p-Index From 2020 - 2025
8.062
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Tadris: Jurnal keguruan dan Ilmu Tarbiyah Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurnal Penelitian Humaniora MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Naturalistic : Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran AL ISHLAH Jurnal Pendidikan Jurnal Ilmiah Peuradeun Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Manuskripta Jurnal Educative: Journal of Educational Studies SAMARAH: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Abdimas Umtas : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat NANAEKE BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat International Journal of Business, Law, and Education ALAYYA: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Jurnal Educative: Journal of Educational Studies Prosiding Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat AbdimasMu UMTAS: Journal of Community Service Multiverse: Open Multidisciplinary Journal Room of Civil Society Development Semar : Jurnal Sosial dan Pengabdian Masyarakat Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Assyfa Learning Journal Delta-Phi Jurnal Pendidikan Matematika Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Journal of Teaching and Learning Mathematics (JTLM) Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan International Journal of Educational Research Multidisciplinary Indonesian Center Journal MANUSKRIPTA Ashlach : Journal of Islamic Education Assyfa Journal of Multidisciplinary Education Room of Civil Social Development Indonesia Berdampak: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Claim Missing Document
Check
Articles

THE EFFECT OF OUTDOOR LEARNING ON STUDENTS’ STORYTELLING ABILITY R.Andi Ahmad Gunadi; Maesaroh Lubis
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 24 No 2 (2021): DECEMBER
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2021v24n2i15

Abstract

Abstract:Learning outside the classroom is carried out by teachers to improve students’ competences in a particular subject. In this study, learning outside the classroom is conducted to complete the assignment of Indonesian subjects with the topic "Students' Storytelling Ability". This study aims to determine whether learning outside the classroom is effective in improving students' storytelling ability. The method used in this research is expost-facto by using an instrument for assessing students' storytelling ability. The study was conducted in Elementary School Cluster 2 Iwal in the 5th grade of 24 students. The results showed an increase in the average score of students in terms of storytelling ability after the learning outside the classroom compared to the existing learning (classroom learning) before outside learning activities were carried out.Abstrak:Pembelajaran luar kelas dilakukan guru kelas untuk meningkatkan kompetensi siswa pada suatu mata pelajaran tertentu. Pembelajaran luar kelas pada penelitian ini untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi “Kemampuan Bercerita Siswa”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran di luar kelas efektif dalam meningkatkan kemampuan bercerita siswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah expost-facto dengan menggunakan instrumen penilaian kemampuan bercerita siswa. Penelitian ini dilakukan di SD 2 Iwul kelas 5 yang terdiri dari 24 siswa. Hasil penelitian menunjukkan terjadi kenaikan nilai rata-rata siswa dalam hal kemampuan bercerita pada pembelajaran luar kelas dibandingkan pada pembelajaran konvensional (pembelajaran dalam kelas) sebelum kegiatan  pembelajaran luar kelas dilakukan.
Creative Economy Empowerment with Technopreneur Training For Muhammadiyah Teachers in Tasikmalaya City Muhammad Taufiq; Maesaroh Lubis; Hani Rubiani
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.166 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i1.2159

Abstract

Community service as a step to socialize the Creative Economy through this Technopreneur Training involving Muhammadiyah teachers from elementary to middle and high levels in the Muhammaduyah Regional Leadership, Tasikmalaya City is intended that teachers can operate the businesses in their free time wiyh online businesses by utilizing HP or Laptop/PC technology devices. Making products for training participants can be as producers in the form of culinary, merchandise, etc., or as resellers or as affiliates of goods or services that are created in such a way as top products. The implementation of this training event was held on November 20, 2021 in the Auditorium of the University of Muhammadiyah Tasikmalaya. Community Service Activities had done well, this can be measured from the level of participation during the training who had high enthusiasm and responsibility. This activity is expected to motivate Muhammadiyah teachers in order to improve the community's economy in their respective places or regions.
PELATIHAN MOTIVASI BERPRESTASI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PARA GURU PADA PERGURUAN AL JAM’IYATUL WASHLIYAH KOTA TASIKMALAYA PADA MASA PANDEMI Maesaroh Lubis; Muhammad Taufiq; Mulyadi Erman
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v4i2.610-619

