Articles
KEDUDUKAN JANDA NYEROD DALAM KELUARGA TRI WANGSA DI PULAU LOMBOK
Yoniartini, Desak Made
Widya Sandhi Vol 9 No 2 (2018): Nopember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This article aimed at finding out how the position of the widow in tri wangsa family in Lombok island. This article used conflict and balance theory. The findings of the article namely nyerod marriage (perkawinan nyerod) was considered as a taboo thing in the past, but now it does not become any problem anymore. A woman who has married by using way of nyerod, and she becomes a widow and he will return home to her parents, she will be accepted well by her parents based on the reasons of brotherhood and humanity. Even though she has been accepted well, but in the reality she/the widow does not have the same right as when she has not married yet. Even though she has performed mulih bajang/mulih daa ceremony, but she have not been fully accepted by her family, such as she does not have a right to accept inheritance, and she will not receive respect at the death ceremony
Lanskap Linguistik Kawasan Pusat Pendidikan di Kota Mataram
Yoniartini, Desak Made
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31764/telaah.v6i2.5315
Abstrak: Lanskap Linguistik atau yang di singkat dengan LL merupakan kajian yang tergolong baru dalam bidang sosiologi linguistik. Indonesia sebagai Negara yang sangat besar dan kaya akan berbagai bahasa dan dinamika sosial menjadikan kajian LL dirasa akan berkembang dengan pesat di Indonesia. Kajian Lanskap Linguistik terbagi atas dua fungsi utama yaitu fungsi informasi dan fungsi simbolik. Dengan banyaknya jumlah sekolah dan perguruan tinggi maka tidak salah bawa kawasan ini dikatakan sebagai kawasan pusat pendidikan di kota Mataram. Pemilihan lokasi kawasan pusat pendidikan dipilih memiliki keunikan tersendiri dibandingkan kawasan lainnya di kota Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis deksriptif. Dalam penelitian ini, pengambilan data menggunakan metode simak dan metode dokumentasi. Metode simak digunakan untuk pengambilan data berupa tulisan sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk pengambilan data berupa gambar yang diambil melalui telepon seluler. Semua data diolah dan diberikan kode lalu dipilih berdasarkan siapa yang memproduksi teks tersebut. Kawasan pusat pendidikan di kota Mataram memiliki ciri linguistik tersendiri, terutama yang di produksi oleh swasta di dominasi oleh penggunaan bahasa yang multilingual, hal ini guna menarik perhatian dari konsumen yang merupakan pelajar dan mahasiswa. sedangkan lanskap linguistik yang di produksi oleh pemerintah hampir sama dengan tempat yang lainnya.Abstract: Linguistics Landscape or short with LL is a relatively new study in the field of sociological linguistics. Indonesia as a country that is very large and rich in various languages and social dynamics makes LL studies feel that it will develop rapidly in Indonesia. Linguistic Landscape Studies are divided into two main functions, namely information functions and symbolic functions. With the large number of schools and colleges, it is not wrong to take this area as the center of education in the city of Mataram. The location of the selected education center has its own uniqueness compared to other areas in the city of Mataram. This study uses a descriptive approach and analysis approach. In this study, data collection used the method of observation and the method of documentation. The method used for data collection is in the form of writing and the documentation method used for data collection is in the form of images taken via cell phones. All data that is processed and coded is then selected based on who produced the text. The educational center area in the city of Mataram has its own linguistic characteristics, especially those produced by the private sector which are dominated by the use of multilingual languages, this attracts the attention of consumers who are students. while the linguistic landscape produced by the government is almost the same as in other places.
