Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

EFEK STERILISASI DAN KOMPOSISI MEDIA INOKULAN KONSORSIUM MIKORIZA ARBUSKULA (MA) DAN MYCORRHIZAL HELPER BACTERIA (MHB) TERHADAP JUMLAH SPORA MA, POPULASI MHB, DAN NISBAH PUPUS AKAR SORGUM (Sorghum bicolor) kartika, yeti; Nurbaity, Anne; Fitriatin, Betty Natalie; Sofyan, Emma Trinurani
Jurnal Fakultas Pertanian Vol 1, No 4 (2014)
Publisher : Jurnal Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.424 KB)

Abstract

Sterilisasi dan komposisi media merupakan faktor penentu dalam menghasilkan inokulan mikoriza yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas inokulan konsorsium FMA dan MHB yang terbaik dengan merekayasa media tanam dan metode sterilisasi. Percobaan telah dilakukan di rumah kaca menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri atas dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah sterilisasi media yang terdiri atas: (1) sterilisasi melalui pencucian dengan air, (2) sterilisasi menggunakan autoklaf, (3) sterilisasi dengan NaOCl, dan (4) sterilisasi dengan irradiasi gamma. Faktor kedua adalah komposisi media yang terdiri atas: (1) 100% zeolit, (2) 75% zeolit : 25% arang sekam, dan (3) 50% zeolit : 50% arang sekam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara sterilisasi dan komposisi media terhadap jumlah spora MA, namun tidak berpengaruh terhadap nisbah pupus akar sorgum. Sterilisasi media secara mandiri berpengaruh terhadap populasi MHB. Perlakuan sterilisasi irradiasi gamma + komposisi media 75% zeolit : 25% arang sekam merupakan perlakuan yang cenderung lebih baik dalam meningkatkan jumlah spora MA, populasi MHB, dan nisbah pupus akar sorgum. 
PENGARUH PUPUK ORGANIK (Azolla pinnata) TERHADAP C-ORGANIK TANAH, SERAPAN N DAN BOBOT KERING TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA TANAH DENGAN TINGKAT SALINITAS TINGGI Arafah, Mayang Sunduz; Setiawati, Mieke Rochimi; Nurbaity, Anne
Jurnal Agroekoteknologi Vol 9, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.242 KB)

Abstract

Utilizing organic fertilizer Azolla pinnata is needed especially for rice commodity which planted in salin soil in coast area for increasing the efficiency of inorganic fertilizer by adding organic matters. This research aimed to get the best combination of utilizing organic fertilizer Azolla pinnata to increase total organic carbon, nitrogen uptake, and dry weight of rice in saline soil. This research used Randomized Complete Block Design experiment which consisted of eight combinations of treatment. Those are treatment of salinity 0, 2, 4 and 6 mmhos cm-1 + without utilizing organic fertilizer Azolla pinnata and treatment of salinity 0, 2, 4, and 6 mmhos cm-1 + utilizing organic fertilizer Azolla pinnata. The result showed that utilizing organic fertilizer Azolla pinnata can reduce the negative effect from salinity which proven by increased N uptake of rice in treatment of salinity 6 mmhos cm-1.
SOSIALISASI SISTEM AGROFORESTRI DI DESA CILAMPUYANG, KECAMATAN MALANGBONG, KABUPATEN GARUT Hudaya, Ridha; Nurbaity, Anne; Suriadikusumah, Abraham; Septianugraha, Reza
Dharmakarya Vol 6, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.623 KB)

Abstract

Pada tahun 2004 di DAS Cimanuk Hulu telah diperkirakan mempunyai lahan kritis seluas 40.876 ha, namun hingga kini belum diketahui bagaimana penanganan terhadap fenomena tersebut. Sementara itu kejadian cuaca ekstrim di wilayah ini pada tanggal 20 September 2016 yang melahirkan bencana banjir bandang di kota Garut dapat dijadikan sebagai indikator tentang masih belum tertanganinya secara baik lahan kritis yang ada. Untuk itu perlu adanya upaya untuk menangani masalah tersebut, salah satunya dengan upaya deforestasi melalui agroforestri. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Cilampuyang Kecamatan Malangbong  ini berupa sosialisasi, penyuluhan, dan penanaman pohon. Penyuluhan dan diskusi dilaksanakan sebanyak dua kali bertempat di aula BPDASHL Cimanuk desa Cilampuyang. Kegiatan penanaman dilaksanakan setelah acara sosialisasi untuk memberikan ketrampilan secara teknis mengenai sistem agroforestry. 
PENGARUH MACAM AMELIORAN DAN TARAF DOSIS LOGAM BERAT TERHADAP PH, CR TOTAL TANAH, SERAPAN CR SERTA HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) PADA ANDISOLS LEMBANG Saputra, Yondra; Nurbaity, Anne; Muryani, Oviyanti
Sistem Informasi Vol 5 No 1 (2014): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.804 KB)

