Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Integrasi Karakter Bangsa Berbasis Pendekatan Saintifik pada Perencanaan Pembelajaran IPS SMPN di Kecamatan Sape, Bima Ida Waluyati; Irfan Irfan; Nurnazmi Nurnazmi
Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika Vol. 3 No. 2: December 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/e-saintika.v3i2.140

Abstract

[Title: The Integrated of The Nations Characters Based on The Scientific Approach in the Lesson Plan of Social Science at SMPN in Sape Regions, Bima]. The rage of students delinquency that happens at Sape district, so the SMPN commit some efforts in designing the lesson plan of social science based on the scientific approach.The research aims to describe the integrity of the nations characters based on the scientific approach in social science planning at SMPN in Sape Regions, Bima. The study uses the descriptive qualitative approach. The subjects of the research are  The headmaster, vice-headmaster and 6 teachers of IPS that are chosen purposively sampling. The instruments that are used: interview guide and documents. The technical analysis data that are used: reduction, display and verification. The testing of the data validity using the triangle source and tehcnics. The results results shows is sufficiently reprentative  incarryng the values of nations characters in each level of RPP that made are the characteristic determinant of the achievement competency, the purpose of the study, learning methods, and technical evaluation of leraning in which continued by the program over the study result. Based on the results study, can be concluded thet the set of equipments which have been arranged have shown the learning activity by using the scientific approach and by integriting the characteristic values in every its component.
PEMBENTUKAN KULTUR SEKOLAH MELALUI PEMBELAJARAN IPS (STUDI DESKRIPTIF DI SMPN 5 SAPE) Ida Waluyati
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 7 No 1 (2017): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah membangun kultur sekolah yang baik. Kultur sekolah merupakan kultur organisasi dalam konteks persekolahan. Kultur sekolah sebagai kualitas kehidupan sekolah yang tumbuh dan berkembang berdasarkan semangat dan nilai yang dianut sekolah. IPS sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dan memegang peran dalam upaya menciptakan kultur yang posistif, mengingat dalam program pembelajaran di sekolah, IPS dapat mengembangkan kemampuan berpikir, inkuiri, pemecahan masalah, keterampilan sosial, serta meningkatkan kemampuan berkompetensi dan bekerjasama dalam masyarakat yang majemuk. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pembentukan kultur sekolah melalui pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMPN 5 Sape. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan desain embaded case study. Subjek penelitian terdiri dari Guru IPS dan siswa kelas IX. Sedangkan informan penelitian terdiri dari Kepala Sekolah, anggota MGMP IPS SMPN 5 Sape. Tehnik pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data dengan tehnik trianggulasi metode dan sumber. Tehnik analisis data menggunakan analisis model interaktif (interactive model analysis) yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran IPS di SMPN 5 Sape telah menanamkan kultur sekolah. Pada akhir pembelajaran tumbuh kesadaran yang esensial dalam membentuk siswa menjadi manusia yang optimis, berani tampil, berperilaku kooperatif serta memiliki kecakapan personal dan akademik sehingga diharapkan peserta didik menjadi smart and good citizenship. Pemahaman dan pembentukan kultur sekolah dapat ditransformasikan melalui pembelajaran IPS secara simultan dan terus menerus ditanamkan kepada peserta didik, sehingga mempunyai karakter yang responsif terhadap realitas yang ada. Pembentukan kultur sekolah melalui pembelajaran IPS ini, secara psikologis membawa dampak kepada perkembangan sikap sosial sehingga menumbuhkan rasa kebersamaan dan mengakui keberagaman.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan Media Buku Teks untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Kolaboratif Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kakubukuteks IPS Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP BIMA Ida Waluyati
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 1 No 1 (2018): EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v1i2.24

