Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Majalah Ilmiah MOMENTUM

PENGARUH ENGINE REMAP TERHADAP BEBERAPA PARAMATER OPERASI MOBIL BERBAHAN BAKAR LGV Ahmad Khudhoibi; Nazaruddin Sinaga
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v12i1.1459

Abstract

Ketergantungan kendaraan bermotor pada konsumsi bahan bakar minyak menyebabkan transportasi menjadi sektor pengguna energi terbesar kedua setelah sektor industri sehingga dibutuhkan energi alternatif. Penggunaan LGV (liquefied gas for vehicle) sebagai bahan bakar alternatif untuk mobil telah dipelajari secara mendalam pada beberapa tahun terakhir. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh perubahan engine map terhadap beberapa parameter operasi dan emisi. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen pada kendaraan Mitsubishi Mirage yang menggunakan konverter kit Lovato Easy Fast untuk mesin 3-4 silinder. Engine remap dilakukan dengan menambahkan dan mengurangkan nilai koefisien gas injection time sebesar 20 dari map autokalibrasi. Kendaraan uji dioperasikan diatas chassis dynamometer dengan engine scanner Auterra Dash Dyno yang terhubung OBD II port. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa perubahan nilai map autokalibrasi menjadi map 20 dan (-20) mempengaruhi parameter operasi mesin. Throttle position, laju udara dan laju bahan bakar pada LGV map 20 dan (-20) lebih besar dibandingkan dengan LGV autokalibrasi. Ignition timing semua bahan bakar LGV lebih rendah dibandingkan bahan bakar bensin. Pengapian map (-20) terjadi lebih lambat dan map 20 terjadi lebih cepat sebelum TMA dibandingkan map autokalibrasi. Emisi HC LGV map 20 lebih rendah dan map (-20) lebih tinggi dari bahan bakar bensin. Kata kunci: bensin, emisi, engine remap, konsumsi bahan bakar, LGV.
Kaji Eksperimental Penggunaan Dual Fuel Pada Mesin Diesel Berbahan Bakar Dexlite –LPG Agung Nugroho; Ika Bayu Walujo; Nazaruddin Sinaga
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v16i1.3365

Abstract

Sistem dual fuel merupakan suatu sistem dengan menggunakan dua jenis bahan bakar yang memiliki karakteristik yang berbeda yaitu bahan bakar gas dan cair. Memanfaatkan perbedaan karakteristik bahan bakar ini maka performa dari mesin dapat ditingkatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fraksi LPG terbaik sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi Bahan bakar minyak. Pada penelitian ini digunakan mesin diesel yang memiliki sistem konvensional, empat silinder dengan empat langkah (4-stroke). Bahan Bakar yang digunakan Dexlite dan LPG. Perbedaan fraksi Dexlite-LPG dibuat bervariasi G0, G30, G50 dan G70. Sistem indirect injection digunakan dalam penelitian ini, gas Liquid petroleum gas (LPG) diinjeksikan melalui intake manifold menggunakan konverter kit. Pengukuran daya dan torsi menggunakan dinamometer Water brake. Dalam penelitian ini digunakan mesin tipe C223 yang dimodifikasi menjadi mesin dual fuel dengan metode low pressure injected gas (LPIG). Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan sistem dual fuel Dexlite-LPG dapat meningkatkan torsi dan daya dibanding sistem single fuel. Daya meningkat 28 % terjadi saat dual fuel G70 torsi meningkat 24 % saat G30. BTE meningkat saat G50 dengan nilai 41% BSFC pada mode dual fuel turun dari 0.37 Kg/Kwh menjadi 0.29 Kg/Kwh saat G30. Kata kunci: Dexlite, dual fuel, LPG, kinerja mesin
PENGARUH KOMPOSISI AIR TERHADAP KEBUTUHAN DAYA KOMPRESOR PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK BIOGAS DARI LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Moch Fatichuddin; Nazaruddin Sinaga
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v12i2.1626

