Galuh Nita Prameswari
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Published : 49 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

BUKU GIZI BRAILLE SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN ANAK TUNANETRA Wahyuni, Resa; Prameswari, Galuh Nita
Unnes Journal of Public Health Vol 5 No 1 (2016): Unnes Journal Of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.042 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v5i1.9704

Abstract

Anak tunanetra memiliki resiko yang sama seperti anak normal untuk mengalami masalah gizi karena kurangnya pengetahuan gizi, sehingga diperlukan pendidikan gizi beserta media tepat untuk dapat meningkatkan pengetahuan gizi anak-anak  tunanetra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan antara pengetahuan gizi buah dan sayur sebelum diberi dan setelah diberi media buku gizi braille pada anak tunanetra di Madrasah Ibtidaiyah Luar Biasa (MILB) Budi Asih Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah pra eksperimen dengan pendekatan one group pretest posttest design. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan total sampling karena jumlah populasi yang terbatas, yaitu sebanyak 7 sampel. Diperoleh rata-rata skor untuk pre test sebesar 10,57, dan rata-rata skor post test sebesar 16,71. Berdasarkan uji t test berpasangan yang telah dilakukan, diperoleh nilai sig (0,018) < 0,05 hal ini berati terdapat perbedaan yang signifikan antara skor sebelum diberi media buku gizi braille dan setelah diberi media buku gizi braille. Children with visual impairment have the same risk as eyesight children to have a nutrition problems because the lack of nutrition knowledge, in order to the nutrition education is required with the appropriate media to be able to improve theirs nutrition knowledge. This study aimed to know the significant different about nutrient of fruits and vegetables knowledge before and after given nutrient book in children with visual impairment at Madrasah Ibtidaiyah Luar Biasa (MILB) Budi Asih Semarang. The type of this research was pre experiment with one group pretest posttest design approach. Sampling was used total sampling because the population was limited, there were 7 samples. The mean of pre test score was 10,57 dan post score was 16,71. Based on the paired t test, the value of sig (0,018) <0,05 it means there were significant differences between score before given nutrient media braille book and score after given nutrient media braille book.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM TINGKAT RUMAH TANGGA Sutiah, Sutiah; Prameswari, Galuh Nita; Handayani, Oktia Woro Kasmini
Journal of Health Education Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i2.17727

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan garam beriodium di Desa Tluwuk pada bulan Februari 2016 yaitu sebesar 4,76%, dan bulan Agustus mengalami kenaikan menjadi 23,80%. Angka ini sangat rendah dibandingkan dengan desa lain yang berada di wilayah kerja puskesmas Wedarijaksa II. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional yang melibatkan 80 responden. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan penggunaan garam beriodium tingkat rumah tangga yaitu pengetahuan ibu tentang garam beriodium (p<0,01), sikap ibu terhadap garam beriodium (p<0,01), dukungan keluarga/ tetangga/ tenaga kesehatan/ tokoh desa (p<0,01), dan jarak tempuh pembelian garam beriodium (p<0,01), sedangkan pendidikan ibu (p: 0,06), pekerjaan keluarga (p: 0,32), pendapatan keluarga per kapita (p: 0,33), dan penyuluhan tenaga kesehatan (p: 0,24) tidak berhubungan. Simpulan: Faktor yang berhubungan dengan penggunaan garam beriodium tingkat rumah tangga yaitu pengetahuan ibu tentang garam beriodium, sikap ibu terhadap garam beriodium, dukungan keluarga/ tetangga/ tenaga kesehatan/ tokoh desa, dan jarak tempuh pembelian garam beriodium.
PROMOSI GIZI TERHADAP SIKAP GEMAR MAKAN IKAN PADA ANAK USIA SEKOLAH Prameswari, Galuh Nita
Journal of Health Education Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v3i1.18379

