Articles
PEMANFAATAN BOTOL BEKAS UNTUK MEDIA TANAMAN HIDROPONIK DI KELURAHAN BAMBU KUNING KOTA PEKANBARU
Rini Nizar;
Seprita Lidar;
Khairunnas Khairunnas
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama Vol. 22 No. 2 (2022):
Publisher : UIN Sunan Kalijaga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14421/aplikasia.v22i2.2926
Plastic bottle waste is one type of inorganic waste that is difficult to decompose naturally. The use of this bottle is increasing and most of it comes from households. This waste if not managed properly will have an impact on the environment, but if used properly it will have added value. This was requested by head mother of RW 01 Bambu Kuning Village, utilizing plastic bottle waste into useful and value-added products. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of housewives about recycling plastic bottle waste as a planting medium for hydroponic cultivation so that it can contribute to environmental cleanliness. This community service activity is carried out by (ABCD) Asset Based Community Development. This activity involved the Lecturer Team of the Faculty of Agriculture, Lancang Kuning University, hydroponic practitioners and administrators of the women's group in the neighborhood in RW 01, Bambu Kuning Village. This activity succeeded in increasing the knowledge and skills of hoisewives in hydroponic cultivation using bottle waste.
PENGARUH DANA PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN TERHADAP PENDAPATAN ANGGOTA KELOMPOK PADA GAPOKATAN DI KELURAN REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA
latifa siswati;
Rini Nizar;
Mufti Mufti
Jurnal Agribisnis Vol. 17 No. 1 (2015): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (59.805 KB)
|
DOI: 10.31849/agr.v17i1.726
Penelitian ini mengetahui Pengaruh dana pengembangan usaha agribisnis perdesaan terhadap anggota kelompok pada Gapoktan di Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya,tujan program ini untuk mempercepat tumbuh dan berkembangnya usaha agribisnis dengan sasaran untuk mengurangi kemiskinan. Metode penelitian adalah survey, sampel diambil secara purposiv yaitu disengaja anggota kelompok petani yang mendapat dana PUAP di Kelurahan Rejosari Kecamatan Kulim. Penelitian ini dapat memberikan gambaran bagaimana pengaruh dana PUAP untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan. Hasil penelitian menumukan jenis usaha yang didanai adalah ushatani,ternak kambing,ternak ayam,dagang,usaha kue. Telah terjadi peningkatan pendapatan sebesar Rp 636,364,- per bulan. Keywords : PUAP , Gapoktan, pendapatan
ANALISIS FUNGSI BIAYA TOTAL KUBIK PADA USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN RUMBAI KOTA PEKANBARU
Rini Nizar;
latifa siswati;
asgami putri
Jurnal Agribisnis Vol. 18 No. 1 (2016): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (54.918 KB)
|
DOI: 10.31849/agr.v18i1.754
Pemerintah Pekanbaru mulai memikirkan makanan alternatif selain beras yang bisa dikonsumsi oleh seluruh kalangan masyarakat. Program diversifikasi pangan dapat mendorong pembangunan cadangan pangan. Cadangan pangan tidak harus bertumpu pada beras saja tetapi bisa pada jagung dan ubi kayu yang banyak terdapat di Kota Pekanbaru dengan cara merubah pola konsumsi masyarakat. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah Kota Pekanbaru dalam hal percepatan diversifikasi pangan, diantaranya adalah dengan upaya peningkatan produksi jagung. Peningkatan produksi jagung. Bagi petani jagung yang penting adalah bagaimana memperoleh produksi yang optimun dan pendapatan yang maksimal dari usahatani jagung. Ada dua hal yang menentukan untuk mendapatkan pendapatan yang maksimal yaitu bagaimana mengelola biaya yang akan dikeluarkan dan harga jual jagung. Penelitian ini mengkaji bagaimanakah hubungan antara ouput dengan biaya total yang dikeluarkan pada usahatani jagung di Kota Pekanbaru dengan menggunakan pendekatan fungsi biaya total kubik. Fungsi Biaya total kubik yang diperoleh dapat digunakan untuk menduga hubungan antara biaya yang dikeluarkan dengan produksi yang dihasilkan. Harga output minimal yang diperoleh dari model fungsi penawaran yang diturunkan dari fungsi biaya total kubik adalah sebesar Rp. 1142 per kg dan produksi yang dihasilkan pada tingkat harga tersebut adalah 3270. 