Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

KERAGAMAN SUMBERDAYA IKAN NON TARGET PERIKANAN RAJUNGAN DI PESISIR LAMPUNG TIMUR Zairion Zairion; Iya Purnama; Yusli Wardiatno
Jurnal Biologi Tropis Vol. 19 No. 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.348 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v19i1.942

Abstract

Abstrak : Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi keragaman dan komposisi ikan non-target perikanan rajungan dengan alat tangkap jaring insang dasar. Sampel dikumpulkan dari bulan Juni hingga Oktober 2017 di Labuhan Maringgai dan Kuala Penet, Pesisir LampungTimur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa21 species ikan non-target yang diidentifikasi di Labuhan Maringgai dan Kuala Penet sertamemiliki kesamaan spesies. Di Labuhan Maringgai, 15 spesies (11,40%) ikan non-target tergolongretained speciesyang dimanfaatkan untuk konsumsi atau dijual dan enam spesies (0,89%) termasuk discarded speciesataudibuang. Sementara di Kuala Penet, 14 spesies (8,76%) tergolongretained dan tujuh spesies (1,28%) discarded species. Hasil penelitian ini membantu untuk mengklarifikasi keragaman ikan non-target yang ditemukan dari perikanan jaring insang dasar di Pesisir Lampung Timur. Kata kunci : jaring insang dasar, ikan, perikanan rajungan, species yang dimanfaatkan, spesies yang dibuang Abstract : The study was conducted with the aim to identifying non-target fish diversity and composition from blue swimming crab set gill-net fishery. Samples were collected from June to October 2017 at Labuhan Maringgai and Kuala Penet, Coastalarea of East Lampung. The results showed that 21 non-target fish species obtainedfromLabuhan Maringgai and Kuala Penet areas and it was similar in terms ofspecies diversity.In Labuhan Maringgai area, 15 species (11.40%) of non-target fish were retained either as fisher own consumption or marketing and six species (0.89%) were discarded. While in Kuala Penet area, 14 species (8.76%) were retained and seven species (1.28%) were discarded. The result of this study helps to clarify diversity of non-target fish found from bottom set gill-net fishery in coastalarea of East Lampung.Keywords : swimming crab fishery, bottom set gill-net, discarded species, fish, retained species
Comparison of Morphological Characters of Freshwater Crayfish (Cherax quadricarinatus) from Different Ecosystems in Indonesia Bambang Widigdo; Agus Alim Hakim; Ali Mashar; Iya Purnama Sari; Yusli Wardiatno
Jurnal Biologi Tropis Vol. 20 No. 3 (2020): September - Desember
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v20i3.2310

Abstract

Freshwater crayfish (Cherax quadricarinatus) as an invasive species has high capability to adapt in most waters in Indonesia. The extant distribution of this species in Indonesia causes observation of morphological characters  is important to be established. This study purpose is to compare the morphological characters of Cherax quadricarinatus from several locations in Indonesia waters, such as the river in Bintan Island, Toba Lake, and Lido Lake. The total of morphological characters was measured in twenty-two characters. The result of the Kruskal-Wallis test represented nine different characters between Toba, Bintan, and Lido. Cluster analysis illustrated the highest level of similarities between Toba and Lido. The growth rate of the dactyls, and carapace width, and ocular carapace length between Toba and Lido were similar, meanwhile between Toba and Bintan were different. C. quadricarinatus originating from river waters in Bintan Island has a different morphological character from Lake Lido and Lake Toba. The differences in morphological characters between locations are caused by differences in habitat characteristics in rivers and lakes.
KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN MANGROVE DI DESA MARAPOKOT DAN DESA AERAMO, KAB. NAGEKEO, NUSA TENGGARA TIMUR UNTUK KEGIATAN EKOWISATA Siti Mira Rahayu; Patrisius Toma; Iya Purnama Sari; Aditya Bramana
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 3, No 1 (2022): Volume 3 No. 1 (Edisi Februari 2022)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v3i1.1024

