Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KONDISI DAN MANFAAT LANGSUNG EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DESA PENUNGGUL KECAMATAN NGULING KABUPATEN PASURUAN Sofian, Achmad; Harahab, Nuddin; Marsoedi, Marsoedi
El-Hayah : Jurnal Biologi Vol 2, No 2 (2012): EL-Hayah (Vol 2, No 2, Maret 2012)
Publisher : Department of Biology Science and Technology Faculty UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/elha.v2i2.2208

Abstract

Hutan mangrove memiliki manfaat dan fungsi ekologi dan ekonomi yang sangat strategisbagi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) kondisi hutanmangrove Desa Penunggul dan 2)manfaat langsung dari ekosistem hutan mangrove DesaPenunggul Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Dessember 2011- Januari 2012.Pengumpulan data diperoleh dari pengamatan langsung, wawancara dengan masyarakatdan pemerintah desa dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian hutan mangroveDesa Penunggul merupakan hutan hasil penanaman dan bukti keberhasilan upayapenyelamatan lingkungan pantai oleh masyarakat. Terdapat dua jenis mangrove yaituRhizophora sp and Avicennia sp. Rhizophora sp mendominasi ekosistem mangrove di DesaPenunggul. Manfaat langsung ekosistem hutan mangrove terdiri dari bibit mangrove,perikanan (kerang, kepiting dan rajungan), dan pendidikan dan pariwisata.
Evaluasi Kondisi Ekosistem Mangrove Angke Kapuk Teluk Jakarta dan Konsekuensinya Terhadap Jasa Ekosistem Achmad Sofian; Cecep Kusmana; Akhmad Fauzi; Omo Rusdiana
Jurnal Kelautan Nasional Vol 15, No 1 (2020): April
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.418 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v15i1.7722

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki sejumlah manfaat dan jasa ekosistem, namun keberadaannya terus memperoleh tantangan dan tekanan akibat aktivitas di wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi ekosistem mangrove dan konsekuensinya terhadap jasa ekosistem di kawasan ekosistem Mangrove Angke Kapuk Teluk Jakarta. Kondisi ekosistem dianalisis dengan mengkaji tutupan lahan dan tingkat kekritisan lahan mangrove menggunakan citra SPOT 6 dan Sistem Informasi Geografi, sedangkan konsekuensinya terhadap jasa ekosistem dikaji dengan analisis deskriptif. Hasil analisis menunjukkan luasan ekosistem Mangrove Angke Kapuk sebesar 291,17 ha dengan tingkat kerapatan 272,79 ha jarang, 16,83 ha sedang dan 1,54 ha lebat. Ekosistem mangrove yang masih terlihat terjaga sebagian besar berada pada kawasan Suaka Marga Satwa Muara Angke dan Hutan Lindung Angke Kapuk, meskipun demikian posisinya sangat dekat dan berada diantara kawasan permukiman dan infrastruktur lainnya. Kondisi kawasan ekosistem Mangrove Angke Kapuk berdasarkan tingkat kekritisan lahan mangrove terkategori rusak 272,79 ha dan 18,38 ha terkategori tidak rusak. Kawasan ekosistem Mangrove Angke Kapuk berpotensi terus mengalami tekanan terutama disebabkan aktivitas dari area terbangun di sekitarnya. Kondisi tersebut juga akan berkonsekuensi terhadap menurunnya jasa ekosistem yang tersedia. Jasa ekosistem mangrove yang sediakala masih dirasakan menjadi semakin berkurang atau bahkan hilang sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kerugian ekonomi dan ancaman bencana. Keberadaan kawasan ekosistem Mangrove Angke Kapuk di pesisir utara Jakarta perlu mendapat perhatian karena masih berkontribusi memberikan jasa ekosistem dan menjaga kelestarian lingkungan.
The Pemberian Keterampilan Budi Daya Ikan dalam Ember (Budikdamber) di Kelurahan Saoka, Tanjung Kasuari, Kota Sorong Agung Setia Abadi; Ernawati Ernawati; Intanurfemi Bacandra; Hismayasari Hismayasari; Mohammad Sayuti; Achmad Sofian; Kadarusman Kadarusman; Achmad Suhermanto; Saidin Saidin
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2022): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.8.2.175-181