58 kg. petani berproduksi berada dalam daerah yang rasional untuk berproduksi Kata kunci: Fungsi biaya, usahatani jagung, produksi
HUBUNGAN PERSEPSI KONSUMEN DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI BUAH LOKAL DI PASAR TRADISIONAL ARENGKA KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU
Nopenti Sri Dewi K Simbolon;
Rini Nizar;
Dedi Zargustin
Jurnal Agribisnis Vol. 20 No. 1 (2018): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (159.459 KB)
|
DOI: 10.31849/agr.v20i1.1497
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis Hubungan Persepsi Konsumen Dengan Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal Di Pasar Tradisional Arengka Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Tradisional Arengka Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru yang dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan November 2017 s/d bulan Januari 2018. Penelitian ini menggunakan teknik (Accidental Random Sampling) yaitu sampel yang bertemu langsung dan kebetulan membeli buah-buah lokal di Pasar Tradisional Arengka. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer dan Data Sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara langsung pada objek yang diteliti, yaitu konsumen yang membeli buah lokal sebagai sampel penelitian, dengan menggunakan daftar pertanyaan dalam kuesioner, dan Data sekunder yaitu data yang diperoleh dan bersumber dari instansi/lembaga yang terkait dengan penelitian ini yaitu Data BPS Kota Pekanbaru dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan mengambil sampel sebanyak 100 responden. Dengan analisis data Chi Square dan Koefisien Kontingensi. Penelitian ini menggunakan alat bantu berupa program SPSS for windows versi 17. Dengan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa nilai X2 hitung 20.303 yaitu lebih besar dari X2 tabel 18.307, sehingga Ha di terima. Ini berarti ada hubungan yang signifikan antara Persepsi Konsumen dengan Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal di Pasar Tradisional Arengka Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Kata Kunci : Pasar Buah Tradisional, persepsi konsumen, perilaku konsumen
Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal Masyarakat Di Provinsi Riau
Rini Nizar
Jurnal Agribisnis Vol. 22 No. 2 (2020): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (219.932 KB)
|
DOI: 10.31849/agr.v22i2.5835
Konsumsi rumah tangga masyarakat merupakan kegiatan ekonomi, secara agregat akan berpengaruh terhadap pendapatan nasional (PDB/PDRB) dan pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran konsumsi rumah tangga erat hubunganya dengan besarnya pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga. Pendapatan yang diterima oleh rumah tangga akan dialokasikan untuk konsumsi dan tabungan. Tambahan pendapatan akan memperlihatkan pola kecendrungan konsumsi rumah tangga. Perbandingan besarnya tambahan pengeluaran konsumsi terhadap tambahan pendapatan disebut kecendrungan marjinal untuk mengkonsumsi (marginal propensity to consume). Setiap masyarakat mempunyai kebiasaan tertentu untuk mengalokasikan besaran pendapatannya untuk konsumsi dan tabungan Masyarakat yang tingkat kehidupan ekonominya relatif belum mapan, angka MPC relatif besar, artinya sebagian besar tambahan pendapatan mereka dialokasikan untuk konsumsi. Hal