Abstract

Pencemaran tanah oleh logam berat dapat menurunkan produktivitas tanah. Untuk itu perlu dicari alternatif solusi untuk menanggulangi dampak negatif dari logam berat. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam amelioran dandosis Cr terhadap pH, Cr total tanah, serapan Cr dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L) pada Andisols asal Lembang. Percobaan dilaksanakan di rumah kaca dengan ketinggian tempat ± 700 m dpl dari Mei sampai dengan Juli 2010.Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, dengan dua kali ulangan. Faktor pertama yaitu macam amelioran, terdiri atas lima taraf: tanpa amelioran (kontrol), kompos serasah daun jagung, arang sekam, zeolit dan dolomit. Sedangkan faktor kedua yaitu dosis Cr, terdiri atas empat taraf: Cr 0 ppm, 15 ppm, 30 ppm, 45 ppm.Hasil percobaan menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara macam amelioran dan dosis Cr terhadapCr total tanah dan serapan Cr, akan tetapi tidak terjadi interaksi terhadap pH tanah dan hasil selada. Amelioran terbaik dalam meningkatkan pH tanah dan menurunkan serapan Cr oleh tanaman serta memberikan rata-rata hasil tanaman selada terbaik adalah dolomit, sedangkan amelioran terbaik yang mampu menurunkan rata-rata Cr total tanah hingga 69,5 ppm adalah arang sekam. Hasil penelitian secara umum memperlihatkan bahwa dolomit lebih baik digunakan untuk memperkecil serapan Cr sebesar 0,006 ppb, meningkatkan pH hingga 5,21 dan hasil tanaman sebesar 41,6 gr polibeg -1yang ditanam pada tanah tercemar logam berat (Cr).
FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA ASAL PANGALENGAN JAWA BARAT SEBAGAI AGENS HAYATI PENGENDALI NEMATODA SISTA KENTANG Nurbaity, Anne; Sunarto, Toto; Hindersah, Reginawanti; Solihin, Amir; Kalay, Marthin
JURNAL AGROTROPIKA Vol 16, No 2 (2011): Agrotropika Vol.16 No.2 2011
Publisher : JURNAL AGROTROPIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.75 KB)

Abstract

Potato cyst nematode (PCN) is known as organism that could suppress the growth of potatoes and it has been found in West Java. Controlling of PCN by the use of chemical agents has been reduced, hence the use of biological agents such as soil fungi is one of the alternatives. Arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) has a potential to be used as a controlling agents. However, the information about it?s effect on nematode, especially in Indonesia is limited. The objectives of this study were to isolate the indigenous AMF from potatoes plantation in a high land at Pangalengan district, West Java, to be used as an agents for controlling nematodes. AMF isolates were cultured and propagated to be used in the test of AMF effectiveness in controlling PCN in a glasshouse. Results showed that AMF at the rate of 150 spores/pot reduced the PCN parameters in term of numbers of juveniles II, fe-males and cysts. The mechanisms of AMF in reducing PCN activities was more likely because of the pro-duction of antifungi isoflavonoid that increased as increasing the rate of AMF spores. The experiment in general showed the successful results in explaining the potential use of AMF as bio-control agents of PCN.  Keywords: Arbuscular Mycorrhizal Fungi, Potato Cyst Nematode
Kandungan Hormon dan Pertumbuhan Tanaman pada Bioassay Bibit Kentang yang Diberi Fungi Mikoriza Arbuskula dan Mycorrhizal Helper Bacteria Nurbaity, Anne; Suminar, Erni; Istifadah, Noor
Agrikultura Vol 35, No 1 (2024): April, 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v35i1.49851

