Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Total nitrogen dan fosfat di perairan Teluk Doreri, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, Indonesia (Total nitrogen and phosphorus in the Doreri Bay, Manokwari Regency, West Papua Province, Indonesia) Alianto Alianto; Hendri Hendri; Suhaemi Suhaemi
Depik Vol 5, No 3 (2016): December 2016
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.18 KB) | DOI: 10.13170/depik.5.3.5670

Abstract

Total Nitrogen (TN) and Phosphate (TP) are the two bio-elements essential that determine the source of life in the waters, including marine waters. This study aims to determine the concentration of TN and TP in the Doreri Bay. The study was conducted from January to March 2012. The sampling of seawater in situ performed three times in the six research stations. Measurement of sea water samples also carried out ex-situ by using method persulphate and peroxidisulphate for each concentration of TN and TP. The measurement results obtained an average TN concentration ranging from 0.053 to 0.165 mg/L with a higher tendency at station 1, 2 and 5 respectively of 0.102 mg/L; 0.100 mg/L; and 0.165 mg/L. While TP concentrations ranged from 0.017 to 0.038 mg/L with a value equal concentrations tended at each station observations. The results showed the value of the concentration of TN tend to vary and TP relatively stable or not varies.Total Nitrogen (TN) dan Fosfat (TP) merupakan dua unsur bioelemen penting yang menentukan sumber kehidupan di perairan termasuk perairan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi TN dan TP di perairan Teluk Doreri. Penelitian dilaksanakan pada Januari 2012 sampai Maret 2012. Pengambilan contoh air laut dilakukan secara in situ sebanyak tiga kali pada enam stasiun penelitian. Pengukuran contoh air laut dilakukan secara eks situ, konsentrasi TN diukur  dengan metode persulphate dan TP dengan metode peroxodisulphate. Hasil pengukuran diperoleh rata-rata konsentrasi TN berkisar dari 0,053 – 0,165 mg/L dengan kecenderungan lebih tinggi pada stasiun 1, 2 dan 5 dengan nilai konsentrasi secara berturut-turut sebesar 0,102 mg/L; 0,100 mg/L; dan 0,165 mg/L.  Konsentasi TP berkisar dari  0,017 – 0,038 mg/L dengan nilai konsentrasi yang cenderung sama pada setiap stasiun pengamatan.  Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai konsentrasi TN cenderung  bervariasi dan TP relatif stabil atau tidak bervariasi. 
MENYEDIAKAN INFORMASI PRAKIRAAN LOKASI POTENSI DAN PENANGKAPAN IKAN SELAMA MUSIM BARAT DI PERAIRAN TELUK CENDERAWASIH Alianto
Nusantara Hasana Journal Vol. 3 No. 2 (2023): Nusantara Hasana Journal, July 2023
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v3i2.916

Abstract

This community service aims to provide information on potential location forecasts and fishing for fishing industries and fishermen operating in the waters of Cenderawasih Bay. Information on the location forecast of fish and fishing potential is obtained secondarily. During the western season, 37 potential fish locations were obtained and 9 fishing locations.. There were 17 potential fish locations in January and 4 fishing locations. The potential location of fish in February was 9 locations and fishing was 1 location. The potential locations of fish in March were 11 locations and fishing locations were 4 locations. The location of fish potential in the waters of Nabire Regency, Waropen, Memberamo Raya, Yapen Islands, Wondama Bay, between Yapen Islands and Wondama Bay, between Biak Numfor and Yapen Islands, between Yapen Islands and Memberamo Raya, between Biak Numfor and Memberamo Raya successively as many as 10 locations, 6 locations, 6 locations, 2 locations, 4 locations, 3 locations, 2 locations, 1 location, 1 location. Fishing locations in the waters of Nabire Regency, Waropen, Wondama Bay, between Yapen Islands and Wondama Bay, between Yapen Islands and Memberamo Raya are successively 3 locations, 1 location, 1 location, 1 location, 3 locations.
Desain Dan Cara Nelayan Membuat Rumpon: Studi Kasus Di Pulau Buaya, Distrik Sorong Kepulauan, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya Alianto Alianto; Hendri Hendri; Suhaemi Suhaemi
Marine Kreatif Vol 7, No 2 (2023): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v7i2.8594

Abstract

Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini adalah menentukan dan menguraikan bentuk rumpon mulai dari bahan penyusun dan tahapan serta cara membuat rumpon sampai dengan penempatan rumpon ke daerah penangkapan ikan pelagis besar nelayan Pulau Buaya, Distrik Sorong Kepulauan, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Tahapan dan prosedur  pembuatan rumpon meliputi mempersiapkan alat dan bahan, pemilihan lokasi, menancapkan tiang pancang, merakit atau menyusun rumpon, membuat rumah di atas rumpon, dan menempatkan rumpon di lokasi penangkapan ikan. Tipe rumpon yang dibuat adalah rumpon permukaan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 6 x 3 meter (panjang 6 meter dan lebar 3 meter). Bahan utama untuk pembuatan rumpon adalah bambu, gabus dan tali. Bambu yang digunakan memiliki tekstur kulit yang kuat dan keras dan ukuran diameter serta panjangnya harus seragam serta bambu yang digunakan tidak terlalu muda dan tua. Gabus yang digunakan memiliki ukuran panjang dan lebar serta tebal yang seragam serta mempunyai tekstur bahan yang keras dan padat. Tali yang digunakan dengan bahan polypropylene serta memiliki diameter yang seragam atau tidak terlalu besar dan kecil serta harus kuat dan tahan terutama dari rendaman air laut.  Lokasi pembuatan rumpon berada di pantai yang masih mendapat pengaruh pasang surut air laut dengan jarak pasang tertinggi dengan surut terendah sekitar 9 – 10 m. Tiang pancang terdiri dari 6 tiang yang ditancapkan dipasir secara vertikal dari arah darat sampai ke arah laut. Lokasi penempatan rumpon berjarak sekitar 5-10 mil laut arah laut Samudera Pasifik sejajar Distrik Saosapor, Kabupaten Tambrauw.
Struktur Komunitas dan Status Padang Lamun di Pesisir Kampung Asai, Distrik Windesi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua Firdaus, Alif; Talakua, Selfanie; Alianto; Rumbiak, Ruben
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.5.2023.135-146

