Pamungkas, Bian
Program Studi Pendidikan Musik, Universitas Lampung

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Musik Perlawanan Kedinamisan dalam Budaya Hibrid Pamungkas, Bian
JURNAL PUSTAKA BUDAYA Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis paper discusses about reggae music as an emerging resistance music in west sumatera like Ranah Rasta. Characteristic of music and work of this group is to hybridize with elements of local music, that is existence of elements of malay tradition. With this mixing on the type of reggae music Ranah rasta, so consciously or unconsciously, a nationalism awakens to them. That has become a reason in the cration of their work. Ranah Rasta also conveyed their ideology of peace and invited reggae lovers to reject mental repression that led to the stupidity of society. The approach taken is musicology and hybrid. Keyword: Hybridity, Reggae, Ranah Rasta AbstrakTulisan ini membahas tentang musik reggae sebagai musik perlawanan yang muncul di Sumatra Barat seperti grup Ranah Rasta. Ciri khas musik dan karya grup ini adalah melakukan hibriditas dengan unsur-unsur musik lokal, yaitu adanya unsur-unsur tradisi Melayu.  Dengan adanya pencampuran ini pada jenis musik reggae Ranah Rasta, maka secara sadar atau tidak, muncul kesadaran nasionalisme pada mereka yang telah menjadi sebuah landasan dalam penciptaan karya mereka. Ranah Rasta turut juga menyampaikan ideologi mereka akan kedamaian dan mengajak para masyarakat khususnya penikmat reggae untuk menolak represi mental yang berujung pada pembodohan bagi masyarakat Pendekatan yang dilakukan adalah musikologi dan hibrid. Kata kunci: Hibriditas, Reggae, Ranah Rasta
Gitar Klasik Lampung Pesisir: Pola Permainan dan Sistem Penalaannya Erizal Barnawi; Bian Pamungkas; M. Randi Dimas Prayoga; M Yoga
Journal of Music Science, Technology, and Industry Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.303 KB)

Abstract

Purpose: This study aims to find out what songs (tetti') are on the Lampung Coastal Classical Guitar and to be able to be transcribed into beam notation. Because so far not many have transcribed to become learning materials. Research methods: Qualitative research with a case study approach is applied and a musicological analysis study will be used to analyze the passages and the tuning system on the Lampung Coastal Classical Guitar. Results and discussion: The results of the reduction were analyzed based on the theoretical framework used by Alan P Marriam's concept to determine the tuning and strumming system used by Edi Pulampas, Hila Hambala, and Imam Rojali. The results of the analysis will be related to the framework of Karl Edmund Prier SJ's thinking about a form of Lampung Coastal Classical Guitar music that exists and lives in the community. Implication: The names of the tunings found in the study are the Salimpat Stem, Gung Sai Stem, Triple Stem, Batang Hari Sembilan Stem and Standard Stem. With the tuning system, Salimpat Stem (e',b,fis,d,b,E), Gung Sai Stem (e',b,g,d,b,E), Triple Triumvirate Stem (e',b,e', d,b,E), Nine Days Stem (e',b,fis,d,b,E) and standard stem (e',b,g,d,a,E).
Orkes Gambus Himpunan Remaja Karya di Canggu, Batu Brak, Lampung Barat Muhammad Randi Dimas Prayoga; Erizal Barnawi; Bian Pamungkas
Journal of Music Science, Technology, and Industry Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.13 KB)