Abstract

Produksi bibit tanaman kentang secara in vitro melalui kultur jaringan merupakan teknik yang sedang berkembang. Berbagai upaya peningkatan kualitas bibit tanaman kentang telah dilakukan dan salah satu alternatifnya adalah dengan aplikasi pupuk hayati fungi mikoriza arbuskula (FMA) dan mycorrhizal helper bacteria (MHB). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi respons pertumbuhan serta hormon yang dihasilkan FMA dan MHB pada bibit tanaman kentang yang dikulturkan secara in vitro. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas empat jenis media tumbuh dan sepuluh replikasi. Media tumbuh meliputi Murashige & Skoog (MS) kontrol, dengan FMA, MHB, dan kombinasi FMA dan MHB. Untuk melakukan inokulasi, 10 spora FMA (Glomus sp.) yang telah disterilisasi ditransfer ke zona akar tanaman, dan MHB (Pseudomonas diminuta) ditambahkan ke dalam media. Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan bibit, berat segar akar dan pupus, serta hormon auksin, giberelin dan sitokinin (2 MST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa FMA dan MHB menghasilkan hormon auksin, giberelin dan sitokinin. Efek pupuk hayati terhadap hormon tumbuh yang dihasilkan dan pertumbuhan bibit kentang berbeda secara signifikan. Selanjutnya, inokulasi FMA tunggal memiliki pengaruh yang sama dengan media MSR yang diinokulasi kombinasi FMA dan MHB terhadap pertumbuhan bibit tanaman kentang. Sintesis hormon sangat signifikan pada media yang diinokulasi MHB. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi pupuk hayati FMA bersama MHB mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu tinggi tanaman sebesar 9,01 cm atau 19,6% lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol dan meningkatkan bobot segar sebesar 12,72 g atau 60% lebih tinggi dibandingkan kontrol. Peningkatan pertumbuhan tanaman ini terkait dengan tingkat hormon tumbuh yang dihasilkan oleh FMA dan MHB yang juga lebih tinggi yaitu 4,06, 8,62 dan 5,77 µmol/mol NTP berturut-turut untuk auksin, giberelin dan sitokinin.
Pengaruh Pemberian Asam Humat, Asam Fulvat, dan Pupuk Hayati pada Media Tanam terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah, Hasil, dan Kualitas Buah Stroberi (Fragaria ananassa) Setiawati, Mieke Rochimi; Rachelita, Nadia; Fitriatin, Betty Natalie; Nurbaity, Anne; Yuniarti, Anni; Suryatmana, Pujawati; Hindersah, Reginawanti
Agrikultura Vol 34, No 2 (2023): Agustus, 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v34i2.46734

Abstract

Aplikasi senyawa organik yang mengandung asam humat dan pupuk hayati dilaporkan mampu meningkatkan sifat fisik, kimia, dan biologi media tanam, meningkatkan hasil tanaman, serta mengurangi dosis pupuk anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi senyawa organik yang mengandung asam humat, asam fulvat, dan pupuk hayati terhadap N-total dan P-total pada media tanam, serta hasil buah pada tanaman stroberi. Percobaan dilaksanakan di rumah kasa kebun stroberi di Cisarua, Kecamatan Lembang, Provinsi Jawa Barat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tujuh perlakuan. Perlakuan percobaan terdiri dari senyawa organik yang mengandung 2% asam humat dengan dosis 0,9 kg/ha, senyawa organik yang mengandung 1% asam fulvat 1 l/ha, pupuk hayati Bion Up 3 l/ha, berbagai kombinasi asam humat, asam fulvat dan pupuk hayati, pada masing-masing perlakuan ditambahkan pupuk NPK 16:16:16 sebanyak 125 kg/ha, serta perlakuan kontrol berupa pupuk NPK 125 kg/ha. Hasil percobaan menunjukkan kombinasi asam humat, asam fulvat, pupuk hayati, dan pupuk NPK memberikan hasil yang lebih baik dalam meningkatkan N-total (1,27%) dan P-total (5,88%) media tanam, serta bobot buah stroberi per tanaman (34,97 g) dibandingkan perlakuan lainnya.
Response of tomato seed germination to several extraction techniques and magnetic field exposure treatments Shakina, Visira Deva; Nuraini, Anne; Nurbaity, Anne
Kultivasi Vol 23, No 1 (2024): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v23i1.44455