Abstract

Masa Pandemi Covid – 19 saat ini telah banyak menimbulkan permasalahan dalam dunia kerja termasuk dunia kerja di bidang pendidikan, akibatnya para pelaku pekerjaan seperti karyawan termasuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikan mengalami demotivasi yang berujung pada penurunan prestasi, sementara instansi atau lembaga berusaha untuk mencapai prestasi tertingginya. Pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis, menantang dan demi kemajuan dalam pekerjaan, maka pelaku pekerjaan perlu mendapatkan umpan balik dari lingkungannya sebagai wujud pengakuan terhadap prestasi untuk mewujudkan keunggulan kompetitifnya. Pencapaian target harus wajar, realistis dan menantang sehingga untuk mewujudkannya harus ada upaya logis berupa feed back secara langsung sebagai wujud dari eksistensi diri. Perguruan Al Jam’iyatul Washliyah sebagai lembaga pendidikan yang dikelola oleh organisasi sosial kemasyarakatan (ormas) Islam yang ada di Daerah Kota Tasikmalaya memiliki sekitar 30 pelaku pekerja yang terdiri dari guru dan karyawan. Berdasarkan informasi dari pihak pengelola, Perguruan ini mengelola lembaga pendidikan tingkat MTs (Madrasah Tsanawiyah), RA (Raudatul Athfal),TKIT (Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu) dan MDA (Madrasah Diniyah) membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan motivasi berprestasi untuk meningkatkan kinerja dan daya saing institusi di masa pendemi saat ini.
Masā’il al-Muhtadī li Ikhwān al-Mubtadī: Implikasi Pedagogis Model Pembelajaran Tarekat dalam Praktik Pendidikan Maesaroh Lubis
Manuskripta Vol 5 No 1 (2015): Manuskripta
Publisher : Masyarakat Pernaskahan Nusantara (The Indonesian Association for Nusantara Manuscripts, Manassa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3694.312 KB) | DOI: 10.33656/manuskripta.v5i1.40

Abstract

Masā’il al-Muhtadī li Ikhwān al-Mubtadī is a monumental work of the 16th century by Shaikh Daud bin Ismail bin Mustafa Rumî known as Baba Dawud. This article discusses various important thoughts of Baba Dawud about neosufisme that obtained from his teacher, Abd. Rauf As-Sinkili. Baba Dawud want to introduce the image of tarekat can be justified because it is built on a solid foundation of sharī‘ah. When the controversial wujūdīyah is present, Masā’il al-Muhtadī has offered tarekat as a learning media to understanding Islam. Baba Dawud assumes that the perfection of life will be obtained after the mubtadī understand Islam through sharī‘ah and refine it through tarekat. This thought makes Masā’il al-Muhtadī has an important position in the context of Islamic education in the Malay world. Masā’il al-Muhtadī is a living manuscript that much copied and studied in Islamic educational institutions in Indonesia and Southeast Asia. --- Masā’il al-Muhtadī li Ikhwān al-Mubtadī adalah teks monumental abad ke-16 karya Shaikh Daud bin Ismail bin Mustafa Rumî, dikenal dengan Baba Dawud. Artikel ini menguraikan pemikiran-pemikiran penting Baba Dawud tentang neosufisme yang didapatkan dari gurunya, Abd. Rauf As-Sinkili. Baba Dawud ingin memperkenalkan citra ajaran tarekat yang dapat dipertanggungjawabkan karena dibangun di atas pondasi kokoh syariat. Ditengah kehadiran paham wujūdīyah yang dianggap kontroversial, Masā’il al-Muhtadī menawarkan tarekat sebagai media pembelajaran alternatif dalam memahami Islam. Baba Dawud menganggap bahwa kesempurnaan hidup akan didapatkan setelah seorang mubtadī mengawali pemahaman keislamannya melalui tahap syariat dan memantapkannya dalam kegiatan tarekat. Pemahaman ini membuat Masā’il al-Muhtadī memiliki kedudukan penting dalam konteks pendidikan Islam di dunia Melayu. Masā’il al-Muhtadī merupakan living manuscript yang banyak disalin dan dikaji di lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia dan Asia Tenggara.
Integrasi Domain Afektif Taksonomi Bloom dengan Pendidikan Spiritual Al-Ghazali (Telaah Kitab Ayyuhal Walad) Maesaroh Lubis; Nani Widiawati
Jurnal Educative: Journal of Educational Studies Vol 5, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.986 KB) | DOI: 10.30983/educative.v5i1.3228