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi air dalam proses digestasi terhadap kebutuhan kompresor yang digunakan untuk proses scrubbing. Variasi pada debit air di dalam digester digunakan pada rentan 1-10 ton/jam, dan pada kompresor dibuat variasi tekanan antara 9-12 bar. Kondisi temperatur dibedakan pada kondisi mesopilik dan termopilik. Pada saat kondisi mesopilik, temperatur dalam ruang digester sebesar 37 oC, dan saat kondisi termopilik, temperaturnya sebesar 55 oC. EFB digunakan sebagai material utama dalam simulasi produksi biogas ini. Jumlah EFB yang masuk ke digester sebesar 1 ton/jam, dan simulasi yang dilakukan untuk proses digestasi anaerobik menggunakan metode stoikiometri. Daya kompresor didapatkan setelah dilakukan variasi debit air, kondisi temperatur, dan tekanan kompresor, dihitung dalam satuan kW. Kebutuhan daya terbesar pada temperatur mesopilik adalah pada saat komposisi debit air 5 ton/jam dan tekanan kompresor 12 bar, dengan besar daya sebesar 50,9 kW, dan kebutuhan daya terkecil terjadi ketika komposisi debit air 1 ton/jam dan tekanan kompresor 9 bar, sebesar 42,36 kW. Kebutuhan daya terbesar pada temperatur termopilik terjadi pada debit air 5 ton/jam dan tekanan kompresor 12 bar, sebesar 39,23 kW. Produksi biogas terbaik terjadi debit air 1 ton/jam dan tekanan kompresor 12 bar. Pada kondisi ini, untuk temperatur mesopilik dan termopilik membutuhkan daya sebesar 49,39 dan 37,19 kW. Kata kunci: Biogas, Compressor, EFB, Scrubber
Investigasi Model Numerik pada Simulasi Heat Sink Sirip Lurus Dengan Memvariasikan Jumlah Grid, Model Viscous dan Metode Pemecahan dengan Pendinginan Konveksi Bebas Safi'i, Muhamad; Sinaga, Nazaruddin; Priangkoso, Tabah; Susanto, Susanto; Digdoyo, Aji
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v20i1.10457

Abstract

Heat sink merupakan alat penyerap kalor yang banyak digunakan untuk mendinginkan komponen-komponen elektronika. Saat ini metoda numerik menjadi salah satu opsi untuk menyelesaikan masalah perpindahan kalor karena memiliki keuntungan yaitu lebih cepat, murah, dan mudah. Riset ini bertujuan untuk mencari model simulasi terbaik pada straight fin heat sink (SFHS) yang diharapkan memiliki laju pendingan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya yang banyak dijumpai dalam praktek. Dalam penelitian ini telah dilakukan perhitungan numerik dengan variabel geometri Lch=150 mm, Whs=75mm, Wfin=3 mm, Wch=9 mm, H=50 mm, dan Pfin=2,7 mm yang mengalami perpindahn kalor konveksi bebas. Parameter yang divariasikan dalam riset ini adalah jumlah grid, model viscous, dan metoda pemecahan persamaan, dan arah gravitasi udara. Perhitungan dilakukan dengan metoda volume hingga dengan menggunakan program aplikasi numerik Ansys Fluent. Hasil simulasi menunjukkan bahwa laju pendinginan SFHS dapat ditingkatkan dengan menggunakan variasi jumlah grid sebesar 931.900 dengan model viscous k-ε Realizable dan metoda pemecahan coupled. Terbukti bahwa metode tersebut menghasilkan penurunan temperature dengan peningkatan nilai koefisien perpindahan panas. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model simulasi yang didapatkan ini dapat digunakan untuk melakukan perhitungan-perhitungan numerik selanjutnya.
Studi Numerik Analisa Pengaruh Variasi Longitudinal dan Transversal Pitch terhadap Performa Fin and Tube Heat Exchanger Safi'i, Muhamad; Sinaga, Nazaruddin; Khoirunnisa, Martha; Putra Arya, Muhammad Iqbal Farhan; Nugroho, Agung; Priangkoso, Tabah; Susanto, Susanto; Suheri, Suheri; Heriyani, Oktarina; Effendi, Yafid
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 20, No 2 (2024): Vol 20, No 2
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v20i2.11945

Abstract

AbstrakFin and tube heat exchanger banyak digunakan dalam sistem pendingin, petrokimia, dan aplikasi HVAC&R karena pembuatannya lebih mudah, konstruksinya sederhana, rendah biaya, dan relatif mudah dalam perawatan menjadikannya salah satu yang paling umum digunakan. Peningkatan kebaikan perpindahan panas pada fin and tube heat exchanger telah banyak di investigasi guna untuk meningkatkan performanya. Riset ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi rasio arah longitudinal dan transversal pitch pada fin and tube heat exchanger terhadap performa termalnya. Metode numerik menggunakan program komputer Computational Fluid Dynamics digunakan pada riset ini. 2 variasi rasio diajukan dalam riset ini yakni variasi untuk arah longitudinal pitch 18,05; 17,05; 16,05; 15,05; 14,05 (mm) sedangkan arah transversal pitch 11,7; 10,7; 9,7; 8,7; 7,7 (mm) dengan variasi kecepatan aliran fluida 0.5 m/s, 1 m/s, 1,5 m/s, 2 m/s, 2.5 m/s, 3 m/s, dan 3,5 m/s dengan heat flux konstan sebesar 100 W. Hasil terbaik penelitian ini di dapatkan pada variasi rasio arah longitudinal pitch 14,5 mm dengan nilai koefisien perpindahan panas sebesar 97,24 W/m²K, sedangkan rasio arah transversal pitch sebesar 11,7 mm dengan nilai koefisien perpindahan panas sebesar 107,82 W/m²K. Hasil tersebut mengkonfirmasi bahwa variasi rasio arah longitudinal pitch 14,5 mm dan rasio arah transversal pitch sebesar 11,7 mm dapat digunakan untuk aplikasi praktis dan dapat diterapkan secara langsung dilapangan.