ANALISIS KALIMAT PERSUASIF DALAM STRATEGI KOMUNIKASI PENJUALAN ONLINE PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM (IG)
Eka Putri Paramita;
Desak Made Yoniartini;
I Made Permadi Utama
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 7, No 1: Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31764/telaah.v7i1.6939
Abstrak:Kalimat persuasif adalah kalimat ajakan yang berfungsi untuk menggiring opini pembacanya agar mengikuti maksud dan tujuan dari pembuat kalimat tersebut. Instagram saat ini menjadi media sosial yang cukup banyak digunakan di Indonesia, tidak hanya sebagai media bersosialisasi melalui dunia maya Instagra tetapi juga dimanfaatkan penggunanya untuk aktifitas jual beli. Kalimat persuasif digunakan oleh penjual untuk menarik konsumen agar berbelanja di lapaknya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis kalimat persuasif dan makna kalimat persuasif yang digunakan oleh penjual di instagram. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa penjual di instagram menggunakan kalimat persuasif agar mendapatkan perhatian dari pembeli, maka kalimat persuasif yang digunakan berupa kata-kata populer bahasa gaul dan menggunakan bahasa asing.Abstract:A persuasive sentence is an invitation sentence that serves to lead the opinion of the reader to follow the intent and purpose of the maker of the sentence. Instagram is currently a social media that is quite widely used in Indonesia, not only as a medium for socializing through cyberspace but also being used by users for buying and selling activities. Persuasive sentences are used by sellers to attract consumers to shop at their stalls. The purpose of this study was to determine the types of persuasive sentences and the meaning of persuasive sentences used by sellers on Instagram. The method used in this research was descriptive qualitative. The results of this study found that sellers on Instagram use persuasive sentences to get the attention of buyers, so the persuasive sentences used were in the form of popular words (slang) and use foreign languages.
Lanskap Linguistik Kawasan Pusat Pendidikan di Kota Mataram
Desak Made Yoniartini
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31764/telaah.v6i2.6189
Abstrak: Lanskap Linguistik atau yang di singkat dengan LL merupakan kajian yang tergolong baru dalam bidang sosiologi linguistik. Indonesia sebagai Negara yang sangat besar dan kaya akan berbagai bahasa dan dinamika sosial menjadikan kajian LL dirasa akan berkembang dengan pesat di Indonesia. Kajian Lanskap Linguistik terbagi atas dua fungsi utama yaitu fungsi informasi dan fungsi simbolik. Dengan banyaknya jumlah sekolah dan perguruan tinggi maka tidak salah bawa kawasan ini dikatakan sebagai kawasan pusat pendidikan di kota Mataram. Pemilihan lokasi kawasan pusat pendidikan dipilih memiliki keunikan tersendiri dibandingkan kawasan lainnya di kota Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis deksriptif. Dalam penelitian ini, pengambilan data menggunakan metode simak dan metode dokumentasi. Metode simak digunakan untuk pengambilan data berupa tulisan sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk pengambilan data berupa gambar yang diambil melalui telepon seluler. Semua data diolah dan diberikan kode lalu dipilih berdasarkan siapa yang memproduksi teks tersebut. Kawasan pusat pendidikan di kota Mataram memiliki ciri linguistik tersendiri, terutama yang di produksi oleh swasta di dominasi oleh penggunaan bahasa yang multilingual, hal ini guna menarik perhatian dari konsumen yang merupakan pelajar dan mahasiswa. sedangkan lanskap linguistik yang di produksi oleh pemerintah hampir sama dengan tempat yang lainnya.Abstract: Linguistics Landscape or short with LL is a relatively new study in the field of sociological linguistics. Indonesia as a country that is very large and rich in various languages and social dynamics makes LL studies feel that it will develop rapidly in Indonesia. Linguistic Landscape Studies are divided into two main functions, namely information functions and symbolic functions. With the large number of schools and colleges, it is not wrong to take this area as the center of education in the city of Mataram. The location of the selected education center has its own uniqueness compared to other areas in the city of Mataram. This study uses a descriptive approach and analysis approach. In this study, data collection used the method of observation and the method of documentation. The method used for data collection is in the form of writing and the documentation method used for data collection is in the form of images taken via cell phones. All data that is processed and coded is then selected based on who produced the text. The educational center area in the city of Mataram has its own linguistic characteristics, especially those produced by the private sector which are dominated by the use of multilingual languages, this attracts the attention of consumers who are students. while the linguistic landscape produced by the government is almost the same as in other places.