sebaliknya berlaku bagi masyarakat yang kehidupan ekonominya relatif mapan. Provinsi Riau terdiri dari sepuluh wilayah kabupaten dan dua kotamadya, yang masing-masing daerahnya mempunyai kecendrungan mengkonsumsi yang mungkin berbeda antar wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Provinsi Riau maupun daerah tingkat dua yang ada di Provinsi Riau menunjukkan bahwa PBRB secara signifikan berpengaruh terhadap tingkat konsumsi. Nilai MPC yang diperoleh dari seluruh daerah tersebut berkisar dari 0,231 sd 0,673. Untuk daerah tingkat dua di Provinsi Riau Nilai MPC terkecil di Indragiri Hilir dan MPC terbesar di Kampar. Sementara nilai MPC Provinsi Riau sebesar 0, 732
PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK KACANG PUKUL SEBAGAI OLEH OLEH KHAS ROKAN HILIR
Asgami Putri;
Hamdan yasid;
Rini Nizar
Jurnal Agribisnis Vol. 23 No. 2 (2021): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (49.794 KB)
|
DOI: 10.31849/agr.v23i2.8975
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik konsumen yang membeli produk kacang pukul dan juga untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap produk kacang pukul yang dijadikan sebagai oleh-oleh khas Rokan Hulu. Lokasi penelitian dipilih secara purposive sampling dimana lokasinya dipilih sengaja dan itu adalah took yang menjual oleh-oleh khas Rokan Hulu.. Untuk penentuan sampel peneliti menggunakan metode pengambilan sampel accidental sampling yaitu dimana semua konsumen yang melakukan pembelian kacang pukul berhak menjadi sampel dalam penelitian. dengan jumlah responden sebesar 115 orang. Hasil dari penelitian antara lain Karakteristik reponden yaitu Jenis kelamin, Perempuan = 59 orang.; Usia, responden dari 21 – 15 sebanyak 47 responden, Pendidikan terakhir, SMA sebanyak 74 responden (64,3%); pendapatan 1 – 1,9 juta sebanyak 51 responden. Pengaruh variabel independen secara silmultan atau bersama-sama berdasarkan hasil penelitian adalah signifikan atau berpengaruh nyata dan untuk secara parsial variabel independen yang berpengaruh signifikan adalah citarasa produk (X1), kemasan (X3), lokasi (X7), distribusi produk (X8)
Peran Penyuluh Dan Perilaku Petani Penangkar Benih Padi Sawah Di Kecamatan Bungaraya Kabupaten Siak
rini nizar;
Hamdan Yasid;
Khairunnas;
Erick Gunawan Bahar
Jurnal Agribisnis Vol. 24 No. 2 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (779.827 KB)
|
DOI: 10.31849/agr.v24i2.11983
Salah satu strategi dalam meningkatkan produksi padi adalah dengan menggunakan benihunggul. Program budidaya benih unggul oleh petani disebut dengan penangkar benih. Penyuluhmerupakan aktor yang berperan mensukseskan program tersebut kepada petani padi. Kesuksesanprogram tersebut perlu diukur dengan cara menilai sejauh mana peran penyuluh dalammensukseskan teknik penangkaran benih kepada petani dan sejauh mana program tersebutmembuat petani menjadi seorang penangkar benih. Lokasi penelitian di Kecamatan BungarayaKabupaten Siak yang merupakan sentra produksi padi. Jenis penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif kualitatif menggunakan 3 skala Likert. Sumber data yang digunakan dalam penelitianini adalah data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah petani penangkar benih padi sawah diKecamatan Bungaraya. Penentuan sampel dilakukan secara purposive random sampling yangberjumlah 100 orang dengan kriteria petani padi yang juga berprofesi sebagai penangkar benihpadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran penyuluh dalam mengedukasi, mendiseminasi,memfasilitasi, konsultasi dan mensupervisi masuk kedalam kategori sangat berperan sedangkandalam memonitoring dan evaluasi masuk kedalam kategori cukup berperan. Perilaku petani dalammeningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan masuk kedalam kategori sangat baik.