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan media buku teks dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan kolaboratif mahasiswa pada mata kuliah Kakubukuteks IPS di Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP BIMA. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah mahasiswa kelas A semester IV (empat) yang menempuh mata kuliah Kakubukuteks IPS yang berjumlah 27 mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Instrumen yang digunakan adalah Lembar Observasi dan Lembar Kerja. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuatitatif dan kuantitatif dengan membandingkan hasil tind Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan, (1) penguasaan konsep mahasiswa dalam menelaah buku teks siswa dan guru pada mata pelajaran IPS. Hal ini dapat dibuktikan pada siklus I terdapat 23 mahasiswa yang dikategorikan lulus dengan persentasenya 85,2%. Pada siklus II terdapat 25 mahasiswa yang dikategorikan lulus dengan persentase kelulusan mencapai 92,5%. Nilai rata-rata mahasiswa mencapai 63,51 pada siklus I dan 75,93 pada siklus II, sehingga peningkatan nilai rata-rata mencapai 12,2 dengan persentase 19,21%, (2) keterampilan kolaboratif mahasiswa. Hal ini dapat dibuktikan dari peningkatan beberapa indikator antara lain, aspek menunjukkan penghargaan dan simpati dari siklus I ke siklus II sebesar 18%, aspek menunjukkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima dari siklus I ke siklus II sebesar 18%, aspek mendengar dengan aktif dari siklus I ke siklus II sebesar 19%, aspek bertanya dari siklus I ke siklus II sebesar 37%, aspek mengatur dan mengorganisir dari siklus I ke siklus II sebesar 46%, aspek menerima tanggungjawab dari siklus I ke siklus II sebesar 28%, aspek tetap tenang/mengurangi ketegangan dari siklus I ke siklus II sebesar 27%.akan dengan indikator keberhasilan tindakan.
PERSESEPSI ORANG TUA MURID TERHADAP PEMBELAJARAN ONLINE PASCA PANDEMI DI SDN ROI DESA ROI KECAMATAN PALIBELO KABUPATEN BIMA Istika Ahdiyanti; Ida Waluyati; St. Nurbayan
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 4 No 1 (2021): EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v4i1.494

Abstract

Semenjak awal muncul pandemi di Indonesia Pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah lebih baik di lakukan secara online atau jarak jauh ini menyebabkan pro dan kontra pada kalangan masyarakat mengenai sekolah online oleh sebab itu tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui Persepsi Orang Tua Murid Mengenai Sekolah Online di Masa Pandemi.di SDN Roi Desa Roi Kecamatan palibelo Kabupaten Bima. Metode yang digunakan yaitu Pendekatan penelitian ini adalah Kualitatif dengan metode studi kasus , Teknik pengumpulan data yaitu; (1) Wawancara, Peneliti memwawancarai 5 orang yang di anggap terkait seperti , orang tua siswa(i) dan guru yang terkait (2) Observasi dengan cara peneliti mengamati langsung pada lapangan (3) dokumentasi , berupa gambar hasil penelitian , Teknik Analisis Data yaitu tahap reduksi (penyederhanaan data), display data (penyajian data) dan verifikasi data (kesimpulan data ). Hasil penelitian bahwasanya terdapat ketidakpuasan dari orang tua murid mengenai pembelajaran online, bebebrapa factor yang membuat pembelajaran online tidak efektif adalah 1.) factor ketidak tahuan orang tua siswa ataupun Guru (i) menggunakan gedjet beserta aplikasi yang di gunakan, sejauh ini aplikasi atau media yang di gunakan adalah whatssap. 2.) tidak mempunyai gedjet android, tidak semua orang tua murid di SDN Roi mempunyai gedjet sehingga terkadang guru harus mendatangi rumah siswa(i) satu persatu. 3.) guru menjadi tidak maksimal memberikan materi pada media online . factor-faktor tersebut lah yang membuat terhambatnya pembelajaran online. Apalagi dengan kondisi masyarakat desa yang sekarang tidak semua kalangan masyarakat melek akan digital.
DAMPAK KEKERASAN VERBAL DALAM RUANG LINGKUP SOSIAL STUDI KASUS: KELUARGA PETANI DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL Nurhidayatika Nurhidayatika; Ida Waluyati
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 4 No 2 (2021): EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v4i2.661

Abstract

Orang tua sering meluapkan emosi akibat tingkah laku anaknya yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya dalam bentuk kekerasan verbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kekerasan verbal yang dilakukan orang tua terhadap anak usia 3-10 tahun. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan interview langsung dengan partisipan dan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam. Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi tersebut yaitu purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai yang dikehendaki peneliti. Kemudian data dianalisis untuk menghasilkan suatua temuan. Hasil peneilitian diketahui dampak dari kekerasan verbal, (1) anak menjadi manusia tidak berakhlak baik dari segi tindakan maupun ucapan (2) anak dengan mudah menggunakan bahasa negatif sehingga berujung pada tindakan yang menyimpang (3) anak menjadi lebih agresif dan kurang peka terhadap sesama.Upaya pencegahan yang harus orang tua lakukan yaitu dengan mengeluarkan bahasa-bahasa positif terhadap anak, mengikuti kegiatan workshop mengenai parenting, serta menghindari untuk mengeluarkan bahasa negatif.
PEMBENTUKAN HABITUASI LITERASI BACA TULIS SISWA MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SDN INPRES 1 NARU SAPE Ida Waluyati; Nurhidayatika Nurhidayatika; Irfan Irfan; Istika Ahdiyanti
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 4 No 2 (2021): EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v4i2.665

