Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Multilevel Analysis: Villages do not have Ecological Effect on the Risk of Diabetes Mellitus Type 2 in Surakarta, Central Java Gita, Anggi Putri Aria; Qadrijati, Isna; Murti, Bhisma
Journal of Epidemiology and Public Health Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.953 KB)

Abstract

Background: Diabetes Melitus (DM) as The Silent Killer has an increasing number of cases. Type 2 diabetes and its complications are a major publ­ic health problem worldwide. Type 2 dia­be­tes is influenced by various factors. This study aimed to analyze the contextual effect of village on the risk of type 2 DM.Subjects and Method: This was a case-con­trol stu­dy conducted in Surakarta, from Novem­ber 20­­19 to January 2020. A sample of 200 patients type 2 DM and non-DM was selected by fixed disease sampling. The depen­dent variable was type 2 DM. The inde­pen­dent variables were family his­tory of DM, diet, phy­sical activity, Body Mass Index (BMI), central obe­­sity, stress, his­tory of hypertension, and smo­k­ing habit. The da­ta were collected by ques­tion­naire and ana­ly­­zed by a multilevel multiple lo­gi­­stic regression run on Stata 13.Results: The risk of type 2 DM was positively asso­ci­ated with family history of dia­betes (b= 2.37; 95% CI= 1.51 to 3.23; p<0.001), poor diet (b= 1.­0­9; 95% CI= 0.71 to 1.86; p= 0.034), low phy­si­cal acti­vity (b= 1.07; 95% CI= 0.12 to 2.02; p= 0.027), cen­­tral obesity (b= 1.01; 95% CI= 0.75 to 1.95; p= 0.034), stress (b= 1.07; 95% CI= 0.15 to 1.98; p= 0.022), history of hyper­­tension (b= 1.08; 95% CI= 0.19 to 1.96; p= 0.016), and smo­k­ing habit (b= 1.31; 95% CI= 0.22 to 2.39; p= 0.018). Village did not have a contextual effect on the risk of type 2 DM with ICC= 0.01%.Conclusion: The risk of type 2 DM is positively associated with family history of DM, diet, low phy­­­si­cal activity, central obesity, stress, history of hy­pertension, and smoking habit. Village do not have a con­tex­tual effect on the risk of type 2 DM.Keywords: type 2 diabetes mellitus, biopsycho­social, multilevel analysisCorrespondence: Anggi Putri Aria Gita. Masters Program in Pub­lic Health, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Su­tami 36 A, Surakarta 57126, Indonesia. Email: ang­gi­pag­@­gmail.com. Mobile: +628975406464Journal of Epidemiology and Public Health (2020), 05(01): 106-118https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2020.05.01.11
Contraception used among women of childbearing age during the pandemic COVID-19 Estu Werdani, Kusuma; Arifah, Izzatul; Gita, Anggi Putri Aria; Rahma, Mislaillatul Khollifah; Putri, Vella Arneta; Umaroh, Ayu Khoirotul
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 13, No 1: March 2024
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v13i1.23055

Abstract

The low coverage of family planning acceptors during the COVID-19 pandemic became one concern of public health. This study aimed to analyze the factors related to family planning participation among women of childbearing age during the COVID-19 pandemic. This study used a quantitative research design with a cross-sectional approach. The sample size was about 373 respondents who were taken using quota sampling among women of childbearing age in Mojolaban, Sukoharjo, Indonesia. Data collection was carried out using an online structured questionnaire. The data analysis used logistic regression. There was a significant relationship between family planning status and husband's support (p-value <0.034), access to information (p-value <0.0001), and access to health services (p-value <0.0001). Multivariable analysis showed that health service access affected women's participation in family planning (OR 4.135, 95%CI 2.276-7.511). The probability of women participating using family planning was four times higher if they categorized them as having high/low health service access. Access to information is the most important factor that women of childbearing age want to use contraception during the COVID-19 pandemic. In addition, health workers need to continue to educate couples of childbearing ages about the side effects of each type of contraception so they feel safe in their use.
Pelatihan Aplikasi Deteksi Dini Kejadian Stunting (Gosting: “Get Info Of Imunization and Stunting”) Pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sibela Surakarta Gita, Anggi Putri Aria; Surya, Nella Tri; Noor, Frieda Ani
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i4.375