Abstract

The Covid-19 pandemic that occurred in Indonesia and even the world caused a decline in people’s income because several work sectors experienced disruption. The aim of providing fish farming skills in buckets (Budikdamber) will be an alternative source of income for the people of Saoka Village, Tanjung Kasuari, Sorong City in the midst of pandemic. A site survey was conducted to determine the place and to find participants in the activity. The service process is carried out in two stages, namely The provision of Budikdamber material is carried out online, while the practice of making Budikdamber is carried out offline. A total of 1200 catfish were stocked in 6 buckets which reselted in a total fish survival rate of 60%. The results obtained by catfish that are kept are able to live and grow even though there is death in the fish. After four months of rearing. The fish can be sold whit a yield of 112 kg whit a selling price of IDR 35,000/kg, whit a total income of IDR 3,920,000. This shows that the tarining is able to provide an alternative source of income for the people of Saoka Village.
The potential of Barringtonia asiatica Biopesticide from Papua to Eradicate Pests in Aquaculture Achmad Suhermanto; Fabian Ardianta; Murtihapsari Murtihapsari; Achmad Sofian
Jurnal Airaha Vol 11 No 01: June 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.155 KB) | DOI: 10.15578/ja.v11i01.335

Abstract

Saponins are compounds derived from plants that are currently widely used in aquaculture for aquatic pest control. In this study, potential saponin components extracted from fish poison tree (Barringtonia asiatica), which is widely dispersed in tropical areas worldwide, were characterized. Saponin properties were obtained from seeds and leaves by extraction and spectrophotometric methods. To test its properties, four different concentrations of saponin extracts, namely 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, and 40 ppm, were applied in four trials containing 20 tilapias each. An unexpected result was obtained and proved that the saponins extracted from the seeds of the fish poison tree proved to be significantly more effective than the saponins extracted from the peel of its fruit to eradicate pest in pond. The results also revealed that the lethal dose of saponins reached higher level at a concentration of 40 ppm. It can be concluded that fish poison tree as a poisonous tree plays an important role in ensuring the sustainability of saponin stocks. The use of natural materials such as fish poison tree as a biopesticide has the potential to minimize environmental damage and reduce costs for aquaculture.
EDUKASI PENANGANAN PENYU HIJAU (Chelonia mydas) TERLUKA AKIBAT PENANGKAPAN LIAR OKNUM MASYARAKAT KELURAHAN SUPRAU Mohammad Sayuti; Ferliana Widasari; Ahmad Junaidi; Agung Setia Abadi; Achmad Sofian
Buletin SWIMP Vol 1 No 02: November 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1225.736 KB) | DOI: 10.15578/bs.v1i02.12

Abstract

The number of turtle populations from year to year has decreased. One of the causes is the arrests made by the community for consumption purposes. On April 29, 2021, a green turtle was eaten by the Directorate of Polair, Sorong City, with an injured condition that will be used as food for consumption. The purpose of this activity is to educate the public on the handling of injured turtles and socialize related to turtle conservation. The method of turtle handling activities is direct daily care with medication and turtle feeding programs, while socialization activities are carried out with mini workshops attended by representatives of the Marine and Fisheries Resources Supervisor,  Sorong Marine and Fisheries Polytechnic, Directorate of Polair Sorong City, West Papua Natural Resources Conservation Center, Sorong District Court, Sailing Science Education and Training Center, Sorong City Fisheries Service, Papua Turtle Foundation, Conservation International (CI) and Nusantara Nature Conservation Foundation and public figure. The results of the activities for handling injured turtles, healthy turtles returned with dry wounds so that the turtles could be released into the wild. The socialization activity went smoothly with increasing understanding regarding the importance of turtle conservation by the community by signing a Memorandum of Understanding related to turtle conservation.
PEMANFAATAN SILASE DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM FORMULASI PAKAN TERHADAP EFISIENSI NUTRIEN DAN PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Muhammad Akbarurrasyid; Vini Taru Febriani Prajayati; Achmad Sofian; Dinno Sudinno; Ega Aditya Prama; Wahyu Puji Astiyani; Indra Kristiana
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 2 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i2.539