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembentukan habituasi literasi baca tulis siswa melalui Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SDN INPRES 1 NARU SAPE. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam dan observasi langsung. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan tehnik purposive sampling. informan yang di pilih adalah 4 orang siswa, kepala sekolah, penanggung jawab pelaksanaan literasi dan 2 orang guru. Uji validitas data menggunakan triangangulasi metode dan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan analisis Cresswell yang terdiri dari tahapan: menyiapkan data, mengeksplorasi data, mengkoding data, mendeskripsikan melalui narasi dan menginterpretasi data atau memaknai data. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembentukan habituasi literasi baca tulis siswa melalui GLS dilakukan melalui tiga fase. Habituasi ialah bentuk pembiasaan yang dilakukan melalui pengalaman dan pengajaran. Kegiatan literasi melalui GLS sengaja dilakukan oleh pihak sekolah untuk membentuk siswa yang literat dengan harapan siswa mampu meraih prestasi yang akan memperkuat posisi SDN INPRES 1 NARU sebagai sekolah rujukan. Rangkaian proses pembentukan habituasi di mulai dengan pemahaman kognitif kemudian akan menyatu dengan gagasan pikiran sebelumnya dan di pelajari dalam waktu yang lama dan panjang hingga diekspresikan menjadi perilaku yang terpola. Pembentukan habituasi baca tulis siswa melalui GLS yaitu, fase pertama, dilakukan dengan memberi pemahaman pada siswa melalui pikirannya melalui sosialisasi dan dibenturkan dengan idealisme sekolah sebagai penggeraknya. Fase kedua, yaitu siswa diberikan latihan sebagai bentuk pembudayaan yaitu melalui (1) tahap pembiasaan yang terdiri dari kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran dan penciptaan lingkungan fisik yang literat yaitu pojok baca, taman baca serta perpustakaan sekolah, (2) tahap pengembangan melalui kegiatan talkshow atau seminar literasi , (3) tahap pembelajaran yaitu produk tulisan yang dihasilkan siswa. Fase ketiga, yaitu terpola, yaitu siswa memiliki bentuk kesadaran dalam hal literasi dan manfaatnya, sehingga kegiatan literasi yang dibiasakan di sekolah dilakukan siswa ketika berada diluar sekolah, seperti keaktifan siswa dalam berdiskusi bersama guru maupun teman baik didalam maupun luar pembelajaran dan mengikutsertakan tulisannya dalam ajang perlombaan.
Pola Hubungan Antara Buruh Tenun (Tembe Nggoli) Dengan Pemilik Modal Di Kelurahan Rabadompu Barat Kecamatan Raba Kota Bima Nurnazmi Nurnazmi; Syaifullah Syaifullah; Ida Waluyati
Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam Vol 11 No 1 (2019): September 2019
Publisher : IAI Darussalam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30739/darussalam.v11i1.460

Abstract

The purpose of this research is to describe the pattern of relationships between Weaving Workers and capital owners. The research approach uses a qualitative approach, a phenomenological method. The main informants were 13 people and 3 supporting informants, the sampling technique used was purposive sampling. Data collection techniques using interview, observation and documentation. Data analysis techniques using data reduction, data display, and data verification. The results showed (1) the pattern of the weaver's relationship with the weaving capital, (2) the pattern of the relationship of the weaving laborer with their own capital and educational institutions, (3) the pattern of the relationship of the weaving laborer with the company / individual capital owner, (4) the pattern of the weaver's relationship with small family (nuclear family), (5) pattern of weaver relationship with extended family, (6) pattern of labor relations between weaving with KUBE, company and own capital, (7) pattern of relationship between weaving labor and small family (nuclear family) and extended family, (8) the pattern of relations between weaving workers and individual owners of capital, (9) the pattern of relations between laborers weaving with banks, and (10) the pattern of relations between workers weaving with savings and loan cooperatives, analyzed using the theory of alienation.
BUDAYA SEKOLAH DI SDN INPRES 1 NARU SAPE Ida Waluyati; Nurhijriah Nurhijriah; Nurhidayatika Nurhidayatika
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 5 No 1 (2022): Edusociata (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v5i1.739