Abstract

Permasalahan gizi pada bayi dan balita masih menjadi perhatian di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2020 persentase gizi lebih pada balita mencapai 5,7%, persentase gizi kurang dan buruk sebesar 6,7% serta persentase balita stunting mencapai 22,2%. Indonesia termasuk dalam negara dengan hunger score moderat, prevalensi wasting dan stunting pada balita sebagai indikatornya. Stunting masih menjadi permasalahan gizi yang belum teratasi di Indonesia. Meskipun angka stunting telah mengalami penurunan dari tahun 2019 ke 2021, yaitu 27,7% menjadi 24,4%, tetapi masih tergolong tinggi berdasarkan kriteria WHO. Deteksi dini kejadian stunting menjadi salahsatu upaya yang dilakukan untuk menurunkan tingginya angka stunting. Tujuan pengabdian ini adalah melatih tenaga kesehatan dalam menggunakan aplikasi Gosting “Get Info Of Stunting” untuk meningkatkan deteksi dini kejadian stunting. Pelatihan ini dilakukan kepada 10 tenaga kesehatan di Puskesmas Sibela Surakarta. Ukuran keberhasilan pelatihan dilihat dari hasil pretest dan postest. Uji statistik yang digunakan adalah uji Paired T Test untuk mengetahui perbedaan pre dan post pelatihan aplikasi. Hasil menunjukkan ada perbedaan pengetahuan tenaga kesehatan terkait aplikasi sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan tentang aplikasi gosting “Get info of Stunting” (p value = 0,001). Mean dari pengetahuan tenaga kesehatan terhadap aplikasi sebesar 45,0 dan setelah dilakukan pelatihan meningkat menjadi 68,0. Pelatihan aplikasi gosting “Get info of Stunting” mempengaruhi pengetahuan tenaga kesehatan terkait aplikasi deteksi dini kejadian stunting.
SOSIALISASI PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN BERBASIS ONLINE DI KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES Tri Surya, Nella; Gita, Anggi Putri Aria; Kismanto, Joko
Science and Technology: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2024): Maret
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/stjpm.v1i1.1

Abstract

Sistem Informasi Kesehatan berbasis online hadir dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Masyarakat sebagai pengguna dihadapkan pada berbagai pilihan layanan kesehatan sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pengguna. Masyarakat umumnya menyadari adanya layanan kesehatan online namun belum menggunakannya karena memiliki banyak pertimbangan. Pemerintah, khususnya di sektor kesehatan, telah menciptakan beberapa aplikasi kesehatan yang dapat diakses oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan, terutama selama pandemi seperti sekarang, di mana aktivitas orang dibatasi oleh adanya sistem informasi kesehatan berbasis online. Orang tidak perlu khawatir tentang kondisi kesehatan mereka jika ingin mengetahui informasi tentang kesehatan mereka. Di Desa Mojosongo, Kecamatan Jebres, masih banyak orang yang tidak tahu cara menggunakan dan memanfaatkan sistem informasi kesehatan berbasis online. Tujuan dari kegiatan ini adalah menyediakan informasi dan pemahaman kepada seluruh masyarakat tentang sistem informasi kesehatan online serta memberikan pemahaman tentang penggunaannya. Manfaat dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang penggunaan Sistem Informasi Kesehatan berbasis online untuk mencapai status kesehatan.
Edukasi rancangbangun aplikasi GOSTING (Get Info Of Stunting) pada kader posyandu Kecamatan Gondangrejo Gita, Anggi Putri Aria; Surya, Nella Tri; Seyaningsih, Aryanti
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan Vol. 2 No. 02 (2023): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jppk.v2i02.730

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6% pada tahun 2022. Akselerasi penurunan kasus stunting butuh keterlibatan tenaga dan kader kesehatan terlatih serta kerjasama seluruh sasaran program stunting. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan posyandu terkait stunting melalui rancangbangun aplikasi gosting “Get info of Stunting”.Metode: Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada kader kesehatan posyandu Kecamatan Gondangrejo, kegiatan pelatihan dilakukan kepada 10 kader posyandu. Pengukuran keberhasilan kegiatan dilakukan dengan mengukur hasil pretest dan posttest. Uji statistik yang digunakan adalah uji T untuk mengetahui perbedaan pre dan post edukasi rancangbangun.Hasil: Ada perbedaan pengetahuan kader terkait stunting sebelum dan sesudah dilakukan edukasi tentang aplikasi rancangbangun aplikasi gosting “Get info of Stunting” (p value = <0,001). Nilai pengetahuan dari hasil pre-test dengan rata-rata sebesar 41,0 dan setelah dilakukan edukasi meningkat menjadi 67,0 dari nilai maksimum 80.Kesimpulan: Edukasi tentang aplikasi rancangbangun aplikasi gosting “Get info of Stunting” berpengaruh signifikan terhadap pengetahuan kader kesehatan.
Aplikasi stunting berbasis android guna mempercepat deteksi dini kejadian stunting Gita, Anggi Putri Aria; Surya, Nella Tri; Setyaningsih, Aryanti
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v3i02.714