Abstract

Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan bahan baku lokal yang memiliki kandungan protein nabati sebesar 21,49% sehingga dapat dijadikan alternatif dalam penyusunan formulasi pakan buatan. Potensi penggunaan daun kelor sebagai bahan baku dalam formulasi pakan dapat dilakukan dalam bentuk silase. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan dan persentase silase daun kelor dalam formulasi pakan terhadap efisiensi nutrient dan pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian dilakasana dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Penelitian dilakukan dengan mengindetifiksi potensi silase daun kelor, persiapan pakan perlakuan dan uji biologi terkait efesiensi nutrient dan pertumbuhan ikan nila. Hasil penelitian menunjukan pemanfaatan silase daun kelor memiliki potensi yang sama seperti pakan komersial terhadap efisiensi nutrient dan pertumbuhan ikan nila. Nilai efisiensi nutrient tidak menunjukan perbedaan signifikan antara pakan formulasi silase dan tanpa silase daun terhadap rasio konversi pakan dan retensi energi (P>0.05), sebaliknya mengalami perbedaan signifikan terhadap rasio efisiensi protein (P<0.05). Pertumbuhan ikan nila yang diperoleh tidak menunjukan perbedaan signifikan antara formulasi silase dan tanpa formulasi terhadap pertumbuhan bobot mutlak, Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS) dan tingkat kelangsungan hidup (P>0.05), hal ini menujukan bahwa kualitas pakan formulasi silase sama dengan pakan tanpa formulasi tapi memiliki tingkat rasio efisiensi protein yang rendah.  
Growth and Business Analysis of Pacific White Shrimp (Litopenaeus vannamei) at Pangandaran, West Java Astiyani, Wahyu Puji; Sofian, Achmad; Novitasari, Erina; Prama, Ega Aditya; Akbarurrasyid, Muhammad; Sudinno, Dinno
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 17 No. 2 (2024): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/agrikan.v17i2.2205

Abstract

The purpose of this study was to determine the enlargement technique and feasibility analysis of the Pacific white shrimp (Litopenaeus vannamei ) enlargement in CV. Rido Sejahtera shrimp ponds. The white shrimp rearing technique used a semi-intensive system with a stocking density of 75.52 tails/m2 and a pond area of 4,154 m2. Technical analysis produced indicators of several growth factors. These factors are an average body weight, daily growth, biomass, size, survival weight and feed conversion ratio. Based on our results, the average body weight was measured to be 31,65 gram/tail while the average Daily Growth, was recorded at 0,14 gram/day,. Biomass was recorded to be 6.290 kg or 15,14 ton/ha while the size was measured to be 31,6. Our results also yield a 75% survival rate while the Feed Conversion Ratio was recorded to be at 1,39. Based on our finding from a one year financial analysis, we concluded that the product indicators of investment costs would be Rp.307.695.400. Production costs would be around Rp.507.271.347 while revenues are around Rp.1.083.800.300. Based on these findings we concluded that profits Rp. 576.078.953, BEP production volume 3.059 kg, BEP production prices Rp. 40.359, B /C ratio 1.13, and payback period 0.53 years .The results of the study based on financial analysis concluded that the Pacific white shrimp (Litopenaeus vannamei) enlargement financial was feasible to operated, because it was profitable and the B/C ratio value was >1.
FITOFARMAKA SEBAGAI ALTERNATIF PERMASALAHAN PENYAKIT IKAN YANG RAMAH LINGKUNGAN UNTUK PEMBUDIDAYA IKAN Akbarurrasyid, Muhammad; Arifin, Irvan Firman Syah Zainal; Sofian, Achmad; Pietoyo, Atiek; Prajayati, Vini Taru Febriani; Sudinno, Dinno
Masyarakat: Jurnal Pengabdian Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Dan Pengembangan Harapan Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58740/m-jp.v1i2.292

Abstract

Kegiatan budidaya ikan tidak terlepas dari permasalahan penyakit. Serangan penyakit dapat ditekan dengan penggunaan fitofarmaka. Fitofarmaka merupakan penggunaan bahan-bahan herbal yang teruji secara klinis mampu mencegah dan mengobati penyakit pada ikan. Kegiatan PKM dilaksanakan di Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertujuan untuk untuk meningkatkan pemahaman terkait dengan potensi bahan-bahan, aplikasi, senyawa yang terkandung dan prosedur pembuatan fitofarmaka dalam kegiatan budidaya perikanan. PKM dilaksanakan dengan metode ceramah/pemaparan teori dan praktik langsung. Materi kegiatan berkaitan dengan penjelasan fitofarmaka, bahan-bahan dan senyawa potensial serta aplikasi fitofarmaka. Sedangkan kegiatan praktik langsung meliputi pembuatan fitofarmaka berbahan dasar kering dan basah sesuai prosedur. Hasil kegiatan PKM menunjukan terjadinya peningkatan pemahaman pembudidaya ikan terkait fitofarmakal sebagai promotor pertumbuhan, agen anti bakteri, anti-parasite, anti-fungal, anti-viral, antioksidan, imunostimulan bagi ikan, bahan dan senyawa potensial serta aplikasi fitofarmakal. Pembudidaya ikan memiliki keterampilan/skill dalam pembuatan fitofarmaka yang berbahan dasar kering dan basah sesuai dengan prosedur yang benar. Hasil evaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukan tujuan dan tema kegiatan, materi kegiatan, kualitas narasumber, kebermanfaatan materi kegiatan serta ruang dan fasilitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat mendapatkan persepsi peserta sangat baik dan bermanfaat terhadap masyarakat.
Pengaruh Tekanan pada Reverse Osmosis terhadap Penyisihan Kadar Ion Klorida (Cl-) dan Total Dissolved Solids (TDS) pada Pengolahan Air Payau Rifai, Agus; Hartaja, Dinda Rita Krishumartani; Sulaeman, Oman; Setiadi, Imam; Ikhsan, Iik Nurul; Darmawangsa, Muhammad Rizky; Ardiana, Citra; Sofian, Achmad; Yunus
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 25 No. 2 (2024)
Publisher : BRIN Publishing (Penerbit BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/jtl.2024.705

