Jahe (Zingiber officinale) dan lengkuas (Alpinia galanga) merupakan tanaman biofarmaka yang dikenal memiliki berbagai manfaat termasuk aktivitas antijamur. Kajian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas ekstrak jahe (Zingiber officinale) dan lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum) sebagai pestisida alami dalam menghambat pertumbuhan jamur patogen pada tanaman jeruk. Ekstrak kedua tanaman tersebut mengandung senyawa aktif seperti gingerol, shogaol, galangin, dan flavonoid yang diketahui memiliki sifat antijamur. Metode penelitian yang dilakukan meliputi ekstraksi bahan aktif jahe dan lengkuas merah serta pengujian aktivitas fungisidanya terhadap pertumbuhan jamur menggunakan metode difusi agar. Parameter yang diukur adalah diameter zona hambat sebagai indikator efektivitas masing-masing ekstrak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak jahe dan lengkuas merah memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan jamur patogen, dengan tingkat efektivitas yang bervariasi tergantung konsentrasi ekstrak. Lengkuas merah menunjukkan aktivitas antijamur yang lebih signifikan dibandingkan jahe pada konsentrasi tertentu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa jahe dan lengkuas merah berpotensi menjadi pestisida alami yang ramah lingkungan, lengkuas merah mempunyai efektivitas yang lebih tinggi dalam mengendalikan jamur patogen. Ekstrak lengkuas menunjukkan zona hambat yang lebih besar dibandingkan jahe, mengindikasikan potensi yang lebih kuat dalam mengendalikan infeksi jamur pada tanaman. Dengan demikian, penggunaan jahe dan lengkuas sebagai pestisida alami dapat menjadi alternatif ramah lingkungan dalam pengendalian penyakit tanaman.