Abstract

Latar Belakang Stunting adalah permasalahan gizi yang masih menjadi target prioritas di negara berkembang, termasuk Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometeri Anak, seorang anak 0-59 bulan dikatakan stunting jika tinggi badan (TB) menurut usia di bawah -2 standard deviation. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia telah turun, dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 21,6% pada tahun 2022. Kemenkes mentargetkan untuk menurunkan angka stunting dari 24% menjadi 14% pada tahun 2024. Akselerasi penurunan kasus stunting butuh keterlibatan tenaga dan kader kesehatan terlatih serta kerjasama seluruh sasaran program stunting. Kader kesehatan menginformasikan harus melakukan pendampingan kepada ibu hamil dengan door to door dengan media edukasinya adalah Buku KIA. Pemberian edukasi di era digital diperkirakan akan lebih efisien secara online seperti aplikasi stunting. Perlu adanya penelitian terbaru terkait aplikasi stunting sebagai langkah guna mempercepat deteksi dini kejadian stunting. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan level 1. Instrumen yang digunakan berupa lembar kuisioner untuk mengetahui kelayakan produk. Analisis yang digunakan yaitu analisis data kuantitatif. Aplikasi “Gosting” memiliki desain yang sederhana dan pada menu utama terdapat  menu info “stunting” dan menu kalkulator status gizi. Materi pada aplikasi ini berupa informasi mengenai stunting, penyebab, penanggulangan, dan yang berkaitan dengan terjadinya stunting.
Sosialisasi Buku Saku Simpus di Puskesmas Setabelan Surakarta dan Heatlh Center di Timor Leste Ani Noor, Frieda; Gita, Anggi Putri Aria; Pratiwi, Ajeng Maharani; Prastyoningsih, Aris; Safitri, Wahyuningsih; Pinto, Sufina; Rahayu, Retnaning Tyas
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i2.17639

Abstract

ABSTRAK Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah alat penting untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan kesehatan di Puskesmas. Namun, masih terdapat keterbatasan pemahaman dan partisipasi tenaga kesehatan dan masyarakat dalam penerapannya. Meningkatkan pemahaman dan partisipasi tenaga kesehatan serta masyarakat terhadap SIMPUS melalui sosialisasi buku saku. Kegiatan ini dilakukan di Puskesmas Setabelan, Surakarta, Indonesia, dan Health Center di Timor Leste. Metode yang digunakan meliputi pemberian informasi, distribusi buku saku, serta pelatihan penggunaan SIMPUS. Evaluasi dilakukan melalui survei dan analisis partisipasi masyarakat. Sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan meningkatkan pemahaman dan partisipasi tenaga kesehatan dan masyarakat terhadap SIMPUS. Kegiatan ini berhasil membuka jalan bagi penggunaan SIMPUS yang lebih efektif dan luas dalam pengelolaan kesehatan masyarakat. Kata Kunci: SIMPUS, Buku Saku, Partisipasi Masyarakat, Pengelolaan Kesehatan ABSTRACT The Primary Health Care Management Information System (SIMPUS) is a crucial tool for enhancing the effectiveness of health management in primary healthcare centers (Puskesmas). However, there are still limitations in the understanding and participation of healthcare workers and the community in its implementation. To improve the understanding and participation of healthcare workers and the community in SIMPUS through the dissemination of pocket books. This activity was conducted at Puskesmas Setabelan, Surakarta, Indonesia, and Health Centers in Timor Leste. The methods used included information dissemination, distribution of pocket books, and training on the use of SIMPUS. Evaluation was carried out through surveys and analysis of community participation. The dissemination and training activities led to an increase in the understanding and participation of healthcare workers and the community in SIMPUS. This initiative successfully paved the way for more effective and widespread use of SIMPUS in public health management. Keywords: SIMPUS, Pocket Books, Community Participation, Health Management.
Sosialisasi Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) Pada Tenaga Kesehatan Menggunakan E-Booklet di Indonesia dan Timor Leste Gita, Anggi Putri Aria; Surya, Nella Tri; Kur’aini, Sri Nurul; Noor, Frieda Ani; Prasastin, Oliva Virvizat; Sari, Agnes Prawistya; Pinto, Sufina
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 8, No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v8i1.440