Abstract

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki ekosistem mangrove yang luas yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata. Salah satunya yaitu kawasan mangrove yang ada di sepanjang pesisir Desa Aeramo dan Desa Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, NTT yang belum terkelola dengan baik. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kesesuaian dan daya dukung kawasan mangrove untuk kegiatan ekowisata. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2021 di kawasan mangrove Kecamatan Aesesa, yaitu di Desa Marapokot dan Aeramo. Terdapat lima parameter kesesuaian sumber daya yang diukur, yaitu ketebalan mangrove, kerapatan mangrove, jenis mangrove, pasang surut, dan objek biota. Kawasan mangrove di Marapokot belum sesuai untuk dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata karena ketebalan mangrove yang rendah. Sementara kawasan mangrove di Aeramo belum sesuai untuk kegiatan ekowisata karena jenis mangrove yang tumbuh bernilai rendah. Potensi daya dukung kawasan mangrove untuk kegiatan ekowisata Marapokot 840 orang/hari, sedangkan di Aeramo 764 orang/hari, yang terdiri atas empat trip setiap harinya. Pengembangan ekosistem mangrove untuk menjadi kawasan ekowisata sangat membutuhkan perhatian khusus dari masyarakat setempat dan pemerintah daerah.
KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN IKAN PADA KM PUSPA SARI 03 DI PERAIRAN SUMATERA BARAT Eli Nurlaela; Afif Al Magribi; Eddy Sugriwa Husein; Tatty Yuniarty; Sarifah Aini; Robet Perangin angin; Iya Purnama Sari; Angkasa Putra; Mira Maulita
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 3, No 2 (2021): September 2021
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v3i2.10583

Abstract

Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus memiliki potensi perikanan yang melimpah. Produksi hasil perikanannya semakin meningkat setiap tahunnya. Posisi Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus juga sangat dekat dengan WPP 572. Alat tangkap yang banyak digunakan di Pelabuhan Perikanan Bungus adalah Bagan Berahu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan bagan perahu pada KM PUSPA SARI 03 di Perairan Sumatera Barat. Penelitian ini dilaksanakan selama 134 hari yaitu pada tanggal 11 Januari 2021 sampai dengan 25 Mei 2021 dengan melakukan operasi penangkapan ikan di perairan Sumatera Barat pada KM PUSPA SARI 03 yang berpengkalan di Pelabuhan Perikanan Samudra Bungus, Kota Padang, Sumatera Barat. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu observasi/pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 3 jenis ikan hasil tangkapan utama kapal bagan perahu KM. Puspa Sari 03 yaitu: Tongkol (Euthynnus affinis), Tuna sirip Kuning (Thunnus albacares), dan Layang Deles (Decapterus macrosoma). Total hasil tangkapan sebanyak 62.674 kg, dengan komposisi hasil tangkapan yaitu ikan tongkol sebesar 49 % atau (30.840 kg) kemudian ikan layang deles sebesar 35 % atau (21.690 kg) dan ikan tuna sirip kuning sebesar 16 % atau (10.144 kg). Data tersebut di dapat selama 14 trip penangkapan dengan jumlah setting 96 kali.
POLA PERTUMBUHAN IKAN KEMBUNG LELAKI (Rastrelliger kanagurta) YANG DIDARATKAN DI PPP LABUAN, BANTEN Iya Purnama Sari; Aditya Bramana; Siti Mira Rahayu
Aurelia Journal Vol 4, No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v4i1.11413

Abstract

Ikan kembung lelaki merupakan salah satu jenis ikan pelagis kecil yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang didaratkan di PPP Labuan, Pandeglang-Banten Tingginya aktivitas penangkapan terhadap ikan kembung lelaki membuat perlunya pengetahuan mengenai aspek pertumbuhan ikan tersebut di antaranya yaitu pola pertumbuhan dan distribusinya. Penelitian ini dilakukan selama 12 bulan dari bulan Oktober 2015 hingga September 2016 dari hasil tangkapan yang didaratkan di PPP Labuan, Banten. Pola pertumbuhan ikan kembung lelaki dihitung dengan menghubungkan pertumbuhan panjang dan pertambahan bobot. Pola pertumbuhan ikan kembung lelaki jantan adalah W = 4E-05L2,754 dengan nilai R2 sebesar 92,4%. Pola pertumbuhan ikan kembung lelaki betina selama satu tahun adalah W = 7E-05L2,668 dengan nilai R2 sebesar 93,2%. Sedangkan, pola pertumbuhan ikan kembung lelaki gabungan (jantan dan betina) adalah W = 5E-05L2,724 dengan nilai R2 sebesar 92,8%. Pola pertumbuhan allometrik negatif pada bulan Oktober sampai Februari, April dan Agustus menunjukkan bahwa pertumbuhan panjang lebih cepat daripada bobot. Pola pertumbuhan allometrik positif pada bulan Mei dan Juni artinya pertumbuhan bobot lebih cepat daripada pertumbuhan panjang. Sementara pola pertumbuhan isometrik yang terjadi pada bulan Maret dan Juli menunjukkan bahwa pertumbuhan antara panjang dan bobot yaitu seimbang.
Occupational Health and Safety Risks in the Shipbuilding Industry, Case Study at PT Blambangan Bahari Shipyard Iya Purnama Sari; Aufa Ilasabilirrosyad; Yulia Estmirar Tanjov; Siti Mira Rahayu
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v5i1.12226

