Papan gipsum merupakan bahan bangunan yang umum digunakan pada desain langit-langit interior untuk menciptakan tampilan yang variatif dan modern. Papan ini tergolong sebagai papan tiruan yang umumnya terbuat dari campuran gipsum dan serat sintetis, seperti serat kaca. Namun, penggunaan serat sintetis memiliki beberapa keterbatasan, antara lain tidak dapat didaur ulang, harga yang relatif mahal, dan ketersediaan yang terbatas. Sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan, serat alami seperti sabut kelapa memiliki potensi yang besar karena ketersediaannya yang melimpah, biaya yang lebih rendah, dan sifatnya yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh dan menentukan perlakuan terbaik dari penambahan serat sabut kelapa terhadap karakteristik fisik dan mekanik papan gipsum. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan, yaitu A (3% serat sabut kelapa), B (6%), C (9%), D (12%), dan E (15%). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik ANOVA (Analysis of Variance), dan apabila terdapat perbedaan nyata pada taraf signifikansi α = 5% (Fhitung > Ftabel 0,05), maka dilanjutkan dengan uji lanjutan DNMRT (Duncan’s New Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan serat sabut kelapa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar air, kerapatan, daya serap air, pengembangan tebal, modulus of rupture (MoR), dan modulus of elasticity (MoE). Perlakuan optimal diperoleh pada perlakuan D (12% serat sabut kelapa), dengan kadar air sebesar 11,5%, kerapatan 0,85 g/cm³, penyerapan air 45,19%, pengembangan tebal 1,32%, nilai MoR sebesar 52,99 kgf/cm², dan nilai MoE sebesar 5667,18 kgf/cm².