PERSEPSI GENERASI Z TERHADAP MAKANAN KHAS DARI SAGU DI PROVINSI RIAU
Rini Nizar;
Latifa Siswati;
Hanifah Ulfa A
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 7, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Muara Bungo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36355/jas.v7i1.1007
Persepsi generasi Z terhadap makanan khas dari sagu di Provinsi Riau akan mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap makanan tersebut. Saat ini makanan khas sagu mengalami pergeseran nilai pada masyarakat Riau yang umumnya adalah generasi Z. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan gambaran tentang persepsi generasi Z terhadap makanan khas sagu di Provinsi Riau. Penelitian ini dilakukan di kampus Universitas Lancang Kuning. Mahasiswa kampus tersebut merupakan generasi Z yang berasal dari berbagai kota dan kabupaten di Provinsi Riau. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari wawancara dengan kuesioner atau penyebaran kuesioner, analisis data yang digunakan adalah analisis faktor dan data sekunder yang diperoleh dari dinas atau instansi terkait. Hasil yang diperoleh adalah 4 faktor dominan yang mempengaruhi persepsi generasi Z terhadap makanan khas sagu. Faktor pertama adalah kualitas produk dengan eigenvalue 6,779 dan persentase varians 37,659%; faktor kedua yang mempengaruhi persepsi generasi Z adalah daya tarik dengan eigenvalue 2,043 dan persentase varians 11,352%; faktor ketiga yaitu preferensi memiliki eigenvalue sebesar 1,807 dengan nilai persentase varians sebesar 10,037% dan faktor keempat yaitu pencarian informasi memiliki nilai eigen sebesar 1,1215 dengan nilai persentase varians sebesar 6,749%.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BETERNAK AYAM KAMPUNG DI KELURAHAN AGROWISATA KECAMATAN RUMBAI-PEKANBARU
Rini Nizar;
Latifa Siswati;
Desma Desma
Jurnal Pengabdian Kompetitif Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Tim dosen Agribisnis Fakultas Pertanian Unilak dilakukan untuk berkontribusi terhadap penguatan kerjasama yang sudah dilakukan oleh LPPM dengan memberikan bantuan bibit ayam kampong (COD) tepat pada waktu yang dibutuhkan oleh Pengurus Pondok Pesantre Ibnu Al Mubarok . Pondok Pesantren merupakan yayasan pendidikan islam yang terletak di Kelurahan Agrowisata Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Melakukan pertanian terpadu sebagai salah satu kurikulum pendidikan untuk santri dan sharing ilmu serta ketrampilan kepada masyarakat di sekitar pondok pesantren. Pada keigatan ini tim menyarankan untuk memanfaatkan juga bulu ayam untuk dijadikan produk home indstri, selain meningkatkan ketrampilan santri dan masyarakat juga dapat menambah pendapatan pondok pesantren.
PEMANFAATAN PEKARANGAN UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN RUMBAI TIMUR KOTA PEKANBARU
Rini Nizar;
Amalia Amalia;
Hanifah Ulfa A
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 8, No 1: Juni 2024
Publisher : Universitas Muara Bungo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36355/jas.v8i1.1313
Pekarangan merupakan salah satu alternatif untuk mewujudkan kemandirian pangan dalam rumah tangga. Pada umumnya lahan pekarangan dimanfaatkan untuk menanam tanaman hias, tanaman obat-obatan, buah-buahan, sayur-sayuran, beternak maupun berkolam. Program pemerintah yang berkaitan dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satu nya adalah program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) pada tahun 2012 yang saat ini berubah nama penjadi Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Program P2L tidak hanya peserta program P2L saja yang dapat menjalankan program tersebut, tetapi dapat dilakukan juga oleh masyarakat lain yang memiliki perkarangan, sehingga dapat meningkatkan finansial secara mandiri. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana karakteristik dan profil pemanfaatan lahan pekarangan oleh rumah tangga dan bagaimanakah tingkat motivasi rumah tangga dalam memanfaatkan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan berkontribusi terhadap pendapatan rumah tangga.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan profil pemanfaatan lahan pekarangan oleh rumah tangga, menganalisis tingkat motivasi rumah tangga dan berkontribusi terhadap pendapatan rumah tangga diKecamatan Rumbai Pekanbaru. Metodologi penelitian dilakukan dengan metode survey dengan 120 responden, metode analisis data yang digunakanadalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani lahan pekarangan banyak dilakukan oleh wanita pada usia produktif dengan tingkat pendidkan relatif tinggi dan luas lahan pekarangan relatif cukup luas. Motivasi responden tinggi dalam memanfaatkan lahan pekarangan berkaitan dengan faktor lingkungan, ekonomi, kesehatan dan sosial/kemasyarakatan. Usahatani lahan pekarangan memberikan kontribusi sebesar 10,72% terhadap pendapatan rumah tangga.