Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Gambaran Ca’oca’an yang Melegalisasi Pernikahan Dini Studi Analisis Wacana Kritis dan Analisis Gender Muniri; Biati, Lilit; Mahsun
AL-FIKRAH: Jurnal Studi Ilmu Pendidikan dan Keislaman Vol. 2 No. 2 (2019)
Publisher : Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/al-fikrah.v2i2.60

Abstract

Penelitian ini, mengambil sampel desa Batokorogan dan desa Kokop Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan. Dilakukan untuk mengetahui pendapat masyarakat setempat, tentang tiga ca’oca’an yang bernuansa legalisasi pernikahan dini, antara lain: (1) “oreng bhini’ mon omor eyattas 12 taon, mon gita’ andhi’ bhekal eyanggep ta’ pajuh (Perempuan yang berumur di atas 12 tahun, jika belum mempunyai tunangan dianggap tidak laku)”, (2) “Andhi’ ana’ bhini’ bhedeh neng kennengan kala, mon bedeh se mentah dulih beghi” (Mempunyai anak perempuan berada di posisi kalah, kalau ada yang meminang segera terima), (3) “Je’ pasakolah ana’eh mon lo’ deddiyeh prabhen toah” (Jangan disekolahkan anakmu, agar tidak menjadi perawan tua). Tiga ca’oca’an ini, sengaja dilestarikan melalui mekanisme klasifikasi, negasi, dan hasrat kekuasaan kaum laki-laki, untuk menciptakan rasa takut pada perempuan menjadi ta’ pajuh lakeh dan menjadi prabhen toah. Penciptaan rasa takut dengan mekanisme tersebut masuk kategori kekerasan psikis, yang menyebabkan kaum perempuan merasa tidak percaya diri, tidak mampu membuat keputusan mandiri, dan tidak berdaya melakukan penolakan atas keputusan lingkungan sosialnya untuk tidak melakukan pernikahan dini.
Penerapan Kebijkan Rapor Elektronik pada Kurikulum 2013 Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Hamidi; Mahsun
AL-FIKRAH: Jurnal Studi Ilmu Pendidikan dan Keislaman Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan kebijakan rapor elektronik pada kurikulum 2013 merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah pendidikan. Banyak kendala yang dihadapi karena berbagai faktor yang seringkali mempengaruhi penerapan kebijakan. Kebijakan yang telah melewati tahapan-tahapan belum tentu berhasil dalam penerapannya. Untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan kebijakan, maka kendala harus diatasi sedini mungkin. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas penerapan kebijakan rapor elektronik pada kurikulum 2013 dan berbagai kendala yang dihadapi dalam kebijakan tersebut, yaitu sejauh mana efektivitas penerapan rapor elektronik sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini adalah: 1) Penerapan kebijakan rapor elektronik pada kurikulum 2013 merupakan inovasi baru dalam pendidikan dan bertujuan untuk memantau, mengevaluasi proses kemajuan pembelajaran, serta meningkatkan hasil belajar siswa secara berkelanjutan. Selain itu, untuk sinkronisasi nilai yang ada di lembaga atau sekolah dengan server Dapodik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2) Kendala dalam penerapan kebijakan rapor elektronik diantaranya, adalah sering terjadi sistem update. Selain itu, jaringan internet terkadang kurang baik sehingga penggunaan raport elektronik sangat sedikit peminatnya.
RELEVANSI PEMIKIRAN AL-GHAZALI DENGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM DI MASA WALI SONGO Hafid; Mahsun
AL-FIKRAH: Jurnal Studi Ilmu Pendidikan dan Keislaman Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/al-fikrah.v6i1.144

Abstract

Konsep pendidikan Islam telah lama dikembangkan oleh para ulama sejak generasi tabi’in. Melalui generasi inilah konsep pendidikan Islam berkembang dalam bentuk yang paling ideal dan lambat laun memberikan kontribusi terhadap eksistensi peradaban Islam. Melalui konsep pendidikan yang semakin berkembang ini, lahirlah ulama-ulama yang telah melahirkan ide-ide dan pemikiran-pemikiran produktif dalam pengembangan bidang pendidikan. Salah satunya adalah Imam Abu Hamis Al-Ghozali, dari renungannya lahirlah berbagai buku yang memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan Islam. Konsep pendidikan Islam inilah yang kemudian menjadi landasan Wali Songo dalam menyebarkan dakwah di tanah Jawa yang jauh dari sumber ajaran Islam di Arab. Dengan menerapkan pemikiran Imam Ghozali, generasi Wali Songo memberikan berbagai gerakan dan sumbangan pemikiran yang membangun peradaban Islam baru di tanah Jawa (Nusantara). Wali Songo lebih banyak memberikan berbagai ajaran terhadap penjajahan nusantara dengan menyampaikan ajaran pemikiran Imam Al-Ghozali. Dengan demikian pemikiran alGhozali sangat relevan dengan konsep pendidikan Islam yang dikembangkan oleh Wali Songo.
MENGUNGKAP PERBEDAAN PANDANGAN ORANG MADURA TENTANG DEFINISI BLATÉR DAN BHAJINGAN Muniri; Mahsun
AL-FIKRAH: Jurnal Studi Ilmu Pendidikan dan Keislaman Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/al-fikrah.v5i1.177

