Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PELATIHAN LABELING KEMASAN PRODUK UMKM MITRA BINAAN POSYANTEK AL-IKHLAS Lusianingrum, Farah Putri Wenang; Purbohastuti, Arum Wahyuni; Hidayah, Asmi Ayuning
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.096 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4105

Abstract

Abstrak: Pemerintah telah mengeluarkan aturan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999 dengan mewajibkan pelaku usaha untuk mencantumkan label pada kemasan produknya. Hal ini sering diabaikan termasuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan dari Posyantek Al-Ikhlas. Mayoritas mitra binaannya bermasalah dalam pengemasan produk terutama belum adanya lebel pada kemasan untuk membungkus produk. Padahal mayoritas mitra binaan produksinya berupa makanan. Berdasarkan permasalah ini, maka tujuan dari adanya pelaksanaan kegiatan pengabdian yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan (kualitas SDM) pelaku UMKM melalui pelatihan labeling pada kemasan. Program kegiatan pelatihan dan pendampingan dilaksanakan melalui empat tahapan yaitu sosialisasi, persiapan, pelaksanaan kegiatan, serta monitoring dan evaluasi. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini yaitu peningkatan pengetahuan dan terciptanya labeling kemasan produk. Labeling kemasan yang tercipta belum dilengkapi dengan adanya legalitas halal dan ijin produksi, sehingga pada kegiatan pengabdian selanjutnya perlu dilaksanakan pendampingan dalam pembuatan sertifikat halal dan ijin produksi bagi pelaku UMKM Bina Posyantek Al-Ikhlas. Abstract:   The government has issued a rule through Government Regulation No. 69 of 1999 by requiring businesses to include labels on the packaging of their products. This is often overlooked including small and medium-sized micro enterprises (MSMEs) assisted by Posyantek Al-Ikhlas. The majority of its partners have problems in product packaging, especially the lack of label on the packaging to wrap the product. Whereas the majority of its production partners are in the form of food. Based on this problem, the purpose of the implementation of devotion activities is to improve the knowledge and skills (quality of human resources) of MSMEs through labeling training on packaging. The training and mentoring program is carried out through four stages, namely socialization, preparation, implementation of activities, as well as monitoring and evaluation. The result of the implementation of this devotional activity is the improvement of knowledge and the creation of product packaging labeling. The packaging labeling that is created is not equipped with halal legality and production permits so that in the next service activities assistance is needed in making halal certificates and production permits for SMEs Bina Posyantek Al-Ikhlas.
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN GUNA MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA Virda Ashri Tsuraya; Lukman Hidayatullah; Devi Triani; Nubaidillah Nubaidillah; Apriliani Nur Istiqomah; Farah Putri Wenang Lusianingrum
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.633 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5293

Abstract

Abstrak: Fokus pendidikan Lembaga Tahfidz Qur`an (LTQ) berpusat pada ilmu moral dan agama sehingga belum membekali santrinya dengan pengetahuan dan keterampilan wirausaha. Kondisi tersebut membuat santri tidak memiliki minat untuk berwirausaha dan memilih untuk mencari kerja setelah lulus dari LTQ. Kegiatan pengabdian melalui Pelatihan kewirausahaan yang diinisiasi oleh perguruan tinggi menjadi salah satu solusi untuk menumbuhkan minat wirausaha santri. Pelatihan kewirausahaan dengan mitra LTQ Utrujjah tujuannya yaitu untuk membangkitkan minat wirausaha peserta yang terdiri dari santri dan pengelola LTQ Utrujjah. Pelatihan kewirausahaan dilaksanakan dalam dua pertemuan secara daring melalui Zoom Meeting. Tahapan pelatihan kewirausahaan ini dimulai dengan perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, monitoring serta evaluasi kegiatan, dan pasca kegiatan pelatihan. Pelatihan kewirausahaan ini berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik dalam dua pertemuan dan diikuti oleh dua puluh peserta. Peserta menunjukkan perasaan senang, perhatian, dan ketertarikan dengan materi mengenai kewirausahaan. Peserta setelah mengikuti pelatihan ini terlihat memiliki minat untuk mencoba memulai usaha yang dibuktikan dengan tiga puluh lima peserta yang mampu menghasilkan ide bisnis yang dapat direalisasikan.  Abstract: The education focus of the Tahfidz Qur'an Institute (LTQ) is centered on moral and religious knowledge so that it has not equipped its students with entrepreneurial knowledge and skills. This condition makes the students have no interest in entrepreneurship and choose to find work after graduating from LTQ. Service activities through entrepreneurship training initiated by universities are one solution to foster student entrepreneurial interest. Entrepreneurship training with LTQ Utrujjah partners is aimed at generating entrepreneurial interest in participants consisting of students and managers of LTQ Utrujjah. Entrepreneurship training was held in two online meetings via Zoom Meeting. The stages of this entrepreneurship training begin with planning activities, implementing activities, monitoring and evaluating activities, and post-training activities. This entrepreneurship training based on observations made can be carried out well in two meetings and was attended by twenty participants. Participants showed feelings of pleasure, attention, and interest with the material regarding entrepreneurship. Participants after attending this training seemed to have an interest in trying to start a business as evidenced by thirty-five participants who were able to generate business ideas that could be realized.