Abstract

In the operation and maintenance of reverse osmosis (RO) systems, various challenges arise. One common issue faced is pressure fluctuations that can affect the quality of the produced water, shorten the lifespan of the membrane, and lead to system failure. This study aims to evaluate the performance of thin film composite spiral wound RO membranes in reducing Chloride ion (Cl-) and Total Dissolved Solids (TDS) levels in brackish water using low pressure. The RO membrane used in this research is made of polysulfone (PSF) with a thin film composite spiral wound type. The variables analyzed are the flow rate (Q) ranging from 1,000 to 2,000 mL/minute and the operational pressure (P) between 3.5 and 5 bar. The research results show that the RO membrane can reduce the Cl- level by 99.79% and TDS by 99.92% at a flow rate of 2000 mL/minute with an operational pressure of 5 bar. From the research findings, it can be concluded that an increase in operational pressure enhances the efficiency of reducing Cl- and TDS levels. This is due to the strong push on the feed that accelerates the salt penetration process through the membrane, which is then expelled through the retentate or wastewater stream. Abstrak Selama pengoperasian dan pemeliharaan sistem reverse osmosis (RO), berbagai tantangan muncul. Masalah yang umum terjadi adalah fluktuasi tekanan yang dapat mempengaruhi kualitas air yang dihasilkan, memperpendek umur membran dan menyebabkan kegagalan sistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja membran RO tipe thin film composite spiral wound dalam mengurangi kadar ion klorida (Cl-) dan TDS (Total Dissolved Solid) dalam air payau dengan menggunakan tekanan rendah. Membran RO yang digunakan dalam penelitian ini terbuat dari polysulfon (PSF) dengan jenis thin film composite spiral wound. Variabel yang dianalisis adalah laju aliran (Q) antara 1.000–2.000 mL/menit dan tekanan operasional (P) antara 3,5–5 bar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa membran RO mampu mengurangi kadar Cl- sebesar 99,79% dan TDS sebesar 99,92% pada laju aliran 2.000 mL/menit dengan tekanan operasional 5 bar. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa peningkatan tekanan operasional meningkatkan efisiensi pengurangan kadar Cl- dan TDS. Hal ini disebabkan oleh dorongan kuat pada umpan yang mempercepat proses penetrasi garam melalui membran, yang kemudian dikeluarkan melalui aliran retenate atau air buangan.
Production Techniques of Nauplii Whiteleg Shrimp (Litopenaeus vannamei) The Results of Mass Spawning Akbarurrasyid, Muhammad; Sofian, Achmad; Huda, Wildan Khorul; Sudinno, Dinno; Prajayati, Vini Taru Febriani; Sembiring, Kennedi
Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2025): Edisi April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/barakuda45.v7i1.601

Abstract

Litopenaeus vannamei farming intensively cannot be separated from various problems. One of the problems faced by farmers is the availability of seeds in terms of quantity and quality. Therefore, this study aims to determine the production techniques of L. vannamei shrimp nauplii produced from the mass spawning process to support the increase in the number of L. vannamei shrimp production. Mass spawning has an impact on the number of nauplii produced and the effectiveness of broodstock maintenance. This study was carried out in Banten, Indonesia. This study was conducted by surveying and observing the stages of broodstock management, spawning, nauplii harvesting, and the production of nauplii. The results of the study showed that several aspects must be considered: (1) broodstock management that includes feeding and monitoring water quality, (2) mass spawning, and (3) harvesting and production of nauplii. During the rearing period, feed, such as pellets, marine worms, and squid, was administered to accelerate the gonad maturation process, and water quality was controlled. The results of mass spawning were obtained Maturation Rate ranges 12.66 - 21.66%, Matting Rate (MR) ranges 40 - 85%, Fecundity ranges 231,951 – 486,250 eggs/shrimp, Fertilization Rate (FR) ranges 60.45 – 72.37%, and Hatching Rate (HR) ranges 71.66 – 87.24%. Total nauplii production was 4.996.398 shrimp for 28 days. Total production was slightly lower than previously reported, which was caused by an inaccurate matting process.