Abstract

Artikel ini, membahas tentang definisi Blatér. Melalui wawancara kepada sejumlah tokoh yang mempunyai kedekatan dengan komunitas Blatér, didapatkan sebuah definisi tentang Blatér, yaitu sebagai Sifat dan Sosok. Disebut sebagai ‘sifat’ sekaligus ‘sosok’, manakala Blatér ditandai beberapa karakteristik yang melekat pada dirinya, antara lain; kennenga rembaghan (tempat konsultasi menyelesaikan masalah), bhangal (berani), jeg jeg (konsisten), lambha’/ta’ cerre’ (pemurah/tidak pelit), bennya’ kancana (mempunyai banyak teman/jaringan). Lima karakteristik tersebut, merupakan implementasi dari lima prinsip Blat?r yang dijadikan acuan prilaku sehari-harinya, antara lain; bertauhid, hormat kepada Embho’, hormat kepada ghuru, ajhaga téngka, dan ajhaga harga diri. Konsistensi Blat?r dalam menjaga perkataan dan perbuatan dalam keseharian menandakan diri Blat?r mempunyai pengaruh sosial yang luar biasa, atau dalam istilah lain sebagai manusia besar dalam lingkup terbatas. Berdasarkan katagori tipe manusia, Ordinary people (manusia-manusia biasa), Exceptional actors (tokoh-tokoh dengan kapasitas yang luar biasa), dan Holders of excetional positions (manusia pemimpin dan manusia aksi). Sosok Blatér masuk tipe Holders of excetional positions, karena umumnya Blat?r tidak sepintar Exceptional actors, tapi mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk menyelesaikan persoalan di tengah masyarakat. Manakala prinsip dan karakteristik Blat?r menjadi satu kesatuan dalam citra diri seseorang, maka dapat disebut sebagai sosok Blat?r.
KEDISIPLINAN SANTRI BARU BERBASIS ADAPTASI KARANTINA (STUDI ANALISIS SANTRI BARU DI PESANTREN AL-HAMIDIYAH SEN-ASEN KONANG BANGKALAN) Mahsun; Hafid
AL-FIKRAH: Jurnal Studi Ilmu Pendidikan dan Keislaman Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/al-fikrah.v7i1.304

Abstract

Strategi pendisiplinan santri baru untuk beradaptasi dengan karantina yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Hamidiyah yang terletak di Desa Sen Asen, Kecamatan Konang, Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif untuk menemukan efektivitas penegakan disiplin bagi santri baru. Selanjutnya, data dianalisis dan disajikan secara eksploratif. Data penelitian menemukan bahwa bentuk-bentuk adaptasi yang dilakukan yaitu; adaptive dan adjustive. Sedangkan faktor-faktornya, antara lain; faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, serta perkembangan dan kematangan santri baru. Dari faktor-faktor tersebut, kesemuanya saling melengkapi dalam membentuk kedisiplinan santri baru, seperti kondisi fisik dan materi dalam tubuh dan kesehatan fisik, psikologis seperti stimulasi yang diterima oleh santri baru mulai dari dalam kandungan hingga masuk pesantren, sosio-kultural seperti pola asuh orang tua, pergaulan kelompok, pola hidup bermasyarakat, bimbingan murabbi (pengasuh), budaya dan tradisi, serta perkembangan dan kematangan individu.
Religious Education of Children in Interfaith Family Mahsun; Mahmutarom; Ifada Retno Ekaningrum; Muh Syaifuddin; Yuldashev Azim Abdurakhmonovich
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 16 No. 2 (2023): Islamic Religious Education (July)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/fikroh.v16i2.990

Abstract

The phenomenon of religious education for children born and raised in families with parents of different religions, Muslim and non-Muslim, is interesting to study. This field of qualitative research uses a phenomenological approach, aiming to describe the interaction of religion in interfaith families in the context of religious education in the family. Data collection took place from January to March 2023 for participants consisting of 10 families of different religions in Kaloran District, Temanggung Regency, Central Java Province. The results of the study show that there are three types of religious interaction in interfaith families. First, parents introduce all their religions to their children. Second, parents teach one religion to their children. Third, parents’ direct religion for their children based on division.
Aboge Sebagai Siklus Awal Tahun Menyalahi Sunnatullah Ramadhan, Rizal; Izzuddin, Ahmad; Mahsun
AL - AFAQ : Jurnal Ilmu Falak dan Astronomi Vol. 5 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/afaq.v5i1.7003