Abstract

The superior seeds are indicated by clean, good germination rate, pest and disease-free. One of the problems in providing superior tomato seeds is the presence of pulp attached to the tomato seeds, leading to less clean of seed. To remove the muscus on tomato seeds, the seeds have to be extracted. Other than seeds extraction, seeds exposure also could optimize seeds growth by increasing the metabolism of the tomato. The aim of this research is to determine the best extraction technique and magnetic field exposure for obtaining high tomato seeds germination. The complete random design used in this research consist of two factors, seeds extraction and magnetic field with three time replications. The result showed that seeds extraction for 24 hours is the best treatment for improving the maximum germination percentage, growth potential, growth rate, speed growth, uniformity index than others. Magnetic exposure at 6mT is the best treatment to improve seeds maximum growth and seeds speed growth.
Urea Berlapis Bakteri untuk Mengurangi Dosis Pupuk Urea pada Budidaya Kentang Hindersah, Reginawanti; Suryatmana, Pujawati; Fitriatin, Betty Natalie; Asmiran, Priyanka; Nurbaity, Anne; Setiawati, Mieke Richimi
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 24 No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v24i1.2750

Abstract

Urea fertilizers and biofertilizers play an important role in potato (Solanum tuberosum L.) cultivation, but urea fertilizers are volatile and leach out easily that reduce their effectiveness. Urea coated with beneficial bacteria-enriched organic matter is expected to increase nitrogen used efficiency. The purpose of the experiment was to determine the ability of bacterial-coated urea (BCU) included Bacillus and Azotobacter to improve the growth, nutrient status and yields of potatoes grown in field; as well as to reduce urea dose. The experiment was setup in randomized block design with five treatments and six replications. The treatments were four combinations of the dose and formulation of BCU; and conventional urea fertilizer as control treatment. Application of both BCU formulation increased plant height as well as N and P uptake particularly when the recommended dose was used.  In contrast, the doses and formulation of BCU did not affect chlorophyll content. Application of BCU-A or BCU-B at the rate of 200 kg/ha increased tuber weight by 59% and 81% respectively.  Both high and low dose of BCU did not reduce the vegetative growth and yield compared to the plants fertilized with conventional urea. This experiment showed that BCU is considered to reduce the rate of Urea in potatoes cultivation.
Current status and the significance of local wisdom biofertilizer in enhancing soil health and crop productivity for sustainable agriculture: A systematic literature review Irwandhi, Irwandhi; Khumairah, Fiqriah Hanum; Sofyan, Emma Trinurani; Kamaluddin, Nadia Nuraniya; Nurbaity, Anne; Herdiyantoro, Diyan; Simarmata, Tualar
Kultivasi Vol 23, No 3 (2024): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v23i3.56018

Abstract

Soil fertility is recognized as a crucial factor in supporting plant growth and productivity. The utilization of biofertilizers as environmentally friendly fertilizers is aimed at enhancing soil fertility and plant productivity. This study aims to explore the potential of local material for developing local wisdom biofertilizers (LWB) for achieving sustainable agriculture. A systematic literature review was conducted using bibliometric analysis, Preferred Reporting Items for Systematic Reviews, and Meta-Analyses (PRISMA) method, employing the Scopus search engine with the keywords "local AND wisdom AND biofertilizer" OR "biofertilizer" OR "local AND microorganism" OR "soil AND health OR crop AND productivity OR sustainable agriculture". The search yielded 704 articles, of which 11 were deemed eligible after selection. Based on the literature review, it was found that there are local materials, including fish waste, seaweed, Azolla, fruit waste, Moringa oleifera, microalga, bamboo roots, banana hump, golden snail, mangrove leaves, fruit, and vegetable waste that can be used as raw materials for LWB to improve soil health, plant growth, and productivity. The development of LWB as a new fertilizer technology faces challenges such as lack of regulations, low public trust, limited farmer awareness, weak promotion, and raw material shortages. Further research is needed to intensively study and enhance the effectiveness of LWB through enrichment using beneficial microorganisms.