Abstract

Purpose: This study aims to describe the form of presentation of the Orkes Gambus HRK and a description of the structural analysis of the Janji Sebudi, Dang Cawa Khua, Gekhing, Mak Kesiwan and Seandanan song which is a legendary old song by HRK created by Basnal Maas. Research Methods: Qualitative research based on case studies. Sources of data in this study were obtained through interviews with the performers of the Orkes Gambus HRK, field observations, and documentation in the form of audio recordings transcribed into block notation as material for analyzing the form and structure of songs that are often presented by the HRK group. The song was analyzed using the theory of Karl Edmund Prier in his book entitled Ilmu Bentuk Musik. Results and discussion: The results of this study indicate that there are two aspects of presentation in the Orkes Gambus HRK performance, namely the form of musical presentation and the form of non-musical presentation. The form of musical presentation is in the form of instruments consisting of piul (violin), Gambus, Ketipung, Tambourines, Electric Bass, and Electric Guitars which are played on one of the legendary populer songs by HRK. The form of non-musical presentation includes the place of presentation, supporters, time, players, costumes, and loudspeakers. Implication: This research can contribute to science, as a written documentation of the typical art of West Lampung, namely the Orkes Gambus.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERNYANYI KELOMPOK PADUAN SUARA DHARMA WANITA UNIVERSITAS LAMPUNG Prisma Terjapermana; Bian Pamungkas; Amelia Hani Saputri
Education Language and Arts (ELA) Vol. 2 No. 1 April (2023): Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan bernyanyi dalam kelompok paduan suara bagi ibu-ibu dharma wanita persatuan Universitas Lampung, sehingga peserta paduan suara mempunyai kemampuan mengimplementasikan teknik dasar bernyanyi yang meliputi produksi suara, teknik pernafasan, phrasering, artikulasi dan konsep ballancing atau homogenitas dalam paduan suara. Selanjutnya, pelatihan bernyanyi dalam kelompok paduan suara ini bertujuan juga agar tim paduan suara Dharma wanita Unila memiliki kesiapan untuk perform di acara-acara seremonial universitas. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah vocalizing, tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi. Tempat pelatihan ini dilaksanakan di Ruang kesekertariatan Dharma Wanita Persatuan Universitas Lampung. Evaluasi dalam pelatihan ini dilakukan pada tahap awal pelatihan, pada saat proses pelatihan berlangsung, dan ketika pelatihan berakhir.
Ansambel Klenongan di Tiyuh Panaragan, Kabupaten Tulang Bawang Barat Erizal Barnawi; Bian Pamungkas; Adi Saputra; Sony Afandi4
Journal of Music Science, Technology, and Industry Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bentuk penyajian musikal dan non musikal serta fungsi ansambel Klenongan di Tiyuh Panaragan. Selain itu mendokumentasikan melalui transkripsi notasi balok dari tabuhan-tabuhan yang ada di ansambel Klenongan. Metode penelitian: penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis yang difokuskan pada objek ansambel Klenongan. Selanjutnya penggunakan reduksi data untuk menganalisis bentuk dan fungsinya ansambel Klenongan dengan pendekatan teori fungsinya Alan P Merriam, dan teori bentuk musik dari Pono Banoe. Hasil dan pembahasan: Bentuk penyajian musikal ansambel Klenongan meliputi instrumen Klenong, instrumen Gujih, instrumen Gung, instrumen Gender, dan instrumen Kelabay. Untuk tangga nadanya meliputi D-E-F-A-B-D’ serta tabuhannya yakni, tabuh Tari, tabuh Tigel, dan tabuh Tarub. Selanjutnya untuk penyajian non musikal meliputi tempat, pendukung, waktu, pemain, kostum pemain, tata cahaya, dan pengeras suara. Fungsi musik dalam ansambel Klenongan yakni fungsi sebagai pengungkap emosional, fungsi sebagai hiburan, fungsi sebagai sarana, fungsi sebagai repon fisik, Fungsi sebagai pengukuhan institusi sosial, fungsi sebagai keserasian norma-norma masyarakat. Implikasi: Penelitian ini memberikan kontribusi untuk media pembelajaran karena mentranskripsikan tabuhan-tabuhan asli dari daerah Panaragan, Kab. Tulang Bawang Barat, dan memberikan pandangan untuk kajian etnomusikologi mengenai bentuk dan fungsi musik ansambel Klenongan.
Pelatihan Gamolan Bagi Guru SMP/MTs-SMA/MA/SMK Se-Kabupaten Pringsewu Hasyimkan; Agung Hero Hernanda; Prisma Tejapermana; Bian Pamungkas
Nuwo Abdimas Vol. 1 No. 1 (2022): Nuwo Abdimas
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran pokok bahasan Musik sebagai bagian dari mata pelajaran seni dan budaya di SMP/M.Ts-SMA/MA/SMK se-Kabupaten Pringsewu selama ini kurang memenuhi tuntutan kurikulum. Pelajaran biasanya sekedar diisi dengan bernyanyi klasikal dilanjutkan individual, kurang menyiratkan unsur-unsur musik yang sedemikian kaya terutama unsur irama dan unsur melodi. Gamolan merupakan salah satu alat musik tradisi yang sangat praktis, sangat memungkinkan guru menggunakan alat musik tersebut sebagai media pembelajaran dan menguntunkan dalam upaya meningkatkan penguasaan siswa dalam hal unsur-unsur irama dan unsur-unsur melodi tersebut. Jika siswa mampu memainkan gamolan lambat laun akan mempunyai rasa puas dan rasa irama yang benar. Kegiatan ini dibatasi pada pelatihan memainkan gamolan dengan dua buah lagu yaitu: tabuh layang kasiwan dan Lagu Gamolan Sakti. Ceramah bervariasi oleh pelaksana untuk menjelaskan manfaat kemampuan bermain gamolan, bagian—bagian gamolan, dan cara bermain gamolan. Demonstrasi oleh pelaksana untuk memberikan contoh memainkan gamolan dengan tabuh layang kasiwan, dan memainkan gamolan dengan Lagu Gamolan Sakti.
Aransemen Lagu Daerah Lampung: Proses Pengembangan Materi Paduan Suara berbasis Kearifan Lokal Setiawan, Afrizal Yudha; Pamungkas, Bian; Lasamba, Viola; Leosa, Yohana
Sulawesi Tenggara Educational Journal Vol 5 No 1: April (2025)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/seduj.v5i1.938