Abstract

The Javanese Islamic Aboge calendar is one of the local Indonesian calendars whose calculations are static and standard. The Javanese calendar is a special calendar because it is a blend of Islamic culture and Javanese Hindu-Buddhist culture whose calculations are based on the moon around the sun. Astronomically, the Javanese calendar is classified as a mathematical calendar, while the Hijri calendar is an astronomical calendar. Methodologically this paper is a Research Library where the data collected comes from library sources that are considered representatively related to the object of this study. This paper is descriptive-analytical, where this paper will explain and explain the truth and error of a fact. Then also analytically developed in a balanced manner by looking at the advantages and disadvantages of the object under study. According to the reckoning rukyah discourse, the Aboge system which includes 'urfi reckoning is no longer relevant to what is required by syara' and cannot be used in determining the beginning of the Lunar month related to the implementation of worship (determination of Ramadan fasting and holidays). Because according to this system, the age of Sha'ban remains 29 days while the month of Ramadan also remains 30 days.
The Role of Ancient Egyptian Civilization in the Islamic Astronomical Revolution of the Abbasid Era Alpaten, Ulil Albab Al aulia; Mahsun; Izzuddin, Ahmad
AL - AFAQ : Jurnal Ilmu Falak dan Astronomi Vol. 6 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study investigates the important role of Ancient Egyptian civilization in the development of science during the Abbasid era. Through a literature review, this study outlines the history of Ancient Egypt and its contribution to falak, explains the Abbasid era as a historical context, and analyzes the development of falak during the Abbasid period. Research methodology includes methods of resource analysis, collection of data from various sources, and application of relevant analytical techniques. The results showed that Ancient Egyptian civilization had a major role in the development of Abbasid Era science. This is seen in the transfer of knowledge, astronomical advances, translations of classical works, improvements to the Hijri calendar, and the impact on navigation. Innovation, recognition of cultural and knowledge diversity, and advances in science are driven by integration. The results suggest that the integration of culture and knowledge can enable the development of scientific knowledge. In the current context of global openness of science, this has relevance. This study enhances science and increases our understanding of how different civilizations affect science. This study concludes that Ancient Egyptian civilization had an important role in the progress of science in the Abbasid era, thus encouraging progress, foundation formation, and influence of science to this day.
FIQIH SOSIAL SEBAGAI NARASI PEMIKIRAN HUKUM ISLAM SAHAL MAHFUDH DAN ALI YAFIE Mahsun
Investama : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 5 No 2 (2021): Investama : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Investama : Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.931 KB)

Abstract

Fiqih sosial muncul sebagai respon terhadap adanya peni- laian pejoratif fiqih klasik sehingga nilai sakralnya luntur. Fiqih yang ada sekarang ini secara materi sebenarnya telah cukup memadai. Kendala yang dihadapi terletak pada cara penyajian dan reformulasi, di samping adanya anomali implementasi fiqih yang hanya pada dimensi ibadah saja. Usaha untuk membangun fiqih bisa ditempuh melalui komponen yang dimiliki fiqih sendiri. Dalam hal ini usul dan qawä’id fiqih terasa masih mempunyai relevansi. Masih perlu perbaikan. Karena itu yang dibutuhkan adalah membangun harmoni antara yang lama dan baru, Problem inilah yang terjadi dalam masyarakat tradisi- onal sehmgga menimbulkan dua kubu; konservatif dan progresif.
AGAMA KEADILAN SEBAGAI NARASI PEMIKIRAN HUKUM ISLAM MASDAR F. MAS'UDI Mahsun
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 15 No 2 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v15i2.573

Abstract

Abstract This article explains Masdar F. Mas'udi's thoughts on the "Religion of Justice" which is the main focus of the theme of Islamic legal thought. The concentration of his studies refers to the two books he has written, namely the religion of justice: the treatise on zakat (tax) Islam and women's reproductive rights: the fiqh dialogue on empowerment. The meeting point of thought in these two books, in addition to the choice of the same paradigm, is also the dominant theme of discussion on benefit, justice, democracy, and human rights (egalitarianism). The discourse and the manifestation of the appropriate methodology were compiled and practiced by Masdar referring to the fields of zakat/taxes and women's fiqh. From the reconstruction of his various thoughts, a lot of controversy emerged. The results of this paper indicate that the paradigms and methods as well as implementation in the practice of ijtihad refer to the areas of zakat, taxes, hajj, and women's issues. In addition, Masdar's thoughts also include spiritual teachings and individual morality and the most important thing is the inspiration of an adequate basic framework of social concepts for an era or modern era that is so complex with human problems in all dimensions. Keywords: religion of justice, qat'i-danni, zakat-tax.