Abstract

Research on the affective domain in Bloom's taxonomy has begun with the practical problem of lack of attention to this domain, especially when compared to cognitive domains. The author adopted the concept of spiritual education described by Al-Ghazali in Ayyuhal Walad's scripture as a perspective and basis for the integration of Bloom 's affective taxonomy, the source of the theory of learning practises in Indonesia, and the essence of Al-Ghazali 's spiritual education in this paper. This literature review used Al-Ghazali 's work in Majmu'at Rasa'il as the primary source. Bloom 's work is the theoretical basis for learning designs, as Reigeluth explains in teaching-design theories and models. They recommend that education be a medium for the opening up of divine inspiration, which enables students to engage in practical action as a reflection of the usefulness of practical knowledge. In collecting the data, the author used the Library's research phases as follows: data collection, criticism, interpretation, and writing. The finding shows that the integrative-holistic learning proposed by Al-Ghazali is practically illustrated through Bloom's learning design. It exemplifies that the objective of learning is to form the three domains holistically: affective, cognitive, and psychomotor.Penelitian mengenai domain afektif dalam taksonomi Bloom diawali dari problem praktis tentang minimnya perhatian peneliti terhadap aspek ini terutama apabila dibandingkan dengan pada aspek kognitif. Dalam tulisan ini, penulis mencoba menjadikan konsep pendidikan spiritual yang dideskripsikan Al-Ghazali  dalam kitab Ayyuhal Walad sebagai perspektif dan dasar perlu dilakukannya integrasi antara domain afektif taksonomi Bloom yang selama ini menjadi sumber teori bagi praktik pembelajaran di Indonesia dengan esensi pendidikan spiritual Al-Ghazali . Tulisan ini merupakan hasil penelaahan literatur dengan sumber primer karya Al-Ghazali  yang tertuang dalam kitab Majmu’at Rasa’il. Teori B.S.Bloom menjadi dasar teoretik desain pembelajaran yang dijelaskan Reigeluth dalam teori-teori disain pembelajaran dan model-model yang merekomendasikan bahwa seyogyanya pendidikan menjadi media bagi terbukanya inspirasi ilahiyah yang mampu menggerakkan pelajar pada tindakan praktis sebagai refleksi kebermanfaatan ilmu yang ditekuninya. Dalam proses pengumpulan data, metode yang digunakan adalah metode studi pustaka yang terdiri atas beberapa tahapan, yaitu pengumpulan data, kritik, interpretasi dan penulisan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran integratif-holistik yang diusung Al-Ghazali  dalam prakteknya tergambar melalui rekayasa pembelajaran Bloom. Ia menggambarkan bahwa pembelajaran harus ditujukan pada pembentukan ketiga domain secara holistik, yaitu aspek afektif, kognitif dan psikomotik
PERSEPSI GURU TERHADAP PEMBELAJARAN SAINS ANAK USIA DINI Sopi Khoerunnisa; Maesaroh Lubis; Nandhini Hudha Anggarasari
Early Childhood: Jurnal Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2022): Early Childhood: Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Univ Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/earlychildhood.v6i1.1724