Abstract

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah suatu tatanan yang memberikan informasi sehingga dapat membantu proses pengambilan keputusan untuk menjalankan manajemen Puskesmas di dalam mencapai sasaran dan tujuan kegiatannya. Permasalahan dalam penggunaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) saat ini masih belum berjalan dengan optimal. Hal ini dikarenakan ada faktor penyebab tidak digunakannya SIMPUS yakni kurang mendukungnya sarana dan prasarana dalam pengoperasian SIMPUS, kurangnya dukungan kepala puskesmas untuk tetap mengoperasikan SIMPUS, serta kurang pahamnya tenaga kesehatan mengenai pentingnya penggunaan    SIMPUS. Tujuan pengabdian ini adalah tenaga kesehatan memiliki kemudahan dalam mengoperasikan SIMPUS, memahami fitur-fitur dalam SIMPUS serta melakukan vealuasi dalam pemanfaatan SIMPUS. Sosialisasi ini dilakukan dengan tenaga kesehatan berjumlah 15 orang, 10 orang dari Puskesmas Ngoresan dan 5 orang dari Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Dili, Timor Leste. Metode pemanfaatan SIMPUS menggunakan teori TAM (Technology Acceptance Model). Hasil menunjukkan Tenaga kesehatan di Puskesmas Ngoresan Surakarta menyatakan pengalaman saat menggunakan E-booklet Penggunaan SIMPUS sudah cukup baik, dimana E-booklet sudah sesuai dengan petunjuk penggunaan, dan sangat membantu dalam menggunakan SIMPUS. Tenaga Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Dili, Timor Leste menyatakan E-booklet Penggunaan SIMPUS sangat bermanfaat dan Timor Leste dapat mengadopsi Sistem Informasi Puskesmas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Timor Leste. Namun, pernyataan terkait tampilan fitur-fitur dalam  E-booklet Penggunaan SIMPUS yang kurang menarik dan membosankan saat digunakan dimana warna tampilan E-booklet Penggunaan SIMPUS kurang menarik. Secara keseluruhan E-booklet memudahkan tenaga kesehatan dalam mengoperasikan SIMPUS, namun perlu adanya perbaikan E-booklet dalam segi warna agar lebih menarik.
Multilevel Analysis: Villages do not have Ecological Effect on the Risk of Diabetes Mellitus Type 2 in Surakarta, Central Java Gita, Anggi Putri Aria; Qadrijati, Isna; Murti, Bhisma
Journal of Epidemiology and Public Health Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Diabetes Melitus (DM) as The Silent Killer has an increasing number of cases. Type 2 diabetes and its complications are a major publ
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Pendekatan PDAC di Puskesmas Gondangrejo, Karanganyar Noor, Frieda Ani; Prastyoningsih, Aris; Safitri, Wahyuningsih; Gita, Anggi Putri Aria
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/waw3sy77

Abstract

Mutu pelayanan kesehatan merupakan indikator penting dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan dasar perlu terus ditingkatkan kualitas layanannya, salah satunya melalui pendekatan PDCA (Plan, Do, Check, Act). Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi petugas kesehatan di Puskesmas Gondangrejo, Karanganyar, dalam mengimplementasikan PDCA guna menunjang mutu layanan. Kegiatan dilakukan pada Juni 2025 dengan metode pelatihan ceramah, diskusi interaktif, serta evaluasi pre-test dan post-test. Sebanyak 65 peserta mengikuti kegiatan ini. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan peserta, dengan rata-rata nilai pre-test sebesar 57,89 dan post-test meningkat menjadi 87,95. Sebagian besar peserta menyatakan bahwa pendekatan PDCA sangat relevan dan bermanfaat dalam meningkatkan kualitas layanan. Hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan berbasis PDCA mampu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia kesehatan di tingkat pelayanan dasar. Kesimpulannya, penerapan PDCA secara sistematis berpotensi besar dalam mendorong budaya mutu di lingkungan Puskesmas, sehingga perlu direplikasi secara berkelanjutan di fasilitas kesehatan lainnya.