus memilih salah satu kotak misteri dan secara spontan menceritakan gambar.
PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA NON GEOMETRI BERDASARKAN LEVEL 2 PERKEMBANGAN BERPIKIR VAN HIELE Arminda Sari Rosanti; Muh. Rizal; Dasa Ismaimuza
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk memperoleh deskripsi pengetahuan siswa kelas VIII dalam memecahkan masalah matematika non geometri berdasarkan level perkembangan berpikir Van Hiele. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang didasarkan pada langkah pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Krulik dan Rudnick. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan subjek yang berada pada level 2 perkembangan berpikir Van Hiele dalam memecahkan masalah matematika non geometri adalah sebagai berikut: (1) pengetahuan pada tahap membaca dan memikirkan masalah adalah pengetahuan tentang kalimat “pernyataan” dan kalimat “pertanyaan”, (2) pengetahuan pada tahap mengeksplorasi dan merencanakan pemecahan masalah adalah pengetahuan tentang cara campuran antara eliminasi dan substitusi, cara eliminasi, dan cara substitusi, (3) pengetahuan pada tahap memilih suatu strategi pemecahan adalah pengetahuan tentang langkah-langkah dari strategi-strategi yang dipilih, (4) pengetahuan pada tahap mencari suatu jawaban adalah pengetahuan tentang pelaksanaan rencana dengan melibatkan pengetahuannya tentang persamaan, suku-suku sejenis, operasi pada bentuk aljabar, dan operasi bilangan bulat, (5) pengetahuan pada tahap meninjau kembali jawaban adalah subjek melakukan pengamatan pada pekerjaan sebelumnya, kemudian melakukan perhitungan kembali dengan cara substitusi kemudian membandingkan hasil yang diperoleh. Kata kunci: Pengetahuan, Masalah Matematika Non Geometri, Perkembangan Berpikir Van Hiele. Abstract: The purpose of this study was to obtain a description of the knowledge of eighth grade students in solving mathematical problems of non geometry based on the level of development of the Van Hiele thinking. This study used qualitative methods with qualitative descriptive approach based on the troubleshooting steps proposed by Krulik and Rudnick. The results show that knowledge of the subjectis at level 2Van Hiele thinking developments in solving the mathematical problem of non geometry is as follows: (1) knowledge on the stage of reading and thinking about the problemis knowledge of the phrase "statement" and the sentence "question", (2) knowledge on stage explore and plan for solving the problemis the knowledge of how to mix between elimination and substitution, elimination method and the substitution method, (3) knowledge at the stage of selecting a solution strategy isknowledge of the steps of the chosen strategies, (4) Knowledge on the stage of searching for an answer is the knowledge of the implementation of the plan involves the knowledgeof equation, similartribes, operations on the algebra, and integer operations, (5) knowledge on the stage of reviewing the answer are subjec to observation at a previous job, then do a recalculation by means of substitution and then compare the results obtained. Key words: Knowledge, Non-Geometry Math problems,The development of the Van Hiele thinking.
PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN ANTAR SUDUT DI KELAS VII SMP NEGERI 17 PALU Rahmat Nuzul; Sudarman Bennu; Muh. Rizal
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hubungan antar sudut di kelas VII SMP Negeri 17 Palu. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian ini mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yakni (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hubungan antar sudut di kelas VII SMP Negeri 17 Palu melalui langkah-langkah sebagai berikut: (1) perumusan masalah, guru memberikan informasi pokok-pokok materi dan memberikan LKS; (2) pemrosesan data dan penyusunan konjektur, siswa mengamati, menalar dan mencoba mengerjakan LKS secara berkelompok serta menyusun konjektur dari LKS yang dikerjakan; (3) pemeriksaan konjektur, guru memeriksa hasil konjektur siswa dan memberikan alasan terhadap konjektur siswa yang melakukan kesalahan; (4) verbalisasi konjektur, siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya serta membimbing siswa untuk membuat kesimpulan; dan (5) umpan balik, guru memberikan soal latihan kepada siswa. Kata Kunci: Metode Penemuan Terbimbing; Hasil Belajar; Hubungan Antar Sudut. Abstract: The purpose of the research is to describe the application of guided discovery method in order to improve student learning outcomes in the relationship between the angle of material in class VII SMP Negeri 17 Palu. kind of this research is classroom action research. The design of this research refers to research design and Mc Kemmis. Taggart: (1) planning, (2) implementation of the action, (3) observation and (4) reflection. This research was conducted in two cycles. The results showed that the application of the guided discovery method can upgrade student learning outcomes in the relationship between the angle of material in class VII A of SMPN 17 Palu through the following steps: (1) formulation of the problem, the teacher provides information about the main points of the material and provide worksheets; (2) processing of the data and preparation of conjecture, students observe, reason and try to do the worksheets in groups and develop a a conjecture from worksheets is done; (3) examination of conjecture, teachers examine the results of conjecture students and provides opportunities for students to reconstruct the conjecture is true; (4) verbalization conjecture, the students presented the group's work and guide students to make inferences; and (5) feedback, the teacher gives exercises to students. Keywords: Guided discovery method; Learning outcomes; Relationship between the Angle.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 BALAESANG Ayu Alfiani; Muh. Rizal; Linawati
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung bentuk aljabar di Kelas VIII SMP Negeri 2 Balaesang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rancangan penelitian ini mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yakni: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung bentuk aljabar mengikuti fase-fase, yaitu 1) Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa; 2) Menyajikan informasi; 3) Penomoran; 4) Pengajuan pertanyaan, 5) Berpikir bersama, 6) Pemberian jawaban, dan 7) Memberikan penghargaan. Kata Kunci: Kooperatif tipe NHT; hasil belajar; operasi hitung bentuk aljabar. Abstract: The research aimed to describe application of cooperative learning of Number Heads Together (NHT) to improve students learning outcomes of algebra operation in VIII grade students at SMP Negeri 2 Balaesang. This research applied a classroom action research (CAR). This research refers to Kemmis and Mc. Taggard design which consisted of 1) planning, 2) action, 3) observation, 4) reflection. This research was conducted in two cycles. The result of the research indicated that applied of cooperative learning model of Number Heads Together able to improve students learning outcomes in algebra operation, as the phases: 1) conveying the objective and motivating, 2) presenting information, 3) numbering, 4) questioning, 5) heads together, 6) answering, and 7) giving appreciation. Keywords: cooperative learning of NHT; learning outcomes; algebra operation.
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL KELAS X SMA NEGERI 1 BANAWA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA Julvian Fredy Lineaus; Muh. Rizal; Anggraini