Abstract

Standar nasional Pendidikan anak usia dini meliputi perkembangan kognitif dengan melalui pengetahuan umum dan sains. Sains merupakan pembelajaran yang begitu kompleks dan selalu berdampingan kehidupan manusia. Guru memiliki peranan penting dalam pendidikan sains anak usia dini. Namun terdapat perbedaan persepsi guru dengan dasar pertimbangan teknis maupun non-teknis. Penelitian ini bertujuan menganalisa persepsi guru terhadap pembelajaran sains anak usia dini. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptik kuantitatif dengan populasi 143 guru pada 35 lembaga Kelompok Bermain se-Kecamatan Tanjungjaya. Teknik pengambilan data menggunakan angket yang didapat dari populasi dengan metode total sampling. Didapatkan hasil penelitian berupa: Persepsi guru PAUD yang ada di Kecamatan Tanjungjaya Kabupaten Tasikmalaya terkait pembelajaran sains pada anak usia dini mengarah pada persepsi yang cenderung negatif dengan rinician persepsi guru PAUD terkait indikator penyerapan berada pada kategori tidak baik dengan persentase jawaban tertinggi responden sebesar 41,3%, persepsi guru PAUD terkait indikator pemahaman berada pada kategori tidak baik dengan persentase jawaban tertinggi responden sebesar 34,3%, dan persepsi guru PAUD terkait indikator penilaian berada pada kategori kurang baik, dengan persentase jawaban tertinggi responden sebesar 52,5%.
PENGARUH GERAKAN SHOLAT DHUHA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA UNSUR KESEIMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN Ridwan Nurhadi; Maesaroh Lubis; Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny
Early Childhood: Jurnal Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2022): Early Childhood: Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Univ Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/earlychildhood.v6i1.1874

Abstract

Sholat adalah sebuah gerakan yang dimulai dari gerakan berdiri kemudian membungkuk sehingga tangan sampai pada lutut, dilanjutkan dengan berdiri kembali dengan tuma’ninah atau khusuk. Secara teoritis dengan melakukan gerakan Sholat Dhuha dengan frekuensi, intensitas dan durasi dalam latihan kebugaran dapat memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan motorik kasar anak terutama pada unsur keseimbangan. Seperti gerakan berdiri, takbiratul ihram, rukuk, sujud, dan salam ini akan memberikan stimulus yang baik bagi keseimbangan anak baik secara jasmani maupun rohani. Untuk melatih keseimbangan salah satunya dapat dilatih dengan menggunakan kegiatan stork stand untuk melatih keseimbangan statis dan kegiatan modifikasi bass tes untuk melatih keseimbangan dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan gerakan sholat Dhuha terhadap perkembangan motorik kasar pada unsur keseimbangan tubuh anak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi eksperimental design dengan menggunkan desain penelitian time series desain. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 20 anak, diantaranya 12 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Sebelum pengambilan data sample peneliti terlebih dahulu melakukan kegiatan pretest sebanyak 4 kali uji pretets untuk melihat berapa jumlah anak yang memiliki nilai konsisten dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan pretest. Setelah melakukan uji pretest sebanyak 4 kali peneliti langsung menarik data untuk dijadikan sampel, dari data pretest yang mempunyai nilai konsiten berjumlah 10 orang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa, perbandingan antara nilai pretest sebelum diberikan perlakuan dan nilai postest setelah diberikan perlakuan terdapat peningkatan nilai yang cukup signifikan yaitu Rafa memiliki selisih angka 40 dengan presentasi peningkatan 127 %, Hana memiliki selisih angka 25 dengan presentasi peningkatan 115%, Restu memiliki selisih angka 38 dengan presentasi peningkatan 123%, Dewi memiliki selisih angka 45 dengan presentasi peningkatan 130%, Faisal memiliki selisih angka 19 dengan presentasi peningkatan 111%, Aqyla memiliki selisih angka 30 dengan presentasi peningkatan 117%, Fadlan memiliki selisih angka 43 dengan presentasi peningkatan 128%, Elsa memiliki selisih angka 26 dengan presentasi peningkatan 115%, Abdan memiliki selisih angka 25 dengan presentasi peningkatan 115%, Dinda memiliki seslisih angka 31 dengan presentasi peningkatan 120%.
Resilience in Early Childhood Maesaroh Lubis; Rikha Surtika Dewi
NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 6 No. 1 (2021): Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.506 KB) | DOI: 10.35568/naturalistic.v6i1.1589