Abstract

The shipbuilding industry is a useful place for producing or even repairing ships. PT Blambangan Bahari Shipyard in this study is one of the shipbuilding industries which is a shipbuilding company and shipping consultant. Occupational safety in every workplace, including in the ship production sector, needs to be considered to reduce the risk of work accidents as low as possible. This research aims to identify the types of hazards or analyze risks in shipbuilding activities with case studies at PT. Blambangan Bahari Shipyard. This study uses a quantitative approach with a criterion scale to analyze data from interviews and risk observations at each stage of shipbuilding. Then the data were analyzed using the Hazard and Operability Study (HAZOP) method. The results of the risk analysis of the shipbuilding process show that the stages of mold making, mold coating, gel coat and lamination have a high-risk level. This is because, at this stage, many workers use tools that are quite dangerous for them. In addition, the risk analysis results show that the shipbuilding process has a high level of risk in terms of work safety. The high risks experienced by workers are exposure to electric drills, electric shock, eye pain, skin irritation, respiratory problems, and bronchitis.
Distribusi Kelimpahan dan Pola Pertumbuhan Kepiting Bakau (Scylla spp.) di Kawasan Mangrove Golo Sepang, Nusa Tenggara Timur Siti Mira Rahayu; Patrisius Toma; Awaludin Syamsuddin; Iya Purnama Sari; Meuthia Aula Jabbar; Dadan Zulkifli; Aditya Bramana; Ratna Suharti
Jurnal Kelautan Vol 16, No 3: Desember (2023)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v16i3.23128

Abstract

ABSTRACTKepiting bakau (Scylla spp.) merupakan salah satu komoditas sumberdaya perikanan yang potensial untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kawasan mangrove di Golo Sepang merupakan penghasil kepiting bakau terbesar di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis distribusi dan pola pertumbuhan kepiting bakau (Scylla spp.) di perairan Golo Sepang, Nusa Tenggara Timur. Sampel kepiting bakau diambil pada bulan Maret–Mei 2022 di lokasi yang biasa digunakan nelayan untuk menangkap kepiting bakau dengan menggunakan alat tangkap bubu lipat. Terdapat tiga spesies kepiting bakau dari total 870 individu yang diukur, yaitu S. serrata, S. paramamosain, dan S. olivicea. Sebaran kelimpahan kepiting bakau lebih banyak terdapat di area yang suhu dan salinitasnya lebih tinggi. Pertumbuhan kepiting bakau jenis S. serrata di lokasi penelitian memiliki pola isometrik sedangkan S. paramamosain dan S. olivacea memiliki pola alometrik positif. Pertumbuhan kepiting jantan lebih cepat dan lebih besar daripada pertumbuhan kepiting betina.Kata kunci: Distribusi, kepiting bakau, mangrove, pertumbuhan, salinitasABSTRACTMud crab (Scylla spp.) is one of the potential fishery commodities to be developed due to its high economic value. The mangrove area in Golo Sepang Waters is the largest producer of mangrove crabs in West Manggarai, East Nusa Tenggara. This study was conducted to analyze the distribution and growth pattern of mud crabs (Scylla spp.) in Golo Sepang, East Nusa Tenggara. Mud crab samples were captured in March – May 2022 at the sites regularly used by fishermen to catch the crabs using folded traps (bubu). A total of 870 measured samples consisting of three species of mud crabs: S. serrata, S. paramamosain, and S. olivicea. The distribution pattern of mud crabs at the study location as per salinity and temperature patterns. The growth of S. serrata at the study site had an isometric pattern while S. paramamosain and S. olivacea had a positive allometric pattern. The growth of male crabs is faster and bigger than the growth of female crabs.Keywords: Distribution, mud crab, mangrove, growth, salinity
ISSUANCE OF LETTER OF APPROVAL FOR SAILING AT COASTAL FISHING PORT (CFP) MAYANGAN Adnyana, I Putu Agus; Sari, Iya Purnama
Aurelia Journal Vol 6, No 1 (2024): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v6i1.13365