KEDUDUKAN JANDA NYEROD DALAM KELUARGA TRI WANGSA DI PULAU LOMBOK
Desak Made Yoniartini
Widya Sandhi: Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (502.545 KB)
This article aimed at finding out how the position of the widow in tri wangsa family in Lombok island. This article used conflict and balance theory. The findings of the article namely nyerod marriage (perkawinan nyerod) was considered as a taboo thing in the past, but now it does not become any problem anymore. A woman who has married by using way of nyerod, and she becomes a widow and he will return home to her parents, she will be accepted well by her parents based on the reasons of brotherhood and humanity. Even though she has been accepted well, but in the reality she/the widow does not have the same right as when she has not married yet. Even though she has performed mulih bajang/mulih daa ceremony, but she have not been fully accepted by her family, such as she does not have a right to accept inheritance, and she will not receive respect at the death ceremony
Peran Pasraman Sebagai Lembaga Pendidikan Keagaman Hindu Dalam Pemertahanan Bahasa Bali di Kabupaten Lombok Barat
Desak Made Yoniartini;
Mahsun;
Burhanudin
Jurnal Penelitian Agama Hindu Vol 6 No 3 (2022)
Publisher : Jayapangus Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (228.567 KB)
|
DOI: 10.37329/jpah.v6i3.1840
Language is a means of communication, and it is also as an introduction to culture; therefore, it is essential for a community to maintain its regional language. The Balinese regional language is one of the languages which still exists today; however, there is concern that the Balinese language (especially those which are outside Bali island) will no longer be able to survive due to the use of local languages, Indonesian and foreign languages in the future, especially used in educational institutions. In addition to formal educational institutions, the maintenance of the language can also be applied in Hindu religious education institutions such as pasraman. Pasraman is considered to have a crucial role of Balinese language preservation in non-formal educational institutions, particularly for children (bala) and youths (yowana). This study aimed to examine the role of pasraman in preserving Balinese language (oral and written) in West Lombok Regency. This study used a descriptive qualitative approach and the data collection methods used were the speaking and the listening method. The results of this study indicated that pasraman as a non-formal Hindu religious education institution had a very important role in the Balinese language maintenance. The preservation of the Balinese language in the pasraman consisted of two areas, namely the maintenance of written and spoken language. The maintenance of the former was conducted by teaching Balinese script (introduction to a writing system of Balinese script, writing Balinese script and reading Balinese script), while preservation of the latter was conducted by language interaction between acarya and brahmacari and interaction between fellow brahmacari uttering Balinese language in the pasraman environment during both the teaching learning process and after-school activities.
Pemertahanan Bahasa Bali di Kabupaten Lombok Barat
Desak Made Yoniartini;
Mahsun Mahsun;
Burhannudin Burhannudin
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 13 No 2 (2023): Volume 13 No 2 Oktober 2023
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24843/JKB.2023.v13.i02.p07
Ancaman punahnya bahasa daerah di Indonesia semakin nyata terlihat. Bahasa Bali merupakan salah satu bahasa daerah yang merasakan ancaman ditinggalkan oleh penggunannya, masifnya penggunaan bahasa Indonesia, bahasa Sasak bahkan bahasa asing lainnya baik di ranah keluarga, pendidikan, maupun lingkungan pergaulan disinyalir sebagai penyebabnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana sumber data berasal dari data primer dan data sekunder. Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metode cakap dan metode simak, selanjutnya data dianalisis dengan metode kualitatif dan disajikan dengan metode naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahasa Bali di Kabupaten Lombok Barat termasuk bertahan hal ini dilihat dari berbagai aspek yaitu; anak-anak etnis Bali menguasai dan menggunakan bahasa Bali dengan baik, masifnya penggunaan bahasa Bali baik pada ranah keluarga, pergaulan, pendidika non formal, dan kegiatan adat istiadat, adanya langkah nyata yang dilakukan etnis Bali untuk melakukan usaha pemertahanan bahasa secara maksimal. Adapun faktor yang menjadi penyangga bertahannya bahasa Bali adalah adanya faktor internal dari etnis Bali itu sendiri serta adanya faktor eksternal yang mendukung permetahanan bahasa Bali di Kabupaten Lombok Barat.
