Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia

“SISTEM PAJAK” SEBAGAI INSTRUMENT PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN SUNGAI DAN RAWA BANJIRAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA TAMBAK KECAMATAN LANGGAM PROVINSI RIAU Prianto, Eko; Jhonnerie, Romie; Oktorini, Yossi; Fauzi, Muhammad; Budijono, Budijono
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Vol 15, No 1 (2023): (Mei) 2023
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpi.15.1.2023.11-20

Abstract

Hak pengelolaan perikanan (HPP) merupakan salah satu instrument pengelolaan perikanan yang mampu mengurangi laju tangkapan lebih dan meredam konflik perikanan. Di Indonesia penerapan HPP banyak dilakukan oleh masyarakat adat melalui kearifan lokal setempat. Penerapan kearifan lokal sebagai instrumen pengelolaan sumberdaya perikanan khususnya di perairan daratan saat ini masih sangat terbatas khususnya di Provinsi Riau. Penerapan HPP di perairan darat dapat dilihat di Desa Tambak Kabupatan Pelalawan melalui sistem pajak. Penerapan sistem pajak ini telah dilakukan secara turun temurun dan mampu meredam konflik antar sesama nelayan. Tujuan penulisan ini adalah mendeskripsikan sistem pajak sebagai instrument pengelolaan perikanan di sungai dan rawa banjiran berbasis kearifan lokal di Desa Tambak. Data dan informasi berasal dari hasil survei dan wawancara kepada para pemangku kepentingan yang diperkaya dengan studi pustaka. Desa Tambak memiliki potensi sumberdaya perikanan yang cukup besar dengan kegiatan perikanan tangkap lebih dominan. Penangkapan ikan di sungai-sungai dan rawa banjiran umumnya masih menggunakan cara-cara tradisional dengan metode sederhana. Di Desa Tambak setidaknya ditemukan + 53 jenis dengan rata-rata hasil tangkapan nelayan di lokasi lelang berkisar 6-10 kg/hari. Pelaksanaan sistem pajak murni sepenuhnya dikoordinir oleh ninik mamak. Lokasi yang dipajak sebanyak 20 danau dan pelelangannya dilakukan setiap tahun. Harga masing-masing danau yang dipajak akan berbeda-beda setiap tahunnya. Nilai masing-masing danau ini tidak ditentukan oleh ninik mamak tetapi tergantung dengan penawaran tertinggi dari peserta sehingga peserta dengan penawaran tertinggilah yang keluar sebagai pemenangnya. Penerapan sistem pajak sebagai instrument pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan sangat tepat sekali karena implementasinya mampu menjaga kelestarian sumberdaya perikanan dan meredam konflik.The auction system is a local wisdom developed in Langgam District, Kampar Regency and is still being implemented. Applying this auction system has provided benefits but still needs to be improved in preserving fish resources. Some of the auction system's weaknesses include tuguk, year-round fishing, and the absence of reservat. To ensure the sustainability of fish resources, it is necessary to improve the implementation of the auction system. This paper aims to describe the auction system “sistem pajak” as an instrument for managing fishery resources in rivers and floodplain based on local wisdom in the Langgam subdistrict and formulate policies to improve the auction system “sistem pajak” regulations. Data and information come from surveys and stakeholder interviews enriched by literature studies. Langgam subdistrict has a large potential for fisheries resources, with capture fisheries activities being more dominant using traditional methods. In the Langgam subdistrict, at least 53 species were found, with the average fishermen catch at auction sites ranging from 6-10 kg/day. Implementing the pure “sistem pajak” is coordinated by ninik mamak. The proceeds from the Pajak Sistem are used for social and development activities. Although implementing this”sistem pajak” can reduce conflict and provide economic benefits to the community, several policies need to be implemented, including i) banning the use of tuguk, ii) implementing an open-close fishing system, iii) creating fishery reserves (reservats), and iv) carry out periodic supervision involving Pokmaswas, auction winners and traditional leaders
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ADAT DALAM MENGELOLA SUMBER DAYA PERIKANAN BERBASIS EKOSISTEM DI SUNGAI KAMPAR PROVINSI RIAU: STUDI KASUS LUBUK LARANGAN Prianto, Eko; Jhonnerie, Romie; Oktorini, Yossi; Fauzi, Muhammad
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Vol 16, No 1 (2024): (Mei) 2024
Publisher : Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpi.16.1.2024.27-37