Abstract

Aransemen lagu daerah Lampung merupakan bagian dari proses pengembangan materi Paduan suara berbasis kearifan lokal. Pengembangan tersebut dilakukan sebagai upaya pelestarian lagu Lampung. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh minimnya referensi lagu Lampun dalam format Paduan suara yang dapat digunakan dalam proses latihan maupun pembelajaran di lingkungan pendidikan formal. Dengan demikian, artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses aransemen yang dilakukan dalam penelitian dan pengembangan, berdasarkan tahapan konsep aransemen, kegiatan awal aransemen, penciptaan ide baru, aransemen lanjut, dan evaluasi serta revisi. Objek bahasan dalam kajian ini adalah lagu dengan judul Pang Lipang Dang. Lagu tersebut salah satu isi dalam pengembangan materi Paduan suara berbasis kearifan lokal. Namun demikian, proses aransemen yang dilakukan pada materi lagu lainnya sama dengan proses aransemen pada lagu tersebut. Metode yang digunakan untuk menguraikan proses tersebut adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian content analysis. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki suatu masalah atau fenomena dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan naratif. Content analysis merupakan bentuk penelitian yang dapat digunakan untuk melakukan kajian terhadap objek atau manusia secara tidak langsung. Selain itu data didukung oleh hasil wawancara dengan tim pengembang. Hasil analisis memperoleh simpulan bahwa Aransemen lagu diawali dengan menelaah arti atau makna lagu Pang Lipang Dang, menuliskan melodi utama, dan menentukan akor, dan mengembangkan melodi-melodi menjadi ide baru serta menambahkan filler. Langkah akhir dalam tahapan aransemen adalah aransemen lanjut dan revisi, dengan melibatkan 4 orang sebagai sampel dari masing-masing suara. Hasil dari proses aransemen ini berupa partitur lagu Pang Lipang Dang dalam format Paduan suara.
Komoditas Musik dalam Skena Musik Underground di Bandar Lampung Pamungkas, Bian; Tejapermana, Prisma; Barnawi, Erizal
Sulawesi Tenggara Educational Journal Vol 5 No 1: April (2025)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/seduj.v5i1.1097

