Claim Missing Document
Check
Articles

Pantun Cecah Inai dalam Acara Pesta Perkawinan Masyarakat Tiga Lorong Indragiri Hulu Niken Karmila; Elmustian Elmustian; Hermandra Hermandra
JURNAL TUAH: Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Vol 4, No 2 (2022): JURNAL TUAH: Pendidikan dan Pengajaran Bahasa
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jtuah.4.2.p.125-131

Abstract

Tradisi Makan Badulang sebagai Sarana Interaksi Sosial Masyarakat Pulau Belimbing Kabupaten Kampar Propinsi Riau Nurmiyanti Nurmiyanti; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9941

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana tradisi Makan Badulangpada masyarakat Pulau Belimbing kabupaten Kampar mampu menjadi sarana berkomunikasi dan berintekrasi ditengah-tengah pesatnya perkembangan zaman. Makan Badulangyang menjadi tradisi turun temurun masyarakat Pulau Belimbing Kabupaten Kampar ini, mampu menjadi icon wisata yang menjadi daya tarik wisatawa, baik local ataupun internasional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Objek penelitian adalah tradisi Makan Badulang, tata cara makan badulang, filosofi yang terdapat pada tradisi makan Badulang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung , wawancara, dokumentasi dan analisis literature. Teknik analisi data dilakukan dengan cara menjelaskan tradisi Makan Badulangsebagai sarana interaksi social masyarakat Pulau Belimbing Kabupaten Kampar Propinsi Riau. Penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) masyarakat Pulau Belimbing Kabupaten Kampar Propinsi Riau masih menjaga tradisi Makan Badulangyang merupakan tradisi dari nenek moyang masyarakat melayu Pulau Belimbing, (2) tradisi Makan Badulangmerupakan tradisi yang menggambarkan interaksi social masyarakat Pulau Belimbing dalam menjaga hubungan kekeluargaan, kasih sayang, hormat menghormati diantara sesama.
Filosofi Rumah Adat Lontiok Khas Desa Wisata Pulau Belimbing Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau Agidia Karina; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10007

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan tujuan untuk mendeskripsikan filosofi rumah adat Lontiok di desa Pulau Belimbing, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian adalah rumah adat Lontiok yang terletak di desa Pulau Belimbing. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah rekaman wawancara bersama narasumber yaitu Pak Kociok salah satu masyarakat desa Pulau Belimbing. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara yang dilakukan bersama narasumber. Teknik analisis data dilakukan dengan cara menjelaskan filosofi rumah Lontiok Desa Pulau Belimbing, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Penelitian ini menjelaskan beberapa filosofi rumah Lontiok yaitu, (1) filosofi bentuk Lontiok pada atap rumah Lontiok, (2) filosofi tiang pada atap rumah Lontiok (3) filosofi Kula di rumah Lontiok , (4) filosofi Gapura dan Jenjang di rumah Lontiok, (5) filosofi Bulatan di rumah Lontiok, (6) filosofi pintu di rumah Lontiok, (7) filosofi ruang di rumah Lontiok, (8) filosofi lantai di rumah Lontiok, (9) filosofi ragam hias ukiran di rumah Lontiok, (10) filosofi Kopuok di rumah Lontiok, (11) filosofi rumah Lontiok sebagai penggambaran status sosial dalam masyarakat.
Pemanfaatan Desa Wisata Pulau Belimbing Sebagai Sumber Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kearifan Lokal Yulna Pilpa Sari; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10174

Abstract

Desa Wisata Pulau Belimbing menjadi salah satu bukti kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Sampai saat ini masih dapat dinikmati dan selalu diupayakan pelestariannya. Banyak objek wisata berbau budaya yang dapat dinikmati di desa ini. Desa ini memiliki pesona kebudayaan yang sangat menyentuh, yaitu sebuah desa tua yang masih asri dan terdapat banyak rumah-rumah tua yang sudah berusia ratusan tahun. Rumah Lontiok adalah salah satu rumah adat yang tetap dijaga hingga sekarang. Rumah adat ini sudah diresmikan pada tahun 2007 sebagai rumah adat Kabupaten Kampar. Di bagian belakang rumah lontiok terdapat gelek tobu atau penggiling tebu. Pada zaman dahulu gelek tobu ini digunakan untuk menggelek tebu dan yang kemudian dimasak dan dijadikan manisan atau gula tebu. Selanjutnya ada calempong dan silat persembahan yang merupakan tradisi masyarakat Desa Wisata Pulau Belimbing dalam menyambut tamu. Selanjutnya salah satu permainna rakyat yang masih ada hingga saat ini ialah permainan engrang. Segala kebudayaan yang ada di Desa Wisata Pulau Belimbing ini dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Peserta didik akan merasa memiliki kebudayaannya sendiri dan secara tidak langsung karakter atau jati diri asli dari masyarakat Indonesia akan tertanam di dalam diri peserta didik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitia etnografi. Teknik pengumpulan data ialah dengan observasi secara langsung, wawancara, dan domunentasi untuk mengetahui kearifan lokal masyarakat Desa Wisata Pulau Belimbing. Hasil dari penelitian inilah yang nantinya dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran kemudian dapat diimplementasikan dengan harapan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal.
Penerapan Pembelajaran Musikalisasi Puisi Berbasis Calempong terhadap Kemampuan Membaca Puisi Hasminur Hasminur; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Journal on Education Vol 5 No 2 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i2.828