Abstract

Berbagai perubahan dalam situasi dan keadaan seorang individu akan disikapi beragam bergantung dengan bagaimana seorang individu tersebut memiliki kemampuan penyesuaian diri dalam berbagai situasi terutama situasi yang dianggap tidak menyenangkan atau penuh tekanan. Kemampuan penyesuaian diri tersebut tidak terbentuk begitu saja, banyak faktor yang mempengaruhi pembentukannya dan berproses sejak anak usia . Sejalan dengan tumbuh dan kembangnya seluruh aspek perkembangan, maka salah satu yang juga turut berkembang adalah kemampuan penyesuaian diri terhadap situasi tidak menyenangkan atau resiliensi, kemampuan kontrol diri, berempati, menghargai dan menghormati orang lain serta mampun menyemangati diri sendiri merupakan bentuk-bentuk resliensi. Membangun resiliensi pada anak usia dini tidak lepas dari peran serta orang tua atau keluarga melalui pengasuhan, lingkungan atau peran pendidik di sekolah dan karakteristik individu itu sendiri.
Pembelajaran Berbasis Dongeng Dalam Membentuk Akhlak Islami Siswa di SD Zulfitria Zulfitria; Zainan Arif; Maesaroh Lubis; Tyasti Aryandini
NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 6 No. 2 (2022): Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.225 KB) | DOI: 10.35568/naturalistic.v6i2.2168

Abstract

Morals or character is the main basis in the formation of a complete human personality. Humans who have commendable character can maintain the glory and sanctity of their souls. A soul that is always developing can overcome the pressure of lust to do something not commendable. The purpose of this study is to apply a fairy tale-based learning model in the formation of Islamic character to students. Students who have good characters such as helping to help, respecting parents, loving the young, happy with truth and justice, tolerance, keeping promises and honesty are highly coveted by parents and teachers. zIn zthe zformation zof zIslamic zcharacters, zresearch zis zcarried zout zusing za zfairy ztale-based zlearning zmodel. zThe zteacher ztells zthe zstudents zthe zcompanions zof zthe zProphet zSAW zwho zhave znoble zcharacter. zThis zresearch zwas zconducted zat zSDIT zAulady zSerpong zBanten zin zgrade z3 zSD. zThe zstudy zused za zqualitative zapproach zto zobtain zan zin-depth zdescription zof zthe zproblems zthat zoccurred zby zusing zdata zcollection zin zthe zform zof zobservations, zinterviews zand zdocumentation. zFrom zthe zresults zof zthe zresearch zconducted, zit zcan zbe zconcluded zthat zfairy ztale-based zlearning zis zvery zeffective zin zshaping zIslamic zmorals zin zstudents, zthis zcan zbe zseen zin zchanges zin zstudent zbehavior zto zbe zmore zenthusiastic zabout zlearning, zmaintaining zcleanliness, zhappy zto zgive zalms zand zworship zbecause zthey zwant zto zfollow zthe zcharacter zof zthe zcompanions zof zthe zProphet zSAW.
Integrasi Domain Afektif Taksonomi Bloom dengan Pendidikan Spiritual Al-Ghazali (Telaah Kitab Ayyuhal Walad) Maesaroh Lubis; Nani Widiawati
Jurnal Educative: Journal of Educational Studies Vol 5, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.427 KB) | DOI: 10.30983/educative.v5i1.3228