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 3 No. 3 (2016)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemecahan masalah siswa kelas X dalam menyelesaikan masalah SPLDV berdasarkan langkah-langkah Polya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian diambil tiga siswa dari 97 siswa yang terdiri dari satu siswa berkemampuan tinggi, satu siswa berkemampuan sedang dan satu siswa berkemampuan rendah. Hasil penelitian ini yaitu (1) dalam memahami masalah siswa berkemampuan tinggi dan sedang mengidentifikasi informasi-informasi pada masalah dengan melibatkan pengetahuannya tentang kalimat “pernyataan” dan kalimat “pertanyaan”, sedangkan siswa berkemampuan rendah tidak dapat memahami masalah; (2) pada tahap merencanakan pemecahan masalah siswa berkemampuan tinggi lebih kaya akan rencana penyelesaian dibanding subjek lainnya dengan kecenderungan menggunakan metode gabungan; (3) pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian siswa berkemampuan tinggi dan sedang melaksanakan rencana dengan melibatkan pengetahuannya tentang persamaan, suku-suku sejenis, operasi pada bentuk aljabar dan operasi bilangan bulat; (4) pada tahap memeriksa kembali hasil pekerjaan siswa berkemampuan tinggi melakukan pemeriksaan kembali ditahap ketiga pemecahan masalah, kemudian melakukan perhitungan ulang untuk meyakini jawabannya dengan cara mensubstitusi hasil yang diperoleh ke hal yang diketahui, cara tersebut sama halnya dilakukan oleh siswa berkemampuan sedang. Kata kunci: Analisis pemecahan masalah, sistem persamaan linier dua variabel, langkah-langkah Polya Abstract:. This study aimed to describe the problem-solving class X students in solving problems SPLDV based measures Polya. This research is a qualitative research. The research subject was taken three students out of 97 students consisting of a high ability students, one student and one capable of being low-ability students. The results of this study were (1) to understand the problem and the high ability students are identifying information on the issue by involving knowledge of the phrase "statement" and the phrase "question", while the low-ability students can not understand the problem; (2) in stage the devising a plan of high ability students are richer than the settlement plan other subjects with a tendency to use a combined method; (3) at the stage of carrying out the plan of high-ability students and is implementing a plan by involving knowledge of equations, similar tribes, operating on the algebra and integer operations; (4) on stage to looking back the work of high-ability students do a re-examination of the third ditahap solving the problem, then do a recalculation to believe the answer by way of substituting the results obtained for the unknown, the same way as is done by the students capable of being. Keywords: Analysis of problem solving, systems of linear equations of two variables, steps Polya
OPTIMALISASI REKLAMASI LINGKUNGAN PASCA TAMBANG DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN TANAH NON-ACID FORMING (NAF) DI PT XYZ Hutagaol, Kerlima; Oktavianus Chayadi; Didi Mulyadi; Roby Syafi’i; Gilbert Esra Temanta Tarigan; Muh. Rizal
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 3: Agustus 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

reklamasi pasca tambang batubara merupakan tantangan besar dalam industri pertambangan, khususnya terkait dampak pembentukan air asam tambang (aat) yang menurunkan ph tanah dan merusak kualitas lingkungan. Penelitian ini mengkaji pemanfaatan lapisan tanah non-acid forming (naf) dalam menstabilkan ph tanah dan meningkatkan keberhasilan revegetasi lahan pasca tambang batubara. Dengan membandingkan dua lokasi (satu diberi lapisan naf, satu tanpa naf), dilakukan pengukuran ph tanah dan pertumbuhan vegetasi x selama 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lapisan naf menghasilkan ph tanah rata-rata 6,38 (netral) dan pertumbuhan vegetasi x rata-rata 117,6 cm, sementara tanah tanpa naf hanya ph rata-rata 5,14 (asam) dan pertumbuhan tanaman 48,8 cm. Uji statistik membuktikan perbedaan signifikan pada kedua variabel, serta korelasi positif antara ph tanah dan pertumbuhan vegetasi. Lapisan naf terbukti menjadi solusi efektif mengurangi aat, memperbaiki kualitas tanah, mempercepat revegetasi, dan mendukung keberhasilan reklamasi lahan tambang batubara.