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan budaya sekolah di SDN INPRES 1 NARU SAPE, di bidang akademik dan non akademik. Penelitian ini mengkaji budaya sekolah dari segi nilai atau gagasan, tindakan, arfifak serta tantangan dan upaya dalam pengembangan budaya sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Setting penelitian ini adalah SDN INPRES 1 NARU SAPE, Kabupaten Bima. Subyek penelitian ini meliputi kepala sekolah, 4 (empat) guru, 5 (lima) siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dan studi dokumentasi. Instrumen yang digunakan berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman studi dokumentasi. Tehnik analisis data menggunakan model interactive dari milles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi tehnik. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) Budaya di SDN INPRES 1 NARU SAPE dibidang akademik meliputi nilai budaya membaca dan nilai penghargaan atau prestasi, nilai kerjasama, nilai solidaritas, nilai kedisiplinan dan nilai kesopanan. Tindakan atau perilaku budaya membaca, kedisiplinan dan kesopanan masih membutuhkan pendampingan dari seluruh warga sekolah. Segi Artifak memiliki kelengkapan fasilitas kelas yaitu LCD dan papan tulis, (2) Tantangan dalam pengembangan budaya sekolah dilihat dari budaya akademik berupa nilai budaya membaca, sedangkan budaya non akademik berupa nilai kedisiplinan dan nilai kesopanan. Tindakan atau perilaku melalui penerapan peraturan sekolah dan melakukan pembinaan dalam penanaman nilai yang diyakini dan dihayati oleh seluruh warga sekolah untuk menjadikan sekolah berkualitas.
BULLYING DAN HATE SPEECH PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM LINGKUNGAN SOSIAL (STUDI KASUS KELUARGA ABK KECAMATAN LANGGUDU) Ida Waluyati; Nurhidayatika Nurhidayatika; Nurhijriah Nurhijriah
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 5 No 1 (2022): Edusociata (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v5i1.741

Abstract

Anak Berkebutuhan Khusus rentan mendapatkan Bullying dan Hate Speech pada saat berada di lingkungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bullying dan Hate Speech pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada rentan umur 9-13 tahun. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan interview langsung dengan partisipan dan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam. Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi tersebut yaitu purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai yang dikehendaki peneliti. Kemudian data dianalisis untuk menghasilkan suatu temuan. Hasil peneilitian diketahui (1) Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) jenis tunawicara masih rentan dibully, apalagi bullying yang dilakukan berupa bullying fisik yang paling tampak dan paling dapat diidentifikasi dibandingkan perundungan laiinya, (2) Anak normal bisa menjadi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) apabila sering mendapatkan hate speech dari orang-orang di sekitarnya, (3) Pengabaian atau pengecualian yang dilakukan oleh orang tua sudah termasuk dalam membully karena pengecualian yang orang tua lakukan terhadap ABK dapat mengasingkan anak, hal tersebut memicu kehilangan rasa percaya diri seorang anak (4) Bullying yang didapatkan oleh ABK jenis dileksia merupakan bullying verbal, dimana penindasan dan perundungan yang dilakukan menggunakan bahasa atau secara verbal, bukan hanya bullying yang diperoleh oleh ABK tersebut, tetapi juga hate speech berupa perlakuan diskriminasi dari teman sebayanya.
Sosialisasi Pendidikan Seks Pada Anak Sejak Dini Di SDN 30 Kota Bima ST Nurbayan; Ida Waluyati; Nurnazmi Nurnazmi; Nikman Azmin; Arifuddin Arifuddin; M. Tahir
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.549 KB) | DOI: 10.55784/jompaabdi.Vol1.Iss1.49

Abstract

Maraknya pelecehan seksual yang terjadi di Kota dan Kabupaten Bima sangat meresahkan masyarakat karena dapat mengintimidasi dan merusak karakter dan secara sikologinya akan terganggu sepanjang perkembangannya. Data kekerasan dan pelecehan seksual sepanjang Tahun 2021 terdapat 14.517," kata Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati dalam diskusi virtual, Rabu (19 Januari 2022). Kemudian di Kelurahan Nitu terdapat 14 anak dibawah umur yang menjadi korban pelecehan seksua. Reskrim Polres Bima Kota IPTU M Rayendra (2021) laporan kasus pelecehan seksual di Bima meningkat tajam pada bulan Juni 2021 di Kelurahan Nitu Kota Bima terdapat belasan siswi yang diduga dilecehkan dan dari hasil visum terdapat empat orang yang mengalami luka dibagian vital. Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi pendidikan seks pada anak sejak dini dengan tujuan agar anak-anak manpu menjaga dirinya dan dapat menjaga otonomi tubuh mereka. Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak yang berumur 11 samapai 12 tahun sebanyak 40 orang yang dibagi menjadi 2 kelompo. Metode yang digunakan terdiri dari 3 tahap yakni tahap awal dilakukan dengan menyusun jadwal, menetapkan tempat, mempersiapkan materi dan membentuk kelompok kegiatan, tahap pelaksanaan melakukan sosialisasi dengan pemberian materi dan tahap evaluasi dengan memberikan kuesioner yang sama seperti pada awal untuk memantau peningkatan pemahaman pendidikan seks sejak dini, otonomi tubuh. Adapun  pencapaian hasil yang diharapkan terlaksananya kegiatan dan adanya peningkatan pemahaman anak untuk menerapkan pendidikan seks dan ketercapaiannya 75% peningkatan dari pertanyaan yang diajukan diawal.