Abstract

Research on the affective domain in Bloom's taxonomy has begun with the practical problem of lack of attention to this domain, especially when compared to cognitive domains. The author adopted the concept of spiritual education described by Al-Ghazali in Ayyuhal Walad's scripture as a perspective and basis for the integration of Bloom 's affective taxonomy, the source of the theory of learning practises in Indonesia, and the essence of Al-Ghazali 's spiritual education in this paper. This literature review used Al-Ghazali 's work in Majmu'at Rasa'il as the primary source. Bloom 's work is the theoretical basis for learning designs, as Reigeluth explains in teaching-design theories and models. They recommend that education be a medium for the opening up of divine inspiration, which enables students to engage in practical action as a reflection of the usefulness of practical knowledge. In collecting the data, the author used the Library's research phases as follows: data collection, criticism, interpretation, and writing. The finding shows that the integrative-holistic learning proposed by Al-Ghazali is practically illustrated through Bloom's learning design. It exemplifies that the objective of learning is to form the three domains holistically: affective, cognitive, and psychomotor.Penelitian mengenai domain afektif dalam taksonomi Bloom diawali dari problem praktis tentang minimnya perhatian peneliti terhadap aspek ini terutama apabila dibandingkan dengan pada aspek kognitif. Dalam tulisan ini, penulis mencoba menjadikan konsep pendidikan spiritual yang dideskripsikan Al-Ghazali  dalam kitab Ayyuhal Walad sebagai perspektif dan dasar perlu dilakukannya integrasi antara domain afektif taksonomi Bloom yang selama ini menjadi sumber teori bagi praktik pembelajaran di Indonesia dengan esensi pendidikan spiritual Al-Ghazali . Tulisan ini merupakan hasil penelaahan literatur dengan sumber primer karya Al-Ghazali  yang tertuang dalam kitab Majmu’at Rasa’il. Teori B.S.Bloom menjadi dasar teoretik desain pembelajaran yang dijelaskan Reigeluth dalam teori-teori disain pembelajaran dan model-model yang merekomendasikan bahwa seyogyanya pendidikan menjadi media bagi terbukanya inspirasi ilahiyah yang mampu menggerakkan pelajar pada tindakan praktis sebagai refleksi kebermanfaatan ilmu yang ditekuninya. Dalam proses pengumpulan data, metode yang digunakan adalah metode studi pustaka yang terdiri atas beberapa tahapan, yaitu pengumpulan data, kritik, interpretasi dan penulisan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran integratif-holistik yang diusung Al-Ghazali  dalam prakteknya tergambar melalui rekayasa pembelajaran Bloom. Ia menggambarkan bahwa pembelajaran harus ditujukan pada pembentukan ketiga domain secara holistik, yaitu aspek afektif, kognitif dan psikomotik
Co-Authors Abdulroman Mahir Ahmad Zaki Mubarak Anggarasari, Nandhini Hudha Asep Setiawan Choirudin, Choirudin Darliana Sormin Dendi Yuda S. Dodo Martado Dwipangestu, Dias Galih Elfan Fanhas Elfan Fanhas F Khomaeny Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny Elfan Fanhaz Khomaeny Erman, Mulyadi Fajar Nugraha Fajar Nugraha Fanhas, Elfan Fitri Nuraeni Ghani, Fariz Rizal A. Gunawan Refiadi Hani Rubiani Happy Komikesari Harahap, Sahrona Hengki Kurniawan Hikmah Maulid Rahman La Hadisi, La LA ODE ANHUSADAR Lilis Lismayanti Lusiana Tapiah MahlihatulRusdiah, Meli Makwana, Darshil Makwana, Gautam Masroro Diah Lestari Masuwd, Mowafg Abrahem Maulidya Ulfah Mia Nurkanti Miftahul Falah Muhammad Ainun Naim Muhammad Hayun Muhammad Taufiq Muhammad Taufiq Muhammad Taufiq Mujiarto Mujiarto Mujiarto Mulyadi Erman Murtado, Dodo Nani Widiawati Nenda Hijaziyah Neni Nuraeni Nisa, Wafa Shofiatun Nur Hamzah Nurdin Karim, Nurdin Nurdin Nurdin Nurlaila Wahidah Paturohman, Parhan R.Andi Ahmad Gunadi R.Andi Ahmad Gunadi Ramli Ramli Ratih Shafira Wati Rd. Heri Solehudin Resti Fauzi Lestari Ridwan Nurhadi Rijal, Mohammad Rikha Surtika Dewi Rikha Surtika Dewi Rikha Surtika Dewi Rikha Surtika Dewi, Rikha Surtika Safitri, Niken Dwi Sahrona Sapto Hadi Riono Sari, Pratiwi Kartika Saripudin Saripudin Setiawan, Asep S Silva, Samuel Da SOPI KHOERUNNISA Sulidar Fitri Tyasti Aryandini Wael 'Ali Sayyed Widiawati, Nani Yuberti Yungsih, Nika Zainan Arif zulfitria zulfitria Zulmi Aryani