Abstract

Latar Belakang: Kecukupan zat gizi diperlukan oleh setiap individu, termasuk kelompok anak usia sekolah. Indonesia memiliki potensi sumber daya perikanan yang sangat besar, tetapi tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih rendah. Konsumsi ikan penduduk Indonesia pada tahun 2013 hanya 35 kilogram per kapita per tahun. Tingkat konsumsi ikan di Jawa Tengah masih di bawah 20 kilogram per kapita per tahun. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi ikan adalah dengan membentuk sikap yang positif gemar makan ikan pada anak usia sekolah di Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap anak gemar makan ikan setelah diberikan intervensi promosi gizi gemar makan ikan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian one grouppretest posttest design. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2017, dengan jumlah sampel 54 siswaSekolah Dasar.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan intervensi, jumlah anak yang menyatakan sikap gemar makan ikan yaitu 92,6% dan yang menyatakan tidak gemar makan ikan 7,4%. Setelah dilakukan intervensi promosi gemar makan ikan, jumlah anak yang menyatakan sikap gemar makan ikan sebanyak 98,1%, sedangkan siswa yang menyatakan sikap tidak gemar makan ikan hanya 1 siswa (1,9%).Simpulan: Promosi gemar makan ikan dapat membentuk sikap positif anak terhadap konsumsi ikan.
PERAN UKS (USAHA KESEHATAN SEKOLAH) DALAM UPAYA PENANGGULANGAN OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH Fridayanti, Devinta Very; Prameswari, Galuh Nita
Journal of Health Education Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota semarang menduduki peringkat pertama se-Jawa Tengah pada kasus obesitas anak usia sekolah tahun 2007. Salah satu pihak yang turut berperan penting dalam upaya penanggulangan obesitas pada anak usia sekolah adalah UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran UKS dalam upaya penanggulangan obesitas pada siswa di SD Negeri Lamper Kidul 02 Semarang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan informan secara purposive sampling. Informan penelitian yaitu guru Pembina UKS, siswa yang obesitas, wakil kepala sekolah SDN Lamper Kidul 02, serta petugas UKS dari Puskesmas Lamper Tengah. Teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara, observasi serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak UKS SD Negeri Lamper Kidul 02 Semarang belum memprioritaskan upaya penanggulangan obesitas pada siswanya. Saran yang diberikan yaitu pihak UKS SD Negeri Lamper Kidul 02 Semarang dapat segera memasukkan program penanggulangan obesitas bagi para siswanya.
MEDIA KOMIK TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP GIZI PADA ANAK YANG GEMUK DAN OBESITAS Wulandari, Meilia; Prameswari, Galuh Nita
Journal of Health Education Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i1.19113