Strategi Peningkatan Ekonomi Sentris Dalam Pengembangan Usaha Mikro Di Kabupaten Gowa Mahan Imron Rosidi; Herman H; Muh. Rizal; Andi Anugrah Mahyuddin
International Journal Of Public Policy and Bureaucracy Vol. 2 No. 2 (2025): Internation Journal of Public Policy and Bureaucracy
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Centric economics is an approach to economic development that emphasizes the concentration of economic activities based on the specific potential of a region. The centric economy in question is the comparative advantage of Gowa Regency. Gowa Regency has a comparative advantage in the micro business sector, which is increasing every year, and the abundant horticultural sector, which is not properly managed by the government. Thus, various problems arise, starting from the lack of improvement in the MSME cluster and based on data on the economic growth of Gowa Regency, the horticultural sector as a primary sector has actually grown negatively compared to other sectors that have grown positively. If the centric economic management in Gowa Regency could be managed properly, the economic improvement would be much greater (PAD) and the horticultural sector could become the largest food self-sufficiency both nationally and internationally. This study aims to identify and describe how the increase in a centric economy in the development of micro businesses in Gowa Regency, the use of strategies, and the determining factors in the increase of a centric economy in the development of MSMEs in Gowa Regency. This type of research uses a qualitative approach with a descriptive method. Data collection was carried out using field observation, interviews, and documentation techniques. The data analysis technique uses data collection, data condensation, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that the strategy of centric economic improvement in the development of micro businesses in Gowa Regency based on Lincolin Arsyad's 2000 theory on regional economic development strategies is not running optimally where the primary sector, which is the comparative advantage in Gowa Regency, has actually experienced negative growth of -2.22 percent. It was also found that the implementation of this strategy was constrained by several determining factors, including: the lack of facilities and infrastructure for business actors, limited access to capital, lack of analysis of potential comparative advantages by the government, as well as difficulties in export access and lack of utilization of research. This causes the increase in a centric economy to not run optimally. Thus, to realize an increase in a centric economy, four pillars of MSME development are needed, namely government, human resources, comparative advantages, and research.
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH SISWA BERKEMAMPUAN MATEMATIKA TINGGI DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 PALU DITINJAU BERDASARKAN JENIS KELAMIN Suhaeni; Marinus B. Tandiayuk; Muh. Rizal
Aksioma Vol. 5 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v5i1.121

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemecahan masalah siswa laki-laki dan perempuan berkemampuan matematika tinggi dalam menyelesaikan masalah SPLDV. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Palu yang berkemampuan matematika tinggi. Hasil penelitian ini adalah: (1) pada tahap memahami masalah siswa laki-laki dan perempuan berkemampuan matematika tinggi dapat mengidentifikasi hal-hal yang diketahui berdasarkan kalimat pernyataan dan yang ditanyakan berdasarkan kalimat tanya, serta dapat mengubah kalimat verbal kebentuk matematika, (2) pada tahap menyusun rencana siswa laki-laki dan perempuan berkemampuan matematika tinggi dapat merencanakan pemecahan masalah, tetapi mereka melakukannya bersamaan dengan tahap memahami masalah, (3) pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian siswa laki-laki berkemampuan matematika tinggi menentukan nilai dari masing-masing variabel menggunakan metode gabungan. Siswa perempuan berkemampuan matematika tinggi menentukan nilai masing-masing variabel menggunakan metode eliminasi, metode subtitusi dan (4) pada tahap memeriksa kembali siswa laki-laki berkemampuan matematika tinggi melakukan perhitungan ulang untuk meyakini jawabannya dengan cara mensubstitusi hasil yang diperoleh ke hal yang diketahui dan siswa perempuan berkemampuan matematika tinggi melakukan pemeriksaan kembali ditahap ketiga pemecahan masalah serta melakukan perhitungan ulang dengan cara mengerjakan kembali soal tersebut dengan menggunakan metode yang berbeda. Kata kunci: Analisis pemecahan masalah, sistem persamaan linear dua variabel, tahap Polya, jenis kelamin Abstract:. The Objective of this research was to obtain the descriptionhow male student and female student in problem solving of system of linear equations of two variables. This Researcher did the qualitative research. The subject in this research are class VIII SMP Negeri 12 Palu students with male and female gender who has hig. The results of this study were (1) to understand the problem and the high ability students are identifying information on the issue by involving knowledge of the phrase "statement" and the phrase "question", while the low-ability students can not understand the problem; (2) in stage the devising a plan of high ability students are richer than the settlement plan other subjects with a tendency to use a combined method; (3) at the stage of carrying out the plan of high-ability students and is implementing a plan by involving knowledge of equations, similar tribes, operating on the algebra and integer operations and (4) on stage to looking back the work of high-ability students do a re-examination of the third ditahap solving the problem, then do a recalculation to believe the answer by way of substituting the results obtained for the unknown, the same way as is done by the students capable of being. Keyword: Analysis of problem solving, systems of linear equations of two variables, steps Polya