Abstract

Kampung Asai memiliki sumber daya perairan yang cukup melimpah, antara lain ekosistem lamun. Informasi mengenai ekosistem ini di daerah tersebut masih sangat minim, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai struktur komunitas dan status lamun. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan struktur komunitas lamun meliputi komposisi jenis, frekuensi, kerapatan, penutupan, indeks nilai penting, indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2023. Lamun disampel dalam 10 kwadrat berukuran 50x50 cm dalam 3 transek yang dibuat tegak lurus garis pantai dan berjarak 50 m. Hasil pengamatan ditemukan 8 spesies yaitu Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Syringodium isoetifolium, Halophila ovalis, Thalassodendrom ciliatum, Cymodecea rotundata, Cymodecea serrulata dan Halodule pinifolia. Kerapatan lamun tertinggi terdapat pada stasiun 2 (1210,3 ind/m2) dan terendah pada stasiun 3 (486,67 ind/m2). Keanekaragaman berkisar 1,443-1,656 kategori sedang. Keseragaman diperoleh nilai berkisar 0,741-0,924 kategori tinggi dan dominansi berkisar 0,203-0,288 kategori rendah. Penutupan tertinggi terdapat pada stasiun 2, yaitu sebesar 85,21% dan terendah pada stasiun 1 yaitu 73,33%. Meskipun memiliki nilai yang berbeda namun penutupan jenis lamun tergolong dalam kategori kaya/sehat. T. hemprichii, c. rotundata, S. isoetifolium dan E. acoroides memiliki frekuensi tertinggi dibanding lamun jenis lain yang ditemukan pada lokasi penelitian.
Menyediakan Panduan Pengambilan dan Penanganan Contoh Air Plankton Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula Alianto
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 2 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 2 Nomor 4 (April 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v2i4.291

Abstract

Tujuan dari penulisan pengabdian kepada masyarakat ini adalah menyediakan panduan pengambilan contoh air plankton bagi mahasiswa peserta mata kuliah planktonologi dan peneliti pemula tentang plankton. Metode penyediaan panduan pengambilan dan penanganan contoh air plankton dilakukan melalui studi pustaka. Pustaka yang diperlukan merupakan semua pustaka yang mempunyai kaitan dengan atau seluruh atau sebagian isinya tentang pengambilan dan penanganan contoh air plankton. Berdasarkan studi pustaka diperoleh sumber plankton net berasal dari buatan pabrik dan buatan lokal. Jenis plankton net buatan pabrik terdiri dari Nansen, Norpac dan Kitahara. Pengambilan dan penanganan contoh air plankton dilakukan dengan cara horisontal, miring, vertikal dan penyaringan. Contoh air plankton diambil sebanyak 1 – 25 L tergantung lokasi perairan dan disaring dengan plankton net. Contoh air plankton yang tertampung di bucket plankton net dipindahkan atau dituangkan ke dalam botol sampel. Contoh air plankton di dalam botol sampel agar tidak rusak dan bertahan dalam jangka waktu yang lama maka harus ditambahkan dengan bahan pengawet. Bahan pengawet yang digunakan harus salah satu dari lugol, formalin dan alkohol.
PANDUAN PENGENALAN DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP BAGI MAHASISWA DAN PENELITI PLANKTON DI LABORATORIUM Alianto Alianto; Vera Sabariah; Tresia Sonya Tururaja
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Volume 6 No. 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i2.39450

Abstract

Mikroskop merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengamati organisme mikroskopis termasuk plankton  yang tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung atau secara visual. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah menyediakan panduan pengenalan dan penggunaan mikroskop bagi mahasiswa dan peneliti pemula tentang plankton di laboratorium. Jenis mikroskop yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini adalah mikroskop terbalik. Penyusunan panduan pengenalan dan penggunaan mikroskop terbalik dilakukan berdasarkan studi pustaka. Mikroskop terbalik terdiri dari mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler. Bagian-bagian dari mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler meliputi bagian optik terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, diafragma, kondensor, dan reflektor dan bagian non optik terdiri dari revolver, tabung mikroskop, makrometer, mikrometer, meja kerja, lengan mikroskop, dan kaki mikroskop.   Bagian optik dan non optik dari mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler secara umum memiliki fungsi yang sama . Perbedaannya hanya terletak pada bagian-bagian tertentu seperti tabung dan sendi inklinasi hanya terdapat pada mikroskop monokuler. Penggunaan dari mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler untuk pengamatan khususnya plankton memiliki prosedur yang dilakukan secara bertahap dengan  urutan-urutan yang telah ditentukan.