Hadirnya media sosial telah mengubah pola partisipasi penggemar, terutama dalam fandom K-Pop, dari sebelumnya pasif menjadi aktif dan kolaboratif secara digital. Platform X (sebelumnya Twitter) telah menjadi media utama bagi komunitas penggemar BLINK di Indonesia untuk melaksanakan kegiatan digital yang mencerminkan budaya partisipatif. Masalah dalam penelitian ini terletak pada komunitas BLINK yang sangat aktif di media sosial X, sedangkan idola mereka yaitu BLACKPINK tidak terlalu aktif di media sosial X tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bentuk-bentuk partisipasi aktif dari fandom BLINK di media sosial X, serta mengidentifikasi praktik-praktik digital yang dilakukan termasuk kegiatan voting , kampanye hashtag, streaming, dan produksi konten. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, serta teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi digital, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk memilih informan adalah purposive sampling dari anggota fandom BLINK aktif di platform X. Kebaruan penelitian ini terletak pada penerapan teori participatory culture Jenkins (2009) secara langsung pada komunitas BLINK di Indonesia, yang sebelumnya belum dibahas secara mendalam oleh studi terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi digital fandom BLINK tidak terbatas pada aktivitas konsumtif, tetapi mencakup produksi dan distribusi konten digital yang kolaboratif, ekspresif, dan strategis. Praktik partisipasi yang ditemukan seperti, voting digital, kampanye hashtag untuk promosi, me-retweet konten untuk memperluas jangkauan informasi, dan interaksi melalui komentar serta quote-retweet. Hasil penelitian ini juga bermanfaat untuk memahami pola partisipasi digital fandom K-Pop dan kontribusinya terhadap budaya populer global.