Abstract

Latar Belakang: Obesitas dan kegemukan (overweight) merupakan masalah gizi masyarakat dunia yang perlu mendapat perhatian. Studi pendahuluan di SD Hj Isriati Baiturrahman 1, Semarang diketahui 14 siswa (46,7%) menunjukkan pengetahuan baik dan 16 siswa (53,3%) menunjukkan pengetahuan kurang, serta 11 siswa (36,7%) menunjukkan sikap positif dan 19 siswa (63,3%) menunjukkan sikap negatif.Metode: Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental design dengan rancangan one group pretest and posttest design tanpa kelompok kontrol. Sampel pada penelitian ini sebanyak 50 siswa yang diambil secara simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner pretest posttest dan media komik.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara skor pengetahuan dan sikap gizi sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) diberikan informasi gizi melalui media komik dengan nilai (p=0,000) dan (p=0,002).Simpulan: : Ada pengaruh pemberian informasi gizi melalui media komik terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap gizi pada siswa.
Faktor Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Purwaningtyas, Melorys Lestari; Prameswari, Galuh Nita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 3 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi anemia ibu hamil tertinggi di Kota Semarang pada tahun 2015 adalah Puskesmas Karang Anyar 69,23%. Angka anemia ibu hamil di Puskesmas Karang Anyar dari tahun 2012 sampai dengan 2014 belum memenuhi target Kota Semarang kurang dari 20%. Tujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia ibu hamil. Jenis penelitian observasional analitik, desain cross sectional. Populasi 272 ibu hamil, sampel 74 ibu hamil (simple random sampling). Analisis data dengan chi square dan regresi logistik. Hasilnya tidak ada hubungan antara pendapatan (p=0,578), pengetahuan (p=0,431), pendidikan (p=0,239), usia (p=1,000), kecukupan zat besi (p=0,578), protein (p=0,615), vitamin C (p=0,729), paritas (p=1,000), kebiasaan minum teh (p=0,953) dan ada hubungan status gizi (p=0,000) dengan kejadian anemia ibu hamil. Tidak ada hubungan antara pendapatan, pengetahuan, pendidikan, usia, tingkat kecukupan zat besi, protein, vitamin C, paritas, kebiasaan minum teh dengan kejadian anemia ibu hamil, ada hubungan status gizi dengan kejadian anemia ibu hamil. Kata Kunci: Status Anemia, Ibu Hamil   The highest prevalence of anemia among pregnant women in Semarang, 2015 was PHC Karang Anyar 69.23%. Anemia’s prevalence among pregnant women in PHC Karang Anyar from 2012 through 2014 have not reached the target of Semarang, less than 20%. This study investigated associate factors of anemia among pregnant women. This study was an analytic observational research, cross sectional design. The population was 272 pregnant women, sample 74 pregnant women (simple random sampling). Data analysis using chi square and logistic regression. The results show that income (p=0,578), knowledge (p=0,431), education (p=0,239), age (p=1,000), adequacy of iron (p=0,578), protein (p=0,615), vitamin C (p=0,729), parity (p=1,000), tea drinking habits (p=0,953), nutritional status (p=0,000). The conclution, there was not correlation between income, knowledge, education, age, adequacy of iron, protein, vitamin c, parity, tea dringking habits with anemia among pregnant women. There was correlation between nutritional status with anemia among pregnant women. Keywords: Anemia status, Pregnant women
Analisis Spasial Faktor Risiko Lingkungan dengan Kejadian Kusta di Wilayah Pesisir Idayani, Titik Nur; Windraswara, Rudatin; Prameswari, Galuh Nita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Rembang merupakan salah satu kabupaten yang endemis kusta dengan angka prevalensi 1,24/10.000 penduduk. Kecamatan Kragan dan Sarang merupakan dua kecamatan dengan prevalensi tertinggi yaitu sebesar 1,36/10.000 penduduk dan 9,41/10.000 penduduk. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian kusta adalah faktor lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran spasial aspek lingkungan dengan kejadian kusta di Kecamatan Kragan dan Sarang yang tersebar di 14 wilayah desa. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan deskriptif. Sampel yang ditetapkan sebesar 19 kasus. Analisis data menggunakan analisis spasial dengan teknik overlay dan Average Nearest Neighboor (ANN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 11 responden tersebar di 9 desa dengan cakupan rumah sehat kurang baik (64,2%), sebesar 16 responden bertempat tinggal di dekat area persawahan (84,2%) dan 11 responden tinggal di dekat area perairan (57,9%) serta diketahui pola persebaran penyakitnya yaitu mengelompok dengan jarak terdekat 0 km dan jarak rata-ratanya 1,3 km. Kesimpulan penelitian ini yaitu lokasi persebaran kusta lebih banyak berada di dekat area persawahan dan pada desa yang cakupan rumah sehatnya kurang baik. Kata kunci: Kusta, Lingkungan, Tata Ruang Rembang is one of leprosy endemic district with the prevalence 1,24/10.000 population. Kragan and Sarang are two of subdistricts with the highest prevalence of 1.36/10.000 and 9.41/10.000 population. One of the factors that affect leprosy is environmental. The purpose is to know the description of environmental aspects with leprosy in Kragan and Sarang which spread in 14 villages. The type of this research is observational using descriptive approach. The samples were 19 cases. Data analysis was using spatial analysis with overlay technique and Average Nearest Neighboor. The result showed that 11 respondents were spread in 9 villages with coverage of healthy house did below health standard (64.2%), 16 respondents lived close to field area (84.2%), and 11 respondents lived close to water area (57.9%) and known that spread of leprosy pattern is clustered with a nearest distance and the average is 0 km and 1.3 km. The conclusion is the location distribution of leprosy more in the field area and villages with coverage of healthy house did below health standard. Keywords: Leprosy, Environment, Spatial
Keterlambatan Berobat Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Pringapus Andriani, Eva; Prameswari, Galuh Nita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 2 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v2i2.18346

Abstract

Abstrak Puskesmas Pringapus mengalami peningkatan kasus Tuberkulosis (TB) Paru dari 34 kasus menjadi 41 kasus pada tahun 2016. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 dan bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keterlambatan berobat pasien TB Paru. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah total populasi didapatkan 35 responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan fisher. Hasil menunjukkan bahwa pada variabel tingkat pendidikan (p = 0,012), status pekerjaan (p = 1,000), tingkat pendapatan (p = 0,002), tingkat pengetahuan (p = 0,018), jarak ke pelayanan kesehatan (p = 0,001), presepsi penderita (p = 0,005), riwayat tempat pengobatan (p = 0,279) dan gejala awal (p = 0,002). Simpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara variabel tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat pengetahuan, jarak ke pelayanan kesehatan, presepsi penderita dan gejala awal dengan keterlambatan berobat pasien TB Paru dan tidak terdapat hubungan antara variabel status pekerjaan dan riwayat tempat pengobatan dengan keterlambatan berobat pasien TB Paru. Abstract Primary health care of pringapus had increased the case of Pulmonary TB from 34 cases to 41 cases in 2016. The study was conducted in 2017 and it was purposed to determine factors associated with treatment delay among pulmonary tuberculosis patients. The type of this research was analytic observational with cross sectional design. The sample of this study was total population of 35 respondents. The instrument used a questionnaire. Data were analyzed with chi-square and fisher test. The results were variable of education (p = 0,012), job status (p = 1,000), income (p = 0,002), knowledge (p = 0,018), distance to health service (p = 0,001), patient perception p = 0,005), history of treatment site (p = 0,279) and initial symptoms (p = 0,002). The concluded of this study was a correlation between the variables of education, income, knowledge, distance to health service, patient perception and early symptoms with treatment delay among TB patients and no relationship between job status and history of treatment sites with with treatment delay among TB patients. Keyword : Delay Treatment, Patients, Pulmonary Tuberculosis
Pemetaan dan Perumusan Kompetensi Ahli Gizi Bidang Olahraga Mardiana, Mardiana; Prameswari, Galuh Nita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 3 No 2 (2019): HIGEIA: April 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v3i2.30018