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa bagiamana komodifikasi terjadi pada skena musik underground di Bandar Lampung sebab di era digital saat ini pemasaran karya musik bukan menjadi suatu hambatan seperti pada era 1990-2000-an yang harus dinaungi oleh label besar untuk memasarkan karya-karya kelompok musik. Metode penelitian ini ialah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, komodifikasi budaya yang terjadi pada skena musik underground ini dapat ditelusuri dengan analisis interpretasi data dalam paradigma penelitian kualitatif. Orang yang mengalami menginterpretasi dunianya atau pengalamannya. Proses komodifikasi merupakan jalan bagi para kelompok musik tersebut untuk dapat terus menjaga keberlangsungan mereka di ruang skena musik underground, dan dengan didukung oleh perkembangan zaman yang semakin maju semakin membuka celah-celah bagi mereka untuk dapat bersaing dalam ekosistem musik dengan ruang lingkup Nasional maupun lokal meski terkesan terpinggirkan akan tetapi jika dilihat dari gejolak perkembangan skena musik underground yang ada di Bandar Lampung banyak kelompok musik yang terus mendapatkan minat dan perhatian dari masyarakat penikmat skena tersebut.
Metode Mind Mapping Pada Pembelajaran Improvisasi Blues Guitar Tejapermana, Prisma; Pamungkas, Bian
Arus Jurnal Psikologi dan Pendidikan Vol 4 No 3: Oktober (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajpp.v4i3.1739

Abstract

Pembelajaran merupakan sebuah proses sistematis untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan/wawasan, sikap individu yang diperoleh melalui interaksi dalam kegiatan belajar dan keterampilan yang diperoleh dari latihan maupun pengalaman. Bentuk pembelajaran dapat dilakukan melalui pendekatan teoritis maupun praktik, bergantung pada tujuan dan konteks pembelajarannya, serta keduanya tentu akan melengkapi proses pembelajaran yang efektif. Pembelajaran gitar elektrik merupakan sebuah pembelajaran instrumen musik berbasis praktik, meskipun diperlukan juga landasan teoritis untuk menunjang kemampuan praktikal tersebut. Pada proses pembelajaran gitar elektrik ini menggunakan metode mind mapping yang merupakan metode ajar dengan pendekatan kreatif dan visual untuk membantu mahasiswa mengingat, menghubungkan atau mengorganisasikan konsep-konsep musik dengan lebih efektif. Dengan pendekatan Teori dual codding yang menyatakan bahwa manusia memproses informasi melaui dua sistem representasi kognitif, meliputi sistem verbal (suara, ucapan, teks), maupun sistem non verbal (visual/imagistik). Metode penelitian kualitatif digunakan pada penelitian ini untuk mendeskripsikan setiap gejala dan peristiwa dalam proses pembelajaran gitar di PSPM Universitas Lampung. Penelitian ini merancang kemampuan improvisasi gitar blues yang optimal, serta mengetahui sejauh mana perubahan yang timbul sesudah menggunakan metode mind mapping. Dari proses pembelajaran dengan metode mind mapping ini terlihat perkembangan yang pesat, dari yang semula mahasiswa merasa bingung untuk menghubungkan scale dalam aktivitas improvisasi dan kemudian berkembang pada kemampuan dalam mengintegrasikan konsep (scale, chord, dan teknik permainan) yang lebih terarah. Metode mind mapping digunakan dalam mengembangkan strategi improvisasi secara sistematis dan memvisualisasikan struktur musik secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa teori dual codding menunjang pembelajaran sebagai alat bantu untuk mengoptimalkan proses belajar.