ANALISIS WACANA DALAM PIDATO GIBRAN SAAT DEKLARASI CAPRES-CAWAPRES 2024: KAJIAN LINGUISTIK SISTEMIK FUNGSIONAL DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBELAJARAN ANALISIS TEKS
Dwipayana, I Kadek Adhi;
Bahri, Syaiful;
Yoniartini, Desak Made;
Suandi, I Nengah
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 13 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jpbsi.v13i4.70291
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif yang bersumber dari pidato Girban saat deklarasi Capres dan Cawapres 2024. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik simak dan catat dari sumber video youtube Kompas TV. Ada tiga data yang dianalisis, yaitu data transitivitas (partisipan, proses, dan sirkumstansi), fungsi pertukaran terdiri atas sistem modus (mood) dan modalitas, dan konteks situasional dalam pidato Gibran Rakabuming saat deklarasi Capres-Cawapres. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja pendekatan linguistik sistemik fungsional (LSF). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wacana digunakan untuk mengkomunikasikan ideologi, visi politik, dan pemikiran Gibran sebagai Cawapres terkait tentang keberlanjutan masa depan negara Indonesia. Analisis Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) dalam pidato Gibran membantu membedah cara bahasa digunakan untuk membangun representasi ideologi dan arah politik Gibran melalui analisis transitivitas, modalitas, dan konteks situasional. Pidato Gibran menunjukkan “keyakinan” atau “kepastian” yang dibuktikan dengan dominasi penggunaan modalitas epistemik. Pidato Gibran mencerminkan strategi retorika yang digunakan untuk memengaruhi opini publik, memperkuat dukungan politik, dan merespons tantangan politik dalam rangka bersaing dalam pemilu 2024.
Meceki sebagai alternatif pada kegiatan Ngonye Masyarakat Etnis Bali Lombok di Kecamatan Gerung. Lombok Barat
Yoniartini, Desak Made;
Artika, I Wayan;
Artawan, Gede;
Paramarta, Ketut
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jabi.v7i1.81605
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menggali makna dari aktifitas meceki sebagai salah satu alternatif kegiatan ngonye yang dilakukan oleh masyarakat etnis Bali Lombok yang ada di Dusun Carik Kauh, Desa Dasan Tapen Kecamatan Gerung, Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, kemudian pengumpulan data dilakukan dengan dua teknik, yaitu observasi dan wawancara kepada para pemain ceki, tokoh agama dan tokoh Masyarakat yang ada di Dusun Carik Kauh, Desa Dasan Tapen, Kecamatan Gerung, Lombok Barat. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan meceki merupakan sebuah alternatif kegiatan hiburan yang dilakukan oleh masyarakat etnis Bali Lombok yang sedang melakukan kegiatan ngonye yang hanya dilakukan saat ada warga yang meninggal dunia ataupun akan diabenkan, walaupun berpotensi menjadi sebuah ajang perjudian namun meceki yang diadakan saat ngonye sama sekali tidak menggunakan taruhan. Adapun manfaat yang di dapatkan dengan kegiatan meceki saat ngonye ini ada empat, yaitu 1) sebagai hiburan saat ngonye; 2) merekatkan tali silaturahmi; 3) melestarikan tradisi nenek moyang; 4) melanjutkan transisi budaya kepada generasi yang lebih muda.
Bonding Social Capital Sebagai Kendala Dalam Pengembangan Desa Wisata Sade Kabupaten Lombok Tengah
Mayasari, Deviana;
Yoniartini, Desak Made
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 2 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) (Maret)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58258/jisip.v7i2.4834
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kendala yang dihadapi dalam pengembangan Desa Wisata Sade, baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat dan wisatawan sebagai pengguna objek wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling yaitu dengan jumlah keseluruhan adalah 11 orang yang terdiri dari, kepala Dusun, pemandu, pedagang kain tenun, Kepala Desa, tokoh masyarakat, Dinas Pariwisata Lombok Tengah dan Wisatawan. Kemudian pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan FGD. Sedangkan untuk keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi, yaitu melalui triangulasi metode dan sumber data untuk melakukan perbandingan dan menggali kebenaran tentang informasi-informasi yang didapatkan. Hasil penelitian ini mengkritik konsep bonding social capital Putnam bahwa bonding social capital yang dimiliki masyarakat seperti masih terpaku pada adat istiadat, eksklusivisme, dan sulit menerima inovasi dapat menghambat pengembangan desa wisata adat di Dusun Sade. Kemudian dalam kendala pengembangan desa wisata yaitu modal sosial yang menjembatani memunculkan jaringan di dalam masyarakat (internal) dan sulit melakukan inovasi.