Abstract

The discussion of this study explains the results of the research that has been carried out. In this first cycle, the indicators for interpreting ability, articulation, intonation, diction, expression, and totality were inadequate or still in the moderate category. Even so, learning in the first cycle of action has not been achieved but has experienced an increase. The reflection results from the first cycle can be used as a reference for implementing the second cycle class treatment. The implementation of the second cycle of class treatment has been fully achieved and has increased as expected in all indicators. Based on the results of the first and second cycle d, it can be concluded that the application of calempong-based poetry musicalization learning can improve the poetry reading ability of class XI students of SMKN I Bangkinang. This can be seen from the increase in indicators of the ability to read poetry in learning Indonesian.
Makna Bangunan Rumah Adat Lontiok Masyarakat Melayu Kuok: Kajian Semiotik Redovan Jamil; Hasnah Faiza; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Journal on Education Vol 5 No 2 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i2.843

Abstract

This study aims to explain the form and social meaning of the Lontiok House in Kampar District, Pulau Belimbing Village. The Lontiok house has a unique/traditional architecture because of its patterns and ornaments in the form of carvings so that its splendor can be seen even more. The characteristics and colors of the ornaments of the Lontiok House depict the life and daily personality of the Malay people, which are thick with customs that must be upheld and the Islamic religion which is firmly applied in everyday life. This paper identifies and documents this house as one of the Malay buildings that needs to be maintained and preserved and has a social meaning that is adhered to by the people there. A qualitative research method with a field study approach was used in this study because the research object was directly reviewed in the field. Theories about Malay architecture and Malay building ornaments serve as background knowledge supported by information obtained from literature and field data as well as actors within the scope of research. The results of this study indicate that the existence of the Lontiok House building has its own function, form and meaning related to people’s lives in Pulau Belimbing Village, Kampar District.
Denotasi, Konotasi dan Mitos dalam Simbol Ragam Hias Rumah Lontiok di Desa Wisata Pulau Belimbing Kuok Kabupaten Kampar Ariyanti Rahayu; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11373

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan makna-makna dari bentuk Arsitektur berbagai motif/symbol ragam hias Rumah Lontiok di desa wisata Pulau Belimbing, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian adalah Rumah Lontiok yang terletak di desa wisata Pulau Belimbing. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah rekaman wawancara bersama narasumber yaitu Pak Kociok salah satu masyarakat desa Pulau Belimbing. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara yang dilakukan bersama narasumber. Teknik analisis data dilakukan dengan cara menjelaskan makna-makna yang terdapat dalam bentuk arsitek dan makna-makna dari motif-motif yang ada di bagian rumah lontiok Desa Pulau Belimbing, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Penelitian ini menjelaskan beberapa makna-makna denotasi, makna konotasi serta mitos yang dipercayai dari bentuk motif-motif ragam hias yang ada di Rumah Lontiok desa wisata Pulau Belimbing.
THE ROLE OF MALAY CULTURE IN PROMOTING A CREATIVE ECONOMY IN THE ERA OF SOCIETY 5.0 Selviani Selviani; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Hermandra Hermandra
LITERACY : International Scientific Journals of Social, Education, Humanities Vol. 1 No. 3 (2022): December : International Scientific Journals of Social, Education, Humanities
Publisher : Badan Penerbit STIEPARI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/literacy.v1i3.347

Abstract

The concept of the creative economy governs the advancement of the national economy. 7.1% of GDP is contributed by the creative economy. Malay is one of the cultures that has a considerable influence on the economy. The distinctiveness of Malay culture influences the design and function of items. A distinct culture will also influence the form of a unique product. The public has a high need for culturally-based creative industries. It is evidenced by the increase in income from the creative industry.   Utilizing a qualitative strategy with descriptive analysis, the research method is qualitative. This study aims to determine Malay culture role in promoting a creative economy on 5.0 society era.  This study concludes that the existence of Malay art and culture is not just dependent on convention factors related to tradition or custom (socio-cultural), but also on artistic factors that make them necessary (economic value), particularly as a tourism industry. This meaning entails the existence of processing (transformation) geared toward taking on the role of a subject of change. On the basis of the explanation provided by the tourists, it can be inferred that culturally-based creative economic items attract customers, hence promoting the creative economy. It indicates that culture plays an important role in promoting the purchase and sale of items from the creative economy.
Konflik Sosial dalam Film Penyalin Cahaya Daryani Daryani; Elmustian Elmustian; Mangatur Sinaga
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.411 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja penyebab konflik sosial, penyelesaian konflik sosial, dan jenis bentuk konflik sosial dalam film Penyalin Cahaya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperjatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu teknik dokumentasi, teknik simak, dan teknik catat. Data hasil penelitian yang penulis dapatkan adalah data dalam bentuk dialoq tokoh. Sumber data dalam penelitian ini adalah film Penyalin Cahaya. Hasil penelitian konflik sosial dalam film Penyalin Cahaya terdapat sebanyak 63 data dengan penyebab terdapat 21 data, penyelesaian 21 data, dan jenis bentuk 21 data.
Sastra Lisan Mantra Pengobatan di Muntai Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis Nuha Amatullah Yasa; Elmustian; Mangatur Sinaga
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.775 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur, rima, dan makna mantra pengobatan di Muntai Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, rekaman, teknik catat, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu mentransliterasi, mengklasifikasi, mendeskripsi, dan menyimpulkan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur teks mantra pengobatan terdiri dari unsur judul, unsur pembuka, unsur niat, unsur sugesti, unsur tujuan, dan unsur penutup. Rima yang ditemukan dalam teks mantra yaitu asonansi, aliterasi, rima sempurna, rima awal, rima akhir, rima rupa, rima identik, dan rima berselang. Makna teks mantra pengobatan dapat dipahami dari segi bahan pengobatan.