Abstract

Sumber daya ikan di Sungai Kampar memainkan peran penting bagi masyarakat setempat, namun saat ini menghadapi ancaman overfishing. Salah satu pendekatan untuk mengatasi masalah ini melalui pengelolaan perikanan berbasis Hak Pengelolaan Perikanan (HPP), yang banyak diadopsi oleh masyarakat adat Indonesia melalui kearifan lokal. Salah satu model pengelolaan perikanan berbasis kearifan lokal yang banyak diterapkan disepanjang Sungai Kampar adalah "lubuk larangan”. Tujuan penulisan ini adalah untuk menggambarkan penerapan lubuk larangan sebagai instrumen pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis ekosistem di Sungai Kampar dan implikasi didalam penerapannya. Penerapan lubuk larangan sepenuhnya di bawah tanggung jawab ninik mamak dengan dukungan aktif dari masyarakat. Hasil lubuk larangan sepenuhnya diperuntukkan untuk pembangunan dan kegiatan sosial seperti membangun masjid, jalan, menyantuni anak yatim, kegiatan olah raga dan sebagainya. Penerapan "lubuk larangan" menunjukkan aspek penting dalam pengelolaan perikanan berbasis ekosistem, termasuk konservasi sumber daya perikanan, dukungan terhadap keseimbangan ekosistem, perlindungan spesies terancam punah, peningkatan hasil tangkapan jangka panjang, distribusi sumber daya ikan secara adil, pendekatan terpadu dalam pengelolaan, serta partisipasi dan pengawasan masyarakat.Fish resources in the Kampar River play an important role for local communities but are currently facing the threat of overfishing. One approach to overcome this problem is through fisheries management based on Fishery Management Rights, which is widely adopted by Indonesian indigenous communities through local wisdom. One fisheries management model based on local wisdom widely applied along the Kampar River is "lubuk larangan". The purpose of this paper is to describe the application of lubuk larangan as an instrument for ecosystem-based fisheries resource management in the Kampar River and the implications in its implementation. The full implementation of lubuk larangan is below ninik mamak's responsibility with active support from the community. The proceeds from lubuk larangan are fully intended for development and social activities such as building mosques, roads, assisting orphans, sports activities, etc. The application of "lubuk larangan" shows an important aspect in ecosystem-based fisheries management, including conservation of fisheries resources, support for ecosystem balance, protection of endangered species, increase in long-term catches, fair and equitable distribution of fish resources, an integrated approach to management, and community-based participation and supervision.
Co-Authors . Juliana Ade Ilham Ade Ilham Adriman, Adriman Agung Anugrah Agung Anugrah Ana Pratiwi Andrian Sianturi Andrian Sianturi Anggun Tri Nande Ardiansyah Ardiansyah Ari Adrian Arida Susilowati Iswanto Budi Helianto Budijono, Budijono Darli, Viny Volcherina Deddy Samuel Defri Yoza Defrizal Defrizal Defry Yoza Deswina Deswina Deswina, Deswina Dicky Zulkarnaen Dolly Kuswara Harahap Dwi Basliana Okta Eka Surya Ahmadi Eko Prianto, Eko Esa Ervina Evi Sribudiani Ewi Irfani Fanny Kusuma Akmal Farib Hamdani Fariz Hidayat Fatmawati, Riska Fiki Rangga Abdi Freddy, Manompang Gilda Pudikasari Gustiara Ningsih harahap, ari azhari Haryati Haryati Haryati Haryati Haryati Hasanah, Hafiz Idwar, Idwar Ika Purnama Ismenni Banjar Nahor, Ismenni Banjar Kristian Nurdianto, Kristian Manullang, Kristian H Mardianti, Gusdina Masruri, Niskan Walid Metananda, Arya Arismaya Metri, Erwis Mini Silviana Miswadi Miswadi Miswadi Miswadi Miswadi Morina Widya Afifa Morina Widya Afifa Muhammad Mardhiansyah Mukhamadun Mukhamadun . Munzil Azim Nafiah, M. Ali Ningsih, Gustiara Nur Fitriana Nur Fitriana Nur Suhada, Nur Nurul Qomar Nurul Qomar Pebriandi, Pebriandi Rahmatdillah Rahmatdillah Recsy Poetu Antari Rino Eka Pratama Riyan Sumitran Rofi Julianda Romie Jhonnerie Rostika, Lina Rudianda Sulaeman Rudianda Sulaeman Sabaruddin Sabaruddin Sahab, Ahmad Shirly Indriana Putri Silitonga, Ester Marisi Silviana, Mini Simanjuntak, Chindy A.S Somadona, Sonia Sugi Ari Wardana Supriyan Syahrizal Syahrizal, Supriyan Syukri, Zulhusni Tengku Muhammad Ulul Azmi Tri Wahyudi Muslim Tuti Arlita Ulul Azmi, Tengku Muhammad Vini Volcherina Darlis Viny Volcherina Darli Wahyu Bintoro Wahyu Bintoro, Wahyu Wan Muhammad Yunus, Wan Muhammad Widhiastika, Dhita Widia Safitri Wishnu Sukmantoro Yuni Elfiza