Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Peduli Masyarakat

Pembuatan Makanan Galactogogue untuk Meningkatkan Produksi ASI dengan Bahan Baku Daun Kelor (Moringa Oleifera) Prastyoningsih, Aris; Noor, Frieda Ani; Umarianti, Tresia; Pratiwi, Ajeng Maharani
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i2.1778

Abstract

Terdapat 4 masalah utama kurang gizi di Indonesia yaitu KEP (Kekurangan Energi Protein), Anemia Gizi Besi, Kurang Vitamin A dan Gangguan akibat kurang yodium. Dampak paling fatal dari Kurang protein berkorelasi positif dengan angka kematian bayi. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita banyak sekali, diantaranya adalah Pendapatan, pengetahuan gizi ibu, akses pelayanan kesehatan, pemberian ASI ekslusif, sumber air bersih, pola asuh orang tua. Tujuan dari pengabdian ini adalah setelah mendapatkan pelatihan diharapkan ibu Kader Kesehatan anggota kader kesehatan dan ibu posyandu desa Kajoran Klaten Selatan dapat membuat makanan dari kelor untuk memperlancar produksi Asi sebagai upaya untuk keberhasilan ASI eksklusif. Target kegiatan pelatihan pembuatan makanan pelancar ASI adalah semua ibu Kader Kesehatan anggota kader kesehatan dan ibu posyandu desa Kajoran Klaten Selatan yang berjumlah 29 orang. Persiapan diawali dengan koordinasi, dilanjutkan pelaksanaan kegiatan melalui demonstrasi memasak makanan galactogogues serta di evaluasi melalui kuesioner pengetahuan dan pemanfaatan daun kelor untuk peningkatan produksi asi melalui makanan. Luaran yang diharapkan dari kegiatan pelatihan pembuatan makanan untuk memperlancar Asi dari daun kelor pada kader dan anggota Posyandu dan kader di PKD Kajoran Klaten selatan adalah peningkatan ketrampilam pembuatan makanan galaktogogus untuk meningkatkan produksi ASI bagi ibu menyusui dan bagi Kader Kesehatan untuk menunjang keberhasilan ASI Eksklusif. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam pembuatan makanan galactogogum dari bahan kelor dari 72,75 menjadi 93,75.
Peningkatan Kemandirian Kesehatan Masyarakat dalam Penggunaan Aloe Barbadensis Milleer untuk Pembengkakan Payudara Prastyoningsih, Aris; Noor, Frieda Ani; Pratiwi, Ajeng Maharani; Umarianti, Tresia; Ferreira, Merlin Christiani
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i3.3847

Abstract

Secara non farmakologi, pemberian kompres Aloe Barbandensis dapat mengurangi pembengkakan payudara. Tanaman Aloe Barbandensis yang mengandung antrakuinon, aloeemodin, enzim bradycanase, karboksipeptidase, salisilat, tanin dan saponin yang mempunyai manfaat dalam mengobati nyeri dan bersifat anti inflamasi. Kegiatan pengabdian masyarakat se-Indonesia dilaksanakan secara luring pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2024 di aula kantor Kepala Desa Kajoran dengan peserta sebanyak 43 orang. Peserta kegiatan terdiri dari kader kesehatan, bidan, pengurus keluarga dan tokoh masyarakat desa. Pelaksanaan di Timor Leste dilakukan secara online dengan menggunakan media Zoom Meeting yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 Mei 2024. Kegiatan pengabdian masyarakat internasional di Timor Leste dengan peserta sebanyak 203 orang yang terdiri dari bidan, masyarakat dan pelajar. Data pre test menunjukkan skor minimal 60 dan skor maksimal 90 serta skor rata-rata 79. Sedangkan skor post test menunjukkan skor minimal 60, skor maksimal 100 dan skor rata-rata menjadi 88. Masyarakat memahami bahwa aloe barbandensis dapat digunakan untuk terapi non farmakologi pembengkakan payudara yang dikombinasikan dengan pijat oksitosin. Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini, masyarakat dapat mengetahui manfaat terapi non farmakologi pembengkakan payudara dengan gel aloebarbandensis yang dipadukan dengan pijat oksitosin. Harapan dari adanya pengabdian ini adalah agar seluruh lapisan masyarakat mengetahui dan dapat melakukan sosialisasi kepada sasaran yaitu ibu menyusui yang mengalami pembengkakan, sehingga kasus ini dapat dicegah agar tidak mengalami mastitis dan abses, sehingga tingkat masyarakat kesehatan dapat meningkat secara mandiri.
Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu melalui Pelatihan SDIDTK sebagai Upaya Pencegahan Stunting Prastyoningsih, Aris; Noor, Frieda Ani; Ma'rifah, Bahriyatul; Veronika, Verga; Febriyanti, Rahayu
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i4.4378

Abstract

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu yang dikelola oleh, dari, untuk, dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan masyarakat serta memudahkan dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Pengabdian masyarakat ini berfokus pada peningkatan peran kader kesehatan dalam kegiatan Posyandu yang ada di masyarakat melalui pelatihan yang diberikan kepada kader posyandu. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan ketrampilan kader dalam deteksi tubuh kembang balita. Pelatihan tersebut meliputi pelatihan deteksi tubuh kembang balita. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terselenggaran selama 3 hari yaitu pada tanggal 19 sampai dengan 21 Juli 2024. Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar karena dukungan berbagai pihak terkait yang meliputi : Pemerintah Desa Kajoran, Puskesmas Setempat, Bidan Desa, Ketua Tim Penggerak PKK. Kegiatan yang dilakukan selama 3 hari dengan peserta pelatihan adalah kader Posyandu kesehatan yang terdiri dari 35 peserta, 3 tim pengabdi dosen, 3 tim pengabdi mahasiswa dan 6 tamu undangan. Hasil pretest menunjukan bahwa rata-rata perolehan nilai pada materi SDIDTK adalah 65,8. Hasil Post-test menunjukan bahwa rata-rata perolehan nilai pada materi SDIDTK adalah 86,5. Kesimpulan dari kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader posyandu tentang SDIDTK sebesar 20,7%.