Abstract

ABSTRAK   Latar belakang : Dalam dunia olahraga sepakbola 40 % atlet sepakbola memiliki asupan energi kurang. Begitu juga dengan asupan gizi pada atlet beladiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan dan mengembangkan kompetensi ahli gizi bidang olahraga. Metode : penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Narasumber yang digunakan akademisi/ pakar gizi olahraga, pelatih dan pengurus organisasi profesi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan  snowball sampling. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ahli gizi bidang olahraga merupakan bagian dari lulusan ahli gizi, belum ada keahlian khusus yang diperoleh secara formal untuk bidang keahlian tersebut.  Keahlian dasar seperti gizi dasar, biokimia, dan fisiologi tentu menjadi mutlak dikuasai oleh seorang ahli gizi olahraga. Kemampuan ahli gizi olahraga secara umum adalah kombinasi dari 3 cabang mainstream ilmu gizi saat ini, yaitu gizi klinik, gizi institusi, dan gizi masyarakat. Simpulan : kemampuan ahli gizi olahraga secara umum adalah kombinasi dari 3 cabang mainstream ilmu gizi saat ini, yaitu gizi klinik, gizi institusi, dan gizi masyarakat.   ABSTRACT Background: In the world of soccer sports 40% of football athletes have less energy intake. Likewise with nutritional intake in martial arts athletes. The purpose of this study is to map and develop the competencies of nutrition experts in sports. Method: this study uses a qualitative descriptive approach. Resource persons used by academics / sports nutrition experts, trainers and administrators of professional organizations. The sampling technique uses purposive sampling and snowball sampling. Results: The results of the study show that nutritionists in sports are part of a nutritionist graduate, there is no special expertise that has been formally obtained for the field of expertise. Basic skills such as basic nutrition, biochemistry, and physiology certainly become absolutely controlled by a sports nutritionist. The ability of sports nutritionists in general is a combination of the three main branches of nutrition at present, namely clinical nutrition, institutional nutrition, and community nutrition. Conclusions: the ability of sports nutritionists in general is a combination of the three main branches of nutrition at present, namely clinical nutrition, institutional nutrition, and community nutrition.
Peningkatan Pengetahuan Ibu melalui Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Makanan Olahan Ikan Prameswari, Galuh Nita; Kurnia, Arif Rahmat; Susilo, Mursid Tri
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 3 No 3 (2019): HIGEIA: July 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v3i3.30046

Abstract

Latar Belakang: Gizi buruk dan gizi kurang pada balita masih menjadi masalah gizi di Indonesia, termasuk Provinsi Jawa Tengah. Salah satu faktor yang menyebabkan kondisi tersebut adalah karena kurangnya asupan zat gizi terutama energi dan protein. Bahan pangan yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai upaya penunjang status gizi balita adalah ikan, yang tingkat konsumsinya masih sangat rendah pada masyarakat Jawa Tengah. Diperlukan intervensi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengkonsumsi makanan berbahan dasar ikan khususnya bagi balita. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancanganone one group pre-post test design. Penelitian ini melibatkan 11 ibu-ibu di RW 2 Kelurahan Pegulon Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal yang memiliki anak ataupu  cucu balita, setelah itu diperhatikan pengetahuannya mengenai konsumsi ikan. Simpulan: Penyuluhan Gemar Makan Ikan dan pelatihan pembuatan makanan tambahan berbahan dasar ikan dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan minat Ibu untuk memberikan makanan olahan ikan pada anak balitanya.