Abstract

One of the main duties of the harbor master is to issue sailing approvals to ensure order and security of the ship and crew when sailing at sea. The sailing approval letter is a state document issued to every fishing vessel that will sail by the harbormaster. The uncertainty of time, schedule and so on in processing the issuance of the sailing approval letter indicates the importance of having a clear flow and procedure in issuing the sailing approval letter. This research aims to find out the procedures for issuing a sailing approval letter. The research was carried out in May - June 2023. This research was carried out at the Mayangan Coastal Fishing Port (CFP). Data collection was carried out using the observation method and analyzed using a qualitative approach. The procedure for issuing a sailing approval letter at CFP Mayangan is quite good. However, there is still a need for improvement and enhancement in the issuance of sailing approval letter in Mayangan. These include improvements to the application system in order to expedite the application process, socialization to fishermen or sailing approval letter applicant agents regarding online applications, time management by the syahbandar to make the sailing approval letter issuance faster and more effective and efficient.
TEKNIK PENANGANAN IKAN DI ATAS KAPAL PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) BAJOMULYO, JAWA TENGAH Sari, Iya Purnama; Nawafil, M. Idya An
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 7 No. 3 (2023): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.7.3.385-394

Abstract

Kapal purse seine menjadikan ikan pelagis kecil sebagai target tangkapan. Ikan pelagis kecil memiliki nilai jual tinggi, sehingga berdampak terhadap tingginya aktivitas penangkapan terhadap ikan tersebut. Hal ini menjadi dasar penting untuk mengetahui bagaimana teknik penanganan ikan tersebut di atas kapal agar diperoleh mutu dan kualitas ikan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik penanganan ikan di atas kapal sebelum didaratkan di PPP Bajomulyo, Jawa Tengah. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan (Oktober 2022-Maret 2023) pada kapal KM. Mutiara Sejati. Metode dalam penelitian adalah wawancara dan partisipasi aktif, serta analisis data secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi ikan paling tinggi yaitu ikan layang dan layang benggol yang mencapai bobot masing-masing >14.000 kg. Tahapan dan proses penanganan ikan di atas kapal KM. Mutiara Sejati yaitu menaikkan ikan ke atas dek kapal, penyortiran ikan per jenis, pencucian ikan, pembekuan ikan, pengemasan ikan dan penyimpanan ikan. Kata kunci: kapal purse seine, penanganan ikan
HASIL TANGKAPAN UTAMA DAN SAMPINGAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) BAJOMULYO, JAWA TENGAH Iya Purnama Sari; I Made Satria Maulana Wibowo
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 2 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i2.542

Abstract

Purse seine merupakan alat penangkap ikan yang digunakan untuk menangkap ikan pelagis yang bergerombol (schooling fish). Salah satu sumberdaya perikanan yang memiliki nilai ekonomis penting di Indonesia adalah ikan pelagis. Ikan pelagis kecil menjadi sumberdaya yang paling banyak ditangkap untuk dijadikan konsumsi masyarakat dari berbagai kalangan. Informasi proporsi jenis dan produksi hasil tangkapan suatu alat tangkap dibutuhkan sebagai dasar penentuan sasaran pengelolaan perikanan berkelanjutan. Oleh karena itu, kajian ini bertujuan memberikan gambaran proporsi jenis tangkapan ikan pelagis kecil pada alat tangkap purse seine. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 hingga Februari 2023 di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bajomulyo, Pati, Jawa Tengah. Kapal yang menjadi objek penelitian adalah Kapal KM. Tirta Putra Kencana I. Data diolah secara deskriptif untuk memperoleh hasil berupa proporsi hasil tangkapan utama (target) dan hasil tangkapan sampingan (non-target) serta dilakukan identifikasi jenis ikan. Hasil tangkapan sampingan (non-target) selanjutnya dikelompokan menjadi hasil tangkapan yang dimanfaatkan kembali (retained) dan hasil tangkapan yang dibuang (discarded). Hasil tangkapan utama (target) berupa ikan layang deles (Decapterus lajang), ikan layang benggol (Decapterus russelli), ikan kembung (Rastrelliger sp.), ikan selar bentong (Selar crumenophthalmus), ikan lemuru (Sardinella sp.), ikan lemuru jawa (Amblygaster sirm). Hasil tangkapan sampingan (non-target) seperti ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), ikan tenggiri (Scomberomous commersoni), ikan barakuda (Sphyraena barracuda), ikan tongkol (Euthynnus affinis), ikan bawal hitam (Parastromateus niger), cumi (Loligo sp.), spesies tersebut tergolong retained dan yang tergolong discarded yaitu ikan remora (Remora brachyptera).